NovelToon NovelToon
Terkena Tulah Jimat Leluhur

Terkena Tulah Jimat Leluhur

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Roh Supernatural / Pusaka Ajaib
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Abah NasMuf

Berawal dari menemukan seekor kadal di sawah ladangnya, Kadal yang tak lajim. Ekor ( buntut ) bercabang dua, dan berlekuk seperti lekuk keris.
Bu Surmi, wanita paruh baya yang menemukan kadal tersebut.
Namun naas, bagi hewan tersebut yang dibunuh Bu Surmi. entah apa alasannya.
***
Namun siapa sangka.
Ternyata kadal itu kadal jejadian dari sebuah JIMAT PUSAKA yang akan diturunkan pada Surmi. Sebagai salah satu keturunan dari cerita legenda Eyang Cakra Buana. Ratusan tahun silam.
Karena telah membunuhnya, akhirnya Bu Surmi terpaksa harus meminta maaf pada Eyang Cakra Buana yang akhirnya memaafkan Bu Surmi.
Bu Surmi sah diwarisi benda pusaka/Jimat.

apakah Bu Surmi bisa menggunakannya, ketika mendapatkan Jimat tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abah NasMuf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1, Mendadak uring-uringan tak jelas, setelah pulang dari ladang

Bagi masyarakat Dusun Mekarsari, siapa yang tidak kenal dengan keluarga kecil Pak Amet dan Bu Surmi.

Sepasang suami istri yang sudah dikaruniai dua orang anak yang keduanya kini hampir menginjak usia dewasa.

Sosok Pak Amet dan Bu Surmi, yang terkenal dengan keuletannya dalam mengelola kebun dan ladang juga sawah yang memang tergolong paling berada dan lumayan luas untuk kelas masyarakat di pedesaan pada umumnya.

Apalagi dari dulu, setelah dua tahun menikah, Pak Amet dan Bu Surmi sama-sama mendapatkan warisan lahan pertanian. Kebetulan saja baik orang tua Pak Amet dan juga orang tua Bu Surmi merupakan tani yang sangat ulet dan rajin, serta fokus dalam mengelola pertaniannya. Hingga anak keturunannya juga seolah tidak terlepas dari sikap dan kinerja orang tuanya itu.

Kedua orang tua Pak Amet dan Bu Surmi sudah meninggal dunia. Hal ini seolah berjodoh apa tidak. Yang jelas, entah dari mana awalnya, Amet dan Surmi menikah.

Memang, bagi masyarakat pedesaan istilah perjodohan dan dijodohkan masih sesuatu hal yang dianggap lumrah. Apalagi bagi para orang tua yang memiliki harta kekayaan baik berupa lahan sawah atau perkebunan yang luas. Seolah sangat sayang sekali kalau kekayaannya itu akan jatuh pada orang yang dianggap 'kurang tepat'. Dalam pengertian orang kurang mampu dan tidak bisa menjalankan pertanian.

Hampir setiap hari, Pak Amet dan Bu Surmi menghabiskan hari dan waktu siangnya di kebun atau di ladang sawah mereka.

Hingga pada suatu hari, sepulang dari sawah ladangnya, Pak Amet dan Bu Surmi tampak sedang melepaskan lelah, dari pagi buta hingga tengah hari, sibuk di sawah ladang membuat sepasang suami isteri itu merasa kelelahan.

" Pak... Kenapa yah, kepalaku kok tiba-tiba pusing sekali...?". Tanya Bu Surmi menghampiri suaminya yang sedang menikmati kacang rebus dengan kopi hitamnya di teras rumahnya.

"Mungkin saja terlalu kecapean, Bu.." timpal Pak Amet datar, Dia tidak menghiraukan Istrinya yang langsung duduk di sampingnya, kemudian Bu Surmi memijit-mijit dahi dan kepalanya.

"Aku rasa, pekerjaan hari ini nggak terlalu melelahkan juga, Pak. Cuman menabur pupuk kandang ke tanaman cabe, setelah itu, mengairi sawah. Sebelumnya, memang aku pergi ke muara sungai untuk melancarkan airnya, Pak. sudah, gitu ajah...duuuuh Paaak... Kepala semakin sakiiit Paaaak... aduuuuh...."

Amet :" Nanti, Bapak nyuruh Pardi aja membelikan obat ke Apotek, ya Bu.."

Kata Pria paruh baya itu, sambil berdiri lalu turun kedepan rumah, mencari Pardi, anak kedua nya yang masih duduk di kelas 3 SMP.

Tidak berapa lama kemudian, Pardi datang habis main dari rumah tetangganya. Lalu mensekati Sang Ibu yang masih memegang dahinya dan memijit mijit perlahan.

Pardi :" Ibu sakit apa,..? Tadi Bapak nyuruh Adi belikan obat untuk ibu ke Apotek."

Surmi :" Syukurlah, kamu sudah datang, Nak. biasanya kalau sudah terlena dengan permainan game, kamu susah sekali disuruh-suruh orang tua...". Kata Surmi yang tidak langsung menjawab pertanyaan anak lelakinya itu. Tampak, Pardi hanya cengengesan ketika mendapati omelan dari Ibunya. Dalam hati Pardi, berkata :" karena aku dijanjiin dibeliin kuota oleh Bapak, kuotaku udah habis dari pagi tadi."

Surmi :" Kepala ibu mendadak sakit, Nak. Ibu beliin obat ke Apotek. Kamu beli Paraswtamol atau obat lain, untuk mengobati sakit kepala Ibu. Nih uangnya." Kata Surmi, sambil menyodorkan uang selembar bergambar Presiden Soekarno dan M Hatta..

Pardi :" Baik, Bu. Nanti kembaliannya buat Adi yaaah...hehehe, asyiik..!!"

Jawab Pardi cengengesan, sekilat, Uang selembar merah itu sudah berada di tangannya. Tidak menunggu perkataan dari Ibunya, Pardi berlari kecil sambil mendorong Motor Astrea Grand modifan nya yang terparkir di pinggir rumahnya.

Bu Surmi hanya menggeleng kepalanya yang masih terasa semakin sakit, nyut nyutan nya kian terasa.

Wanita itu beranjak dari tempat duduknya, dengan dengusan kesal, karena sikap anak lelakinya sangat menjengkelkan.

Bruuugh... suara pintu depan yang ditutup oleh Surmi yang langsung masuk ke kamarnya. Mendadak perasaan amarah yang amat sangat menyeruak di dadanya. Mungkin karena ulah anak lelakinya yang nurut perintah orang tuanya karena ada sesuatu imbalan.

Surmi :" Dasar anak sialan...!!! Maunya imbalan saja, huuh... Anak zaman sekarang, segitu saja..." Gerutu Surmi sambil melemparkan tubuhnya di kasur empuknya.

Nyut nyutan di kepalanya semakin menjadi-jadi.

"Aduuuuuh kenapa sakitku semakin paraaah... Aaaahhh sakiiit sekaliii... Paaak... Bapaaaak... Dimana sih itu orang, maen keluyuran saja, tahu istrinya lagi sakit ginih.. Dasar suami tak tahu diri.. Tak berbelas kasihan pada bininya... Paaaak... Bapaaakkk...duuuh kepalaku Paaaaak...!!!"

"Duh, lagian itu bocah kok lama amat disuruhnya, padahal jarak ke Apotek, paling hanya 4 kilmometer dari rumahku,.. Dasar anak tak tahu dengan keadaan Ibunya

...****************...

1
Helmi Ruhendi Putra
makin seruuu
lnjut thooor
Helmi Ruhendi Putra
seraaaam tempatnya
Helmi Ruhendi Putra
begitu buka novel ini ... jdi lupa waktu..hehe
Helmi Ruhendi Putra
lanjut thooor
Helmi Ruhendi Putra
kayaknya seruu nih
Helmi Ruhendi Putra
aku pendatang baru Thor... ikut gabung yaah
dede rohimah
makin serem thoor
Aji Wandi
lanjut thooor aku yakin, kamu bukan author biasa
Aji Wandi
anjaaaaaay ceritanyooo...
lanjut thooor
Rina Mes
makin serem iiiih
dede rohimah
lanjut thoor
dede rohimah
ngeri yah... suara genderewo
dede rohimah
serem thor bergidik ngebayanginnya
dede rohimah
waaah jadi gelut ini mah..

lanjut thoor
dede rohimah
ki durgala harus kalah, thooor
dede rohimah
pasti orang jahat si durgala itu
dede rohimah
jangan sampe kalah thooor.. walau seorang wanita
dede rohimah
jangan sampe kalah mbok darsih nya, thor
dede rohimah
legenda cakra birawa apa buana
dede rohimah
orang tua ku sering mmpringatkan.. wayah beudug, waktu dedemit berkeliaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!