Setelah lima tahun Fatur pergi ke luar negri untuk menghilangkan luka hatinya karena Anggita, kini ia kembali ke Indonesia dan tiba-tiba bertemu lagi dengan perempuan yang sangat ia cintai di masa lalunya. Sampai akhirnya Fatur jatuh cinta lagi untuk yang kedua kalinya kepada Anggita.
Disarankan membaca novel 'Jatuh Cinta Lagi' sebelum membaca novel ini.
Up dari senin sampai sabtu ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Snow White, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Perjodohan Fatur
Kejam! Itu yang melekat pada Rudi papanya Fatur. Bagaimana tidak belum juga Fatur memaafkan kebohongan yang sudah papanya lakukan kepadanya kini papanya kembali membuat batin Fatur terguncang. Amarah dan rasa kesal Fatur belum juga hilang kepada papanya, kini papanya kembali berulah lagi. Pagi itu Rudi sengaja menemui Fatur untuk memberitahukan rencananya yaitu menjodohkan Fatur dengan putri temannya. Fatur yang pagi itu sedang menikmati ketenangan hati dan pikirannya kini kembali terusik dengan kabar yang membuatnya menjadi marah kembali.
Merasa tidak terima akan perjodohan itu membuat Fatur naik pitam dan emosi. Perdebatan panas menyelimuti Fatur dan papanya. Sepertinya Rudi tidak memikirkan bagaimana perasaan Fatur saat ini, yang ada di pikiran Rudi adalah mewujudkan keinginannya untuk menjodohkan Fatur, apapun caranya. Berbeda dengan Tias Ayu yang sedari tadi meneteskan air mata melihat putranya seperti histeris meluapkan emosi kepada papanya. Tias Ayu hanya bisa berharap jika Fatur dapat bebas dan menjalani kehidupan sendiri bagaimana mestinya.
"Apa Papa bilang! Papa mau menjodohkan aku?" teriak Fatur kaget tidak percaya menatap papanya yang sudah menceritakan keinginannya.
Tanpa rasa bersalah Rudi membeberkan semua niatnya kepada Fatur tanpa sadar bahwa dirinya sudah membohongi Fatur selama ini. Wajah Fatur memerah, tatapannya begitu tajam menghardik papanya yang terlihat tenang menghadapinya. Ingin rasanya Fatur memukul papanya sebagai pelampiasan rasa marahnya.
"Iya." angguk papanya singkat menatap Fatur dengan nada datar.
Wajah Fatur terlihat begitu kesal mendengar ucapan papanya kenapa belum juga selesai masalah kemarin kini papanya kembali membuat masalah baru. Begitu juga dengan mamanya yang sedari tadi duduk di samping Fatur, mencoba menenangkan putranya itu. Sesekali mamanya menggenggam telapak tangan Fatur seraya mencoba menguatkan Fatur agar putranya tahu jika dirinya harus bisa mengontrol emosi saat berhadapan dengan papanya. Walaupun tidak mungkin bisa Fatur lakukan selama ini, emosi Fatur selalu meluap jika dirinya berhadapan dengan papanya. Rasa benci, kecewa masih menyelimuti hati Fatur pasca papanya meninggalkan dirinya.
"Dengar, Pa. Aku nggak setuju!" tolak Fatur mentah-mentah dengan kedua bola matanya membesar.
Api amarah Fatur bergejolak membara seakan siap membakar siapa saja yang ada didekatnya. Mulutnya mulai gemetaran menahan amarah yang siap meledak kapan saja, namun Fatur harus bisa mengendalikan semua rasa emosinya itu di depan mamanya. Karena Fatur tidak mau melihat mamanya bertengkar dengan papanya. Mengalah, satu kata yang bisa lakukan saat ini walaupun hatinya sangat hancur dan terluka.
"Ini perintah!" balas papanya tidak kalah tegas sementara mamanya hanya menatap dengan perasaan harap-harap cemas melihat kedua lelaki itu sedang berdebat hebat.
"Aku bukan anggota polisi yang harus mengikuti perintah mu!"
"Ini adalah perintah dari seorang papa kepada anaknya!"
"Nggak, Pa! Aku nggak mau menuruti perintah Papa lagi! Aku berhak memutuskan siapa yang akan menjadi pendampingku nantinya!" bentak Fatur dengan emosi yang semakin menjadi-jadi.
Suasana hening seketika saat suara bentakan Fatur memecah ruang tamu, kedua orang tuanya terdiam sejenak menatap Fatur. Mamanya kembali tersentak kaget, apakah saat ini akan kembali terjadi peristiwa lima tahun lalu? Perkelahian antara mantan suaminya dan putra bungsunya. Perkelahian yang membuat hati mamanya hancur berkeping-keping dan semoga
"Apa Papa tidak cukup mengatur hidup aku selama ini! Mengasingkan aku di tempat yang jauh!"
Air mata lelaki berusia 25 tahun jatuh ke pipi, saat buliran bening sudah tidak mampu lagi memenuhi pelupuk mata indah Fatur. Sepertinya air mata Fatur belum juga habis dari kemarin. Dadanya mendadak sesak dan degup jantungnya berdetak sedikit lebih cepat dari biasanya. Emosi Fatur sudah tidak bisa dibendung lagi, kesabarannya sudah habis setiap kali menghadapi papanya. Sampai kapan papanya akan berbuat seperti itu kepada dirinya. Mengatur hidupnya dan tidak memberikan ruang gerak untuk bahagia menentukan pilihannya sendiri. Fatur merasa sangat terkekang selama ini, hidupnya tak berwarna dan terasa gelap penuh dengan kesedihan. Sering kali terlintas di pikiran Fatur untuk mengakhiri hidupnya karena Fatur sudah tidak memiliki semangat hidupnya lagi pasca Anggita meninggalkannya, namun niatnya itu selalu diurungkan karena kedua perempuan yang sangat dicintainya yaitu mama dan kakaknya.
Bagi Fatur, Anggita adalah semangat hidupnya, cahaya hidupnya saat papanya meninggalkan dirinya dan menghancurkan semua mimpinya. Saat itu hanya Anggita yang menjadi cahaya hidup Fatur, hanya Anggita yang menjadi lentera di tengah kekalutan pikirannya tanpa sosok papanya. Hanya Anggita yang mampu mengembalikan rasa percaya akan kebahagiaan dan mimpi-mimpi indah, hanya Anggita yang membuat Fatur mampu menghadapi semuanya saat dirinya lelah dan ingin menyerah. Hanya Anggita yang membuat senyum di bibir indahnya kembali terlukis kembali dan memberikan warna di dalam hari-harinya.
"Apa Papa nggak cukup membuat hidupku seperti ini! Aku berhak bahagia, Pa!" tambah Fatur lagi terus berbicara dengan emosi yang tidak terkendali dan meluap.
"Itu demi kebaikanmu sendiri, Papa hanya ingin yang terbaik buat kamu."
"Kebaikan siapa, Pa? Aku atau Papa?" Fatur balik bertanya terus menyudutkan Papanya.
"Itu semua untuk ambisi Papa bukan buatku, Pa. Itu semua hanya untuk diri Papa sendiri bukan buatku."
"Papa hanya ingin kamu tidak hancur karena perempuan, Fatur!" balas papanya yang kali ini membentak putranya.
Sedih itu yang dirasakan Tias Ayu saat kedua lelaki itu yang kali ini bertengkar hebat. Emosi mantan suaminya tersulut amarah Fatur, semoga saja Rudi tidak kembali memukul Fatur saat ini. Ucapan papanya Fatur begitu menggelitik membuat dirinya tertawa sinis. Apa papanya lupa jika kehidupan keluarganya hancur berantakan karena dirinya membawa seorang perempuan masuk ke dalam kehidupannya. Perempuan yang telah merebut kebahagiannya, perempuan yang merebut mimpi-mimpinya dan senyumnya.
"Apa Papa lupa keluarga kita juga hancur karena perempuan! Perempuan yang Papa bawa ke dalam keluarga ini!"
Deg, kedua orang tua Fatur terdiam tidak berkata apa-apa saat Fatur menyinggung masa lalu. Perempuan yang dijadikan papanya sebagai seorang istri saat ini dan seketika membuat mamanya menjadi seorang janda. Kejadian itu tidak akan pernah Fatur lupakan dan menjadi luka yang belum bisa sembuh dan dilupakan sampai saat ini.
Tias Ayu memejamkan kedua matanya sambil menangis sesenggukan, kejadian itu kembali teringat jelas melintasi pikirannya. Kejadian yang membuat hatinya hancur dan hari-harinya hampa. Kejadian yang membuat dirinya frustasi saat mantan suaminya meninggalkan dirinya demi perempuan lain. Jika Tias Ayu mengingatnya muncul kembali rasa benci dan kecewa yang luar biasa kepada mantan suaminya itu.
"Apa perlu aku ceritakan lagi agar papa ingat apa yang sudah Papa lakukan kepadaku, Mama dan Kakak?" tanya Fatur terus yang tidak membiarkan papanya berbicara, dan papanya hanya terdiam tidak bicara sepatah kata karena penyesalan di dalam dirinya.
Tatapan kecewa masih terlihat jelas di kedua bola mata Fatur saat menatap papanya. Apa papanya bisa mengetahui isi perasaan Fatur selama ini jika dirinya merasa sangat tertekan dan terluka. Apa pernah terlintas di benak papanya untuk bertanya kepada Fatur jika dirinya bahagia selama ini?
"Aku sudah lelah, Pa. Mental Ku sudah nggak sanggup buat menampung ambisi Papa lagi. Jadi tolong berhenti memukul mental ku, Pa. Karena mental ku sudah hancur dihajar Papa habis-habisan," rintih Fatur meminta sambil terus menetaskan air matanya yang semakin lama semakin deras.
Fatur adalah tipe laki-laki yang mempunyai hati lembut sekali, wajahnya terkesan sinis, dingin dan jutek. Tapi di balik sifat Fatur yang tempramen, tegas, pemarah ia memiliki hati selembut hello kitty. Fatur yang sekarang bukanlah dirinya yang dulu. Bukan Fatur yang tempramen dan pemarah lagi dan semua itu karena Anggita yang sudah mengubahnya sedikit demi sedikit.