Cinta Terlarang Sang Pangeran

Pagi ini Loxim harus pergi ke istana karena ada hal yang ingin ia selesaikan. Alia pagi ini masih sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk mereka." Sayang ayo kita sarapan, aku buat sup daging rusa untuk kamu."

Alia menata semua makanan itu di atas meja, dan sekarang mereka pun sarapan bersama sebelum Loxim pergi. "Selama aku pergi jaga dirimu baik-baik karena banyak siluman yang mengintai mu di luaran sana" Loxim pun berdiri dan segera pergi ke istana pagi ini.

Setelah Loxim pergi Rey pun keluar dan menemui Alia di dalam rumah. "Alia buka pintu ini aku" Alia bangkit untuk segera membukakan pintu belakang rumah ini.

Greet!

"Apa Loxim ada Alia? Aku ingin mengajaknya berburu kedalam hutan" Tentu hal ini hanya alasan Rey supaya bisa mendekati Alia.

"Loxim pergi ke istana Rey mungkin nanti malam dia akan pulang, sekarang lebih baik kau masuk karena di luar masih sangat dingin" Rey pun tersenyum dan memang hal ini lah yang ia inginkan.

Rey pun masuk, dan sekarang ia sedang duduk di kursi ruang tamu sembari terus melihat Alia yang saat ini sedang berada di dapur. "Aku punya sup daging rusa untuk mu, dan makanan ini cocok ketika musim dingin seperti ini."

"Em... Apa ini enak Alia? Aku tidak pernah makan ini sebelumnya" dengan ragu Rey meraih sendok itu, dan mencicipi makanan ini.

"Em... Ini terasa sedikit aneh..tapi aku suka makanan ini.." Alia pun tersenyum ia senang Rey menyukai masakannya.

"Sepertinya sup ini bisa menjadi alasan ku untuk mendekati Alia" ucap Rey dalam hati

"Em... Alia..apa kau bisa mengajarkan ku untuk membuat sup ini? Masakanmu sangat enak apa lagi di cuaca dingin seperti sekarang" Alia terdiam sejenak. Sekarang ia berfikir apa Loxim mengizinkan Rey terus datang menemuinya.

"Em... Aku bisa mengajarkan mu memasak Rey, tapi.. apa Loxim tidak keberatan jika kau terus datang ke rumah ini?"

Rey faham apa maksud Alia, dan juga sepertinya ini bukan alasan yang tepat untuk mendekati gadis ini. "Ya sudah.. jika kau keberatan untuk mengajarkan ku" dengan sedikit murung Rey pun menggeser mangkuk sup ini.

Alia pun merasa sedikit tidak enak saat melihat Rey murung. "Hem... Baiklah aku akan mengajarkan mu, tapi hanya setiap hari Sabtu dan Minggu saja karena di hari itu Loxim pergi ke istana."

Rey sangat senang akhirnya ia bisa mendekati Alia tanpa takut Loxim mengetahui semua ini. "Terimakasih Alia.. karena kau mau mengajarkanku untuk memasak makanan ini."

Rey bangkit dan segera berpamitan untuk pulang karena hari sudah mulai siang. "Aku pulang dulu Alia, dan terimakasih kau mau mengajarkan ku."

Setelah Rey pergi Alia langsung mengunci pintu ini karena sekarang hanya dia sendiri di dalam rumah. "Semoga Loxim tidak salah faham akan semua ini" Alia segera pergi kedalam kamar karena saat ini ia merasa sedikit mengantuk.

***

"Akhirnya aku bisa mendekatimu Alia, dan maaf Loxim aku sangat mencintai istrimu yang cantik itu. Aku harap kau bisa mengerti" ucap Rey dalam hati.

Rey tersenyum ia tidak segan-segan merebut apa yang ia inginkan termasuk milik sahabatnya sendiri. Saat ini Rey tengah duduk di dekat air terjun karena ia enggan untuk pulang ke rumah.

"Hhh aku sangat senang, dan dengan cara ini aku bisa merebut cintaku dari pria brengsek itu. Loxim...aku tidak akan menyerah begitu saja untuk merebutnya dari genggaman mu" Rey tersenyum licik. Ia tidak perduli pada sahabatnya itu yang ia inginkan adalah Alia menjadi miliknya.

...****************...