Cerita anak Alana dan Devan. Ini versi terbarunya jadi cerita yang ada di dalam kisah adiknya nggak dibuat.
...
Karena kesalahan orangtuanya yang mengenali anak lain sebagai dirinya. Hidup Bella sangat menyedihkan di keluarga orang lain. Namun tiba-tiba saja identitasnya terungkap dan ia akhirnya mengetahui orang tua kandungnya.
Sayangnya kehadirannya tidak pernah di terima oleh orang tua dan kakak laki-lakinya. Mereka lebih mencintai anak salah itu dan mengabaikannya.
Belum juga mendapatkan kasih sayang orang tua. Bella di paksa menikah dengan pria misterius yang mengaku sudah menikah dan tua.
Ikuti cerita Bella yang penuh dengan lika-liku kehidupan dan balas dendam pada orangtuanya terutama anak perempuan yang sudah menempati posisinya pulihan tahun
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annisa sitepu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masuk Rumah Sakit
"Apa aku boleh pergi bersama ibu mertua hari ini?"
Al yang sedang fokus pada dokumen serta sarapan paginya menatap ke arah Bella yang baru saja meminta izin ingin pergi padanya.
"Kemana kalian akan pergi?"
"Berbelanja. Mama mertua mengajak ku Minggu lalu." Bella sedikit takut pada tatapan Al. Meskipun mereka sudah tidur bersama dan selalu memberikan makan malam pada pria itu, tapi tetap saja nyalinya masih mengecil setiap kali di tatap intens oleh Al.
"Tentu, tapi sampai jam berapa? Aku harus tahu berapa jam kau akan berada di luar."
"Setelah makan siang akan kembali."
"Oke. Ingat dengan kata-kata mu."
"Terima kasih." Bella terlihat senang saat Al mengizinkannya pergi. Jujur, dia sudah lama ingin merasakan bagaimana jalan-jalan bersama seseorang yang dekat dengannya sambil berbelanja.
"Hm."
...
Saat Bella dan sang ibu mertua sedang menikmati waktu berbelanja. Tiba-tiba saja Disy, wanita yang beberapa hari yang lalu sudah membuat Al marah, menghampiri keduanya.
Semua yang terjadi semata-mata karena kebetulan. Disy juga sedang berbelanja, menghabiskan uang orang tuanya setelah di kurung oleh sang ayah akibat perbuatannya menyinggung Al.
Dan dia juga sudah tahu tentang identitas Alexander. Bukannya takut, Disy malah semakin bersemangat untuk mendapatkan Al. Jika dia berhasil, maka dunia akan menatap iri padanya. Mimpi indah itu, Disy berjanji akan mewujudkannya.
"Oh, bukankah ini wanita simpanan tuan Alexander. Tidak menduga bahwa kita akan bertemu kembali, Nona." Dengan suara keras, Disy langsung menghina Bella. Berpikir bahwa Bella benar-benar seorang wanita simpanan mengingat Alex memanggilnya nyonya terakhir kali.
Alana yang mendengar hinaan Disy menjadi tidak suka. Apalagi, yang di hina adalah menantu perempuan kesayangannya.
"Siapa wanita itu?"
"Aku tidak tahu, Ma. Kami baru pertama kali bertemu, dan aku juga tidak pernah keluar rumah setelah menikah."
Jujur saja, Bella memang tidak mengingat sosok Disy malam itu. Dan Alana merasa kesal dengan kehadiran Disy yang penuh kesombongan.
"Jaga bicaramu, Nona. Apa begini kedua orang tua mu mendidik mu?" Siapa yang tidak tahu Alana? Semua orang akan berpikir dua kali ketika ingin menyinggung wanita tersebut.
"Bukankah seharusnya aku yang mengatakan hal itu? Seharusnya kau mendidik putri mu dengan baik agar tidak menjadi wanita simpanan. Apakah kalian terlalu tergila-gila ingin menjadi kaya sehingga melupakan harga diri kalian?" Disy berbicara seolah-olah dia wanita paling suci dan tidak memiliki niat buruk sama sekali. Bahkan tidak mengenali nyonya Devan yang legendaris serta ditakuti oleh banyak sosialita.
"Maaf, Nona. Sepertinya kau salah orang. Aku bahkan tidak mengenal mu, lalu kenapa kau tiba-tiba saja menyebut ku seorang simpanan? Bahkan menghina mama ku." Bella akhirnya angkat bicara, tidak tahan dengan perlakuan Disy pada sang ibu mertua.
"Tentu saja kau tidak mengingatnya. Bukankah kau sibuk dengan ciuman mu bersama pria yang bukan milik mu? Apa kau tidak mu tahu, pria itu akan menjadi milik ku sebentar lagi dan kau harus sadar pada status mu." Kebenaran sengaja ia sembunyikan. Kata-katanya begitu ambigu sehingga orang yang tidak mengenal Bella akan terhasut.
Alana yang sudah mengetahui momen pertama kali putranya tidur dengan sang menantu termasuk kejadian di Club malam beberapa hari yang lalu semakin kesal pada sikap Disy.
"Jaga ucapan mu! Dia putri ku, dan tidak ada satu orang pun yang berhak menghinanya."
"Beraninya kau meninggikan suara mu?!" Terlahir di manjakan membuat Disy selalu menatap remeh orang-orang yang tidak dia kenali.
Bella terpana, tidak menduga bahwa wanita cantik yang bersikap seperti seorang tuan putri berani membentak nyonya Wesly. Bella yakin ayah mertuanya saja tidak pernah melakukan hal tersebut padanya istri, lalu anak perempuan entah dari keluarga mana berani melakukannya.
Karena hari ini Alana sengaja pergi ke luar tanpa pengawal, tidak ada yang menyadari bahwa dia istri dari Devan yang terkenal.
"Sepertinya orang tua mu memang tidak pernah mendidik mu dengan benar." Tatapan jijik Alana menambah kemarahan Disy sehingga secara tidak sadar mendorong Alana. Berniat membuatnya jatuh ke bawah dari tangga namun gagal sebab Bella langsung menghentikan.
Tapi sayangnya hal tersebut malah membuatnya menggantikan posisi sang ibu mertua. Dirinya terjatuh hingga lantai dasar meskipun tidak banyak anak tangga namun keningnya langsung mengeluarkan darah segar. Para pengunjung berteriak ketakutan, sedangkan Alana yang menyaksikan kebaikan sang menantu masih terdiam akibat terkejut.
Jika itu orang lain, mungkin mereka tidak akan melakukannya. Alana sendiri pun belum tentu bersedia mengorbankan hidupnya. Tapi, menantunya sendiri, wanita yang baru beberapa bulan ini dekat dengannya malah menyelamatkannya.
Disy yang melihat kondisi Bella dari atas tangga tersenyum penuh kemenangan lalu pergi meninggalkan kejadian tanpa rasa takut. Berpikir bahwa tidak akan ada yang berani protes atau memberikan pelajaran padanya. Dia benar-benar menjalani kehidupan yang sangat dimanjakan hingga lupa bahwa di atas langit masih ada langit.
"Sayang, maafkan mama." Setelah tersadar, Alana langsung menghampiri tubuh Bella yang tengah terbaring di bawah tangga sambil menahan rasa sakit.
Dorongan Disy tidak terlalu kuat mengingat bukan dia target sebenarnya sehingga tidak terlalu mengancam nyawa.
"Kami sudah menghubungi rumah sakit. Sebentar lagi putri anda akan dibawa oleh ambulan." Seorang wanita paruh baya yang tidak tega melihat kondisi Bella memutuskan memanggil ambulan.
"Terima kasih, Nyonya. Saya akan mengingat kebaikan anda hari ini." Alana bukan seseorang yang akan lupa pada kebaikan orang lain. Dia pasti mengingat siapa saja yang berbuat baik padanya lalu membalasnya kemudian.
"Sama-sama, Nyonya. Tidak perlu seperti itu, saya seorang ibu dan tahu bagaimana sakitnya melihat kondisi tak berdaya seorang anak jika dia berada di posisi putri anda."
Tidak berapa lama, petugas medis langsung datang dan membawa tubuh Bella ke rumah sakit. Alana mengikutinya di dalam ambulan sedangkan mobil mereka di bawa oleh supir ke rumah untuk memberitahu Devan tentang kondisi Bella dan kejadian di mall tadi.
....
Devan yang sedang duduk-duduk di sofa ruang tamu terkejut saat mendengar laporan supir pribadi keluarganya. Lalu, wajahnya berubah panik ketika mengetahui bahwa menantunya menjadi korban.
"Halo, Pa. Ada apa?" Al langsung mengangkat sambungan telepon sang papa, seolah menyadari sesuatu yang tidak beres sedang terjadi.
"Datang ke rumah sakit pusat kota sekarang! Istri mu terluka dan Mama mu menemaninya. Kita akan bertemu di sana." Lalu, Devan memutuskan sambungan telepon. Meninggalkan Al yang langsung keluar dari perusahaan tanpa banyak bicara.
Butuh beberapa waktu untuk sampai ke rumah sakit, dan saat Al tiba, dia segera meminta nomor kamar istrinya.
"Apa yang terjadi, Ma?" Wajah Al sudah sangat dingin. Dia benar-benar tidak tahu bahwa sesuatu yang buruk telah menimpa istrinya.
"Maafkan mama, Nak. Mama gagal melindungi istri mu, bahkan dia harus terluka demi melindungi mama." Meskipun Alana terkenal kuat dan tidak mudah di intimidasi apalagi di lukai, tapi kekuatan seperti itu sudah mulai redup karena di gantikan sikap manja yang suaminya berikan padanya.
"Ma, beritahu aku apa yang terjadi lebih dulu. Jangan langsung menyalakan diri sendiri." Meskipun sedikit panik dan ada kemarahan dalam dirinya. Tapi Al tetap masuk akal sehingga tidak langsung mengambil kesimpulan tanpa mendengar penjelasan.
"Wanita bernama Disy tiba-tiba saja menghampiri kami lalu mulai menghina Bella sebagai wanita simpanan. Dia juga membahas kejadian di Club malam saat Bella tiba-tiba saja masuk lalu kau menciumnya di depan semua orang." Jangan tanya dari mana Alana mengetahui semuanya. Dia menanam banyak mata-mata di sekitar putranya agar bisa mengawasi gerak-gerik Al.
"Lalu kenapa Bella bisa terluka?"
"Tadinya wanita itu ingin mendorong mama, tapi Bella menghalanginya dan akhirnya Bella yang menjadi korban. Dia jatuh di tangga."
Rahang Al mengeras setelah mendengar perkataan ibunya. Sepertinya wanita yang sudah membuatnya marah beberapa malam yang lalu ingin merasakan kemarahannya.