NovelToon NovelToon
Married With Mr. Idiot

Married With Mr. Idiot

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:13.7k
Nilai: 5
Nama Author: Naaila Qaireen

Niat hati mencari suami kaya agar terbebas dari belenggu ibu tiri, membawa seorang Lilyana nekat mengait pria kaya yang ditemuinya di taman. Namun, apa jadinya jika pria itu mengalami keterbelakangan mental alias idiot.

"Ya, ayo menikah ...!" pria berpenampilan tuan muda bertepuk tangan dengan gaya khasnya yang seperti bocah.

"Oh, no!"

Bagaimana kelanjutannya? Yuk, simak ceritanya.

***

Jangan lupa juga baca novel author yang lainnya: (My Son Is My Strength, Sang Antagonis & Membalaskan Dendam Janda)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naaila Qaireen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Imbalan Cipokan

Kruyuk kruyuk! Kruyuk kruyuk!

Tangan Vian mencari jam bundar di meja nakas yang berbunyi aneh tersebut untuk mematikan dan melanjutkan tidur, bunyi jam tersebut sungguh mengganggu.

Bunyinya berhenti dengan tiba-tiba, pria itu pun melanjutkan tidurnya. Tetapi sesaat kemudian bunyi lebih nyaring kembali mengumandang. Mau tidak mau pria itu bangun dengan terpaksa dan berencana menghancurkan jam murahan tersebut.

“Mana jamnya?” celinguk Vian sembari mengucek matanya, di atas meja nakas hanya terdapat gelas kosong dan lampu tidur.

Kruyuk!

Vian menoleh ke samping sumber suara. “Lilyyy,” pekik Vian yang kaget sebab suara jam aneh tersebut bersumber dari teman satu ranjangnya.

“Hmmm, apasihhh. Ganggu aja lu, Bang!” Lily menggeliat ke samping, menghindar dari Vian yang mencolek lengannya. Panggilan menjadi lu gue, padahal baru saja kemarin ia bertekad dengan panggilan aku kamu usai keduanya resmi menjadi suami istri.

“Perut kamu bunyi teruuus, nggak berenti-berenti!” dan dengan polosnya pria itu menyimpan telinganya di atas perut Lily untuk mendengar kembali bunyi aneh tersebut.

Pergerakan Vian membuat gadis itu risih, akhirnya menangkup kepalanya dengan kurang ajar dan menggerakkan ke kiri ke kanan.

Kepala Vian mengikuti gerakan yang diciptakan istri kurang ajarnya, ia melolong minta dihentikan. Namun, Lily mana mau berhenti. Tidurnya sudah diganggu, bahkan perut keroncongannya ia abaikan sejak tadi saking mengantuknya dan Vian malah datang mengganggu.

“Lily berenti, aduh! Kepala akuuuu!” kamar mereka yang tidak kedap suara membuat teriakkan itu terdengar oleh para pekerja yang mulai melakukan pekerjaan mereka. Sahutan kedua majikannya silih berganti terdengar.

Pelayan itu melongo sebentar, menerka-nerka apa yang tengah mereka lakukan. Lalu pergi undur diri begitu saja, ini bukan sekali dua kali. Bahkan sebelum menikah pun kamar Vian tak pernah tenang jika para penghuninya mendiami. Dan pagi ini pun begitu, para pelayan sudah merasa terbiasa dengan tingkah mereka, namun juga sarat akan penasaran.

“Li-lyyy, a-aku s-seesak na-passs!” kata Vian terbata-bata sambil memukul lengan kuat Lily yang masih menahannya.

“Bodo amat!”

“S-seesakkk, nanti aku matiii!”

“Biarin!” jawab gadis itu sarkas, namun satu detik kemudian ia melepaskan cengkeramannya. “Jangaannn, nanti aku jadi janda mudaaaa!” selanjutnya ia malah histeris memeluk Vian dengan lembut nan pelan. Tak lupa ia mengusap sayang kepala suaminya itu.

Walau bingung akan perubahan Lily, namun Vian dapat bernapas lega karena sekarang ia bisa bernapas dengan benar.

“Maaf ya, tapi Abang juga sih ganggu aku tidur!” katanya masih dengan sungutan.

Vian yang otaknya mode penasaran dengan perubahan Lily berusaha mencari tahu, “Janda itu apa?” tanyanya dengan sangat penasaran, ia yakin karena itulah Lily dengan cepat berubah dan memperlakukannya dengan baik.

“Masa Abang nggak tahu,” dan jika di pikir lagi, kinerja otak Vian sekarang menurun membuat kecerdasan pria itu pun berkurang. Lily mengusap lagi kepala Vian yang kini bersandar di tengku lehernya, ia pun dengan sabar menjelaskan hal tersebut pada Vian.

“Jadi kalau aku mati, kamu bakalan jadi janda muda?” tanya Vian menyimpulkan penjelasan istrinya.

“Engh,” angguk Lily.

“Lily mau jadi janda muda?” tanya pria itu lagi dan sedikit mendongak melihat wajah imut nan bersih dari noda, matanya terpaku pada netra coklat gelap dengan kelopak mata yang lentik.

“Ih nggak mau lah, apa-apaan sih!” kata gadis itu marah, dan langsung memeluk Vian erat.

Bukannya marah, Vian malah membalas pelukan gadis itu dan memposisikan kepala dengan nyaman. Namun, kenyamanan itu harus sirna tak kala bunyi alarm gadungan kembali menginstruksi.

“Aduuuh, kayaknya kamu harus makan deh,” Vian mengusap perut Lily yang sedang berbunyi.

“Hm, lapar bangettt!” kata gadis itu dan mengingat mereka telah melewatkan makan malam akibat kebablasan tidur.

“Ya udah, yukkk.” Ajak Vian bangkit, perutnya sudah sangat lapar.

Keduanya masuk kamar mandi untuk sekedar mencuci muka, lalu menuruni anak tangga menuju dapur berada.

Di dapur, terlihat Bi Erna tengah mondar-mandir bersama pelayan lainnya untuk menyiapkan sarapan orang-orang rumah.

“Loh, Den Vian, Nona Liky, mau sarapan? Tapi masakan belum matang,” saat ini memang masih terbilang sangat pagi, Lily dan Vian datang terlalu cepat.

“Nggak papa, Bi. Kita makan yang ada aja,” jawab Lily. “Mau makan apa, Bang?” tanya gadis itu pada Vian yang tengah mengusap perutnya.

“Roti bakar coklat, tapi coklatnya di banyakin yah,”

“Ya udah, biar bibi siapkan dulu yah.” Ucap Bi Erna langsung ditolak Lily.

“Nggak usah, Bi. Biar aku aja, Bibi lanjut kerja aja.”

“Tapi... nggak papa, Non,” sejujurnya masakannya memang belum kelar.

“Iya, Bibi lanjut aja. Aman pokoknya,” ucap Lily yang mulai menyiapkan pesanan Vian, sedangkan pria itu mengekori di mana pun gadis itu melangkah. Kelakuannya sudah seperti anak ayam yang mengekori induknya.

“Mau tambah keju nggak?” tanya Lily langsung mendapatkan anggukan Vian. Selesai dengan roti, ia pun mulai menyiapkan susu hangat.

“Hmmm, enakkk!” pria itu dengan lahap makan makanan pemberian istrinya.

“Aduh, pelan-pelan, Bang. Itu jadi blepotan,” gadis itu meraih tisu dan mulai melap bibir Vian.

“Kamu juga blepotan!” tanpa aba-aba Vian mengusap bibir Lily langsung dengan jempolnya lalu menjilati noda coklat yang ia dapat tersebut tanpa rasa jijik.

“B-bang!” Lily dibuat melongo dengan napas tertahan. Jantung berdebar membawa gelitikan aneh.

“Mmmm, kok rasanya lebih manis ya.” Tukan! Bukannya jijik, ia malah menikmati selai coklat dari bibir sang gadis.

Bi Erna yang melihat tingkat keduanya menjadi cekikikan sendiri, lihatlah wajah Lily yang mulai memerah dengan mata membesar. Terlihat sangat imut dan lucu.

“Hm, permisi Den, Non. Ini bibi bawakan salat,” Bi Erna menyapa keduanya, lalu menyimpan salat sayur yang baru saja ia buat.

“Iiiihh, apaan tuh?” Vian bertanya refleks dengan ekspresi tak suka. “Aku nggak suka makan itu,” lelaki itu menutup mulutnya, sayuran memanglah pantangan baginya. Apalagi di buat aneh seperti itu tanpa di masak, mendadak Vian merasa menjadi kambing jika memakannya.

“Pede amat, siapa juga yang mau kasih, Bang Vian. Ini tuh, pesanan aku. Aku yang mau makan salat sayur biar muka kita glowing, kulit jadi cerah, badan sehat. Abang mau?” ujung-ujung ia juga menawarkannya pada Vian. Tadi, di dapur ia memang sempat meminta Bi Erna untuk membuatkan makanan tersebut.

“Nggak ah, nggak suka.” Vian menutup mulutnya sekali lagi, Bi Erna menyunggingkan senyum lalu undur diri kembali ke dapur.

“Beneran? Nanti imbalannya cipokan lagi,” Lily mengedipkan satu mata.

Vian merenung, mengingat kembali cipokan terakhir kali mereka. “Ih, nggak ah. Rasanya sakit, nggak enak!” tolak Vian mentah-mentah.

Lily terkekeh, melihat Vian mengingat kembali aksinya itu. “Kali ini beneran, Bang! Cipokan asli! Kalau kemarin itu bo’ongan.”

“Hah! Itu bo’ongan? Terus cipokan itu giamana?” pria dewasa itu bertanya serius dengan wajah polos nan lugunya.

***

1
Tantri Tantri
mana ni update yg baru
Lisa Kusmiran07
lanjut
R4Z1
up lagi Thor
Lisa Kusmiran07
Kirana penuh siasat
Lisa Kusmiran07
semangat up
Lisa Kusmiran07
Lily jangan terpengaruh sama nenek lampir,
Lovely_88
Hahahaha lucu 2 org yg sama2 polos ternyata 😅😅 lily otw unboxing nih
Lisa Kusmiran07
semangat kak up nya
Nurwana
keren...
Lovely_88
Bertindaklah lbh cerdas lili licik dibalas ama licik li kerjain jg tuh emak tiri'y Vian biar kapok loe kan cerdas li 😅😅klo perlu bikin kyk vian jg tu emaknya biar idiot.
Nur Afifah
😁😁😅
Lisa Kusmiran07
lanjut kak,,lucu menghibur
Naaila Qaireen: Siap Kak, makasih dukungannya❤
total 1 replies
Nurwana
Lily mo dikadalin....
Nurwana
dasar Nenek lampir Thu Kirana... gara gara obat itu Vian berubah total.
Nurwana
hahahaha 😂😂😂😂😂
Nurwana
jgan sampai nhe Vian pura pura idiot deh....
Lovely_88
kapan up'y kakak 😊g sabar nih
Lovely_88
aduh jgn2 yg ngebuat vian kecelakaan tuh semoga lili bisa nolongin Vian syukur2 bisa ngebuka deh y busuk'y paman'y 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!