Hanya hayalan author semata.
Di ciptakan hanya untuk kekuatan dan setelah lahir di buang oleh Ibu kandung nya sendiri, menjadi sosok yang begitu kuat namun juga jahat.
karena kemarahan nua kepada sang Ibu membuat siluman cantik selalu menebar kejahatan, namun dia juga sangat perhatian kepada sang adik yang bertekad menjadi manusia sepenuh nya dan bertapa di alas roban.
tapi kejahatan siluman cantik ini pudar setelah di asuh oleh wanita yang mantan istri Ayah nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15. Menitipkan Arya
Leo bergetar tidak percaya melihat air menjadi merah darah dan ada kaki juga yang mengambang keluar, itu pasti kaki nya Rendra karena teman nya hilang begitu saja. bagai mana mungkin bisa mendadak lenyap karena baru saja Leo bicara dengan dia dan sekarang malah hujan deras, kaki yang mengampung membuat Leo merasa ada hewan buas di dalam air itu, dia segera menjauh dengan perasaan yang sangat takut sekali. secepat nya dia berlari sehingga tidak sempat melihat ada kepala yang memakai mahkota menyembul dari dalam air, dia adalah Sekar yang sudah memakan tubuh nya Rendra hingga habis karena pria itu berani melempar kepala adik nya yang sedang semedi.
Sekarang Rendra sudah tewas karena perut nya di koyak oleh Sekar dan jeroan nya juga di makan dengan lahap, bagian tubuh lain nya hanya do cacah dan di biarkan begitu saja oleh Sekar karena dia tidak doyan daging nya. siapa pun yang berani menyakiti Arya maka akan menerima balasan dari dia, Leo sengaja di biarkan nya pergi karena selain tidak mengganggu Arya, Sekar sudah kenyang makan jeroan nya Rendra sehingga dia tak bernafsu lagi sehingga Leo bisa selamat dari siluman ular, entah dengan siluman lain nya bisa selamat atau tidak karena jenis siluman begitu banyak di hutan ini.
Memang pantas di sebit sebagai hutan yang sangat menakutkan karena begitu banyak penghuni nya, bukan hanya kawanan hewan buas saja melainkan mahluk halus juga, bila yang nasib nya tidak bagus ya akan mati seperti Dev dan juga Rendra karena selain mereka sial, mereka juga tidak bisa menjaga kelakuan sehingga penunggu hutan pasti marah. manusia saja akan marah bila tamu nya tak bersikap sopan, apa lagi bangsa halus yang memang punya sifat iblis, habis lah mereka di bantai, entah tinggal nasib nya Jerry dan juga Ken yang sedang berjuang agar nyawa mereka tetap di badan sampai pulang nanti.
"Kau bisa kari dariku, tapi belum tentu kau bisa lari dari yang lain." seringai Sekar.
"Enak kau ya tiap hari makan jeroan, sungguh iblis yang sangat jahat." sindir angsa putih yang sedang berenang.
"Asal jangan jeroan mu saja yang ku makan!" geram Sekar mencekik leher angsa.
"Lepaskan aku! Sekar jangan gila kau." pekik angsa putih panik.
"Apa selama ini kau tidak tahu bahwa aku memang gila?" seringai Sekar.
Angsa putih meronta ronta ingin di lepas kan karena dia takut bila sampai di bantai oleh Sekar, rasa nya menyesal pula tadi sudah mencari masalah dengan siluman ular satu ini karena dia pantang di bercandakan.
"Aku akan menjaga Arya, siapa yang bisa kau suruh jaga dia bila aku mati." pekik Angsa putih.
Braaaak.
Puyeng kepala Angsa putih karena di banting Sekar hingga menabrak batu pinggir air terjun, mahkota nya juga sampai goyang karena sangking kuat nya bantingan ini, sungguh begitu bengis sikap nya bila tidak suka dengan omongan orang lain.
"Maka jaga lah dia, aku harus melihat istana ku sekali kali." ujar Sekar.
"Baik calon Kakak ipar." Angsa putih tertawa senang.
"Bila sampai dia tergores sedikit saja, akan ku patah kan leher mu yang panjang itu." ancam Sekar menunjuk angsa putih.
Setelah berkata demikian dia segera berkelebat pergi karena dia ingin melihat istana nya, ratu ular selama di lahirkan belum ada sama sekali duduk di atas singgasana sehingga mungkin saja rakyat nya sedang sibuk mencari dia, Angsa putih yang mendapat tugas menjaga Arya si ular yang sedang bertapa demi untuk jadi manusia.
"Yang kuat ya calon suamiku, aku menunggu mau di sini." Angsa putih duduk di sebelah Arya.
"Kenapa Kakak menitipkan aku pada angsa genit ini." keluh Arya dalam hati.
Walau pun sedang semedi tapi dia juga masih sempat untuk protes pada orang yang menunggu nya, karena Arya dapat mendengar semua nya namun dia sama sekali tidak boleh bicara karena bisa menggagal kan semedi nya.
...****************...
Ksn yang terus berlari mendadak saja merasa senang karena melihat cahaya lampu yang sangat terang, arloji nya menunjukan pukul setengah enam sore sebentar lagi sudah memasuki jam maghrib. Ken mengusap mata nya berulang kali untuk memastikan apa benar itu memang cahaya lampu atau hanya halusinasi nya saja, karena kelelahan berlari selama berjam jam bisa membuat nya halusinasi, namun cahaya itu tidak hilang dari pandangan mata nya walau Ken sudah mengusap mata nya, maka dua segera berlari menuju rumah itu agar bisa tertolong bila ada manusia nya di sana.
"Haaaahhhhh!"
Tarikan nafas nya sudah berat karena dada ini terasa sesak untuk berlari dari tadi, Ken mencapai rumah nya Surti yang memang ada di pinggir hutan, Ken merasa sangat senang dan akhir nya mencapai teras rumah dengan tubuh yang sangat lemas kehabisan tenaga setelah rasa takut mendera nya.
Braaak, Braaak.
"Tolong aku." Ken hampir tak punya suara.
Lama dia menunggu namun tak kunjung di buka kan pintu oleh tuan rumah, Ken tidak putus asa dan terus saja menggedor nya karena dia takut sekali berada di luar rumah, mana hari juga mulai gelap pertanda malam akan segera datang, Ken terus seja menggedor bahkan juga menendang agar pemilik rumah bisa mendengar.
"Tolooong, ku mohon tolong lah buka pintu nya." lirih Ken dengan suara serak.
Surti yang ada di dalam rumah menjadi kaget karena ada orang yang menggedor pintu, di intip nya dari jendela untuk memastikan apa benar itu orang sungguhan atau hanya setan yang sama seperti tadi malam. Surti memang sudah takut dengan kedatangan nya Sekar, sehingga masih setengah enam pun sudah menutup pintu rapat dan berdiam diri di dalam rumah agar merasa aman tak mendapat gangguan, sapi nya baru separuh yang terjual tadi siang sehingga mau tak mau dia pun harus bermalam di sini lagi.
"Ada orang!" kaget Surti melihat Ken yang terbaring lemas.
Maka dia pun membuka pintu nya untuk menolong orang tersebut, kasihan pula melihat nya terkapar lemas tidak berdaya begitu, Ken yang mendengar pintu di buka segera bangun dan menarik Surti untuk masuk kedalam rumah saja.
"Aku bukan orang jahat, di luar sana ada siluman yang mengejar ku." Ken berusaha menjelaskan karena dia gemetar.
"Kau di kejar siluman ular?" tanya Surti dengan wajah kaget.
"Bukan! siluman babi yang mengejar ku." sahut Ken.
Lemas Surti karena banyak sekali siluman di hutan ini, padahal dia mengira hanya ada siluman ular saja, namun malah ketambahan siluman babi pula sekarang.