ZHOU YU SANG PEMBANTAI

Beberapa saat kemudian, Zhou Yu menghentikan proses penyembuhannya dan meletakkan tangan ibunya Zhang Sun dengan pelan.

"Sebentar lagi, ibu akan sembuh dalam beberapa menit.. Prosesnya penyembuhannya sedang berjalan di seluruh tubuh ibu, nanti juga akan terasa perubahannya" Ucap Zhou Yu.

Ibunya Zhang Sun pun berterima kasih kepada Zhou Yu karena mengobati rasa sakit yang di deritanya, dan dia meminta maaf karena tidak mempunyai uang untuk membayar.

Zhou Yu berdiri dan tersenyum ke ibunya Zhang Sun, bahwa dia tidak melakukannya mengharapkan bayaran tetapi melalui hati yang ikhlas.

Beberapa saat Zhou Yu pun keluar dari ruangan itu dan memberitahu Zhang Sun bahwa ibunya akan sembuh dalam beberapa saat.

Zhang Sun yang mendengarnya tidak menyangka, matanya berkaca-kaca dan berlutut berterima kasih kepada Zhou Yu.

Zhou Yu mengangkat Zhang Sun dan memberitahunya bahwa jika ibunya sudah sembuh Zhang Sun harus menemukan sebuah pekerjaan yang layak. Zhang Sun pun mengangguk dan Zhou Yu pun pergi dari rumahnya.

"Hei, kau mau kemana?" Tanya Zhang Sun.

"Aku menemui seseorang di daerah sini" Jawab Zhou Yu.

"Menemui seseorang? Siapa? Aku bisa membantumu aku mengenal banyak orang di daerah sini. " Ucap Zhang Sun dengan menawarkan bantuan.

"Oh ya? Baiklah, apa kau mengetahui rumahnya Yan Wushi?" Tanya Zhou Yu.

"Yan Wushi? Oh si pak tua itu, dia tinggal tidak jauh dari sini.. Ayo akan mengantarmu sebagai balas budi" Jawab Zhang Sun.

Zhou Yu dan Zhang Sun pun berjalan bersama menuju rumahnya Yan Wushi.

Tetapi saat ditengah perjalanan, Zhou Yu dan Zhang Sun dikejutkan oleh seorang pak tua yang memakai pakaian serba hitam dan memakai topi caping.

Dia muncul dihadapannya tanpa Zhou Yu sadari.

"Bikin kaget saja.. Ah! Ini orangnya, Yan Wushi!" Ucap Zhang Sun.

Zhou Yu sangat beruntung sekali karena dia bisa langsung bertemu dengan Yan Wushi sahabat gurunya itu, Zhou Yu pun langsung memberikan gulungan rahasia itu ke Yan Wushi.

Tetapi Yan Wushi menolaknya dan itu membuat Zhou Yu heran dan mempertanyakannya.

"Hehe.. Gulungan itu sebenarnya kosong tidak ada apa-apa, periksalah.." Jawab Yan Wushi.

Zhou Yu terkejut dan dia pun langsung mengecek isi gulungan itu dan ternyata benar, gulungan itu tidak ada apapun melainkan sebuah kertas yang masih polos tak sedikitpun terkena tinta.

"Hah.. Jika ini kosong.. Lalu untuk apa guru menyuruhku untuk mengantar gulungan ini kepadamu?" Tanya Zhou Yu dengan keheranan.

Yan Wushi pun menjelaskan bahwa sebenarnya, gurunya Zhou Yu dan Yan Wushi telah merencanakan ini semua untuk mengetes Zhou Yu dalam menjaga amanah menyampaikan perintah gurunya Zhou Yu.

"Ini benar-benar diluar dugaan kami.. Kau menunda amanah tersebut dan memutuskan untuk membantu seseorang." Ucap Yan Wushi.

Mendengar itu Zhou Yu langsung menunduk dan meminta maaf atas penundaan amanah yang diberikan gurunya.

Zhang Sun di sana pun ikut menunduk, merasa bersalah karena menghalangi perjalanan Zhou Yu yang sedang mengantarkan amanah gulungan itu ke Yan Wushi dari gurunya.

"Tidak perlu meminta maaf, malahan kami sangat bangga dengan keputusan yang kau ambil untuk menyelamatkan nyawa seseorang.. Dan itu sangatlah berarti daripada gulungan ini." Ucap Yan Wushi kepada Zhou Yu.

"Dan kau juga nak, tidak perlu meminta maaf, dari sekarang kau harus mulai memperbaiki dirimu untuk kembali ke jalan yang benar" Ucap Yan Wushi kepada Zhang Sun.

Mereka berdua mengangguk dan mengangkat kembali kepala mereka.

"Baiklah, kalau begitu.. Selamat tinggal, sampaikan salam ku pada gurumu Zhou Yu" Ucap Yan Wushi dengan tiba-tiba menghilang dengan kedipan mata mereka.

"Ba-baiklah.. " Ucap Zhou Yu dengan terbata-bata karena terkejut Yan Wushi tiba-tiba menghilang.

Sebelum kembali, Zhou Yu memberikan seluruh perbekalan makanannya ke Zhang Sun untuk persediaan nya di rumah dan Zhang Sun pun menerimanya dengan senang hati.

Zhou Yu pun tersenyum dan saat dia hendak pergi...

"Namamu Zhou Yu kan? Bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?" Tanya Zhang Sun.

"Tentu saja, apa yang ingin kau tanyakan padaku?" Tanya balik Zhou Yu dengan penasaran.

"Aku ingin tahu.. Apakah orang biasa seperti aku ini bisa menjadi seorang ahli bela diri Kung Fu sepertimu?" Tanya Zhang Sun.

Mendengar itu Zhou Yu tersenyum dan memegang kedua pundaknya Zhang Sun.

"Aku juga awalnya orang biasa sepertimu tetapi, jika kau memiliki niat dan keyakinan yang kuat, kau akan bisa menjadi seorang ahli bela diri Kung Fu yang hebat.. Kuncinya hanyalah satu.. " Jawab Zhou Yu.

"Apa itu?" Tanya Zhang Sun.

"Teruslah mengikuti kata hati nuranimu, maka kau akan menjadi seorang ahli Kung Fu, sesuai jati dirimu sendiri." Jawab Zhou Yu.

Setelah mengatakan itu, Zhou Yu pun berbalik dan kembali berjalan untuk pulang menuju pegunungan Beimu lalu meninggalkan Zhang Sun dengan kebingungan.

Hari berganti Sore, Zhang Sun kembali ke rumahnya dan melihat ibunya sedang berdiri menunggu nya, ia tampak segar bugar dan sehat.

Melihat hal itu, Zhang Sun senang dan langsung memeluk ibunya dengan sangat bahagia karena ibunya benar-benar sudah sembuh total.

Hari berganti menjadi malam, Zhang Sun bersiap untuk tidur di ruangannya akan tetapi, ia melihat barang berharga milik sekte ular merah yang masih belum ia jual terletak di ranjangnya.

Dikarenakan Zhang Sun ingin merubah hidupnya, dia berniat akan mengembalikannya suatu hari nanti saat bertemu dengan mereka dan menemukan sebuah pekerjaan yang layak.

Satu minggu kemudian, Zhang Sun sudah mendapatkan pekerjaan yang layak sebagai kuli panggul di sebuah pedesaan.