Sebelum membaca novel ini, diharapkan membaca novel BUHUL GHAIB, sebab ini ada hubungan dengan kisah sebelumnya, agar tidak bingung.
kisah Delapan orang bersahabat yang melakukan pertualangan ke sebuah pulau yang terkenal dengan keindahannya, tetapi bencana tiba-tiba memporak-porandakan rencana mereka karena kapal yang mereka tumpangi mengalami kecelekaan, sehingga mereka terdampar disebuah pulau yang berbeda.
Dipulau itu mereka mengalami kejadian demi kejadian yang mengerikan dan membuat mereka harus bertahan hidup dari sebuah rahasia misteri yang sangat mengerikan.
sanggupkah mereka keluar dengan selamat? ikuti kisah selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DA-14
Sosok misterius berhasil membawa ketiganya melewati pintu yang hampir menjepit mereka.
Perlahan sosok itu mendarat dengan begitu mudahnya, sepertinya ia memiliki ilmu kanuragan Bayu Bajrah sehingga dapat meringankan tubuhnya dan melayang diudara.
Ia melepaskan ketiganya yang sudah tampak tercengang dan juga kelelahan. mereka memandang pria tersebut dengan kesal bercampur takjub.
Kesal karena sengaja membiarkan mereka harus hampir terpanggang, dan takjub karena pria itu dapat melayang terbang.
Ketiganya mengambil nafas dengan sangat rakus, karena baru saj mengalami kejadian yang sangat mengerikan.
"Ku kira kau akan membiarkan kami mati disini, atau sengaja mencelakai kami," omel Mia sembari mengatur nafasnya yang masih tersengal.
Pria itu mengambil pedang yang tersembunyi dibalik punggungnya, lalu memberikannya kepada ketiga orang tersebut.
"Pakailah, didepan masih ada banyak rintangan yang menanti," ucapnya.
Ketiganya tercengang, lalu mengambil senjata itu masing-masing. Tetapi mereka masih bingung dimana pria itu menyembunyikan senjatanya.
"Kau belum juga memberitahu siapa namamu," Andini mencoba bertanya kembali.
Tetapi....,
Wuuuusssh....
Desingan angin terdengar dengan sangat begitu kuat, dan...,
Traaaaang...
Suara dentingan benda tajam terdengar nyaring saat ujung tombak beradu dengan pedang milik pria itu.
"Hah!" kembali ketiganya tersentak kaget,
Tombak itu terlempar ke lantai. Lalu terdengar suara derap langkah kaki yang mana suaranya bergemuruh, dipastikan jumlah yang sangat banyak.
Suara gemuruh itu semakin mendekat, dan ketiganya masih tampak bingung, namun semua itu membuat ketiganya harus terlalu lama bengong, hingga terlihat sebuah pasukan yang terdiri dari orang-orang berkulit gelap dengan tatapan minat membu-nuh dan tombak ditangan yang siap menyerang.
"Seraaaaaang....!" teriak pria yang bertubuh lebih tinggi dan seketika pasukan itu menyerang keempat orang tersebut.
Pria misterius itu melompat dengan ringan dan seolah ia adalah pimpinannya.
Ia mengayunkan pedangnya dan menahan serangan para musuhnya yang terus menghunuskan ujung tombak untuk melukainya bahkan melenyapkannya.
Ketiga sahabat yang masih belum loading terpaksa harus menahan serangan yang datang.
Mereka merasakan tubuh mereka begitu ringan, dan keberanian tiba-,tiba datang, seolah terkena sihir yang datang tiba-tiba.
Beberapa orang pasukan berhasil mereka lumpuhkan, dan anehnya mereka berubah menjadi abu.
Guntur tampak komat-kamit membaca doa, bahkan sempat-sempatnya ia membaca ayat qursi meski harus berjuang melawan para pasukan yang sejatinya adalah iblis.
Mendadak ruangan seolah terguncang. Doa yang dibaca oleh Guntur membuat suasana seolah memanas dan beberapa pasukan seolah terbakar.
Saat bersamaan, pria misterius itu merapalkan mantra Waringin Sungsang dan ia mengayunkan pedangnya sembari memutar tubuhnya, lalu menebas habis para pasukan iblis tersebut.
Wuuuusssh....
Seketika pasukan itu terpental, lalu terbakar dan berubah menjadi abu.
"Hah!" ketiga sahabat itu tercengang melihat kesaktian pria itu.
Perlahan abu sisa pasukan yang terbakar berterbangan membentuk angin puting beliung yang bergulung-gulung dan bersiap menarik siapa saja yang ada didekat mereka.
Guntur, Andini dan Mia saling bergandengan tangan untuk melindungi satu sama lain.
Sedangkan gumpalan abu yang berputar menjadi angin itu tampak menyerupai wujud yang sangat mengerikan.
Mulutnya terbuka lebar dengan tangan yang seolah merangkul.
Ketiganya tersedot kedalam pusaran angin, sedangkan pria misterius itu juga tampak akan tersedot, tetapi tiba-tiba sesosok Ular dengan tubuh yang sangat besar dan ukuran yang sangat panjang datang dengan sorot mata yang begitu tajam.
"Mengapa kau mengacaukan tumbalku?"ucapnya dengan nada dingin. Sedangkan Andini, dan dua rekannya sudah berputar dan terpisah satu sama lainnya.
"Oh, Maaf Nona, aku sengaja," sahutnya, lalu mengayunkan pedangnya dan melompat menyerang sosok yang kini tampak tiga kali lebih tinggi darinya.
Pria itu melayang terbang, lalu menebaskan pedangnya yang menyasar dibagian leher sang ular.
Akan tetapi Siluman Ular itu mengibaskan ekornya, lalu membuat lecutan dan mengenai sang pria yang kini sedang melayang tak jauh darinya.
Wuuuussshh....
Ssssttt.....
Lecutan ekornya mampu membuat sang pria terlempar menghempas dinding goa.
Braaaak....
Tubuhnya terhempas disana dan ia terpental hingga jatuh kelantai goa.
Sang Siluman Ular tak ingin memberinya kesempatan. Ia.kembali melecutkan ekornya dan....,
Wuuuussshh....
Ekornya melayang dan menyasar pada pria tersebut. Akan tetapi sang pria misterius melesat dengan cepat dan menebaskan pedangnya pada sebagian tubuh sang Siluman Ular.
Traaaaaang...
Suara dentingan terdengar sangat nyaring, seolah sisik Ular itu terbuat dari baja.
sementara itu Guntur, Andini dan juga Mia sedang berjuang untuk keluar dari pusaran angin.
Saat pusaran angin mempertemukan mereka, dengan sigap Guntur meraih tangan kedua wanita itu, lalu menghempaskan diri mereka ke dinding pusaran angin hingga membuat mereka terlempar jauh.
Braaaak...
Mereka terlempar ke sebuah ruangan yang mana disana terdapat banyak ular phyton yang terlihat terkejut dengan kehadiran ketiganya.
Ditempat lain, Pria misterius itu masih berusaha melawan sang Siluman Ular.
Meskipun sulit ditaklukkan, sang pria sempat melihat ketiga orang itu berhasil keluar dari pusaran angin, maka ia tersenyum licik menatap sang Siluman.
Dengan gerakan tak terduga, ia melepaskan sebuah senjata yang berbentuk tabung kecil, lalu melemparkannya pada sng Siluman Ular. Sesaat terjadi asap berwarna kemerahan, maka dalam sekejap menutup ruangan.
Sang Siluman menggeliat marah, lalu mengibaskan kepalanya hingga membuat gerakan ibarat kipas angin untuk mengusir asap yang menebal.
Dengan gerakan cepat ia menggunakan sihirnya untuk melenyapkan asap merah yang menganggu, hingga akhirnya asap itu menghilang. Alangkah terkejutnya ia saat mendapati pria misterius itu sudah menghilang.
"Hah, sialan!" makinya dengan kesal. "Aaaaaaaaaaa......" teriaknya hingga menggelegar.
Sesaat suara gemuruh datang dengan begitu cepatnya.
Terlihat dari lorong bagian depan ribuan kalajengking sebesar tempayan merayap menuju kearah sang Siluman Ular. "Kejar mereka!" titahnya dengan sangat kasar. Ia penuh amarah.
Tanpa jawaban, ribuan kalajengking itu bergerak cepat memenuhi perintah sang Ratu mereka.
Sementara itu, Andini, Guntur dan Mia merasa jika hidup mereka sangatlah tidak seberuntung itu. Bagaiamana tidak, mereka baru saja keluar dari pusaran angin, tetapi kali ini sudah terdampar disarang ular phyton dengan segala warna yang menggemaskan.
"Ya Rabb... Kenapa cobaan ini terus berlanjut? Kami hanya ingin berlibur, bukan untuk terkubur," guman Mia dengan wajah panik.
Sesaat ular-ular itu bergerak dengan sangat lamban. Mereka melihat jika ketiga orang itu merupakan santapan penutup yang tak dapat mengenyangkan.
Tanpa sadar ketiganya memegang pedang yang tadi diberikan oleh pria misterius tersebut.
Ular-ular itu tampak menghampiri ketiganya. "Jangan memakan mereka, sebab ketiganya sudah menjadi pilihan Ratu untuk tumbal persembahan," jawab salah seekor ular Phyton berukuran besar dengan motif kuning dan putih.
"Lalu kita apakan mereka?" tanya sosok ular bermotif Albino. Ia tampak begitu berkilau, tetapi berbau tak sedap.
kok berhenti ceritanya...
mna lanjutannya????
𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐜𝐨𝐯𝐞𝐫 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐚𝐧𝐠𝐤𝐥𝐢𝐧𝐠..
hahaha 4 biji masih di bagi lagi hahahahaa
dan mereka daoat nyebrang dengan selamat..
❤❤❤