ZHANG SAN

Setelah kematian Kang Tung.

Panatua kedua berjalan ke tempat aman. Untuk mengembalikan sebagian energi nya yg hilang. Dan mengkonsumsi pil pemulih energi tingkat rendah.

Tiba- tiba suara gemuruh datang beserta seruan. Boooooom...! Klan Jun tiba langsung merangsak masuk membabat dua belah pihak yg berseteru.

Sesuai dengan perintah patriak Jun Zeming. Pihak klan Jun tak memandang Klan Shi atau Klan Kang. Siapa yg mereka temui. Itu lah musuh. "Bantai mereka. Rebut wilayah nya" teriak anggota klan Jun yg mengambil kesempatan.

Namun booooom. Sekali lagi suara dentuman memecah mereka. Yg terkena serangan pasti mati.

"Klan Wang datang membantu" ucap anggota klan Wang. Mereka pun bertempur di tempat sisa pertempuran klan Kang dan klan Shi.

Wang xiaohui memimpin bala bantuan. Dan mata nya mengitari tempat. Mencari puja'an hati nya.

"Bagaimana keada'an mu?" Tanya Wang xiaohui sa'at sudah menemukan Shi Meiyin.

"Aku baik- baik saja. Hanya beberapa luka kecil, terima kasih kau datang membantu, aku akan memenuhi keinginan mu. Jika kita bisa memenangkan pertempuran ini" ucap Shi Meiyin tanpa pikir panjang.

"Nanti saja di pikirkan" sahut Wang Xiaohui yg kemudian berlari dengan hati senang namun dengan raut muka murka ke arah klan Jun.

Di sisi lain. Patriak Shi Ju-long sudah hampir kehabisan tenaga. Nafas nya mulai tidak beraturan, selain faktor umur. Dia juga banyak mendapat luka tusukan tombak yg membuat gerak nya terbatas.

Kang Ming juga bukan tidak mendapat luka serius. Namun dia masih bisa tertawa lantang. Karna perbeda'an umur juga memperngaruhi ketahanan fisik. Dia masih terlihat bugar walau berlumuran darah.

"Terima lah azal mu" teriak nya menusuk kan tombak nya.

Waktu tiba- tiba terasa melambat bagi Kang Ming. Lalu wuuush...! duaaaaar....!

Kang Ming terlempar hingga ratusan meter menembus tembok wilayah klan Shi.

Zhang san datang tepat waktu, dengan tebasan dua gelombang nya menghantam tubuh Kang Ming.

Lalu dia melesat, mendatangi Kang Ming dan menebas kan Pedang nya yg berbalut api matahari. Hingga membakar Kang Ming. Lalu teriakan panjang mengahiri suara terahir nya. Wuuuush jasad nya berubah jadi debu dan tertiup angin.

Lalu dia kembali ke arah patriak Shi Ju-long dan bertanya "Apakah kau masih bisa berdiri patriak Shi?"

"Terima kasih nak San. Aku masih bisa berdiri"

"Kalau begitu aku akan meninggalkan mu. Aku akan melihat yg lain nya dulu" ucap nya sambil melesat terbang.....

••••

Wang xiaohui tubuh nya penuh dengan darah. Namun bukan darah nya. Melainkan darah dari klan Jun. Dia hanya mengincar anggota Klan Jun saja.

"Kenapa kau ikut campur urusan kami Xiaohui" ucap Shi Jian alias panatua agung yg berhianat.

"Apa kau tau. Shi meiyin adalah calon istriku" ucap Wang Xiaohui.

"Ooooh jadi karna wanita itu kau berani mengacau"

"Bukan hanya karna itu. Ayah nya dan ayahku adalah sahabat dari kecil. Jadi sudah sepantas nya kami membantu. Sa'at mereka kesulitan." Ucap nya lalu mengibaskan darah yg ada di pedang nya dan mulai menyerang Shi Jian,

"Kau terlalu naif bocah. Hanya dengan tingkatan raja tahap puncak kau tak kan bisa melukaiku" ucap Shi jian dengan di ahiri tawa.

"Belom mulai, kau terlalu percaya diri"

Dentang....! Dentang... dentang... sebagai sesama pengguna pedang. Mereka ahli dalam jarak dekat. Berbagai jurus di lepaskan mencoba cepat meruntuhkan pertahanan lawan.

"Kau juga kurang berpengalaman Xiaohui" Setelah Shi Jian habis berucap. Sreeeeeet xiaohui terluka di bahu nya terkena pedang Shi Jian

Shi meiyin melihat dari kejauhan dan mendengar sebagian yg di ucapkan oleh Wang Xiaohui. Hati nya pun tergugah dan wajah nya kembali cerah.

Kemudian dia melesat untuk membantu Wang Xiaohui.

"Teknik tingkat kedua" Kupu - Kupu penjagal" Wuuuuuuush booooom.... Shi Jian termundur dua langkah. Meski terkejut dia masih sempat menghadang dengan pedang nya di depan, menangkis serangan Shi meiyin.

"Ka Xiaohui, aku datang membantu mu" dia tersenyum ke arah Wang Xiaohui seperti bunga yg baru merekah di pagi hari.

"Terima kasih adik. Berdua tentu lebih baik" ucap Xiaohui yg dengan kode keras.

Shi Meiyin pura-pura saja tak mengerti. Dia memasang mode dingin nya. Lalu mengibaskan kipas dengan teknik nya. Angin tornado.

Angin berputar membentuk tornado menggulung apa saja yg berada dalam lintasan nya.

Wang Xiaohui tidak cuma melihat. Dia pun melepaskan teknik terkuat nya. "Teknik pedang angin. Pedang hampa. Jurus itu memadatkan angin membentuk sebuah pedang besar yg bisa di gabung kan dengan teknik tornado. Karna besifat sama.

Namun Shi jian tak mungkin diam saja. Dia pun mengeluarkan teknik pamungkas nya. Pedang neraka.

Tiga teknik beradu dalam satu serangan boooom. Duaaar...! Duaaaaar... mereka bertiga terlempar. 

Shi jian tergulung di pusaran angin tornado. Di tambah pedang angin yg menghiris seluruh tubuh nya. Hanya cipratan darah dan penggalan demi penggalan tubuh nya yg terlihat

"Adik.....!" Meski pun terluka Wang Xiaohui tetap menguatkan tekad nya berjalan ke arah Shi Meiyin yg terbaring. "Bertahan lah. Aku akan menjaga mu." Ucap nya lalu langsung menggendong nya menuju tempat teraman.

Di sisi lain.

"Jun Zeming. Ambisi mu terlalu besar. Jika tak ku hentikan sekarang. Mungkin klan ku yg akan menjadi korban selanjut nya" ucap Wang Yong sambil menahan serangan dari Jun Zeming

"Hahahahaha" Jun Zeming tertawa lantang lalu menunjukkan tingkat kultivasi nya.

"Apa kau mengerti sekarang Wang Yong,  kau tidak ada harapan menang, tunduk lah kepada ku. Kita akan menguasai kota ini nanti" ucap nya dengan bangga

"Aku tak menyangka kau menyembunyikan nya terlalu dalam. Meski kau di tingkat kaisar tahap menengah tapi aku tak pernah gentar dengan musuh" ucap Wang Yong

Kemudian mereka sama- sama melepas kan serangan terkuat mereka. 

"Aku akui kau sangat kuat Wang Yong. Meski kau berada dibawah tingkatan ku. Kau tetap bisa membalas serangan ku"

"Tak usah banyak bicara, langsung saja kita buktikan siapa yg mampu bertahan" Lalu mereka kembali beradu pedang. Pukulan. Tendangan dan sebagai nya.

Di sisi lain zhang san terus membantu mengurangi anggota klan Kang yg tersisa. Kemudian menolong anggota klan Shi yg terluka. Mengarahkan mereka ke tempat tim medis berada..

Hanya dengan menggunakan fisik yg kuat itu dia mengayunkan pedang. Bergerak zig zag dengan langkah bayangan yg menyisakan teriakan dalam lintasan nya. dan terkadang dia terbang bagai elang mencari anak ayam. Lalu turun Memukul dan menendang orang yg berpakaian klan Jun.

Hingga ahir nya yg tersisa dari pihak klan Jun hanya tinggal beberapa orang saja. Dengan keganasan nya, zhang san membunuh tanpa ampun...

Note: Tanpa kalian cerita ini jadi hampa. terima kasih atas dukungan nya. ingat pesan ibu. jaga sehat mu.... 😁😁😁