Namaku. Alesha nabila sakhir, aku tinggal bersama ibu tunggal ayah telah pergi meninggal sewaktu usiaku beranjak ke sepuluh tahun. Waktu seakan terhenti, rasa nya semua itu bagaikan mimpi terburuk ku kehilangan sosok ayah terhebat dalam hidup sangat memukul hatiku.
Aku disaat itu masih berusia sepuluh tahun, harus berdiri dengan kuat bersama sang ibu yang tak henti-hentinya ia menangis.Aku mengerti dengan keadaan ibuku, laki-laki yang sangat ia cintai terlebih dahulu meninggalkannya dengan putri kecil mereka.Ibu terus memeluk tubuh ku yang mungil, aku tak mampu berkata-kata untuk menenangkan ibu karna aku juga sama terpukulnya.
Perlahan ibu melepaskan pelukan nya terhadap tubuh mungil ku dan ia juga sudah tak lagi menangis seperti tadi.Menatap diri ku dan tersenyum dengan luka.
"Sayang kamu lapar tidak?"Ujar sang ibu bertanya pada ku, aku menjawab dengan anggukan kepala pertanda ia, memang disaat itu perut ku telah sakit menahan lapar. Tapi aku tak tega mengatakan nya pada ibu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon TauFik Akbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 14. Taman
Haii girls👋
Sebelum baca follow dulu ya akun Author🤓
Mohon maaf apabila ada kesamaan cerita, tokoh, tempat dengan cerita lain ya🙏
...Gimana menurut kali part kali–ini??...
...Seru atau biasa aja ya??...
...Vote dan Comment terus yah🪷...
...Hargai karya orang lain itu penting pren!!...
...Rame–in terus setiap cerita Author guys🔥...
...Thankyouuuuuu!!!!...
...Selamat datang dalam cerita ku guys🦋...
......................
Taman Belakang SMA
...Ketika leon dan arum pergi meninggalkan, pria itu dengan alesha. Mahesa menarik tangan gadis tersebut membawa wanita itu ke sebuah taman–yang terletak tepat di–belakang SMA. Hanya saja taman ini tidak begitu banyak yang mengetahui keberadaan–nya....
..."Ih–lepasin. Tangan–gue, elo ngapain sih narik–narik ke sini?" cercanya seorang gadis tak lain ialah alesha....
Mahesa seakan–tuli. Ia tak sedikit pun merespon gadis itu, terus membawa–nya pergi menjauh dari SMA. Kebetulan sekali para siswa lain sudah pada masuk kelas, tidak ada yang keluar dari lokal mereka setiap–guru SMA wijaya bangsa tersebut sangat displin waktu. Ketika bel istirahat telah selesai semua guru–guru akan bergegas memasuki setiap kelas yang ada mata pelajaran mereka.
Kini kedua manusia berbeda jenis itu telah berada di belakang sekolah. Alesha melepas–kan begitu aja genggaman tangan pria tersebut, gadis tersebut menatap pria tampan itu dengan geram.
..."Lo! Apa–an, sih bawa gue kesini. Segala?" ujar–nya dengan nada tak bersahabat. Padahal asli–nya lagi nutupin salting mah si alesha....
..."Kenapa? Menghindar! Hmm?" ujar mahesa yang kini sudah menarik pinggul gadis itu hingga bersentuhan dengan dada bidang–nya....
..."Lo—" ucapan alesha terhentikan, ketika sebuah benda kenyal nan dingin menyentuh kening–nya....
...Iya, mahesa pria itu kembali mencium gadis tersebut. Namun kali–ini ciuman–nya berbeda, bukan di bibir melainkan di kening lagi dan lagi alesha terpesona dengan wajah tampan pria tersebut....
..."Udah–gak. Marah! Hmm?" ujar mahesa dengan suara lembut mata tak pernah lepas dari wajah oriental miliki alesha....
..."Apaan–sih. Gak sopan! Banget sih elo....!" ujar gadis tersebut memaling–kan muka nya yang sudah memerah akibat salting kembali....
...'Sialan. Banget nih cowok–capek tau salting mulu gue! Anjir.' cibir gadis itu dalam hati–nya....
Tingkah gemas alesha tak lepas dari pandangan pria itu. Sangat gemas meski bar–bar namun gadis itu membuat pria mana mampu bertekuk lutut pada–nya termasuk mahesa pria kejam, cuek, dingin hingga tak tersentuh oleh wanita mana pun. Terkecuali ibu–nya seorang, selain itu tak ada yang pernah berdekatan dengan–nya terkecuali alesha gadis spesial bagi mahesa.
Kali–ini terpaksa alesha jadi membolos sekolah akibat pria tersebut. Gadis pintar seperti nya membolos sangat tidak masuk akal sekali, bukan hanya alesha saja arum juga terpaksa membolos leon sama sekali tidak melepas–kan gadis itu ntah apa alesan pria tersebut menahan arum.
Hampir satu jam mereka duduk di taman itu tanpa berbicara sama sekali. Membuat alesha bosan dan ingin pergi dari sana, ketika sudah berdiri pergelangan tangan gadis itu di tahan oleh mahesa.
..."Kemana....?" tanya pria itu dengan suara berat–khas milik nya....
..."Menurut–elo? Iya–jelas, mau pulang lah gue!" ujar alesha dengan sewot, ia tak habis pikir mengapa diri–nya harus berurusan dengan pria menyebalkan seperti mahesa ini. Tampan sih kebangetan kali yah, minus–nya yah itu sifat nya serem banget kalau lagi marah woy. Alesha aja bisa ketar–ketir kalau di tatap mata setajam pisau itu....
..."Bentar–lagi!' ujar mahesa sedikit menarik alesha agar duduk kembali–di kursi taman tersebut....
Mau tidak mau, gadis tersebut menuruti permintaan pria yang selalu memakai wajah datar kebangga–an milik nya.
..."Lima menit, gue–cuman. Punya waktu lima menit duduk disini!" ujar gadis itu kembali duduk di samping mahesa....
..."Hemm!" dengan singkat mahesa membalas apa yang di katakan oleh alesha....
Kringgg, kringg!!
Bel sudah kembali berbunyi. Dimana sebuah murid telah di bubar kan, jam sekolah telah usai. Kini waktu–nya semua siswa–siswi pulang menuju rumah masing–masing.
Arum gadis itu sudah terlebih dahulu di antar pulang oleh leon. Tumben banget tuh leon mau boncengi cewek di jok motor–nya, biasa–nya tuh cowok anti banget yang nama wanita. Ia males berurusan dengan makhluk ribet.
Anak–anak elang juga sudah pada pulang, ada juga sebagian dari mereka kembali ke–markas. Termasuk anak inti dari geng tersebut pada sibuk masing–masing. Yang dua lagi ngapel mahesa–leon, yang tiga lain–nya ntah pada kemana tuh cogan nyari janda kali yah?
..."Ayo!" mahesa mengulur–kan sebelah tangan nya pada alesha. Satu tangan lagi ia masukan ke saku celana terlihat ber– damage sekali terlihat jelas aura Badboy nya girls....
...Alesha menyipitkan sebelah mata–nya, ia tidak percaya idola seluruh gadis muda itu mengulur–kan sebelah tangan nya pada ia....
Ini–kalau tau, para cegil–nya gawat banget tuh alesha. Meski gadis itu mampu membela diri–nya sendiri namun jika sudah diserang ramai–ramai oleh cegil mahesa ia tidak akan sanggup. Di–tambah si emily cewek itu terkenal ganas di balik wajah cantik–nya.
Mahesa menatap alesha dengan tajam, bagaimana tidak alesha hanya menatap uluran tangan dari mahesa tapi tidak berniat ingin mengapai–nya juga.
Ketika tidak sengaja menatap mata mahesa alesha ketika sadar, ia buru–buru menerima uluran tangan tersebut. Kedua manusia beda jenis itu berjalan ber–iringan memasuki kembali SMA.
..."Loh–kok....pada sepi! Yah. Kemana murid–lain? Perasaan juga–gue baru duduk bentar! Doang." mata alesha terus menelusuri setiap lorong dan menatap ke kemana–mana saja yang terlihat sangat sepi....
..."Udah! Pulang." mahesa seakan tau semua–nya. Pria itu berkata dengan singkat, namun alesha sama sekali tak paham dengan apa yang di bicarakan oleh pria tersebut....
..."Ha? Elo–kalau. Ngomong jangan setengah–setengah dong!" geram gadis itu menatap mahesa. Yang di tatap malahan tersenyum sangat manis....
...Aduh bisa aja yah si mahesa bikin orang salting brutal begitu. Emang sih–pesona cogan gak bisa di tolak mata dan hati cuy, pengen deh bawa pulang tapi takut di sembur bokap–nyokap nya pula iye....
..."Semua! Udah pada pulang." ujar mahesa dengan jelas, alesha mengangguk mendengar jawaban dari pria tersebut....
Jangan di tanya lagi yah, gimana kondisi alesha sekarang guys! Kedua–pipi gadis itu sudah semerah buah chery. Mengembung membuat gemas saja, tapi sebisa mungkin mahesa tak menyerang alesha dari keadaan yang belum siap begitu.
