NovelToon NovelToon
Warm Life

Warm Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Wanita Karir
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ariadna Vespera

Farah adalah seorang psikolog muda yang energik dan penuh dedikasi. Setiap pagi dimulai dengan keceriaan, berinteraksi dengan penjaga gedung sebelum menuju tempat kerjanya di lantai enam. Sebagai seorang psikolog yang sudah berpraktik selama empat tahun, Farah menemukan kebahagiaan dalam mendengarkan dan berbagi tawa bersama pasien-pasiennya.

Pada suatu hari, saat makan siang, Farah mendengar kabar bahwa ada seorang psikiater baru yang bergabung di rumah sakit tempatnya bekerja. Jantungnya berdebar-debar, berharap bahwa psikiater baru tersebut adalah kakaknya yang telah lama tak ia temui. Di tengah-tengah rasa penasaran dan kekecewaannya karena belum mendapat kepastian, Farah bertemu dengan seorang pria misterius di kantin. Pria itu, seorang dokter psikiater dengan penampilan rapi dan ramah, membuat Farah penasaran setelah pertemuan singkat mereka.

Apakah pria itu akan berperan penting dalam kehidupannya? Dan apakah akhirnya Farah akan menemukan kakaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ariadna Vespera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 14

Namu, itu orang yang sangat peduli sekitar. Saat

mendengar tamu yang sedang bercerita Namu memposisikan dirinya bukan sebagai

teman ataupun ibu bagi tamu tapi adik. Benar-benar sangat berbeda dengan Farah

yang saat mendengar cerita dari tamunya, dia memposisikan dirinya sering kali

sebagai ibu.

Itu hanya perumpamaan para psikolog saat sedang

mendengarkan cerita tamu.

"Rendi..." Panggil Farah.

Namu langsung menggelengkan kepalanya.

Bukan maksud Farah ingin memainkan Namu, Farah

cuman ingin bertanya pada Rendi.

"Kamu tidak pergi, bukan ada orang lain di

sini yang bisa memperhatikanku." Ucap Farah.

"Masih ada beberapa waktu lagi." Sahut

Rendi.

Namu yang menyadari bahwa persangkaannya salah

hanya bisa menundukkan wajahnya karna malu.

"Apakah kamu inggin meminta foto bersamanya

atau meminta tanda tangannya?" Tanya Farah.

"Apakah boleh?" Jawab Namu dengan sangat

antusias.

"Tanyakan lah dengannya, beranikan dirimu

jangan ragu, jika kamu melewatkan saat ini mungkin kamu akan menyesal

nanti." Ucap Farah.

"Tapi bagaimana jika dia menolaknya?"

Sahut Namu dengan suara pelan.

"Setidaknya kamu sudah berusaha, mau tau tidak

itu adalah resiko yang harus kamu tanggung." Ucap Farah.

Akhirnya Namu mempersiapkan dirinya dan mendekati

Rendi

"Bolehkah aku meminta foto

bersamamu?"tanya Namu dengan gugup.

Rendi menatap kearah Farah seolah-olah memberi

kode. Farah yang kebingungan pun hanya menggunakan kedua bahunya seolah berkata

tidak tahu.

Farah pikir itu bukan urusannya. Dan tidak

seharusnya juga Farah ikut campur. Itu hanya pertemuan mendadak antara

penggemar dan idola.

Rendi pun mengizinkan Namu yang ingin meminta foto

bersamanya. Sesaat setelah itu Namu pingsan. Farah sangat panik melihat Namu

yang pingsan, apakah dia baik-baik saja. Namun, itu hanya berlangsung sekitar 1

menit.

Dan Namu sadarkan diri, dia hanya terlalu syok

karna mimpi yang selalu dia impikan akhirnya terwujud. Namu tidak pernah

menyangka kalau saat ini akan tiba.

Terdengar suara ketukan pintu lagi, siapa yang

datang kali ini?

Saat membuka pintu dengan mandiri ternyata itu

Cici.

"Kakak Rendi!" Ucap Cici yang terkejut.

"Ini benarkan kamar Farah?" Tanya Cici.

Rendi hanya membalas dengan anggukkan Kepala dan

mengarahkan wajahnya kearah Farah, seolah memberi isyarat bahwa Farah ada di

sebelah sana.

"Kakak, apakah kamu baik-baik saja?"

Tanya Cici. Farah menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

"Kamu tidak latihan?" Tanya Farah.

"Aku izin sebentar ke sini." Jawab Cici.

"Ingat yah istirahat itu penting, kalau tidak

sanggup jangan memaksakan diri." Ucap Farah.

Cici menganggukkan kepalanya sambil tersenyum

bahagia.

Ada ketukan pintu lagi yang terdengar, saat orang

itu masuk semua mata tertuju padanya.

"Ternyata tidak ada Pera di sini." Ucap

Ical.

"Bisa-bisanya Lo masuk ke kamar orang dengan

mencari orang yang sedang tidak ada di sini." Ucap Farah.

"Kamu terlihat baik-baik saja, jadi untuk apa

aku mencari mu. Lagian kita juga bukan teman." Sahut Ical.

"Biasa orang normal akan pulih dalam empat

bulan, bagaimana kau sudah bisa melepas gips mu." Tanya Farah.

"Apakah aku terlihat seperti orang

normal?" Tanya Ical kembali.

"Yah, kamu memang tidak terlihat seperti orang

normal." Ucap Farah dalam arti yang berbeda.

"Bukan orang tidak normal seperti yang kau

pikirkan, aku hanya terlalu sibuk untuk terus sakit." Sahut Ical.

Farah membuang pandangannya dari Ical seolah

meragukan. Ical yang tidak suka terhadap sikap Farah langsung membulatkan

matanya menatap Farah tajam.

Ada orang yang membuka pintu kamar tanpa mengetuk

terlebih dahulu, saat Farah melihat siapa orang itu, dia hanya tersenyum

memaklumi tingkah lakunya Karna itu adalah Pera.

"Baby, kamu sudah bangun?"

"Ini sudah hampir siang."

"Bukannya orang sakit banyak tidur?"

"Aku sudah banyak tidur."

"Syukurlah."

"Apakah kamu tidak bekerja?"

"Aku berkerja tapi untuk hari ini akan aku

tunda dulu."

Farah hanya menggelengkan kepalanya sambil

tersenyum tak percaya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!