Wanita Kesayangan CEO

Ketika keluar dari kamar, Bela dan Belia berpisah di mana Bela pergi ke toilet sedangkan Belia akan menemui wartawan untuk mempermalukan Angela.

"Saat ini di kamar 8008 di mana Nyonya Muda Martinus sangat berani berselingkuh dengan pria liar di saat Tuan Muda Martinus sibuk dengan pekerjaannya." Ucap Belia sambil berjalan dan diikuti beberapa wartawan terkemuka.

"Padahal Nyonya Muda Martinus sudah menikah dengan Tuan Muda Martinus. Tapi dengan beraninya Nyonya Muda Martinus selingkuh saat Tuan Muda Martinus sibuk bekerja." Ucap wartawan pertama dengan wajah kesal.

"Padahal Tuan Muda Martinus sangat tampan dan sangat kaya. Sungguh sangat bo x doh Nyonya Muda Martinus." Ucap wartawan ke dua.

"Dasar wanita mu x ra x han." Umpat wartawan ke tiga.

"Sudah-sudah jangan marah-marah. Toh dengan kejadian ini kita bisa mendapatkan berita utama tentang perselingkuhan Nyonya Muda Martinus dengan pria liar." Ucap wartawan ke 4 yang malas mendengarkan mereka marah-marah.

"Betul sekali. Ayo cepat ... Cepat ... Cepat ... Aku tidak sabar ingin meliput beritanya." Ucap wartawan ke 5 penuh semangat.

Hingga akhirnya Belia berhenti tepat di depan pintu sambil tersenyum devil. Belia kemudian membalikkan badannya sambil menatap ke arah para wartawan sambil menampilkan wajahnya yang pura-pura sedih.

"Saudariku sejak kecil tinggal di desa dan Aku tidak tahu berapa banyak pria yang Dia miliki." Ucap Belia berbohong.

"Kalian tahu apa yang harus dilakukan, bukan?" Tanya Belia.

"Tentu saja, Nona Muda Belia Sutrisna." Jawab wartawan pertama sambil tersenyum.

"Kami semua sudah mendengarkan dalam segala hal apa yang tadi Nona Muda Belia Sutrisna katakan." sambung wartawan kedua sambil tersenyum.

'Angela, seluruh dunia akan melihatmu sebagai perempuan ja x lang. Kamu akan segera hancur begitu pula dengan pekerjaanmu yang menjadi Ahli lukis dari negara T dan ahli desain.' Ucap Belia dalam hati sambil tersenyum jahat.

'Angela, pergilah ke neraka.' Sambung Belia dalam hati.

"Ayo kita masuk." Ucap Belia.

Kemudian Belia membalikkan badannya lalu menempelkan kartu di depan pintu hingga terdengar suara klik.

Belia kemudian memegang gagang pintu lalu membuka pintu hotel tersebut setelah itu mendorongnya dengan lebar.

Belia masuk ke dalam kamar dan diikuti oleh para wartawan sambil masuk ke dalam kamar dengan langkah tergesa-gesa untuk mendapatkan berita terpanas.

Sampai di dalam kamar, Belia dan para wartawan mendengar suara-suara laknat dari dalam selimut di tambah ranjangnya bergerak-gerak membuat Belia tersenyum bahagia.

"Angela, kamu berani mengkhianati Kak Martinus." Ucap Belia sambil mengeluarkan ponselnya dan berjalan ke arah ranjang begitu pula dengan para wartawan.

"Sungguh sangat tidak tahu malu." Sambung Belia mengarahkan ponselnya ke arah ranjang untuk mem video dua orang dari balik selimut.

Dua orang wartawan pria saling menatap lalu menarik selimutnya secara bersamaan dan mata mereka membulat sempurna terlebih Belia.

Sungguh Belia sangat tidak percaya kalau Ibunya berada di ranjang yang sama dengan pria berbadan gempal bukan Angela.

Padahal jelas-jelas Angela tidak sadarkan diri dan pria berbadan gempal akan melakukan perbuatan yang tidak terpuji.

Namun kejadian hal ini membuat para wartawan tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Para wartawan langsung memotret pasangan yang bukan suami istri tersebut tanpa berhenti.

Bagaimana tidak Bela yang merupakan Ibu kandungnya Belia berada di bawah sedangkan pria berbadan gempal berada di atas. Mereka berdua sama-sama tidak menggunakan selembar kain benang.

Pria bertubuh gempal langsung menarik wortel importnya lalu menggulingkan tubuhnya ke arah samping sambil menutupi tubuh polosnya.

Sedangkan Bela yang tersadar langsung terkejut dan ikut menutup tubuh polosnya dengan menggunakan selimut yang sama dengan pria berbadan gempal.

Belia yang melihat para wartawan masih memotret Ibunya bersama pria berbadan gempal langsung berteriak.

"Hapus fotonya dan pergi dari sini!" Teriak Belia sambil menghalangi wartawan agar tidak memotret Ibunya.

"Maaf, Nona Muda Belia Sutrisna. Foto-foto ini sangat berharga dan akan dijadikan pencarian terpanas." Ucap para wartawan dengan serempak sambil berjalan mundur.

Mereka serempak langsung keluar dari kamar tersebut membuat Belia marah-marah dan mengejar mereka.

"Nona Muda Belia Sutrisna, kenapa Nona berbohong kalau yang selingkuh adalah Nyonya Muda Martinus?" Tanya wartawan pertama mengalihkan pembicaraan ketika mereka berada di depan pintu.

"Aku tidak menyangka kalau Nona Muda Belia Sutrisna ternyata pembohong." Sambung wartawan ke 2.

"Ternyata yang selingkuh Ibunya dan Aku tidak menyangka di usia sudah menjelang senja suka sama brondong." Sambung wartawan ke 3.

"Sudah gendut dan tua masih selingkuh ... Ckckckck ... Tidak ingat umur, sungguh memalukan." Sambung wartawan ke 4.

Ketika Belia ingin berbicara tiba-tiba pintu kamar sebelah terbuka membuat mereka menatap ke arah pintu termasuk Belia. Mereka sangat terkejut terlebih Belia ketika mereka melihat Angela memakai jubah handuk.

"Ada apa ini? Kenapa pada ribut dan banyak orang?" Tanya Angela pura-pura tidak tahu.

"Ternyata Aku salah kamar. Kalian sendirikan kalau Aku tidak berbohong." Ucap Belia tanpa mempedulikan pertanyaan Angela.

'Si*l, kenapa Angela ada di kamar satunya? Apa Aku salah ambil kuncinya? Perasaan benar.' Sambung Belia dalam hati.

"Bohong apa ya?" Tanya Angela pura-pura tidak tahu.

"Nyonya Muda Martinus selingkuh dengan pria liar." Jawab wartawan pertama.

"Apakah itu benar?" Tanya wartawan ke 2.

"Tentu saja ti ..." Ucapan Angela terpotong oleh Belia.

"Tentu saja benar. Lihat saja pakaiannya." Ucap Belia yang meihat Angela menggunakan jubah handuk.

Serentak semua wartawan menatap ke arah jubah handuk yang dikenakan oleh Angela. Ketika mereka ingin berbicara tiba-tiba terdengar suara sambil berjalan ke arah Angela.

"Sayang, ada apa? Kenapa banyak orang dan pada ribut?" Tanya pria tampan siapa lagi kalau bukan Martinus sambil memeluk tubuh mungil istrinya dari arah belakang.

"Kata salah satu dari mereka kalau Aku selingkuh pria liar." Jawab Angela sambil menyandarkan tubuhnya di dada bidang suaminya.

"Sayang, apakah benar kamu pria liar?" Tanya Angela sambil mendongakkan kepalanya untuk menatap Martinus.

Para wartawan serentak jatuh ke lantai dengan wajah pucat pasi pasalnya mereka tahu siapa Martinus, pria yang sangat kejam dan bisa membuat orang keluar dari pekerjaannya. Selain itu Martinus bisa membuat perusahaan bangkrut dalam hitungan menit.

"Pria liar, kalian berbicara tentangku?" Tanya Martinus dengan nada dingin.

"Tuan Muda Martinus, kenapa Tuan Muda Martinus ada di sini?" Tanya Belia dengan wajah yang masih tidak percaya dengan apa yang sudah terjadi.

Di mana rencana jahatnya yang di susun sangat rapi terhadap Angela ternyata gagal total membuat Belia sangat shock.

"Memang kenapa kalau Aku tidak bisa berada di sini?" Tanya Martinus balik bertanya dengan nada dingin.

Martinus melepaskan pelukannya kemudian menarik tubuh Angela agar masuk ke dalam kamarnya mengingat Angela mengenakan jubah handuk.

"Tidak apa-apa." Jawab Belia sambil berusaha tersenyum menutupi kegugupannya.

'Mustahil, jelas sekali kalau Angela berada di kamar sebelah bersama pria berbadan gempal tapi bagaimana mungkin Kak Martinus dan Angela berada di kamar yang sama?' Tanya Belia dalam hati.