Rembulan tak menyangka niat nya datang keacara pernikahan paman sahabat nya , justru membuat nya menjadi pengganti mempelai pengantin wanita .
.
Sadewa Biantara Adhiyaksa , pria tampan dan mapan harus menelan kekecewaan lantaran sang kekasih pergi tepat dihari pernikahannya tanpa berpamitan dengan dirinya .
Bagaimana Rembulan akan menjalani rumah tangganya dengan Sadewa ?
Simak kelanjutan ceritanya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Bulan memejamkan matanya sesaat ketima menikmati pijatan tangan Dewa dipunggung mulusnya , dengan posisi Bulan duduk membelakangi suaminya . Berendam berdua didalam bath up dengan air hangat .
Demi apapun , sentuhan jemari besar milik Dewa mampu merilekskan otot-ototnya yang menegang .
"Enak?"
Bulan mengangguk pelan , lama kelamaan ia merasakan kantuk lalu Bulan menyandarkan punggungnya pada dada bidang Dewa dan tertidur .
Dewa menyunggingkan senyum tipis , ia biarkan istrinya itu tidur sebentar . Dikecupnya penuh sayang puncak kepala Bulan .
"Jangan tinggalin mas ya sayang .." bisik Dewa
10 menit berlalu , Dewa segera membangunkan istrinya itu . Takut jika kelamaan berendam akan membuat nya sakit .
"Sayang , bangun ..."
"Sebentar mas ". Sahut Bulan dengan mata yang masih terpejam .
"Ayo bangun , bilas tubuh mu . Kita sudah terlalu lama berendam nanti kamu bisa sakit ". Ucap pria itu lembut .
Bulan segera membuka matanya lalu mendongak menatap wajah tampan Dewa yang tengah tersenyum sambil menatap nya .
"Bulan ketiduran ya mas ?" ujar Bulan seraya mengucek kasar kedua matanya .
"Jangan kasar-kasar sayang ..." tegur Dewa lalu memegang tangan istrinya .
"Mas suka bulu matamu yang lentik ini ..." ucapnya sembari mengusap pelan netra Bulan .
"Iya mas ,maaf "
"It's okey gapapa .. Sekarang ayo turun , kita bilas tubuh mu ". Ajak Dewa kemudian ia berdiri dan keluar dari bath up setelah itu ia menarik tangan Bulan agar gadis itu berdiri dibawah shower lalu Dewa membantu membilas tubuhnya .
Setelah selesai , Dewa segera menyambar handuk kimono lalu ia pakaikan pada tubuh polos Bulan .
"Makasih mas ..." ucap Bulan tulus
"Sama-sama , keluarlah dulu nanti mas nyusul ". Perintah Dewa dan diangguki oleh Bulan .
Selepas Bulan keluar dari kamar mandi , Dewa segera membilas tubuh nya sendiri .
Postur tubuh Dewa yang tinggi dan tegap , berkulit putih serta bentuk perutnya yang sixpack juga dilengan kirinya terdapat tato burung elang , kian menambah kesan manly dalam diri Dewa .
Tak heran jika Bulan dibuat panas dingin meskipun hanya bertelanjang dada .
Setelah selesai membilas diri , Dewa segera meraih handuk kering lalu ia lilitkan dipinggang nya . Kemudian ia bergegas keluar dari kamar mandi .
Ceklekk ...
"Mas ..." teriak Bulan lalu berlari mendekati Dewa dan memeluknya erat , bahkan dirinya hampir jatuh tersungkur karena tersandung kakinya sendiri , jika saja Dewa tak langsung menangkapnya bisa dipastikan ia akan terbentur lantai .
"Hei .. Kenapa teriak-teriak hm? Ada apa ?" tanya Dewa
"Ada itu mas .." jawab Bulan dengan suara ketakutan seraya menunjuk kearah balkon .
Dewa mengikuti arah tangan istrinya , keningnya mengernyit bingung ."Ada apa ?" tanya sekali lagi
"Ada bayangan hitam-hitam mas , Bulan takut ".
Dewa semakin mengernyitkan keningnya dalam . Ini memang waktu sudah gelap karena habis magrib , tapi mustahil masih percaya dengan hal-hal seperti itu . Dan ini rumah Eyang Wijaya , biasanya Eyang akan mengadakan pengajian setiap hari Jumat jadi mana mungkin hantu berani masuk kerumah nya .
"Gak ada hantu sayang ..." ucap Dewa menenangkan istrinya yang sudah mulai menangis dan tubuh yang gemetaran , bahkan istrinya itu belum sempat berpakaian .
"Ada mas , tadi Bulan lihat disitu ..." Bulan menunjuk kearah balkon lagi ," badannya gede kayak mas gini ". Imbuhnya seraya memberikan ilustrasi pada Dewa .
"Udah gak ada , kita duduk dulu ..." Dewa langsung menarik tangan istrinya dan mengajak nya duduk ditepian ranjang . Gadis itu bahkan tak melepas pelukannya dari tubuh tegap Dewa .
"Minum dulu ". Pinta pria itu sembari meraih gelas air putih diatas nakas dan menyodorkannya untuk Bulan .
Bulan segera menerima nya lalu meminumnya hingga tandas .
"Kamu tunggu sini dulu biar mas cek ".
"Gak mau mas , Bulan takut ". Ucap Bulan sambil menggelengkan kepalanya kuat .
"Sebentar sayang , kalo memang ada hantu biar mas pukul itu hantu nya ". Kata Dewa , lalu melepas pelukan itu . Dengan terpaksa Bulan membiarkan suaminya itu mengecek kearah balkon .
Dengan hati-hati Dewa berjalan kearah balkon dan disaat bersamaan seorang tinggi besar mengintip masuk kedalam kamar Dewa .
"Aakhhh .... " teriak Dewa dan orang itu bersamaan
"Bangs*t .."umpat Dewa lalu menarik tangan orang itu dan memiting lehernya kuat .
"Siapa kamu , maling kan ?!" Bentak Dewa seraya terus memukuli tubuh orang itu .
"Sakit brengsek , lepas !!!" sentak orang itu memberontak dan berusaha menghindar dari pukulan Dewa .
Sejenak Dewa terdiam kala mendengar suara orang yang ia pukuli itu , ia seperti mengenal nya . Sontak Dewa langsung melepas masker dan juga menarik penutup Hoodie yang orang itu kenakan .
"Bang Sat ". Pekik Dewa kaget melihat seorang pria yang sangat ia kenali .
"Kalo panggil bisa nama lengkap gak Wa , emosi saya dengar nya ". Sungut pria itu
"Lagian kenapa bang Satria gelantungan malem-malem begini , lewat pintu depan kan bisa ". Sinis Dewa
"Kau seperti tak tau saja mbak mu kalo sedang marah , mendadak jadi gembel saya ". Ucap Satria
"Ya tapi kan-"
"Mas .." panggil Bulan , ketika melihat suaminya malah mengobrol .
Dewa menoleh ,"Sebentar sayang ..." .
Dewa segera mendorong punggung kakak iparnya agar keluar dari kamar nya . Satria sekilas melirik kearah Bulan yang duduk ditepian ranjang sambil menatap mereka .
"Daun muda juga istri mu Wa .." celetuk Satria
"Berani macam-macam ku congkel bola mata mu bang ". Ancam Dewa lalu mengusir Satria ketika sudah keluar dari kamar nya .
Setelah itu Dewa segera kembali masuk dan mengunci pintu kamarnya , kemudian ia berjalan mendekati istri nya yang tengah menatap dirinya dengan bingung .
"Dia siapa mas ?" tanya Bulan
"Dia bang Satria , Suaminya mbak Arimbi , sekarang kita pakai baju dulu ". Titah Dewa dan segera menarik tangan istrinya menuju ruang walk in Closet .
Sedang Bulan langsung mengangguk paham , pasalnya Satria tidak hadir dalam pernikahannya karena sedang mengunjungi orang tuanya yang sedang sakit dan ini adalah pertama kalinya Bulan melihat Satria , karena selama ia bersahabat dengan Silvia , ia tak pernah melihat Satria . Karena pria itu tak pernah tinggal dirumah dan lebih sering melakukan perjalanan bisnis keluar negeri hingga berbulan-bulan .
Selesai berpakaian , Dewa langsung mengajak Bulan pulang kerumah mereka .
"Dewa ... Bulan ..." sapa Arimbi ketika melihat mereka baru saja keluar dari kamar .
"Mbak Arimbi .." Sapa balik Bulan lalu cipika-cipiki dengan Arimbi .
"Kalian mau pulang ?" tanya Arimbi
"Iya mbak ". Jawab Bulan , sedang Dewa hanya terdiam tak berniat menjawab pertanyaan kakak perempuannya .
"Gak nginep aja ? Udah malam juga ". Kata Arimbi
Bulan melirik kearah suaminya . Dan pria itu hanya menggendikkan bahunya cuek .
"Kapan-kapan saja ya kak kita nginep nya , lagian besok mas Dewa udah mulai berangkat kerja ". Tolak Bulan halus
"Ya sudah kalo gitu , hati-hati dijalan ".
"Iya mbak ".
Dewa langsung menarik tangan istrinya dan menautkan jemari kekar nya pada jemari lentik Bulan .
"Ayo sayang ..." Ajak Dewa dan diangguki Bulan .
"Kita pamit dulu ya mbak , titip salam buat Eyang , mama sama papa ". Ucap Bulan
"Iya , hati-hati kalian ". Sahut Arimbi
"Sebentar sayang..." Ujar Dewa
"Ada apa mas ?"
"Mbak , tolong awasi suami mu itu . Jangan sampai Dewa congkel kedua matanya itu ". Ancam Dewa ketika melihat Satria berdiri tak jauh dibelakang Arimbi .
"Memang suami mbak berbuat apa sih Wa ?" tanya Arimbi penasaran .
"Mbak tanya sendiri sama suami mbak itu .." tunjuk Dewa dengan dagu nya .
.
.
.
Haii , udah sampai bab 13 nih . Jangan bosen ya sama cerita othor , terus jangan lupa tinggalin jejak like dan komen . Terimakasih 🌹♥️
selamat Dewa & Bulan.. 😊