NovelToon NovelToon
Sepenggal Kisah Azzura

Sepenggal Kisah Azzura

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cintamanis / Mengubah Takdir
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: R²_Chair

Kekecewaanya terhadap sang Ayah membuat Azzura menerima dengan lapang ketika sang ayah akan memasukannya ke sebuah pesantren.
Ingin menolak namun hatinya terlalu lelah dengan keadaan.

Satu hal yang ia harapkan bahwa langkahnya menerima keputusan sang ayah hanya agar sang bunda kelak akan bahagia dan tak mendapat siksaan atas semua dosa-dosa nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R²_Chair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Empatbelas

Pagi hari Zura sudah bersiap untuk pergi ke kota,hari ini ia izin dari semua kegiatan sekolah dan pesantren.

Semua sudah siap di meja makan.

"nanti kalau sudah selesai langung pulang ya nak "

ucap ibu saat mengambilkan zura nasi.

"ia bu,tapi sepertinya zura akan pulang malam karena harus ke beberapa tempat dulu. Nanti kalopun Gus Ilham dan Ustadz Yusuf gak bisa nemenin zura sampai beres,zura gak apa-apakan pulang sendiri "

Ting

Gus Ilham langsung menyimpan sendok yang ia pegang.

tatapannya menyorot tajam pada zura,namun zura sepertinya tidak melihat situasi buktinya ia masih cuek menikmati makanannya tanpa melihat orang orang yang sedang memperhatikannya.

Gus Ilham beristighfar terus dalam hatinya.

"Saya temani sampai kembali pulang " ucapnya dingin dan tegas.

Zura langsung mengangkat kepalanya,melihat sorot mata tajam Gus Ilham ia langsung terpaku,jantungnya berdebar.

Entah kenapa melihat sorot mata tajam Gus ilham ia merasa takut.

Sebelumnya Zura tak pernah merasa takut oleh siapapun,sekalipun oleh ayahnya.

Tapi entah kanapa dengan Gus Ilham merasa beda,dan zura memahaminya.

"oh..ok "

Zura kembali menunduk untuk menghindari tatapan Gus Ilham.

"Saya sudah selesai,saya tunggu di mobil "

Ucapannya masih dingin ,Gus Ilham langsung berdiri namun belum berajak.

"Abah,umi zura izin pamit dulu ya do'a kan zura selamat sampai tujuan "

Zura mencium takzim tangan umi dan abah kiai.

"Do'a umi dan abah menyertaimu neng,kalo ada apa-apa segera hubungi kami ya.Terus kalo mau apa-apa minta sama Aa ya"

umi mengusap sayang kepala zura

"ibu zura pamit ya,ibu mau titip sesuatu ?nanti zura belikan "zura memeluk Ibu Nay dengan sayang.

"Tidak perlu nak,ibu cuma mau zura cepat kembali dengan selamat "

"siap bu " zura langsung bersikap hormat kepada ibunya,tak lupa senyum manisnya yang memperlihatkan lesung pipinya membuat semua orang terpesona termasuk Gus Ilham yang terpaku sejenak.

"MasyaAllah cantiknya "

"Yang sabar ya Gus hehe" Ustadz Yusuf tak kuat untuk tak menggoda Gus Ilham.

Sedangkan Gus Ilham mengusap kasar wajahnya dan langsung pergi ke luar.

"Ayo Ustadz kita let's go,nanti saya yang jadi petunjuk jalannya "

Zura berjalan medahului Ustadz Yusuf namun saat akan membuka pintu depan ,Gus Ilham langsung menahannya.

"Mau apa kamu ?"

Tanya Gus ilham yang tanganya masih menahan pintu mobil

"Ya mau masuk lah,ya kali mau koprol."

"siapa nya nyuruh kamu duduk di depan ?"

Gus Ilham langsung menarik ujung kerudung zura

dan membukakan pintu belangkang.

"Masuk,duduk di sini "

"Ck,ribet banget sih Gus masalah duduk aja di bikin ribet gini" Gerutu nya

"Nurut !!" tegas Gus Ilham,jangan lupakan matanya yang melotot

"Ustadz kalo santet orang dosa gak sih "tanya zura pada Ustadz Yusuf yang sudah duduk manis di belakang kemudi.

Ustadz Yusuf menggeleng melihat kedua orang yang berdebat di belakangnya

"Dosa besar Ra,tapi kalo di santet pake cinta gak apa-apa juga sih malah bagus " pecah juga tawa Ustadz Yusuf melihat wajah masam Gus Ilham

"idih,,gak lah ustadz keenakan di dia kalo gitu mh mening tak Kick aja lah orang nyebelin kaya dia mh " gerutu Zura jangan lupakan bibir nya yang sudah cemberut

"Sudah bisa berangkat sekarang kan ?" ucap dingin Gus Ilham.

Dan tak lama Ustadz Yusuf langsung melajukan mobilnya.

Setelah menempuh 3jam perjalanan akhirnya Zura tiba di sebuah Cafe yang begitu ramai.

Zura ,Gus Ilham dan Ustadz Yusuf turun dari mobil.

Pandangan mereka bertiga melihat sekitar cafe yang cukup ramai,area parkir pun mulai terisi.

"d'Dream Cafe"

Sebuah cafe di tengah kota yang bersebelahan dengan sebuah campus dan gedung perkantoran.

Cafe yang terlihat cozy dan modern bagi para kaum milenial,gen z maupun gen alpha.

Bukan hanya suasana nya,namun cafe ini juga terkenal karena harganya yang relatif ramah di kantong para pelajar.

Zura langsung mengajak Gus Ilham dan Ustadz Yusuf masuk.

Semua karyawan yang melihat zura langsung tersenyum dan menunduk.

"Mita,bang Rizal ada kan ?"tanya zura pada karyawan yang menjadi kasir di cafe nya

"Ya ampun mbak Zura,apa kabar ? Kemana aja sih mbak udah lama gak pernah kesini " ucap mita heboh

"Gue sibuk " jawabnya singkat, zura akan bersikap dingin dan cuek jika dengan orang lain,tapi tidak dengan keluarga atau orang-orang terdekatnya

"oh iya mbak mau ketemu Pak Rizal kan,langsung ke atas aja mbak kebetulan Pak Rizal masih di ruangannya "

"Ok,thank "

Zura langsung pergi menuju lantai atas yang di ikuti Gus Ilham dan Ustadz Yusuf.

"Gus,antum kayanya harus mulai siapkan mental..ukhti banyak rahasianya gus "

bisik ustadz Yusuf ,Gus Ilham hanya diam dan memperhatikan terus punggung zura yang berjalan di depannya.

"Kejutan apa lagi yang akan saya ketahui tentang mu ra "

mereka bertiga berhenti tepat di sebuah pintu bertuliskan manager,yang sudah bisa di pastikan ruangan tersebut merupakan ruangan sang manager cafe.

Ceklek

pintu terbuka tanpa di ketuk terlebih dahulu

"Assalamualaikum " kompak ucap 3 orang yang akan masuk

"waalaikumsalam"

Jawab seseroang yang sedang fokus pada layar di depannya.

Tak lama orang tersebut berdiri menghampiri zura.

Badan tinggi dan tegap dengan setelan kemeja dan rambutnya tertata rapi,jika sepintas seperti seorang anggota militer karena terlihat tegas.

"Ra...apa kabar ?" namun saat akan memeluk zura,Gus Ilham langsung menyelanya dengan berdiri di antara zura dan rizal.

"bukan mahrom" ucap dingin sang Gus

"oh..sorry sorry, silahkan duduk " ucap rizal mempersilahkan tamu nya duduk

"gimana kabarnya ra,beberapa bulan gak ketemu pangling gue..auranya udah kaya ukhti-ukhti lo " rizal terkekeh saat melihat wajah masam zura

"lo muji atau nyindir gue bang !"

"haha...sans baby kagak usah ngegas,lo udah diem di pesantren tapi kelakuan masih tetep aja barbar..kagak ada kalem kalem nya juga tapi gue tetep suka lo yang apa adanya gini lah "

"ekhmm"

Rizal dan zura langsung diam saat deheman seseorang membuyarkan acara nostalgia mereka berdua.

"oh iya bang kenalin ini guru-guru zura, yang ini Gus Ilham anak yang punya pondok kalo yang itu Ustadz Yusuf "

Zura langsung memperkenalkan keduanya pada rizal,sedangakan mereka ber bertiga langsung bersalaman tanda perkenalan.

"Saya Rizal manager di cafe ini merangakap jadi cinta pertamanya Zura "

Dan yang terjadi setelah rizal selesai berucap,tangan Gus Ilham mengepal kuat matanya melotot dengan wajah menahan emosi.

Sedangkan rizal dengan tengilnya sengaja memancing amarah Gus Ilham,ia tidak sebodoh itu untuk menilai sikap seseorang apalagi seorang Anak pemilik pesantren yang mau repot mengantar muridnya sendiri,ia faham situasinya.

"Paan sih lo bang " elak zura

"Lah emang bener kan kita berdua tuh cinta pertama masing-masing " rizal semakin menggoda zura,dan zura yang melihat Gus Ilham menahan emosi sambil terus istighfar langsung mengambil alih situasi.

"ya itu kan dulu waktu gue masih piyik,udah deh ah gak udah bahas itu. Sadar bang..sadar.."

ucap zura sambil cemberut

"ah elah gak asyik lo ra,iya Gue sadar ra,,SADAR !!! PUas Lo !!"

"Udah ah,katanya lo mau ngomongin sesuatu sama gue. Ada masalah apa? Cafe baik baik aja kan ?"

" Cafe aman ra,profit beberapa bulan ini ada kenaikan lah lumayan walaupun cuma beberapa persen. Nih lo cek aja pembukuannya " ucap rizal sambil menyerahkan i-pad yang berisikan data-data dan laporan cafe.

Zura langsung menerimannya dan memeriksanya.

" Alhamdulillah bang walupun 10% kenaikannya tapi harus tetap di syukuri,jangan lupa bang kasih bagian buat mereka "

"Gue gak lupa ra tiap bulan udah gue anterin,anak-anak juga gue kasih bonus sesuai amanat lo "

"Siip,gue percaya sama lo bang. Bonus buat lo nanti gue langsung transfer ya bang sorry telat gue gak bawa hp sama dompet ke pondok "

"it's ok ra,gaji yang lo kasih aja udah lebih dari cukup ra buat gue. Lo udah mempercayakan sama gue aja suatu keberuntungan buat gue ra. Thank ya ra buat semuanya " ucap rizal tulus

"Sans bang kaya ama siapa aja,lo kan tau bang cuma lo satu-satu nya yang bisa gue percaya so gue cuma minta satu hal sama lo,jangan pernah kecewain gue ya bang "

zura berubah sendu,selama bertahun-tahun hidup dalam ketidak adilan membuat zura tidak bisa mempercayai orang lain.

Hanya rizal lah satu-satu nya orang yang ia percaya,yang selalu ada saat ia terpuruk sekalipun.

"Bisa kamu jelaskan pada saya apa yang kalian maksud ?" ucap dingin Gus Ilham

Ya,setelah beberapa lama Gus Ilham dan Ustadz Yusuf diam memperhatikan interaksi Zura Dan Rizal akhirnya Gus Ilham tidak bisa menahan lagi keingin tahu annya tentang Zura

"tentang ?" jawab tenang rizal

"ya semuanya tanpaTERLEWAT" Jawab tegas Gus Ilham seolah tidak ingin ada bantahan.

Sedangkan rizal melihat ke arah zura dan meminta persetujuannya ,zura memberi kode menganggukan kepalanya agar rizal yang menceritakan semuanya.

"ok saya akan jelaskan pada anda semuannya tanpa ad yang TERLEWAT "

Rizal menarik nafas sebelum berbicara

"Cafe ini sebenarnya milik Zura,3 tahun yang lalu zura ingin memanfaatkan tanah kosong ini agar lebih bermanfaat untuk kami.Dengan tekad yang tinggi akhirnya saya dan zura memutuskan untuk membangun sebuah cafe,ya walaupun dulu tidak sebesar sekarang namun lambat laun dengan semakin ramainya cafe sedikit demi sedikit kita mulai memperluasnya hingga sampai sekarang bahkan dengan kerja keras kita,akhirnya zura bisa buka 2 cabang juga di daerah lain,dan jika Allah izinkan dana sepertinya cukup untuk buka 1 cabang lagi "

"MasyaAllah anti hebat masih muda udah jadi pengusaha" ucap bangga Ustadz Yusuf

"jangan muji saya kaya gitu tadz,ini bukan hanya hasil kerja saya tapi ini juga hasil kerja mereka.3 tahun lalu saat saya dapat masalah gara-gara cindy,ayah marah besar sampai hampir mengusir saya dari rumah padahal saat itu saya tidak bersalah tapi ya sudah lah memang ayah selalu percaya terhadap oranglain di banding saya anaknya.Saya pergi nenangin diri di tempat mereka ,saat dengar mereka kekurangan biaya disitu saya cari cara untuk membantu mereka.Saya ngobrol sama bang rizal cari solusinya gimana dan ketemu ide untuk bikin usaha,kebetulan tanah ini warisan dari mamah yang ayah sama sekali gak tahu. Untuk modalnnya saya jual semua perhiasan peninggalan bunda dan oma sama tabungan yang bunda siapkan untuk saya yang sama sekali ayah gak tau tentang semua itu karena sebelum bunda pergi bunda udah siapkan semuanya untuk saya dengan syarat jangan memberitahukan ayah.Sampai akhirnya cafe mulai buka dan ternyata tidak semudah itu menjalankannya,masih butuh perjuangan. Saya harus bisa bagi waktu antara sekolah dan cafe,sampai-sampai ayah ngira aku keluyuran gak jelas tiap hari karena tiap hari pulang larut malam. Tapi itu gak masalah,toh di mata ayah saya memang selalu gak baik "

Ada kepedihan dalam nada bicara zura,bagaimanapun hati nya terasa sakit saat orang yang seharusnya jadi pelindungnya malah tidak memperdulikannya.

"2tahun saya dan bang rizal berjuang sampai Alhamdulliah Allah dengar do'a dan usaha kami,kami mulai buka cabang di kota lain dan cukup bagus respon pelanggan.Sampai sekarang saya gak pernah mimpi ada di posisi ini bisa membuka pekerjaan untuk anak panti,semua perjuanganku berbuah manis " wajah yang asalnya sendu seketika tersenyum manis

"jangan lupakan lo pernah 2kali ikut balap liar gara-gara kita ampir bangkrut karena kurang modal" sela rizal

"ASTAGHFIRULLAH " Gus Ilham dan Ustadz Yusuf kaget mendengar satu lagi fakta tentang Zura

"ra...ya Allah " Gus ilham hanya bisa mengusap kasar wajahnya

"hehe...masih inget aja lo bang,itu juga kepaksa bang dulu gue udah bingung cari modal kemana lagi ,gue gak mau pake uang bokap sepeserpun bang lah mumpung ada yang nawarin ya udah lah gas aja "

"Ra serius anti ikut balapan liar yang pake motor gede itu,yang mainnya tengah malam itu ?" tanya Ustadz Yusuf

"hehe iya tadz ,motor nya juga masih ada noh di garasi cafe dan itu ayah gak tau gue beli motor itu "

"Ya Allah ra..anti bener-bener ya, Masya Allah ustadz gak tau mau ngomong lagi "

sedangkan Gus Ilham masih diam dengan segala keterkejutannya.

"Kapan terkahir ikut balapan ?" akhirnya suara Gus Ilham keluar setelah beberapa saat terdiam

"Dulu gus,saya cuma ikut 2 kali balapan ko setelah itu gak pernah lagi ikut-ikut balapan,sayang nyawa lah" ucap zura enteng

"Udah tau sayang nyawa,kenapa malah nantang ?" geram Gus Ilham

"hehe..kepepet Gus,ah elah kalo gak urgent saya juga gak mau lah " zura membela diri

"Jangan pernah coba berfikir untuk melakukannya lagi " Gus Ilham mengetuk pelan kening zura dengan jarinya.

"iya ih,kan tadi udah bilang gak mau lagi Gus denger gak sih yang tadi zura omongin."

zura semakin cemberut

"iya Aa denger, Lanjut"

"Lanjut apa lagi sih,kan udah di ceritain semuanya" zura bingung kenapa dengan mudahnya ia mengikuti setiap perintah Gus Ilham tanpa bantahan,sebelumnya ia tak pernah begitu tunduk kepada perintah siapapun.

"tentang hubungan kalian berdua "

rizal pun bersiap menjelaskan semuanya pada Gus Ilham

"Ok saya jelaskan semuanya, kami tidak ada hubungan apa-apa selain teman dan rekan kerja. Dulu kami bertemu di panti tempat saya tinggal,saya anak panti sedangkan zura adalah anak dari seorang donatur tempat saya tinggal. Bertahun-tahun kami kenal dan seiring waktu kamipun dekat,zura tak pernah membeda-bedakan kami walaupun kami anak panti. Setiap keadaan baik ataupun buruk nya zura saya selalu tahu karena saya lah yang selalu zura cari,hampir setiap hari bersama sampai akhrinya persaan cinta tumbuh di hati kami berdua tapi saya sadar dengan posisi saya tapi zura dan bundanya selalu meyakinkan saya bahwa kami semua sama bahkan sebelum bunda pergipun beliau sempat menitipkan zura pada saya.. Tapi ternyata takdir kami berbeda,walaupun cinta ada pada kami tapi takdir berkata lain. Karena satu kesalahan saya membuat kami tidak bisa bersama,karena jebakan yang di buat cindy untuk menghancurkan kami berdua dengan memfitnah kami tidur berdua tapi mati-matian saya menahan agar tidak merusak zura dan akhirnya saya meniduri wanita lain sampai akhirnya hamil..saya bukan laki-laki brengsek yang akan lepas tanggung jawab,dengan dukungan dari zura akhirnya saya menikahi istri saya itupun dengan luka pada beberapa orang,luka zura,luka istri saya dan calon suaminya serta luka saya sendiri tapi kami semua berusaha menerima takdir. Lambat laun semangat zura yang buat saya bangkit,walaupun kami tidak bisa bersatu tapi rasa sayang kami akan selalu ada. Dan janji saya akan tetap saya tepati walaupun kita tidak bisa bersatu sebagai pasangan setidaknya saya sudah anggap zura sebagai adik saya.Jadi apapun yang terjadi saya mohon pada anda jangan pernah jauhkan saya dengan zura,karena saya berhutang banyak pada zura "

penjelasan rizal begitu menyayat hati,ada luka dalam setiap katanya yang begitu ketara.

Ada rasa sesak dalam dada Zura dan Rizal, tak di pungkiri rasa itu masih ada walaupun hanya tersisa sedikit saja..

"Apakah rasa cinta itu masih ada ?" tanya Gus Ilham tenang

"Bohong kalau saay bilang rasa itu sudah tak ada,saya manusia biasa yang sangat sulit jika harus menghilangkan rasa yang dulu pernah saya rasakan untuk pertama kali. Tapi saya jamin rasa cinta dan sayang itu sebagai seorang kaka untuk adiknya,saya tidak mau menyakiti hati perempuan terlebih zura dan istri saya jadi saya tidak mau berharap apa-apa saya hanya akan fokus pada keluarga kecil saya tapi saya juga akan selalu ada saat zura membutuhkan saya sebagai kakanya"

"kalo kamu ?"giliran zura yang mendapat todongan pertanyaan dari Gus Ilham

"ffiuuhh....menghilangkan perasaan yang pernah ada untuk pertama kali memang sulit,tapi seperti kata abang semuanya akan sia-sia jika terus di simpan,saya hanya sedang berusaha menghilangkannya.Bagaimanapun saya dan abang sudah bersama-sama sejak kecil,tapi untuk bersama tidak aka mungkin kar...."

"YA GAK AKAN PERNAH MUNGKIN LAH " Gus ilham memotong perkataan zura

"Gus ko ngegas sih ngomong nya,nyebelin ih " ucap zura tak lupa tangannya menyubit kesal tangan Gus Ilham yang terhalang jaket.

"Aduduh..sakit ra,afwan..afwan...sok lanjut "

gus ilham mengusap tangannya padahal tak terasa sakit.

"intinya,sekarang dan seterusnya saya hanya menganggap bang rizal sodara,kaka,teman,sahabat dan rekan kerja..masalah hati biar waktu yang akan menjawab semuanya karena untuk sekarang ada hati yang harus kami jaga yaitu istri abang..yang jelas perasaan itu tidak sama dengan yang dulu."

"karena hati ini sudah ada pemiliknya yang baru...."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

♧R²_Chair♧

1
Bias Chika
alur ceritanya sudah bagus. tapi lebih diperhatikan lagi tanda baca serta kosa katanya yaa kak. contoh kata-kata: isst, brak, bruk. itu alangkah baiknya di kasih miring.
semangat yaa untuk update ceritanya ❤️
mampir juga dikaryaku✨
𝑅2_𝑐ℎ𝑎𝑖𝑟: MasyaAllah..terimakasih kaka masukannya. InsyaAllah berusaha lebih baik lagi.
Terus ingatkan author ya kk kalo ada kesalahan🥰🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!