NovelToon NovelToon
Wanita Simpanan CEO

Wanita Simpanan CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Pelakor / Diam-Diam Cinta
Popularitas:402.9k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Demi pengobatan sang ibu, Bella rela menjadi simpanan Steven, CEO PT. Graha Sanatama. Namun, jodoh dan maut di tangan Tuhan. Sang ibu tetap tak dapat diselamatkan.

Setelah ibunya meninggal, Bella melepaskan diri dari Steven. Namun, takdir kembali mempertemukan mereka ketika Bella diperkenalkan kepada keluarga Axel, kekasih barunya. Tanpa di sangka ternyata pria itu adalah adiknya Steven.

Steven cemburu melihat kemesraan Axel dan Bella. Dia nekat merebut kembali Bella dari adiknya itu.

Apakah takdir tetap mempersatukan Bella dan Steven, sedangkan ada hati lain di antara mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Empat Belas

Seperti biasa, malam ini Bella berakhir dengan pergulatan panasnya dengan Steven. Telah hampir dua minggu mereka bersama lagi, dan hampir tiap malam dia melayani pria itu.

Bella bangun dan langsung ke kamar mandi. Dia teringat janjinya dengan Axel siang ini. Pagi setelah sarapan, dia harus kembali ke kost. Jangan sampai Steven mengetahui jika dia akan bertemu adiknya.

Setelah mandi, Bella memasak nasi goreng. Karena hanya ada nasi, telur dan bakso, juga sosis di dalam kulkas. Dia mengolahnya menjadi nasi goreng yang lezat.

Setelah semua siap, Bella menyajikan di atas meja makan. Dia lalu mengambil piring. Saat Bella ingin menyendok, dia merasakan pelukan dan kecupan.

"Apa yang kamu masak?" tanya Steven. Dia menatap ke meja makan. Telah tersaji nasi goreng dan telur ceplok. Dia menatap tanpa kedip.

"Siapa yang masak semua ini?" tanya Steven.

Bella pikir pria itu marah. Sehingga dia menunduk dan menjawab pelan pertanyaan Steven.

"Maaf, aku pikir dari pada beli, jadi aku masak saja," jawab Bella dengan suara pelan.

Di luar dugaan, pria itu justru mengecup pipinya. Dia tersenyum semringah. Baru kali ini Bella melihat senyumnya. Hal itu menambah nilai ketampanan pria itu.

Steven menarik kursi di samping Bella. Selama menikah dengan Nicky, tak pernah istrinya itu menyiapkan sarapan sendiri. Yang melakukan semua tentu saja asisten rumah tangga mereka.

Dengan semangat pria itu mengambil sepiring nasi dan satu telur ceplok. Bella melihatnya dengan raut wajah cemas. Takut jika pria itu tak menyukai masakannya.

Tanpa di duga, Steven menambah sepiring nasi lagi, dan dua telur ceplok ke piringnya. Menyantapnya dengan lahap. Saat makan, Han datang.

"Pak, ini sarapannya," ucap Han dengan menyerahkan kantong berisi makanan.

"Aku sudah sarapan. Habiskan saja untukmu!"

Mata Han membola mendengar ucapan atasannya itu. Bagaimana mungkin dia menghabiskan sarapan dua porsi itu.

"Kenapa masih berdiri? Cepat habiskan!" perintah Steven.

Bella tersenyum melihat Han yang bengong. Pasti pria itu telah sarapan dan diharuskan menghabiskan dua porsi makanan itu pula.

"Kamu makan satu aja. Yang satu aku bawa ke kost. Aku nanti yang makan," ucap Bella.

Mendengar ucapan Bella, sepertinya Steven tak terima. Dia tak suka wanitanya membela pria lain.

"Siapa yang minta kau memakannya. Biar Han makan. Satu kau beri satpam saja!" seru Steven. Han menarik napas lega mendengar ucapan atasannya. Jika satu porsi pasti dia masih sanggup menghabiskan.

Han berjalan menuju pintu keluar. Dia ingin memberikan satu porsi untuk satpam. Dalam hati pria itu bersyukur atas kehadiran Bella. Sejak wanita itu kembali, atasannya jarang marah.

"Besok buatkan aku sarapan lagi," ucap Steven setelah nasi di piringnya habis di santap.

"Bang, aku besok mau menginap.di kost saja. Bukankah kamu mau pulang buat persiapan pesta pernikahan," ucap Bella dengan hati-hati.

"Siapa yang mengatakan aku mau pulang?" tanya Steven.

Bella jadi gelagapan. Jelas sekali jika dia menguping obrolan Steven dan istrinya. Padahal dia sangat berharap jika pria itu memang pulang ke rumahnya. Bella juga ingin istirahat tanpa ada gangguan.

"Maaf, Bang..Aku tak sengaja mendengar obrolan kamu," jawab Bella jujur.

"Apa kamu mendengar aku mengatakan ingin pulang?" Kembali Steven mengajukan pertanyaan. Bella kembali gugup. Dia memang tak mendengar jika pria itu mengatakan ingin pulang. Justru dia mengatakan tak ingin mengurus tentang pesta ulang tahun pernikahan mereka.

Steven bangun dan mengambil tas kerjanya. Dia lalu mendekati Bella dan memberikan uang lagi.

"Belanja lah! Beli apa pun yang bisa kamu masak. Mulai besok kamu yang siapkan sarapan untukku!" seru Steven.

Setelah mengucapkan itu, Steven langsung pergi dari apartemen. Bella hanya terdiam terpaku.

Bella telah diberikan satu kunci apartemen. Jadi dia sebenarnya bisa bebas keluar masuk. Tak ada satu pun dari keluarga Steven yang tahu jika dia memiliki apartemen di sini. Karena dia menyembunyikannya.

Setelah membersihkan apartemen, Bella belanja di supermarket yang ada di lantai dasar apartemen. Dia lalu memasukan ke kulkas. Wanita itu takut tak sempat belanja nantinya.

Bella lalu mandi untuk persiapan bertemu Axel. Jam dua belas siang dia keluar apartemen. Dengan menggunakan taksi wanita itu menuju sebuah restoran sesuai dengan janjinya pada pria itu.

Axel ternyata telah menunggu. Bella melihatnya saat baru memasuki restoran. Dia tersenyum saat mereka berpandangan.

"Apa Kak Axel sudah lama sampainya?" tanya Bella.

"Baru sepuluh menit. Aku takut kamu menunggu lama. Nggak taunya aku yang duluan sampai," ucap Axel dengan tersenyum.

"Maaf ya, Kak. Jalanan macet," ujar Bella merasa bersalah.

"Tak apa, Bell. Jangan merasa bersalah begitu. Aku sudah pesan makanan. Tapi tanpa makanan laut. Takut kamu alergi lagi," ujar Axel.

Bella tersenyum mendengar ucapan Axel. Merasa sedikit bersalah karena telah membohongi pria itu dengan mengatakan dirinya alergi udang, padahal itu makanan favoritnya. Steven mengetahui itu, makanya saat mereka makan, dia memesannya.

Makanan yang Axel pesan telah datang. Pria itu lalu meminta Bella untuk menyantap hidangan tersebut.

"Katanya ada yang ingin kak Axel sampaikan?" tanya Bella.

"Makan dulu. Nanti kalau kita bahas itu, takutnya selera makan kamu hilang," jawab Axel.

Bella jadi penasaran apa yang ingin Axel katakan. Dia terpaksa makan dengan ayam, karena hanya ada menu daging ayam dan daging sapi.

"Akhir-akhir ini kamu kelihatan kecapean, apa kamu ada pekerjaan sampingan?" tanya Axel.

Bella yang mendengar pertanyaan Axel jadi tersedak. Pria itu lalu memberikan minum. Dia bertanya karena dua minggu belakangan wanita itu selalu terlihat capek dan kurang bergairah di tempat kerja.

"Tak ada, Kak. Mungkin kemarin karena aku kurang enak badan saja makanya terlihat lesu," jawab Bella.

"Sudah berobat?"

"Aku minum obat yang ada di kost saja," jawab Bella.

"Lain kali kamu harus periksa jangan sepelekan penyakit seringan apa pun itu!" seru Axel. Bella menjawab dengan anggukan kepala.

Setengah jam setelah makan barulah Axel tampak serius. Dia ingin mengatakan sesuatu.

"Bella, sebenarnya aku meminta kamu jadi pasanganku pada pesta pernikahan mama, karena aku memang menyukaimu. Mungkin sangat klise jika aku mengatakan aku jatuh cinta pada pandangan pertama. Tapi memang itukah adanya. Sejak pertama melihat kamu, aku sudah mulai tertarik. Aku langsung ingin memiliki kamu," ucap Axel.

Bella cukup terkejut mendengar pengakuan cinta Axel. Dia hanya diam menunggu pria itu bicara.

"Aku tak pintar berkata puitis, aku hanya ingin kamu tau, jika aku jatuh cinta dengan semua yang ada pada dirimu. Sikapmu, cara bicaramu, dan semua tentang kamu membuat aku jatuh cinta. Bersediakah kamu menjadi kekasihku?" tanya Axel.

1
Verawati Khaira
Luar biasa
Sarita
🤣🤣🤣🤣 ternyata pecinta lobang ee
bunda DF 💞
good /Ok/
Farika Willesden
keren bgus ceritanya
Titik Esmarwati
lanjut thor
Arie
Luar biasa
Titik Esmarwati
bagus bgt ceritanya thor
Reni Setia
makasih untuk novelnya
Dwi Vella
Luar biasa
Agnesya
Wahh wajah axel hrsnya jd steven lbh keliatan cool 😍😍
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻
Hera
salam hangat tuh steven sama bella 😄
Juniartii Marpaung
kasihan axel ya.....
Meimei Memei
Luar biasa
Isna mansur
keren ..keren...seru ceritanya...
sherly
smoga Axel bisa untuk menjadi pria normal ..
sherly
Luar biasa
sherly
hahahha sok tau, owalah stev emang nih mesumnya ngk ada obat
sherly
kasar amat Bu, trauma sih boleh Ama pelakor tp kan ngk gitu juga konsepnya...
sherly
baru kali ini suami tak nanya tentang hub suami istri pas hamil .. keren banget stev
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!