NovelToon NovelToon
Imam Pengganti

Imam Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Cinta Murni
Popularitas:24.3k
Nilai: 5
Nama Author: anafitrotun

Setiap manusia punya jalan kisah cinta sendiri, dimana ia tidak dapat memilih dengan siapa dan dimana Allah menyuratkan episode perjalanan kita.

Begitupula yang Aliza alami, ia tidak pernah menyangka jika sosok yang diam-diam ia kagumi teryata menaruh hati yang sama bahkan berniat menikahinya. Gus Asfhan Syarfiq Al Ghazali, putra Kyai Nya, yang menarik hati Aliza.

Tetapi, teryata sang maha cinta memiliki takdir lain dimana Aliza harus kehilangan Asfhan, namun tanpa di sangka Asfhan meninggalkan pesan kepada Alfhan untuk menikahi Aliza.

namun perjalanan mereka tak semulus yang di bayangkan di mana berbagai lika liku mengguncang hubungan Meraka.

hingga kedatangan pak Rahmad yang membuka semua rahasia dan merubah kebahagiaan mereka, bersama fitnah tentang kematian Sang pengasuh Ponpes Abu Abbas, hingga membuat Alfhan membenci Aliza.

Namun, di balik semua luka, sebuah kata masih terpatri di hati Aliza, bahwa dia tetap mengakui Alfhan sebagai suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anafitrotun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EMPAT BELAS

Atmosfer tegang terasa di Cafe Bimasakti milik Alfhan. Terlihat beberapa orang tengah adu mulut, termasuk Alfhan yang duduk di depan 5 orang berbadan kekar dengan jaket hitam.

"Gua nggak mau tau, lo harus stor ke Gua!"

"Memangnya lo siapa minta stor ke Gua?"

Sahut Alfhan tenang namun matanya menyalang melihat sosok di depannya . Lima orang preman dan anak geng montor yang memang berkuasa di tempat itu, dan suka membuat onar.

"Gua penguasa di tempat ini?"

"Gua nggak takut!,"

Bisik Alfhan tertawa miring. Menyulut emosi lawan bicaranya yang langsung menarik kerah jaket milik Alfhan.

"Nggak usah SOK LO! BAYI KEMARIN SORE GUA BOGEM! MATI LO!"

Lelaki itu melepaskan kerah Alfhan kasar. Mata Alfhan memerah tangannya mengepal erat.

"Oke kalau gitu Gua tantang lo buat balapan malam ini. Kalau lo kalah, lo harus pergi kalau Gua yang kalah Gua bakal bayar pajak yang lo minta,"

Bisik Alfhan menepuk jaketnya seakan risi seraya menatap orang-orang itu. Sementara Afriza yang berada di belakangnya segera menarik pundak Alfhan.

"Nggak usah gila lo, ngajak mereka tanding,"

Bisik Afriza dan Alfhan hanya diam mengabaikan bisikan Afriza. Mbahkan menyuruh Afriza Untuk Diam.

"Oke, Gua terima tantangan lo!"

Lelaki di depan Alfhan tersenyum miring mengenakan helmnya lalu kluar dari cafe.

Afriza yang geram karena ucapannya tidak di respon segera menarik kerah jaket Alfhan dari belakang. Bagaimana pun ia harus mencegah sahabatnya melakukan hal gila.

Alfhan yang di tarik kasar, menghentikan langkahnya menatap Afriza.

"APA!?"

Bentak Alfhan dengan mata membulat melihat Afriza yang paham bagaimana jika Alfhan mengambil keputusan. Namun untuk kali ini ia harus mencegah Alfhan.

"Lo nggak usah gila! mereka siapa lo paham kan!, Nggak usah cari mati lo!"

Alfhan mengusap wajahnya kasar lalu melihat Afriza di depannya.

"Gua nggak takut demi bisnis kita gua bakal berjuang,"

Alfhan menepuk pundak Afriza lalu berlalu kluar menaiki motor. Sementara Arman lawannya sudah memanasi motornya. Dan tepat setelah hitungan ke 3 Montor Alfhan dan Arman segera melaju membelah jalanan malam yang sepi.

Alfhan memacu motornya dengan kecepatan 60km/jam. Sesekali motor Alfhan oleng saat Arman berbuat curang menendangnya. Namun Alfhan segera menyeimbangkan motornya lalu melaju meninggalkan Arman menuju Garis finis.

Alfhan yang melajukan motornya dengan kecepatan tinggi tidak menyadari bahwa sebuah mobil sedan Volvo S90 melaju di depannya.

"BRAK!"

Montor Alfhan menghantam bagian depan mobil itu dan Tubuh Alfhan terbanting di sisi jalan.

"ALFHAN!!!,"

Alfhan berusaha bangkit seraya memegang kakinya yang terasa begitu nyeri. Namun tubuh Alfhan segera oleng terjatuh saat rasa sakit beralih di kepalanya yang merasa begitu pusing. Beruntung Alfhan hanya terpental di rerumputan taman.

"Argh, Af tolong Gua,"

Erang Alfhan sebelum akhirnya kesadarannya menghilang dan semua menjadi gelap.

****************

"Alfhan kemana ya kok belum pulang,"

Gumam Aliza melihat jam yang sudah menunjukan pukul 23.55 . Rasa Gusar memenuhi perasaannya berkali-kali Aliza menelpon nomer Alfhan namun nihil nomer Alfhan seakan menjadi nomer mati.

"Ya Allah Alfan kemana ya, udah malam banget Ya Allah, Aliza takut,"

Bisik Aliza karena entah mengapa vibes malam itu menjadi begitu aneh.

Aliza meraih tasbih di tangannya lalu mulai membaca sholawat, agar hatinya menjadi lebih tenang.

Di tengah bacaan sholawat Aliza tiba-tiba saja deru motor terdengar dari depan pintu samping.

Aliza segera turun kebawa dan suara pintu terdengar di ketuk dari luar.

"Bentar,"

Ucap Aliza membuka pintu rumanya dan Aliza segera tertegun saat melihat Alfhan yang di papah seorang lelaki.

"Ya allah kamu__"

Ucap Aliza terpotong saat Alfhan segera menempelkan telunjuknya di mulut Aliza.

"Bawa Gua ke atas Af,"

Ucap Alfhan kepada Afriza yang memapahnya naik ke atas.

Dengan hati-hati Afriza membaringkan Alfhan di atas springbed .

"Makasih Af, lo langsung pulang aja keburu Abah Gua bangun,"

Ucap Alfhan dan Afriza segera kluar dari kamar Alfhan. Namun langkah Afriza terhenti saat melihat Aliza yang berdiri di depan pintu.

"Permisi mbak, Assalamuallaikum,"

Ucap Afriza melihat Aliza sekilas lalu berlalu pergi.

"Walaikumsalam,"

Jawab Aliza lalu memasuki kamarnya mendekati Alfhan yang tertidur memegang pahanya.

"Kamu kenapa?"

Tanya Aliza duduk di sisi Alfhan pergerakan di spring beb menambah rasa nyeri di paha Alfhan.

"Ssstt, Au,"

Rintih pelan Alfhan dan Aliza hanya diam melihat luka di tangan Alfhan.

"Gua kecelakaan tadi, tapi nggak apa-apa cuma paha Gua keseleo dikit,"

Ucap Alfhan melihat Aliza yang melihatnya iba.

"Besok lagi ati-ati kalau pakai montor, itu luka di tangan aku obatin ya," Aliza menyetuh tangan Alfhan lalu mengambil kotak P3K.

Alfhan melihat Aliza yang begitu telaten mengobati tangannya. Sesekali Aliza terlihat meniup-niup tangan Alfhan saat ia merintih pelan.

Aliza yang merasa dirinya di perhatikan pun sesekali melihat sekilas ke arah Alfhan. Hingga tanpa sadar mata mereka beradu.

Aliza bedehem pelan membuat suasana menjadi canggung.

"Ganti baju ya," ucap Aliza menghilangkan rasa canggungnya seraya mengambil kapas dan sarung Alfhan di lemari.

"Iya," balas Alfhan seraya bersandar di sandaran kasur. Sesekali Alfhan terlihat memijat pelan pahanya.

"Sakit banget?"

Tanya Aliza memperhatikan Alfhan yang mengeryit.

"Lumayan,"

Alfhan menerima kaos yang Aliza berikan lalu mulai melepas jaketnya

"Tunggu,"

Aliza menghentikan gerakan tangan Alfhan yang hendak melepas kaosnya.

"Kenapa?"

Tanya Alfhan heran.

"Aku kluar dulu, kamu kan mau lepas-lepas,"

Alfhan tertawa pelan mendengar ucapan Aliza.

"Ngapain, udah di sini aja,"

"Tapi__,"

"Kita harus belajar Za, kalau lo kaya gitu sampai besok tua gimana?, Siapa coba yang gantiin baju Gua kalau Gua sakit,"

"Ya besok seiring waktu aku bakal terbiasa, sekarang aku terus suruh ngapain kalo di sini?"

"Ya bantuin Gua lepas celana, kaki Gua sakit nggak mungkin kan Gua berdiri sendiri,"

Jawab Alfhan seraya PD melepas kaosnya. Aliza menengguk salivanya saat melihat badan kekar Alfhan lalu beristighfar pelan mengalihkan matanya.

Alfhan yang mendengar istighfar pelan Aliza hanya terkekeh pelan. Mengenakan kaosnya.

"Bantu Gua lepas celana ya,"

Ucap Alfhan seraya berusaha berdiri. Dengan perlahan Aliza memapah Alfhan untuk berdiri.

Alfhan melihat Aliza yang telaten membenarkan sarungnya, lalu melepas celana yang Alfhan gunakan.

"Udah, sekarang istirahat ya,"

Aliza membereskan kaos dan celana Alfhan lalu meletakkannya di keranjang pakaian kotor.

"Sini Al,"

Alfhan membaringkan tubuhnya lalu menepuk kasur di sisinya.

Aliza duduk di sisi Alfhan melihat Alfhan yang menatap kosong langit-langit kamar.

"Hus, nglamun,"

Aliza menepuk pelan pipi Alfhan membuat ia tersenyum melihat ke arah Aliza.

"Al,"

"Hmm, panggil aku Za aja namaku bukan Ali,"

"Iya, Za,"

"Apa?"

Aliza melihat ke arah Alfhan yang melihatnya.

"Kepala Gua sakit, pijitin ya,"

Pinta Alfhan dan Aliza segera memijat kening Alfhan.

"Makasih sama maaf gua repotin lo,"

Ucap Alfhan memejamkan matanya menikmati pijatan Aliza.

Aliza tersenyum beralih mengusap rambut hitam Alfhan. mendengar Alfhan berkata seperti itu membuat sedih perasaan Aliza.

"Nggak kok, aku paham namanya juga kecelakaan, emang tadi ceritanya gimana?"

Alfhan terdiam mendengar pertanyaan Aliza.

"Nggak mungkin gua jujur kalo gua habis balapan liar, gua bohong aja lah"

Ucap Alfhan dalam hati.

"Gua tadi nabrak mobil terus kepental, nah paha gua kena trotoar keras banget ampe bunyi Za,"

Jelas Alfhan memegang pahanya.

"Ya allah, terus kamu udah ke rumah sakit?"

"Udah, sama Afriza, gua tadi sempet pingsan bentar, lo pijitin paham gua gih, biasanya kalo pake perasaan cepet sembuh,"

Aliza mengernyit heran mendengar ucapan Alfhan.

"Kata siapa?"

"Kata gua,"

Alfhan menjulurkan lidahnya, membuat Aliza seketika mencubit perutnya.

"Au, lagi sakit,"

Alfhan memelas menatap Aliza yang memutar bola matanya kesal.

"Salah siapa!"

Sungut Aliza mulai memijat paha Alfhan yang mengeryit.

"Enak mas?, Besok bisa panggil saya lagi buat message saya lagi ya,"

Ujar Aliza menjadikan dirinya tokoh tukang pijat.

"Oh, iya mbak tapi saya udah punya istri,"

Timpal Alfhan menanggapi candaan Aliza.

"Iya, pasti istrinya galak ya mas?"

"Wah, banget mbak, duh pelan-pelan,"

Aliza mengeraskan pijatanya di paha Alfhan saat mendengar ucapannya.

"Au, kok makin keras sih mbak mijetnya,"

Alfhan meringis pelan.

Aliza hanya menyeringai jahat puas menyiksa Alfhan.

"Tapi mbak istri saya itu...,"

"Apa mas?"

Tanya Aliza dan Alfhan meliriknya lalu tersenyum.

"Nggak apa-apa ah, malu mau bilang,"

"Yaudah,"

Aliza menatapnya malas.

Alfhan hanya tersenyum mengusap kepala Aliza.

"Masnya ngapain pegang-pegang,"

Aliza menampil tangan Alfhan.

"Sory mbaknya cantik sih jadi kebawa,"

Ucap Alfhan yang berhasil membuat Aliza salting.

"Nanti istrinya marah,"

Alfhan tertawa.

"Istri saya juga cantik kek mbaknya,"

"Ya iyalah orang aku istri kamu"

Gumam Aliza dalam hati menahan saltingnya.

"Udah ah, Lo cantik istri Gua!"

Dalih Alfhan mengakhiri dramanya dengan Aliza yang tertegun mendengar pujian Alfhan yang terlontar begitu saja.

"Baper ya?"

Goda Alfhan menunjuk wajah Aliza yang malu-malu.

"Nggak, udah ya pijatnya, belum makan kan?, Aku ambilin dulu ke bawah,"

Sergah Aliza seraya berjalan kluar dari kamar meninggalkan Alfhan yang masih tersenyum melihat tingkah Aliza

"Untung baper-baper gitu istri Gua,"

1
Tini Timmy
semangat nulis nya kk
wifashaa
ya harus gtu aliza tegas jngn menye2
Dewi Suntana
gak suka sipat si alfa mudah kebujuk .. ock putus thor knpa hrus ana uler keket
Dewi Suntana
anjayyy di jebak jgan terkena jebakan nya dong
Dewi Suntana
anjayyy di jebak
Dewi Suntana
tegas dikit mas.. dan km selidiki si hana . jgan ke makan omongan ular kobra
Ovi Safitri
cepet up nya dong
Tini Timmy
wihh asik nih makin seru...
semangat terus nulisnya kakak😁/Smile/
wifashaa
aku males baca nya klo dah bgini,jahat sih hana trus si alfhan bgitu,aduuuh q yg gemes
anafitrotun: maaf kak kehidupan nggak selalu mulus harus ada lika liku dan luka biar seru/Smile//Facepalm/
total 1 replies
Miftakhul Naim
keren bagus apur ceritanya dan bisa mencobak cabik emosi juga hati kerenn pokokknyaa
Miftakhul Naim
mon maap mbaknya kosa kata yang di capslok sangat sangat bagus/Silent//Smile/wkwk
anafitrotun: makasih kak sudah bergabung
total 1 replies
Ekayadi
jgn bilang kalau alfhan UD kemakan omongan ny si Rahmat itu...klo ud renggang kn si kadal betina itu pasti beraksi... kasihan Aliza. semoga aj gk retak rumah tangga mereka kk aothor buat si kadal dan Rahmat itu ketahuan donk dgn rencana jahatnya.
Tini Timmy
lanjut kk/Smile/
Ekayadi
semoga aj si alfhan dgr tuh omongan Hana supaya mereka juga bisa ikutan sandiwara di depan penjahat sesungguhnya..
Dewi Suntana
oohk jd pa kyai . . krna rasa tanggung jawab
bisa gak si it adi pa haji di karungin dulu
Tini Timmy
romantisnya suami aliza🤗
semangat nulisnya kakak☺
anafitrotun: makasih kak
total 1 replies
Dewi Suntana
psti it bapa nya alfa .. dehk yg namu
anafitrotun: itu pamannya kak,😄 dan lewat dia Alfhan bakal tau siapa aslinya dirinya
total 1 replies
Oki Dewi
Luar biasa
Ekayadi
si babang ny menghayal kmna mana /Joyful//Joyful/
anafitrotun
tapi di tunggu aja oke kelanjutannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!