Alea menikahi pria yang tidak di cintai nya sebagai pelampiasan setelah dia di tolak oleh Zero cinta pertama nya, namun makin lama dia punya cinta untuk Arhan.
hingga suatu hari badai yang sangat besar menghempas rumah tangga nya setelah Alea menemukan chat yang sangat mesra di ponsel Arhan, namun yang lebih parah suami nya selingkuh bukan hanya dengan wanita saja melainkan ada orang lain juga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34. Mati
Alea yang sedang kesal akhir nya melampiaskan semua amarah nya pada Arhan yang sudah menyakiti diri nya, sebab mau mengamuk di rumah utama dia tak akan berani karena pawang di sana lebih kuat dan berbahaya, cari mati saja nama nya bila begitu. maka dia pulang walau Kenzo masih ada di rumah utama, tak akan terlantar juga Kenzo di sana.
Ucapan Zero tadi soal mengajak nikah juga membuat naik darah, enak saja sudah menghina pun masih mau ngajak nikah, apa tidak ingat saat dulu mulut nya itu menghina dengan sangat lancar, maka nya sampai saat ini sakit hati Alea masih mendalam tidak bisa untuk di lupakan.
Di dalam gudang Arhan sedang berusaha mati matian agar bisa lepas dari kawat yang mengikat tangan, namun sekeras apa pun dia berusaha itu tetap saja tidak mau di buka, malah membuat tangan semakin sakit saja karena kena duri nya. Alea memang sangat licik, dia tidak mau mengikat dengan tali yang mudah lepas.
Malahan sebenar nya saat itu Lea mau memaku tangan dan juga kaki Arhan, namun di larang oleh Jimmy karena terlalu sadis sehingga pakai lah kawat berduri saja untuk mengikat tangan nya, Jimmy saja kadang tobat dengan kesadisan nya betina ini, Arhan yang sudah cari mati dengan menyakiti fisik serta hati mantan istri nya.
"Semua nya hanya membuat kesal saja, dari dulu adem malah sekarang timbul masalah." Alea merutuk kesal.
"Jangan marah terus, nanti kau cepat tua." Jimmy sudah di dalam rumah.
"Kau yang membuat masalah ini, bisa sekarang kau malah bicara begitu!" Alea melemparkan tas nya kearah Jimmy.
"Aku tidak bilang sama mereka ya, cuma cerita saja Jack saja kemarin." elak Jimmy pelaku utama nya.
"Sama saja, Bangsat! Jack itu mulut nya ember dan ini masalah besar, sudah pasti lah dia ngomong sama Papa." sentak Lea yang sangat emosi di buat semua orang ini.
"Ya kan semua nya juga sudah terjadi, tidak masalah bila mereka tahu semua nya! supaya Kenzo juga di akui oleh keluarga Martinez." Jimmy berkata tanpa dosa.
Plaaaak.
"Aduh!"
Jimmy mengaduh karena kepala nya di pukul dengan sepatu yang Lea pakai, dia berlari menjauh karena takut kena amuk lagi. sadar bahwa sumber masalah memang dari dia, bila tidak cerita pada Jack maka semua nya tak akan terbongkar sekarang. Zero walau pun sudah tahu pasti tidak akan langsung bicara, karena bocah itu biar pun tampan agak goblok juga.
"Awas saja bila semua orang meneror ku untuk menikah dengan Zero, habis kau ku buat!" ancam Lea.
"Bagus kan kalau kamu akhir nya nikah sama Zero, dulu saja kamu cinta mati sama dia." Jimmy masih menggoda.
"Dulu dan sekarang itu beda, Jim! aku tidak akan menikah lagi, akan ku besarkan anak ku sendirian." tegas Lea meninggal kan Jimmy di sana yang terdiam kelu.
Jimmy mengikuti Lea yang mau masuk kedalam gudang, pasti pria gay itu akan jadi sasaran empuk sekarang atas amarah yang tidak bisa di luap kan tadi, Arhan yang sedang berusaha kabur jadi kaget sekali karena mantan istri nya sudah datang. pasti akan ada siskan lain yang akan di terima nya, entah siksaan macam apa.
"Lea jangan siksa aku lagi, tolong lah ya." hiba Arhan.
"Memang nya dari tadi aku menyiksa mu? tidak kau lihat aku baru datang!" sentak Alea.
"Iya kau ini, Lea baru juga masuk kok sudah di bilang menyiksa." Jimmy cari aman saja.
"Ku mohon lepaskan lah aku, biarkan aku hidup." pinta Arhan.
Plaaaak.
Kepala Arhan rasa nya sampai mau lepas sangking kuat nya tamparan Alea, sudah pasrah saja yang ada karena dia entah bisa selamat atau tidak akibat sudah menyakiti hati seorang wanita dengan sangat dalam. hanya ada rasa sesal saja yang ada, andai dia tidak selingkuh maka tak akan mengalami nasib begini.
"Awal nya aku tidak mau membunuh mu, tapi hati ku tidak bisa tenang saat ingat bagai mana kau dengan sangat tega menghajar tubuh ku, tentu nya saat itu kau berharap aku mati!" geram Lea.
"Aku minta maaf, ku mohon maafkan lah kesalahan ku padamu." pinta Arhan memelas.
"Selama ini aku tidak pernah memaafkan orang, Arhan!" seringai Lea yang memang sangat pendendam.
"Satu kali ini saja, aku pasti akan berbuat baik setelah kau melepaskan aku." Arhan tetap mencoba minta belas kasihan.
"Kau berharap sama siapa, Arhan?!" Jimmy tertawa di buat nya karena Arhan seolah tidak kenal dengan sifat Alea.
Wanita yang tak akan pernah memaafkan orang yang sudah menyakiti hati nya, apa lagi kesalahan Arhan berlapis pada dia. Alea sudah pasti tak akan pernah memaafkan mantan suami, walau Arhan menangis darah sekali pun di hadapan nya ini, sebab itu sudah menjadi sikap nya Lea yang tidak bisa memaafkan orang.
Apa lagi kesalahan Arhan sudah bisa di bilang sangat fatal, mengkhianati dan saat Alea tertusuk Nira malah dia ikut menghajar nya juga karena Arhan ingin Alea mati, dengan begitu dia bisa selamat. sebab alasan yang bisa di pakai adalah Lea bertengkar dengan Nira, sayang nya Lea malah selamat.
"Bunuh saja langsung, aku akan menghubungi mereka agar mengurus mayat nya!" ujar Jimmy menghisap rokok.
"Kau memang kenal aku luar dalam, memang sampah satu ini akan ku lenyap kan saja!" balas Alea.
"Lakukan lah, akan ku urus semua nya setelah kau beres." angguk Jimmy santai saja seolah itu bukan pekerjaan berat.
"Gila, kalian berdua gila!" pekik Arhan karena dia dengar semua nya.
"Kenapa gila?" Alea masih memilih alat untuk membunuh.
"Membunuh itu perbuatan dosa, Alea!" Arhan malah sok ceramah.
"Hahahaaaaa...
Alea dan Jimmy tertawa kencang mendengar Arhan membahas masalah dosa di hadapan mereka, sedang tidak sadar atau Arhan ini orang nya memang yang tidak tahu diri.
"Kau gay dan kau zinah saat masih punya istri, kau pikir itu bukan dosa?" Lea mendekati nya.
"Namun itu tidak sebesar dosa nya membunuh!" Arhan tidak mau kalah.
"Its okey, aku juga tidak peduli bila dosa ku bertembah hanya karena membunuh kecoak seperti mu!" tegas Alea.
Dor.
Satu tembakan yang sangat tepat di kening Arhan, nyawa nya melayang seketika dengan darah yang merembes dari luka seperti sumur itu, tubuh Arhan sudah tidak bergerak lagi di kursi yang tepat dia di ikat. tubuh yang penuh dosa itu sudah tak bernyawa, karena Alea sudah membunuh nya sebagai balasan atas perbuatan dia selama ini.
Kenapa tidak kau injqk tuh otongnya sekalian ya ampun 😄😄