NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Polisi Tampan

Terjebak Cinta Polisi Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Nur Halimah

Sekuel Jodoh Pilihan Abi

Menjadi anak piatu, Icha harus kehilangan figur ibu sekaligus ayah. Di tambah ibu tiri yang manipulatif, menjadikan dia sosok yang di kenal bandel.
Takdir menemukannya pada polisi dalam keadaan saling salah paham yang akhirnya menjebaknya sendiri dalam perjodohan dengan lelaki itu.
Bisakah Icha menemukan cinta sejati dalam diri lelaki yang dibencinya sekaligus membencinya?
Temukan kisah lengkapnya dalam novel comedy romance "Terjebak Cinta Polisi Ganteng"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Nur Halimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gugup

Daripada mengajaknya makan, dan bisa jadi Icha bakalan ketemu temannya yang lain, mending dia bawa suaminya itu pulang.

Itulah yang dipikirkan Icha, ketika mengajak lelaki itu tiba-tiba pulang ke rumahnya.

‘Jadi ini rumahnya, tak lebih besar dari rumahku, tapi kenapa suasananya terlihat adem? Apa karena di depannya ada banyak sekali tumbuhan?’ pikir Icha bertanya-tanya dalam hatinya, sembari menyiratkan pandangannya ke seluruh taman mini di depan rumah suaminya itu.

Rumah tanpa tingkat Itu tampak nyaman dengan beberapa pohon pinus yang hijau di depannya, juga hamparan rumput yang di sisi-sisinya terdapat beberapa pot bunga.

Bahkan pagar teralis hijau itu menambah suasana adem di rumah itu.

“Apa kau suka?” tanya suaminya yang barusan memarkir dan keluar dari mobil tersebut.

“Apanya yang suka!” ujar Icha ketus.

“Kalau begitu ayo kita kembali kedai bubur ayam itu!” ujar lelaki itu membalikkan badannya, sambil menarik tangan Icha bersamanya.

“Nggak, aku memang nggak suka, tapi bukan berarti aku tidak mau masuk!” jawab Icha kemudian menghempas tangan lelaki itu, dan langsung menuju serambi depan rumah tersebut .

“Bismillah, perlahan kau akan suka!” gumam lelaki itu.

“Tidak akan!” jawab Icha sinis sambil menoleh sekejap ke arah lelaki itu dengan melotot.

Suaminya itu hanya bisa menghela nafas panjang, sembari tampak tersenyum melihat kelakuan Icha yang berusaha terlihat kasar di depannya.

Lelaki itu kemudian menghampirinya, dan berkata dengan pelan, “itu tadi adalah sebuah mantra, bukan pertanyaan.”

“Apa?” tanya Icha kaget.

Lelaki itu kembali hanya tersenyum, dan mulai membuka pintu rumah itu.

"Assalamualaikum ‘alaina wa assalamualaika ya ibadakash sholikhin."

'Kenapa dia baca salam, padahal nggak ada orang' pikir Icha bingung, sambil menatap heran ke arah suaminya.

Namun belum tuntas keheranannya, lelaki itu kembali berguman lirih, “bismilahi walajna wa bismillahi khorojna wa alallahi robbina tawakalna.”

‘Jangan-jangan lelaki itu suka menggunakan mantra-mantra aneh, aku harus hati-hati’ pikirnya sambil menatap punggung lelaki itu yang telah masuk ke dalam rumahnya.

“Apa kau hanya akan berdiri di situ dan tidak masuk?” tanya lelaki itu sambil menoleh dengan heran ke arahnya.

Icha meringis kecut sembari bergumam dalam hati, ‘jabang bayi lanang wedok!’

“Ayo! kenapa masih berdiri saja?” ajak lelaki itu lagi.

Icha kemudian dengan ragu-ragu masuk ke dalam rumah itu.

Tadi di luar dia merasa nyaman, kenapa sekarang dia merasa was-was.

Ia kemudian dengan terpaksa masuk ke dalam rumah itu, mengikuti suaminya sampai ke depan dapur.

“Duduklah!” ucap lelaki itu sambil menarikkan kursi untuknya.

Tapi Icha yang masih merasa was-was, malah menarik kursi yang lain yang tepat berada di sampingnya.

Lelaki itu tampak tersenyum sambil menunduk, kemudian mengembalikan kursi yang tadi ditariknya itu ke posisi semula.

“Ini adalah rumah suamimu, berarti juga rumahmu juga, kau bebas melakukan apa saja di sini, terkecuali membawa tamu tanpa seizinku,” ucap lelaki itu kemudian masuk ke dalam dapur yang tampak terbuka, dan bisa terlihat dari arah meja makan tersebut.

Icha melihat ke sekeliling tempat itu yang terlihat begitu rapi dan bersih.

“Apa kau yakin tinggal sendirian di sini?”

“Tidak!”

“Tidak?” tanya Icha begitu terperanjat kaget, ternyata benar lelaki itu sungguh mesum.

“Iya, tidak! Bukankah sekarang aku sudah punya istri yang begitu cantik di sini,” ucap lelaki itu sambil menoleh sebentar ke arah Icha, kemudian kembali menatap kulkas yang baru saja ia buka.

Icha langsung tersenyum, sambil menunduk dan menggigit bibir bawahnya. Ia tak bisa menyembunyikan perasaan, yang tanpa ia sadari, telah hadir dalam hatinya itu.

Tek

Icha begitu kaget mendengar bunyi gelas berisi jus alpukat yang barusan ditaruh oleh suaminya itu di atas meja tepat di depannya.

Ia sontak mengangkat wajahnya dan menatap ke depan.

Tanpa sengaja, ia mendapati muka suaminya tepat berada di depannya sedang menilik ke arah wajahnya.

Tentu saja, ia langsung terkesiap.

Jantungnya kembali berdebar dengan kencang, apalagi melihat senyum suaminya itu yang mengembang begitu hangat.

‘Apa ini?’

Lelaki itu tiba-tiba menatapnya dalam-dalam dan mendekatkan wajahnya ke arah Icha perlahan.

Membuat nafasnya terhenti dan dadanya semakin sesak.

Apalagi sekarang mata lelaki itu tertuju ke bibirnya, kemudian beralih menatap kembali matanya dalam-dalam.

‘Aku tahu kau tidak mencintainya!’

Ucapan Si nenek lampir itu kembali bergaung di telinga Icha.

Seketika ia tersadar dengan marah. 

Ia beranjak memundurkan kursinya hendak bangkit. Namun karena tergesa-gesa, kursi yang ia coba dorong ke belakang itu dengan menyeret kaki dan punggungnya ke belakang, malah hampir terbalik jatuh karena kaki kursi depannya terangkat tanpa sengaja.

“Akh!” Teriak Icha yang hampir jatuh.

Untungnya sang suami begitu sigap menekan sandaran kursi tersebut ke bawah sambil menunduk ke arah Icha.

Brak!

Terdengar suara hentakan kaki kursi depan yang kembali menabrak permukaan lantai tersebut.

Icha langsung terengah-engah karena kaget.

Kini wajah suaminya yang tengah menunduk itu semakin dekat dengan wajahnya.

Alhasil, desahan nafasnya yang terengah-engah itu berangsur-angsur hilang, berganti dengan perasaan aneh yang terus membuncah.

“Hati-hati! Tubuhmu lebih berharga daripada hasratku yang semakin sulit dikendalikan ini,” bisik lelaki itu kemudian bangkit berdiri.

Icha yang masih begitu gugup, langsung menyabet gelas jus yang ada di depannya, dan meminumnya sampai habis.

Kemudian menaruh gelas itu dengan keras, karena masih belum bisa menutupi kegugupannya.

Bagaimana bisa? lelaki itu masih terus saja menatapnya dengan hangat, sambil tersenyum begitu manis.

‘Aku mau ke toilet,” ucap Icha dengan nada suara yang begitu cepat, secepat ia bangkit dari tempat duduknya, dan beranjak pergi…

“Ouch!” jeritnya lirih, jalannya yang gugup membuat ia kurang berhati-hati, sehingga kaki kanannya menabrak kaki meja dengan keras.

Ia sontak menunduk dan mengelus-elus kakinya, kemudian menoleh ke belakang dengan malu.

Tampak lelaki itu menjulurkan tangannya hendak menolongnya, tapi kemudian tidak jadi, mungkin karena Icha meringis dengan kecut dan segera menatap ke depan dan berjalan kembali. 

‘Memalukan sekali!’ gumamnya dalam hati sambil mengernyitkan dahinya.

Namun baru saja satu langkah…

“Aisyah!” panggil lelaki itu.

Icha langsung menghentikan langkahnya dengan kesal karena mengira pasti lelaki itu ingin menertawakannya.

Meski begitu, Ia tetap membalikkan badan ke arah suaminya sambil meringis, kemudian berujar dengan sinis, “apa lagi?”

“Toiletnya bukan ke situ, tapi di situ,” ucap lelaki itu sambil menunjuk arah berlawanan dengan arah yang sedang dituju oleh Icha.

‘Gila gue, memalukan sekali!’ gumam Icha dalam hati sambil berjalan cepat ke arah yang ditunjukkan oleh suaminya itu.

Bagaimana bisa, ia lupa kalau sebenarnya ia belum tahu letak toilet di rumah itu.

******

Icha menyodorkan sebuah kertas dengan bolpoin di atasnya ke atas meja yang tepat berada di depan suaminya tersebut.

“Apa ini!” tanya suaminya heran.

“Perjanjian nikah,” jawab Icha yang masih berdiri di depan suaminya itu dengan enteng.

“Apa?” tanya lelaki itu terperangah kaget, sembari menyatukan kedua alisnya.

1
Asiah Kamil
kapan lanjutan nya kak,
Eva Nayla
keren
Saydh5: makasih kak
total 1 replies
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Hai ka
yu gabung bersama gc Cbm.
kita d sn akan belajar brg
caranya follow akun sy dl
nnti akn sy ksh undangan thx
Sa'adiah
Aku mampir Thor .....
Saydh5: thanks😍
total 1 replies
Ahmad Sopyan
lanjut semangat thor.
Saydh5
please subscribe dan vote yeah, sama jangan lupa follow akunku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!