NovelToon NovelToon
Luka Dan Cinta

Luka Dan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Selina Navy

Di tengah gelapnya kota, Adira dan Ricardo dipertemukan oleh takdir yang pahit.

Ricardo, pria dengan masa lalu penuh luka dan mata biru sedingin es, tak pernah percaya lagi pada cinta setelah ditinggalkan oleh orang-orang yang seharusnya menyayanginya.

Sementara Adira, seorang wanita yang kehilangan harapan, berusaha mencari arti baru dalam hidupnya.

Mereka berdua berjuang melewati masa lalu yang penuh derita, namun di setiap persimpangan yang mereka temui, ada api gairah yang tak bisa diabaikan.

Bisakah cinta menyembuhkan luka-luka terdalam mereka? Atau justru membawa mereka lebih jauh ke dalam kegelapan?

Ketika jalan hidup penuh luka bertemu dengan gairah yang tak terhindarkan, hanya waktu yang bisa menjawab.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Selina Navy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ricardo ngambek

Ricardo masih memeluk Adira erat, merasakan kehangatan yang mereka bagi.

Ricardo melanjutkan dengan lembut,

“Jadi itu jugakah alasanmu terlihat tertutup dan sendu? Terkadang kau seperti ketakutan, atau apa ketakutanmu itu karena berada di sini?”

Adira terdiam, berusaha memahami pertanyaan tersebut. Dalam pikirannya, berputar berbagai alasan mengapa dia menutup diri.

Dia ingin menjawab, tetapi rasa ragu menyelimuti hatinya. Akhirnya, dengan pelan, dia memeluk pinggang Ricardo, menandakan bahwa dia butuh waktu.

Ricardo terkejut dengan reaksinya, lalu bertanya lebih lanjut,

“Apakah jawabannya bukan karena kehilangan ayahmu?” Adira menggelengkan kepala, menandakan bahwa itu bukan satu-satunya penyebab.

“Jadi?” tanya Ricardo lagi, mencari kejelasan.

Namun, Adira tetap diam, seolah kata-katanya terjebak di tenggorokan.

Ricardo menyadari kesulitan yang dialami Adira, lalu menghela napas.

“Tak apa, kalau kau tidak ingin bercerita,” katanya lembut, memberikan ruang bagi Adira untuk menemukan kata-katanya sendiri.

Suasana di antara mereka terasa intim, dipenuhi pengertian tanpa paksaan.

Momen itu menciptakan ikatan yang lebih kuat, seolah mengisyaratkan bahwa, meski tidak semua bisa diungkapkan, mereka tetap bisa saling mendukung dan memahami satu sama lain.

Adira dan Ricardo larut dalam pelukan, merasakan ketenangan yang menghangatkan hati mereka.

Namun, suasana itu tak bertahan lama. Adira, yang penasaran, akhirnya bertanya,

“Ricardo....mmm kenapa kau menyelamatkan ku?”

Ricardo perlahan melepaskan pelukannya, menatap Adira dengan intens, seolah mencari kata-kata yang tepat.

Dia lalu mengangkat lengan kanannya, menunjukkan bagian bawahnya yang tersisa bekas luka, luka yang cukup panjang.

Namun, ekspresi bingung di wajah Adira membuatnya merasa sendu; dia berharap Adira bisa mengingat peristiwa lima tahun lalu ketika dia dengan penuh perhatian mengobati lukanya.

“Kenapa kau tidak ingat?” pikir Ricardo,

Hatinya sedikit terluka melihat Adira yang tak tahu apa pun tentang masa lalu mereka.

Setelah beberapa saat, dia beranjak dari tempat tidur, meninggalkan Adira yang masih kebingungan, dengan sebuah rasa dingin menyentuh hatinya.

“Sepertinya kau terlalu baik atau sedikit bodoh,” sindir Ricardo,

Nada suaranya mencerminkan kepedihan yang mendalam. Adira hanya terdiam, merasakan ketegangan di udara antara mereka, seolah ada banyak hal yang belum terungkap, dan rasa bingung yang menyelimuti hatinya.

......................

Setelah kejadian itu, suasana di antara Adira dan Ricardo terasa tegang.

Sudah dua hari berlalu, dan mereka saling menghindar.

Saat jam makan tiba, Adira duduk sendirian di meja makan, menyendok makanan dengan rasa canggung yang menyelimuti.

Ricardo, di sisi lain, memilih untuk duduk di meja yang terpisah, menghabiskan makanannya tanpa satu pun kata yang terlontar.

Adira berusaha memecah keheningan, mengajukan berbagai basa-basi yang ringan,

“Ricardo, makanan ini apa namanya??aku suka deh makanan ini”

Namun, setiap kali Adira bertanya hanya dijawab dengan hening yang mendalam.

Ricardo tampak sibuk dengan pikirannya sendiri, menatap piringnya dengan fokus yang tak terputus.

Setiap kali Adira mencuri pandang ke arahnya, dia menemukan Ricardo tenggelam dalam kesunyian, seolah menutup diri dari dunia di sekelilingnya.

Rasa sakit yang dirasakan Adira semakin dalam, dia merasa terasing dalam kehadiran pria yang sebelumnya selalu ada untuknya.

Ketika makanannya mulai dingin, Adira merasa frustrasi, dan dia ingin sekali mengerti apa yang ada dalam pikiran Ricardo.

Namun, dia tidak tahu harus bagaimana untuk memulai percakapan lagi.

Keheningan itu terus menggantung di udara, menciptakan jarak yang semakin lebar antara mereka.

Hari ketiga berlalu, dan Adira merasa sudah cukup berani untuk mengambil langkah.

Dia memutuskan untuk meminta bantuan Ricardo agar orang-orang di sekitarnya mengembalikan handphone-nya.

Sejak terjebak dalam situasi ini, Adira belum sempat menghubungi keluarganya, dan ia tahu mereka pasti sangat cemas.

Dengan perasaan campur aduk, Adira menghampiri Ricardo yang sedang duduk di meja kerja, terfokus pada beberapa lembar file ditanganya.

“Ricardo,”

suaranya terdengar ragu, namun dia mencoba menampakkan keberanian.

“Bisa tolong minta orang-orangmu mengembalikan handphone ku?”

Ricardo menatap Adira dengan alis yang terangkat, mendeteksi nada dalam suara Adira.

“Kenapa ?” tanyanya, nada suaranya menyiratkan kecurigaan.

Adira mengalihkan pandangannya, Ricardo yang awalnya tenang, segera menegakkan tubuhnya, matanya menatap Adira dengan curiga.

Rasa cemburu yang tak terduga tiba-tiba melintas di pikirannya.

Tanpa memberitahu alasannya yang sebenarnya, Adira berharap permintaan ini tidak akan menimbulkan masalah.

Namun, sesuatu dalam nada bicaranya membuat Ricardo berpikir lain.

“Apa kau ingin menghubungi seseorang?”

Adira mengerutkan kening, sedikit terkejut dengan tanggapan Ricardo yang tidak biasa.

"Aku hanya ingin mengecek handphone-ku. Keluargaku pasti mencemaskanku,"

jawab Adira, tetap mencoba terdengar tenang.

Namun, Ricardo tak puas dengan jawaban itu. Kepalanya dipenuhi dugaan-dugaan buruk. Dalam benaknya, ia merasa Adira mungkin ingin menghubungi kekasihnya.

Rasa cemburu yang mengalir dalam dirinya membuat pikirannya keruh.

“Apa itu benar? Atau kau ingin menghubungi seseorang yang lebih penting, seperti kekasihmu?”

tanyanya, kali ini dengan nada penuh kecurigaan.

Adira terdiam, bingung mengapa Ricardo berpikir seperti itu. Ia merasa pertanyaan Ricardo sangat tidak berdasar.

"Kekasih? Ricardo, aku tidak punya kekasih. Aku hanya ingin memastikan keluargaku kalau aku baik-baik saja.”

Ricardo, yang masih dibutakan oleh cemburu, tak mendengar penjelasan Adira dengan sepenuhnya.

Melihat Ricardo yang tetap keras kepala, Adira semakin frustrasi.

"Ricardo.. Aku benar-benar hanya ingin menghubungi keluargaku."

Namun, cemburu buta sudah menguasai Ricardo. Ia tak bisa melihat alasan lain selain keyakinan bahwa Adira ingin menghubungi pria lain.

"Aku tidak bisa melakukannya, Adira," katanya dengan dingin.

"Sepertinya kau tak bisa menghubungi siapapun."

Ricardo lantas pergi keluar, meninggalkan Adira yang tertegun.

Kecewa dan bingung, Adira hanya bisa terdiam. Ricardo telah memutuskan untuk tidak membantu, dan itu membuat Adira merasa terperangkap.

1
gak tau si
ada g ya yg kek ricardo d luar sana/Doge/
Zia Shavina: adaa ,pacarr kuuu /Tongue//Casual/
total 1 replies
Zia Shavina
dari alur cerita nya kita dibawa kenal ke pribadi masih2 tokoh utama dlu,so far romantisnya blm ada sii ,tapi blm tau keknya ricardo tipe yg bucin bget gak sii /Scream//Scream/
Zia Shavina
ricardooooooo
Zia Shavina
semangaatttt thhorrrr
Selina Navy: terimakasii🙏
total 1 replies
gak tau si
so sweet... 😍
gak tau si
sad bnget... /Sob//Sob/
gak tau si
kurang i thor sendiri nya
gak tau si
Penasaran jumpa dimana, tapi kok jd sad/Scowl/
gak tau si
romantis nya tipis-tipis/Smile/
gemezz/Angry/
Zia Shavina
lanjuttttt thorrrrr
Zia Shavina
tolongh thorr selamatkan adira/Sob//Sob/
Selina Navy: wahh.. terimakasih banyak Zia atas dukungannya..
tetap setia baca Luka dan Cinta ya..
Semoga suka..
total 1 replies
Zia Shavina
kasiann adiraa hidup seperti itu
Zia Shavina
lanjuttt terus thorr
Zia Shavina
hayo ricardo jangan di tinggil adira nyaaa
Zia Shavina
lanjutkan thorr..
gak tau si
semangat author..
update teruss..
gak tau si
suka sama adegan yang punya romantis tipis2 gini..
gak tau si
semangat author..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!