NovelToon NovelToon
Gadis Buta Milik Sang Tuan Muda

Gadis Buta Milik Sang Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Oktana

Pertemuan yang tidak di sengaja antara gadis buta bernama Alana Maherwari, dengan seorang pria malah membawanya pada cerita romansa sekaligus awal dari kepahitan.
Siang itu sehabis ia menjual bunga di temani oleh anjing husky kesayangannya tiba-tiba tongkat kayunya mengenai sesuatu. Alana kira itu sebatang kayu namun tak lama terdengar suara melenguh seperti orang yang sedang kesakitan.
Setelah mengetahui itu adalah seseorang, Alana langsung membawanya ke rumah tanpa ia tahu latar belakang orang itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Oktana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Noda Yang Di Nikmati

Cup!!!

Satu ciuman hangat nan lembut Robin berikan pada bibir Alana. Pria itu sudah tak ingin menutupi perasaannya setelah tahu Laura, sang kekasih selingkuh dengan Deriz.

"Vin!" ucap Alana.

"Apa, hem? Alana, aku mencintaimu" Vin akhirnya berani mengungkapkan perasaannya namun di luar dugaan Alana tertawa namun yang terlihat Robin adalah tertawa miris.

"Kenapa Alana?" tanya Vin.

"Cinta? Aku tidak suka dengan kata itu Vin" jawab Alana.

"Sungguh, Alana" ungkap Robin.

"Vin jangan mengatakan hal konyol itu padaku. Aku tidak tertarik dengan bualan mu" balas Alana lalu ia beranjak dari hadapan Robin.

"Kenapa Alana, kenapa kau tak menyambut perasaanku?" Robin mengikuti gadis itu.

"Kau tentu tahu bagaimana keadaanku, bukan? Seorang gadis buta akan selamanya di takdirkan seorang diri, tanpa cinta dan pasangan hidup" ujar Alana.

"Tidak begitu Alana! Apa yang aku katakan ini sebuah kebenaran. Percaya padaku, aku sungguh mencintaimu Alana. Dengan cara apa aku bisa meyakinkanmu jika aku tulus padamu?" dengan nada putus asa

Aku hanya takut Hanya itu yang dikatakan Alana

Apa yang kau takutkan Alana semua akan baik-baik saja Ada aku di sini bersamamu PIN terus meyakinkan alamat

Aku hanya takut di saat aku sudah mencintaimu kau akan pergi begitu saja pin kau akan mencari wanita yang sempurna dan aku di sini meratapi Kepergianmu ucap alamat mengungkapkan ketakutannya

Ya Tuhan Kau terlalu berpikiran sempit Alana. Aku tidak seperti itu, aku tulus padamu"

ucapin

Alana tampak diam, dengan jari jemari yang terpaut sangat erat. Robin lalu memeganginya.

"Aku sungguh tulus padamu, Alana tidak ada keraguan di hatiku. Kamu memang buta, namun hatimu sungguh terang. Aku tanya sekali apa kau mau menjadi kekasihku, Alana?" tanya Robin.

Besar harapan, Alana menjawab "Iya".

Alana hanya mengangguk saja karena ia juga sebenarnya merasakan kenyamanan ketika sedang bersama Robin.

" Katakan Alana?" Robin tidak puas dengan anggukan kepala Alana meski ia tahu bahwa Alana sudah menerima cintanya.

"Aku mau menjadi kekasihmu, Vin" ucap Alana.

Mendengar itu, Robin langsung menghujami ciuman pada wajah Alana secara bertubi-tubi.

"Terimakasih Alana, kita menjadi kekasih sekarang" ucap Robin.

"Vin, berjanjilah takan meninggalkanku" Alana berkata sembari meraih wajah Robin.

"Aku janji, apapun yang terjadi kita akan selalu bersama" balas Robin.

Robin lalu membawa Alana ke dalam hutan. Di sana ada sebuah padang ilalang yang baru di ketahui Robin sewaktu dirinya akan berburu kijang seminggu yang lalu.

"Vin, kau mau membawaku kemana?" Alana tampak bingung karena merasa jalan ini tidak pernah ia lalui.

"Ikuti saja aku" balas Vin.

Sepanjang jalan, suara-suara burung sudah saling bersahutan menandakan wilayah itu sudah masuk zona hutan.

Kini keduanya sudah sampai di padang rumput.

"Alana, tempat ini sangat indah!" ungkap Robin.

Alana percaya, namun sayangnya ia tidak bisa melihat keindahan itu.

Pelan-pelan Robin menarik tubuh Alana sampai berada didalam dekapannya.

"Vin, tubuhmu sangat hangat" Alana begitu menikmati.

"Kau senang sayang?" tanya Robin.

"Senang sekali" balas Alana.

"Alana, aku ingin kau menjadi milikku seutuhnya. Aku ingin membuatmu menjerit dalam kubangan kenikmatan yang kita ciptakan berdua" ucap Robin.

"Vin, tidak" tolak Alana.

Bukannya mendengarkan penolakan Alana, Robin malah melucuti pakaian Alana. Percuma menolak, Robin akan tetap memaksa hingga Alana pasrah sekarang.

Setiap jengkal yang ada pada tubuh Alana menjadi hal yang tidak bisa Robin abaikan.

"Alana, sentuhlah milikku" pinta Robin.

Alana menggeleng, namun tangannya di tuntun oleh tangan Robin hingga menyentuh miliknya di bawah sana.

"Remas lah dengan pelan, Alana" pinta Robin.

Pelan-pelan Alana mengelus milik Robin yang masih bersembunyi di balik celananya.

"Apa ini nikmat, Vin?" tanya Alana.

"Oughhhh Alana" hanya lenguhan yang keluar dari mulut Alana.

"Vin, kau terdengar sangat menikmati?" tanya Aluna.

"Kau benar Aluna" balas Robin.

Robin lalu menidurkan Alana di atas rerumputan, merayap ke atas tubuh gadis miliknya, lalu memagut bibir ranum semanis buah cherry di hadapannya.

"Vin, bibirmu sangat enak untuk ku paguti" jujur Alana.

Ia merasa gila kala bibir Robin semakin melesat jauh mengobrak-abrik mulutnya.

"Alana buka kakimu, sayang" pinta Robin.

Dengan malu-malu Alana segera membuka kakinya hingga lembah indah itu kini terlihat di depan wajah Robin.

"Alana, ini akan sedikit sakit, namun akan tergantikan dengan kenikmatan yang belum pernah kau bayangkan" ucap Robin.

Ia segera memposisikan miliknya dengan lembah ranum milik Alana.

Pelan-pelan Robin dengan lancang memasukan miliknya. Robin dapat mendengar ringisan kesakitan dari mulut Alana namun gairah yang sudah membukit mengalahkan rasa kasihannya.

Blesss!!!!

Kini milik Robin sudah tertanam sepenuhnya pada milik Alana.

"Arghhhhh... Sakit Vin...." Alana menjerit merasakan miliknya seperti terbelah.

Robin diam sejenak, ia tahu jika Alana akan kesakitan. Namun cakaran pada punggungnya akibat ulah Alana tidak bisa menggantikan kenikmatan yang saat ini di rasakan.

"Oughhh Alana.. Nikmat sekali.. Kau benar-benar masih perawan, sayang" ucap Robin.

Robin pelan-pelan menggerakkan pinggulnya hingga suara desahan terdengar dari mulut Alana......

Ketika dua sejoli itu sedang menyelami lautan birahi, lain hal dengan Agusta yang sedang merasa cemas lantara drone misterius kerap kali berputar-putar di area hutan. Agusta yakin jika itu drone milik mata-mata Deriz.

"Kemana tuan Robin?" Agusta sangat mencemaskan sang tuan muda yang kini serang bercinta dengan Alana.

Ingatan Agusta lalu berputar ke waktu dirinya mencari keberadaan Robin di hutan. Ponsel Robin yang masih aktif kemungkinan susah di sadap oleh Deriz.

"Bahaya, mungkin saja mereka sudah tahu lokasi terakhir no ponsel tuan Robin ketika masih aktif. Bahaya juga karena bisa saja no ponselku juga sudah di sadap, aku takut jika keberadaan ku di ketahui oleh orang-orangnya tuan Deriz" ucap Agusta panik.

Kini dirinya sedang menanti-nanti kedatangan Robin yang tadi membawa Alana entah kemana.

Sementara Alana yang tubuhnya masih di tunggangi oleh Robin tak henti-hentinya melenguh dan mendesah.

Robin sudah memberikan surga dunia pada Alana hingga keduanya mengerang bersama tanda pelepasan maha dahsyat sudah terjadi.

"Ahhhhhhhhhh" lenguh keduanya.

Robin dengan berani menumpahkan seluruh cairan lezat dan bergizi itu di dalam rahim Alana.

Sesaat mereka terdiam dengan tubuh yang di baluri peluh dan nafas yang masih tidak stabil.

"Vin, tubuhmu berat" lirih Alana.

Seakan tak ingin beranjak, Robin merasa nyaman diam di atas tubuh Alana denhan miliknya yang masih bertengger di dalam lembah basah sang kekasih.

"Alana, terimakasih ini sungguh sangat nikmat" ucap Robin.

Cup!!!

Pria itu juga sekali lagi memberikan sebuah ciuman lembut di kening Alana kemudian beranjak hingga miliknya terlepas.

"Vin, bagaimana jika kakek dan nenek tahu hubungan kita?" ada gurat keresahan di wajah Alana.

"Itu tidak usah di khawatirkan, cepat atau lambat mereka pasti tahu" jawab Robin.

"Vin, bantu aku memakai baju kita harus pulang sekarang" linta Alana.

Robin pun memungut satu persatu baju Alana yang tercecer akibat ulahnya kemudian memakaikannya satu persatu.

Ketika Alana hendak beranjak, tiba-tiba ia mengaduh karena miliknya terasa perih.

"Arghhh sakit" lenguh Alana.

Tanpa banyak bicara Robin segera mengangkat tubuh Alana.

"Aku yang akan menggendongmu, Alana. Maaf sudah buat kau kesakitan" ucap Robin.

1
Bivendra
koq gt sih mnt jd kekasih cm buat kuda²an terus dtggl kmdian hamil kan kasihan
Lembayung Senja: Robin baik kok....😢
total 1 replies
Suanti
cerita menarik, bagus mudah2an cerita nya ngak berbelit-belit 🥰🥰🥰🥰
Lembayung Senja: terimakasih Kak...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!