Gairah Liar Sang CEO Gembel

Gairah Liar Sang CEO Gembel

Pengkhianatan cinta.

"Apa yang kalian lakukan di sini."kata seorang wanita yang baru saja masuk ke sebuah kamar pengantin, dengan menggunakan gaun pengantin berwarna putih.

"Zoya, kamu...."kata seorang pria yang sedang di atas tempat tidur bersama seorang wanita.

"kenapa kamu terkejut Zack, apa ada yang salah jika aku datang di kamar pengantinku sendiri."kata Zoya yang sambil menahan rasa pilu di hatinya.

"Zoya ini tidak seperti yang kamu pikirkan."kata pria bernama Zack membela diri.

"lalu apa yang harus aku pikirkan Zack, memikirkan kalau kalian berdua hanya sedang bermain, dengan kondisi......"kata Zoya yang tidak bisa meneruskan katanya karena melihat kondisi Zack dan wanita yang ada di atas ranjang pengantin.

"Zoya tolong maafkan kami ya, kami khilaf."kata seorang wanita yang sedang berlindung di balik punggung Zack.

"coba katakan sekali lagi Jessy, khilaf kata kamu. Lucu sekali. Benar-benar lucu."kata Zoya sambil tersenyum pahit.

"Zoya yang di katakan Jessy benar Zo, kami khilaf,"kata Zack yang membela wanita yang bernama Jessy.

"khilaf kata kamu Zack? dengan rintihan indah seperti itu, dan dengan kata-kata indah yang membuai kamu bilang khilaf. Kalian berdua memang benar-benar manusia tidak bermoral."kata Zoya wanita bertubuh subur.

"Zoya jaga bicara kamu itu, ini tidak seperti itu."kata Zack 3terus membela diri.

"lucu sekali, khilaf kata kamu, apa kamu juga lupa, kalau hari ini adalah hari pernikahan kita?."tanya Zoya yang berusaha menahan air matanya.

"apa..."kata Zack yang terkejut.

"cukup pura-pura kamu itu Zack, aku muak melihat kebohongan kalian berdua."

"Zoya dengarkan dulu..."teriak Zack.

"Tapi syukurlah aku belum menandatangani kontrak pernikahan ini, jadi aku terselamatkan dari orang seperti kamu itu Zack."kata Zoya sambil merobek sebuah kertas di hadapan Zack dan Jessy dan melemparnya kehadapan mereka.

"apa yang kamu lakukan Zoya, kenapa kamu merobek dokumen pernikahan itu."kata Zack saat Zoya merobek selembar kertas di hadapannya.

"karena aku sudah membatalkan pernikahan kita ini Zack, dan kamu Jessy kita bukan lagi sahabat atau pun rekan kerja, jadi jangan pernah menegurku saat kita bertemu suatu hari nanti. Selamat tinggal."kata Zoya sambil melemparkan buket bunganya ke hadapan Zack.

"Zoya jangan pergi dengarkan aku dulu Zo aku mohon."teriak Zack memanggil Zoya yang melangkah pergi dari kamar itu.

Zoya tidak mendengarkan teriakan Zack, di terus melangkah keluar dari kamar itu.

"Ah sial kenapa aku lupa kalau hari ini adalah hari pernikahanku."kata Zack sambil mengacak-acak rambutnya.

"Zack..."kata Jessy mencoba menenangkan Zack.

"diam kamu Jessy, ini semua karena kamu."bentak Zack pada Jessy.

"tapi...."kata Jessy tapi di hentikan oleh Zack.

"diamlah aku harus mencari cara untuk memenangkan keluarga ku sekarang."kata Zack yang mulai panik.

Sementara itu Zoya segera pergi dari hotel tempat terselenggaranya pernikahannya dengan Zack.

Zoya terus melangkah menuju ke pantai dan berjalan sambil terus menangis.

"hai nona, kamu mau kemana."teriak seorang pria berbaju lecek dan kumal.

pria itu berlari menuju ke tempat Zoya yang berjalan semakin jauh ke arah lautan.

"nona apa kamu gila, apa kamu ingin bunuh diri."kata pria gembel yang berlari mengejar Zoya.

"apa, siapa yang ingin bunuh diri."kata Zoya yang tiba-tiba sadar.

"kalau bukan bunuh diri lalu apa namanya ini, lihatlah di mana kamu sekarang."kata pria gembel yang memegangi tubuh gemuk Zoya.

"ini, bagaimana bisa aku bisa berada di sini?."kata Zoya terkejut.

"sudahlah, sekarang ayo kita ke tepi pantai dulu, sebelum ombak besar datang."kata peya gembel sambil membawa Zoya ketepi pantai.

"baiklah."kata Zoya sambil berpegangan pada pria gembel yang menolongnya, untuk berjalan menuju ke tepi pantai.

"terima kasih."kata Zoya yang mulai menggigil.

"sama-sama, tapi kenapa nona melakukan hal seperti itu, apa bunuh diri solusi dari sebuah masalah?."kata pria gembel itu pada Zoya yang mulai kedinginan.

"aku tidak bunuh diri, tadi aku cuma berjalan-jalan saja, tapi aku tidak tau kenapa bisa sampai di tengah pantai itu."kata Zoya menjelaskan.

"baiklah nanti saja ceritanya, sekarang ganti baju kamu dulu nona. Maaf hanya baju dan celana itu yang ada."kata pria gembel menyerahkan satu kaos dan celana pendek pada Zoya.

"terima kasih."kata Zoya yang langsung menuju ke toilet umum untuk berganti baju.

"ah anak sekarang, kenapa terkena masalah sedikit saja Langsung berpikir pendek."kata seorang pria gembel kisaran usia dua puluh lima tahun.

"maaf om saya boleh minta minumnya."kata Zoya yang langsung meneguk air yang ada di botol kaca di samping seorang pria gembel yang menolongnya.

"tapi itu.... Ya dia langsung meminum semuanya. itukan minuman beralkohol tinggi. Ah anak ini."kata pria gembul sambil melihat Zoya yang mulai meminum satu botol minuman miliknya.

"om, kenapa rasa minuman ini aneh sekali, dan kenapa tiba-tiba semuanya menjadi berputar."kata Zoya yang kepalanya berputar-putar.

"ya jelas aneh nona, itu minuman beralkohol tinggi, langsung minum seperti itu, dan setengah botol langsung habis lagi, bagaimana tidak pusing."kata pria gembel dengan nada heran.

"wah rasanya sangat bebas, perasaan akibat di khianati itu sudah terbang."kata Zoya yang berjalan-jalan sempoyongan menuju tepi pantai.

"nona, berhati-hati saat berjalan."kata pria gelandangan yang mendampingi Zoya.

"dasar kurang ajar kamu Zack, kamu tega mengkhianati aku bersama sahabat baikku, dan itu kamu lakukan di hari pernikahan kita, dasar Zack kurang ajar, awas kamu akan aku balas kamu ya."kata Zoya yang berteriak keras ke arah lautan.

Setelah puas berteriak Zoya menangis sambil berjongkok menyembunyikan wajahnya.

"nona, apa anda baik-baik saja."kata pria gembel menegur Zoya.

"aku baik-baik saja ko Om."kata Zoya sambil tersenyum.

"Om, apa aku setua itu, sampai kamu memanggilku Om."tanya pria gembel yang menemani Zoya yang sempoyongan.

"memangnya umur om berapa."

"dua puluh lima tahun."

"kan benar sudah Om Om, aku saja baru sembilan belas tahun."

"tapi kamu sudah berani menikah."

"iya, tapi ternyata pria itu mengkhianati aku Om, kasihan sekali aku kan."kata Zoya menjelaskan.

"tidak juga, itu berarti kamu di selamat dari pria yang kurang ajar seperti calon suami kamu itu."

"om benar, untung saja aku belum menandatangani kontrak pernikahan dengan pria pengkhianat itu om."

"benar sekali, kalau tidak kamu yang akan rugi."

"om benar, terima kasih ya om."kata Zoya sambil tersenyum manis.

"iya sama-sama, ya sudah ayo kita pergi dari sini."kata pria gembel sambil melangkah pergi tapi di tahan oleh Zoya.

"om tolong temani Zoya malam ini ya."kata Zoya sambil memandang pria dewasa yang ada di hadapannya.

"ayo berdiri aku antar kan kamu ke rumah kamu."kata pria gembel yang berusaha menarik tubuh gemuk Zoya.

"Zoya tidak punya rumah Om, Zoya hidup sendirian karena Zoya anak dari panti asuhan."kara Zoya dengan nada sedih.

"apa."kata pria gembel terkejut.

"iya, tapi Zoya bekerja kok, dan bisa sekolah dengan biaya Zoya sendiri. jadi om tolong temani Zoya malam ini ya."punya Zoya dengan senyum manha.

"baiklah tapi...."kata pria gembel yang terdiam saat Zoya menutup mulut pria itu dengan mulutnya.

"manis, bibir om manis."kata Zoya saat melepaskan bibir pria gembel.

"Zoya apa yang kamu lakukan."kata pria gelandangan yang mencoba menjauhkan diri dari Zoya.

"Om tolong temani Zoya malam ini."

"tapi..."kata pria gembel yang langsung di sambut oleh bibir Zoya.

pria itu tidak lagi bisa mengontrol dirinya lagi, dan berlahan ingatan keduanya sudah terbuai dengan apa yang mereka lakukan dan akhirnya berlanjut ke sebuah hotel kecil di tepi pantai.

Di dalam kamar, Zoya dan pria gembel itu benar-benar melepaskan semua keinginan hatinya.

Dan mereka memulai petualangan tanpa batas dan tanpa penghalang.

"om hati-hati ya, ini pertama kali untuk Zoya."busik lirih Zoya dengan nafas memburu.

"baiklah, mungkin ini akan sakit, tapi hanya sebentar saja."kata pria gelandangan yang menenangkan Zoya.

"baiklah lakukan om, Zoya sudah tidak tahan lagi."pinta Zoya

"baiklah."kata pria gembel itu dan memulai kegiatan senam tengah malamnya.

Pria gembel itu terus bergerilya menyelusuri semua daratan, gunung, lembah dan sungai milik Zoya tanpa henti.

Dan itu membuat Zoya terbang dan melupakan semua derita pengkhianatan yang di lakukan Zack di hari pernikahannya.

"aaaaaaaa."teriak Zoya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!