Ervan Abraham merupakan seorang pemuda tampan dan kaya raya. sekaligus pemimpin tertinggi The Jokers Warrior, sebuah geng yang ia dirikan sejak lama. beranggotakan puluhan pemuda yang selalu setia mengikutinya.
Bukan hanya itu saja, sedangkan kedudukan kedua orang tuanya menempati posisi pertama sebagai orang terkaya no 1 di tempat tinggalnya.
Pada suatu hari tanpa disengaja.. Ervan dipertemukan dengan seorang gadis cantik penjual kue keliling. namun siapa sangka? sejak pertemuan tanpa disengaja itu lah Ervan memliki rasa suka terhadap gadis itu, dari rasa turun ke hati, puing-puing cinta seolah tumbuh secara perlahan tertanam di hatinya. bertemu tanpa disengaja mencintai secara tiba-tiba.
Akan tetapi siapa sangka? gadis itu justru memiliki perasaan yang sama, ia juga menyukai Ervan dalam diam. akan kah cinta mereka dapat bersatu?? bagaimana kah kisah selanjutnya? cuss langsung simak sampai akhir 😉😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Artandapermana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6. Hal yang tak terduga
Tak lama kemudian datang seorang wanita paruh baya yang terlihat berjalan ke arah Novi. wanita itu merupakan pelanggan tetap nya Novi, hampir setiap hari wanita itu selalu membeli kue dari Novi karna terus terusan ketagihan dengan rasanya.
"Ibu cariin teryata kamu ada disini nduk, tau gitu ibu gak nungguin disana tadi." ucap Ibu ibu itu yang bernama bu Nirma. karna biasanya Novi selalu lewat di depan rumahnya namun kali ini justru berjumpa di tempat yang berbeda.
"Hehe.. iya bu, tadi soalnya saya langsung kesini, tempatnya agak rame disini soalnya, ibu cari Novi disini aja kalau mau beli kue, mungkin mulai besok saya menetap mangkal disini," ucap Novi yang menanggapi nya.
"Oh gitu.. iya memang Nov, kalau di liat-liat cocok juga disini tempatnya adem, rame lagi, kalau bisa kalau pertama berangkat nyempetin lewat di rumah ibu ya, ibu gak ada waktu kalau pagi soalnya banyak kerjaan," ucap bu Nirma, menyarankan Novi agar menyempatkan diri tuk lewat di depan rumahnya.
"Iya bu, Novi usahain deh, oh iya, ngomong-ngomong ibu mau beli kue apa nih? tanya Novi.
"Eh iya, sampai lupa ibu sangking asyiknya ngobrol terus, ini deh, kasih ibu kue lupis dua, sama onde-onde nya dua," ucap bu Nirma sambil menyebutnya beberapa kue yang akan di belinya.
"Oke bu siap." Novi menganggut cepat, ia terlihat bersemangat dengan cekatan melayani pembeli pertamanya itu.
"Udah bu ini aja? gak mau nambah yang lain?" tanya Novi setelah membungkus bermacam kue yang di beli oleh bu Nirma.
"Hmm, apa ya?" bu Nirma tampak berfikir sambil memilih kue yang berencana akan di belinya lagi.
"Nambah ini deh nduk satu, sekalian juga sama donat yang ini dua," ucap bu Nirma sambil menunjuk beberapa kue yang ia inginkan.
"Oke deh bu. ini ya bu, totalnya semua jadi 10 ribu." ucap Novi sambil menyerahkan beberapa kue yang sudah di bungkus pesanan bu Nirma.
"Ini ya nak uangnya." bu Nirma menerimanya sambil menyerahkan uang pada Novi.
"Iya bu, makasih." ucap Novi menerima uang itu sambil tersenyum.
"Yaudah ya nduk, ibu pulang dulu, jangan lupa, nyempetin lewat dirumah ya," kata bu Nirma sebelum hendak pergi.
"Iya bu, Novi usahain kalau bisa." Novi hanya mengangguk pelan mengiyakan nya.
"Yaudah deh, mari nduk," Setelah itu pun bu Nirma melenggang pergi dari tempat itu.
"Alhamdulillah, lumayan.." Novi merasa senang mendapatkan uang pertamanya, di masukkan nya kedalam tas kecilnya uang itu, dan kembali duduk sambil memainkan hanfone nya menunggu pembeli datang.
****
Di tempat yang berbeda.. Ervan baru keluar dari kelasnya setelah bell pulang berbunyi, ia nampak berjalan menuju ke parkiran motor. namun langkahnya terhenti hanya berjarak tak jauh dari pintu.
"Ervannn! tungguin gue.." suara itu terdengar nyaring hingga membuatnya tersentak dan berhenti seketika, Ervan berhenti karna terkejut mendengar suara itu yang terdengar keras di telinganya.
Dan teryata itu suara Nelly yang meneriaki nya dari belakang, Nelly nampak berlari kecil menyusul Ervan, menghela nafas berat. Ervan kembali melangkah berusaha tak memperdulikan gadis itu.
"Van, gue boleh nebeng gak? ucap Nelly setelah sampai di dekat Ervan sembari terus berjalan mengikuti Ervan.
"Nggak, gue sibuk, lagian lu kan punya supir pribadi, ngapain minta anterin gue pulang." ucap Ervan datar tanpa ekspresi.
"Tadi supirku nelfon, katanya gak bisa jemput karna masih nganterin papah ke kantor." ucap Nelly beralasan agar bisa pulang bareng dengan Ervan.
"Mau ya? pliss.." mohon nya pada Ervan memasang wajah imut.
"Gak.." Ervan menolak menta mentah dengan nada ketus.
"Ih kamu kok gitu sih." Nelly kecewa karna sikap Ervan selalu tak peduli dan cuek padanya.
Tak ada sautan apapun dari Ervan, ia semakin mempercepat langkahnya meninggal gadis itu.
Nelly berhenti tak mengikuti Ervan lagi, hampir dibuat frustasi dengan cara apa lagi untuk bisa menaklukkan hati Ervan yang sangat sangat keras kepala.
Sampainya di parkiran. Ervan bergegas menaikan motornya agar terhindar dari gadis centil yang selalu mengganggu nya itu.
***
"Woyyy! berhenti lo!!"
Ketika berada di perjalanan, secara tak terduga tiba tiba saja ada empat pengendara motor berpakaian serba tertutup hingga sulit mengetahui identitas mereka, yang tiba tiba mengejar Ervan. keempat pengendara pria itu terus mengikuti Ervan berusaha menghentikan nya.
"Woii.. berhenti lo! bang*sat! turunn... turun lo!!!
Mereka berusaha menjatuhkan Ervan dengan menendang bagian belakang body motornya, Ervan langsung berhenti seketika karna hampir terjatuh.
Ervan langsung turun dari motornya dengan melebarkan mata menatap para pengendara misterius itu yang hampir saja membuatnya celaka, yang kini berbaris rapi di hadapannya.
"Siapa kalian?" Ervan bertanya dengan tatapan heran melihat keempat pria itu yang asing baginya. tak dapat mengenalinya karna pakaian mereka serba tertutup, hingga sulit menebak keempat sosok pria itu.
"Gak penting! lo gak perlu tau siapa kita, oh. jadi ini yang namanya Ervan? lawan yang menarik!" kata salah satu dari mereka sambil menatap Ervan.
Sedikit terkejut, Ervan nampak heran sambil mengerutkan keningnya. bagaimana mereka bisa tau namanya padahal ia sendiri tidak mengenali mereka.
"Sebenarnya kalian siapa? apa mau kalian? kalian hampir saja membuatku celaka." tak gegabah, Ervan berusaha bicara baik-baik dengan mereka.
"Lebih dari itu! gue akan membuat mu menderita.. bersiaplah! hahaha.." salah satu dari mereka yang sempat berbicara itu tadi tertawa dengan angkuhnya, di iringi ketiga temannya itu yang juga ikut tertawa yang seolah meremehkan Ervan.
"Habisi diaa!!!!!
Keempat pria itu seketika langsung menyerang Ervan. Ervan yang masih kebingungan dengan keempat pria misterius itu terpaksa meladeni mereka.
Tak gentar sedikitpun, dengan ketenangan dan kemahiran teknik bertarungnya yang sangat luar biasa, Ervan membuat keempat pria itu kualahan, bahkan salah satu dari mereka berhasil ia tumbangkan.
"Bugg!! seorang dari mereka terlihat memukul wajah Ervan ketika berhasil menghindari tendangan yang Ervan layangkan.
"Lumayan!" Ervan tersorot mundur selangkah sambil memegangi mata kanannya yang mulai membengkak akibat terkena pukulan.
Evan kembali maju sambil melayangkan tendangan, tendangan yang ia lancarkan sangat akurat dan mendarat tepat mengenai seorang dari mereka hingga membuatnya terhempas cukup jauh.
Beberapa saat kemudian. Setelah melewati pertarungan yang cukup menegangkan, di luar dugaan, lagi lagi Ervan keluar sebagai pemenang, dengan kemampuannya yang sangat luar biasa, Ervan berhasil membantai mereka dengan sangat mudah.
"Cabut guys... cabut!!" mereka semua lari kocak-kacir bergegas menaiki motornya pergi dari tempat itu.
"Siall!! Ervan nampak geram karna tak sempat menahan seorang dari mereka tuk menyelidiki siapa kah orang suruhan mereka.
"Aneh! mereka siapa ya?" kata Ervan penasaran sambil berfikir berjalan ke arah motornya.
Kemudian Ervan kembali mengendarai motornya beranjak pergi dari tempat itu.