Karena pekerjaannya, Alin terpaksa menghilang, meninggalkan sebentar pria yang dicintai.
Anjar, cukup stres memikirkan kemana perginya sang pujaan hati, ditambah seorang wanita terus mengejarnya akibat rencana perjodohan keluarga.
Apakah keduanya bisa bersatu kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari Keberadaan Alexander Linux
"Nona Alin, kabar buruk. Karin, wanita itu sudah tewas beberapa menit yang lalu. Dan yang melakukan itu adalah Alexander Linux."
Alin baru saja tiba di apartemen tempat Karin berada sangat terkejut mendengar laporan anak buahnya. Karin tewas ditangan pria yang selama ini dia cari. Kenyataan konyol apa ini, pikir Alin merasa syok.
"Apa yang sudah kalian dapatkan tentang mereka?" tanya Alin sembari berjalan memasuki apartemen ini.
"Alexander Linux atau yang anda kenal dengan panggilan Linux, pria itu sepupu dari Nona Karin. Setelah berhasil kabur dari kejadian beberapa tahun lalu Linux datang kesini dan bertemu papa Karin. Dia menggunakan nama panggilan Alex. Antara Karin dan Alex, ternyata mereka yang menjalankan bisnis kotor, mungkin Nona Alin tahu dengan gedung Heart Tower, itu milik mereka." kata seorang wanita yang berjalan berdampingan dengan Alin.
"Saat ini Nona Karin sedang mengandung kurang lebih usia kandungan nya 2 bulan. Entah apa yang terjadi tapi yang jelas mereka sepertinya terlibat perseteruan. Membuat Alex marah dan membunuh nya. Kami datang terlambat beberapa menit saja namun keberadaan Alex hilang jejak."
Alin mengangguk paham, Linux atau Alex adalah pria yang gesit dalam hal pelarian, tidak heran jejaknya bersih.
Alin terkejut melihat tubuh Karin sudah tidak bernyawa dengan luka tembak terparah di kepala. Dari kedua kaki wanita itu ada darah yang mengalir.
"Dia keguguran, kandungan tidak bisa diselamatkan." ucap anak buah Alin yang sudah lebih dulu memeriksa.
"Kalian geledah apartemen ini, temukan sesuatu yang mencurigakan. Pastikan kalian tidak meninggalkan jejak dan untuk wanita ini biarkan saja dulu. Setelah kalian selesai baru buat rencana supaya keluarga nya datang kemari." perintah Alin sembari melihat sekitar.
...****************...
"Apa? Karin meninggal dibunuh sepupu sekaligus mantan rekan kerjamu yang dulu berkhianat?" tanya Anjar yang tidak bisa menyembunyikan keterkejutan.
Alin mengangguk dan menyodorkan berkas di dalam map coklat pada Anjar. "Kita harus datang ke gedung itu. Mencari tahu siapa yang melindungi mereka karena aku yakin Alex tidak akan bergerak sendiri."
"Gila, aku tidak menyangka Karin se mengerikan ini. Aku kira dia hanya terlibat skandal di dunia modelling saja tapi juga ikut dalam bisnis kotor." kata Anjar tidak menyangka.
"Untung saja kamu tidak menerima perjodohan yang sudah mama atur jika tidak entah apa nasibmu." ujar Alin membuat Anjar menatap jijik foto-foto Karin ditangannya.
Seperti yang sudah Alin katakan, malam ini mereka mendatangi Heart Tower. Tentu saja dia tidak hanya berdua dengan Anjar, tapi meminta bantuan Cila untuk mengirim anak buahnya untuk membantu mereka.
Aktivitas di gedung itu berhenti setelah orang-orang Cila mengamankan penghuni gedung.
"Katakan dimana bos kalian!"pinta Alin menatap dokter senior di gedung ini.
Dokter itu menatap Alin dengan ketakutan, mereka tidak mengira jika akan terjadi hal seperti ini mengingat keamanan gedung ini terjadi oleh kelompok tertentu.
Srrekkk
Alin menggoreskan pisau ke wajah dokter itu karena tidak mau menjawab. "Kau masih ingin bungkam?" tanyanya tidak sabar.
Tindakan Alin membuat semua orang yang ada di ruangan itu ketakutan.
"Bos kami adalah Nona Karin, dia yang mengurus kegiatan operasional gedung ini." jawab dokter tersebut sambil meringis menahan sakit. "Kami disini hanya menjalankan tugas sesuai arahan Nona Karin, selebihnya kami tidak tahu nona."
"Dia berbohong, Nona Alin. Mereka semua yang ada disini terlibat langsung dengan Tuan Alexander Linux. Semua bukti sudah kami dapatkan saat memeriksa ruangan milik pria itu." Fael, pria itu orang kepercayaan Cila yang diminta membawa pasukan untuk membantu Alin.
Wajah orang-orang yang terlibat mendadak pucat, mereka suah tidak bisa mengelak.
"Sangat setia dengan tuan kalian, ya." ucap Alin tersenyum jahat. "Bakar gedung ini berserta penghuninya." lanjut Alin lalu pergi meninggalkan ruangan.
"Nona Alin tolong jangan bakar kami, kami akan memberikan informasi apapun yang anda butuhkan."teriak seorang pria, namun sayang sekali pria itu sudah di bungkam oleh Fael.
"Kalian terlambat, kami tadi sudah memberikan kesempatan untuk kalian menjawab jujur tapi tidak kalian gunakan dengan baik, dan sebagian besar memilih bungkam." Fael bukan pria yang mudah diajak negosiasi dan bertindak lambat.
Segera dia meminta orang-orangnya merealisasikan intruksi dari Alin untuk membakar gedung ini beserta penghuninya. Sudah dipastikan tidak ada yang selamat dari kebakaran ini.
"Sudah selesai sesuai intruksi anda, nona." kata Fael menghadap Alin dan Anjar.
"Terimakasih Fael, namun tugas kita belum selesai. Kau tahu bukan tentang pria yang bernama Alexaner Linux?" tanya Alin menatap orang kepercayaan Cila.
Fael mengangguk, "Dia salah satu anggota inti Organisasi Black Star, dimana organisasi itu milik keluarga NyoyA Fricilla. Berkhianat pada organisasi sehingga menimbulkan masalah besar. Kebocoran data dan penyerangan markas pada beberapa tahun yang lalu. Berhasil kabur dengan bantuan musuh dan saat ini membangun bisnis kotor entah dengan bantuan siapa dan gedung ini salah satunya. Itu sebabnya Nyonya Fricilla meminta ku ikut membantu anda sampai masalah ini tuntas."
"Baik sekarang kita akan mencari keberadaan pria itu. Apakah ada petunjuk yang kalian dapatkan saat menggeledah gedung tadi?"
Fael membuka kertas ditangannya. "Pria itu bisa membangun bisnis ini dengan bantuan Madam Gii, seorang dokter bedah terkenal asal Amerika. Suami Madam Gii adalah salah satu petinggi militer di negaranya dan memiliki bisnis prostitusi di beberapa negara. Wanita yang bekerja disana hampir keseluruhan budak yang dibeli atau sengaja mereka culik. Ada beberapa tindak kejahatan yang dilakukan oleh suami Madam Gii, salah satunya kasus suap dan korupsi di pangkalan militernya."
"Ah sepertinya aku harus berurusan kembali dengan pihak pemerintahan setempat untuk mengawasi pergerakannya. Untuk sekarang kita cari tahu kemana perginya Linux, dia harus kita dapatan baik hidup ataupun mati." kata Alin, mata wanita itu memancarkan kebencian yang mendalam.
Anjar yang dari tadi diam kini bersuara. "Aku sudah meminta seseorang mengawasi bandara dan pelabuhan, untuk mencegah kaburnya pria itu ke luar negeri."
"Terimakasih sudah melakukan hal yang tepat, aku yakin dia berusaha kabur mencari tempat yang aman. Linux, dia pintar dalam bersembunyi. Lama bekerja bersamanya membuatku sangat paham dengan pergerakan pria itu. Sisir juga pelabuhan kecil dipinggir kota ini, periksa kontainer pengiriman barang, dulu kami sering menggunakan cara ini untuk bisa kabur dari kejaran musuh." ujar Alin mengingat tentang mereka dulu, mencoba membaca bagaimana pergerakan pria yang mereka cari.