menceritakan tentang wanita gemuk yang bernama Zoya, yang di khianati oleh calon suaminya dan sahabatnya sendiri.
Dan mengisahkan seorang pria yang sangat rupawan bernama Raka, tapi suka berpenampilan seperti gelandangan.
dari pertemuan Zoya dan Raka tanpa di sengaja, menjadi kisah awal dari cinta keduanya yang berliku dan juga penuh rintangan.
dan juga dari pertemuan mereka menghasilkan dua anak-anak yang sangat lucu.
dan seperti apa kisah mereka....
baca terus kisah mereka dalam novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aidah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tetangga
Sinta memandangi Zoya dengan seksama dan mengagumi kecantikan alami Zoya.
"apa kamu sudah tau cerita tentang Tante dari Rara."
"sedikit Tante, Rara hanya cerita sedikit tentang penyakit Tante."
"menurut kamu, apa penyebab Tante mengalami penyakit ini."
"saya belum tau pau pastinya Tante, tapi mungkin rasa kesepian Tante lah yang mendasari penyakit Tante ini."
"baiklah Ra, mulai besok teman kamu ini bisa merawat Tante disini. Jika perlu dia boleh tinggal di sini."
"tapi..."kata Rara.
"maaf Tante Sinta, saya tidak bisa tinggal di sini, karena saya harus merawat anak saya dan kedua orang tua saya."
"apa kamu sudah memiliki seorang anak."
"iya Tante, dan kini dia berusia empat tahun."
"oh begitu, sayang sekali. Pasti kamu akan kesulitan jika kamu harus pulang dan pergi setiap hari."
"Tante Sinta tidak perlu kuatir, Zoya ini tinggal di depan rumah Tante kok, cuma di pisahkan jalan dan juga taman."
"apa jadi kamu tinggal di area ini juga."
"iya Tante, untuk sementara kami tinggal di sini, sampai rumah kamu selesai di renovasi."
"loh kamu jadi beli rumah di dekat tanah kamu itu Zo."
"iya Ra, biar aku dekat dengan lokasi restoran yang akan kami kelola itu."
"oh okelah, besok kita akan kesana untuk melihat rumah itu."
"baiklah, tapi aku akan mengantarkan Alvin untuk daftar sekolah dulu, baru setelah itu kita bisa pergi untuk melihat rumah itu."
"oh jadi kamu mau membuka restoran di sini juga Zo."
"iya Tante, karena ke ahlian dari papa saya itu memasak, dan kebetulan saya juga sedikit bisa memasak."
"bohong Tante, dia ini sebenarnya adalah chef yang cukup handal tante. Tapi dia memilih menjadi chef ahli gizi untuk pekerjaan. Bukan sebagai chef restoran Tante."
"oh jadi kamu itu adalah seorang chef ahli gizi ya."
"iya Tante, dari dulu saya ingin menjadi seorang chef ahli gizi, tapi karena saya suka memasak, akhirnya saya juga kursus menjadi chef."
"baiklah, mulai besok Tante ingin lihat seperti apa rasa masakan kamu itu."
"baik Tante, besok pagi akan saya buatkan makanan yang mungkin akan Tante suka."
"terima kasih ya."
"iya Tante."
Zoya dan Rara mengobrol sebentar dengan Sinta, dan kemudian mereka pamit pulang, karena hari sudah cukup malam.
"Zo ambil ini."kata Rara menyerahkan sebuah kunci mobil pada Zoya.
"Ra apa lagi ini, aku tidak mau. Aku bisa beli mobil sendiri Ra."
"pakai saja, lagi pula mobil itu tidak di pakai di rumah Zoya."
"tapi ini terlalu berlebihan Rara, apa tanggapan orang tua kamu tentang aku Rara."
"mereka tidak akan memikirkan mobil ini Zo, bagi mereka mobil hanya seperti barang yang tidak berguna, jadi gunakan saja, dari pada mubazir."
"tapi Ra."
"ya sudah kalau kamu tidak mau, berikan saya uang kamu padaku, anggap mobil ini aku jual sama kamu, bagaimana."
"baiklah aku transfer uangnya sekarang."
"terserah kamu, lagi pula mobil ini sudah aku balik namakan atas nama kamu Zoya."
"apa, kamu ini berapa yang harus aku transfer sekarang."
"sini hp kamu, biar aku yang menulis nominalnya."
"nah isi sesuka hati kamu."
"baiklah."kata Rara sambil mengetik nominal yang dia inginkan.
"sudah kamu tinggal masukkan pin nya itu akan terkirim padaku."
"baiklah,"kata Zoya yang langsung memasukkan pin tanpa melihat berapa jumlah yang di tulis Rara.
"Zo aku pulang dulu ya."
"ini... Rara kenapa hanya segini harganya Rara."
"itu sudah cukup, lagi pula aku memberikan mobil itu bukan untuk kamu saja, tapi untuk si gemoy ku Zoya, bye."kata Rara yang langsung menyalakan mobilnya dan pergi.
"terima kasih Ra, dari dulu kamu selalu baik padaku, dan membantuku tampan pamrih."kata Zoya lirih.
Zoya segera masuk ke dalam rumahnya dan istirahat setelah makan malam bersama Bastian dan Luisa.
"Zoya, kenapa pagi-pagi kamu sudah memasak sayang."kata Luisa yang baru saja bangun.
"iya ma, mulai pagi ini Zoya akan memasakkan makanan sehat untuk Tante Sinta ma."
"oh tantenya Rara ya Zo."
"iya ma, dia mengalami penyakit bulimia dan juga anoreksia ma."
"benarkah, tapi apa yang menyebabkan dia menjadi seperti itu Zo."
"rasa kesepian dan membutuhkan perhatian ma."
"kamu benar, mama dulu juga pernah mengalami hal itu, dan butuh waktu untuk menghilangkan rasa kesepian di hati Zo."
"itu benar ma. semoga saja Rante Sinta mau memakan makanan buatan Zoya, dan tidak memuntahkannya."
"semoga saja. oh iya, apa hari ini kita jadi untuk mendaftarkan Alvin sekolah Zo."
"iya ma, nanti setelah pulang dari rumah Tante Sinta kita akan langsung berangkat."
"baiklah, kamu tenang saja biar Alvin mama yang menyiapkan kebutuhannya, kamu kerjakan saja pekerjaan kamu itu dengan baik."
"baik ma, kalau begitu Zoya pergi dulu ya ma."
"iya."jawab Luisa sambil melihat Zoya keluar dari rumahnya.
Zoya terus berjalan menuju ke rumah Sinta.
"selamat pagi mang Diman."kata Zoya menyiapkan satpam rumah itu.
"selamat pagi juga, non Zoya ya."
"iya mang."
"masuk saja non sudah di tunggu nyonya di dalam."
"baik mang."
Zoya segera masuk kedalam rumah dan benar saja Sinta sudah menunggunya.
"selamat pagi Tante."
"selamat pagi Zo, bagaimana apa kamu sudah membawakan masakan kamu."
"iya Tante, biar Zoya siapkan ya."
"iya."kata Sinta singkat.
Zoya segera menyiapkan keperluan untuk makan di hadapan Sinta.
"nah ini adalah masakan yang Zoya buat untuk Tante sarapan, semoga Tante suka."
"baiklah, Tante coba ya."kata Sinta yang mulai memakan makanan buatan Zoya.
"bagaimana Tante, apa Tante menyukainya."
"iya, masakan ini rasanya enak Zo, sesuatu dengan selera Tante."kata Sinta sambil terus makan makanan buatan Zoya.
Zoya terus mengajarnya mengobrol ringan, untuk menghilangkan rasa mual saat Sinta makan.
Dan tanpa terasa makanan buatan Zoya sudah habis dari piring Sinta.
"Tante mau tidak berjemur di dekat kolam renang itu, biar Tante merasa lebih segar lagi."
"baiklah, ayo kita berjemur sebentar."kata Sinta sambil berjalan di papah Zoya.
Zoya mencoba mengalihkan perhatian dari Sinta, agar Sinta tidak memuntahkan makanan yang dia makan.
Dan metode ini berhasil, Sinta sama sekali tidak memuntahkan makanan yang dia makan, dan merasa lebih segar.
"tante, nanti siang Zoya izin untuk tidak datang ya, karena mau mendaftarkan Alvin ke sekolah."
"baiklah, lalu bagaimana dengan makanan Tante Zo."
"saya tadi sudah memasakkan makanan untuk Tante Sinta makan saat siang hari, dan Tante harus menghabiskan makanan itu ya."
"baiklah, tapi saat makan malam kamu akan menemani Tante kan."
"iya Tante, Tante jangan kuatir."kata Zoya sambil tersenyum.
"terima kasih ya Zo, akhirnya Tante bisa tidak memuntahkan makanan yang Tante makan."
"iya Tante, sama-sama."