Lagi dan lagi Rahayu memaafkan kesalahan suaminya yang baru iya nikahi dua tahun yang lalu, meski kesalahan itu sudah sering suami Rahayu lakukan sejak mereka masih berpacaran tapi selalu Rahayu percaya jika kelak suaminya akan berubah akhirnya Rahayu pun lelah dan memilih diam.
Sebenarnya apa yang suami Rahayu lakukan hingga membuat Rahayu diam seperti saat ini dan apa arti diam yang Rahayu maksud ?
Dan apakah selamanya Rahayu akan selalu diam atau akan ada satu titik dimana Rahayu harus mengambil langkah tegas untuk menyelamatkan dirinya dan pernikahannya ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya dan jadikan R-kha author favorit kalian
Happy Reading...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Tidak Takut !!
Tak ingin terus terjerat dengan Winda yang belum tentu sedang hamil anaknya, akhirnya Dewa membawa Winda untuk memeriksakan diri apakah saat ini Winda sedang hamil atau kah hanya bualan Winda saja.
" tapi Wa, bagaimana jika saat ini Winda belum hamil apa yang akan kamu lakukan ?" tanya Bu Mirna yang saat ini ada di kursi belakang mobil Dewa sedangkan Winda berada di samping Dewa yang saat ini sedang mengemudikan mobilnya.
" kamu tak akan bisa menceraikan ku Wa "
" pikirkan mimpi ibu mu yang sangat ingin memiliki cucu dari mu " ucap Winda yang memang tak tau apakah saat ini dirinya sedang hamil atau tidak tapi dirinya juga tak ingin sampai bercerai dengan Dewa lagi lagi yang sudah sangat lama Winda cintai dalam diam.
Bu Mirna pun memikirkan apa yang Winda katakan, karena saat ini istri Dewa hanya Winda dan jika nanti Dewa dan Winda berpisah pupus sudah harapannya untuk bisa memiliki cucu dalam waktu dekat.
" ibu setuju dengan Winda Wa, kamu tak boleh menceraikan Winda sampai kalian bisa memberikan cucu untuk ibu " ya o Bu Mirna yang lagi lagi hanya memikirkan kebahagiaan nya sendiri tanpa perduli pada perasaan Dewa putranya.
" kita lihat nanti apa Winda pantas Dewa pertahankan atau tidak " ucap Dewa yang sudah lelah dengan semua orang yang hanya ingin mengatur hidupnya tanpa memikirkan perasaan nya saja.
Jujur baru kali ini Winda sangat takut karena sikap yang Dewa tunjukan benar benar serius seolah apapun keputusan nya nanti akan menjadi ujung tombak hubungannya dengan Dewa.
" kenapa diam ? Apa kamu takut jika kebohongan yang kamu katakan akan terbongkar ?" tanya Dewa yang baru saja menghentikan mobilnya di parkiran basemen rumah sakit.
" aku tidak takut " ucap Winda tapi wajah tak bisa di bohongi jika saat ini wajah Winda pucat pasi.
Lain halnya dengan Rahayu dan semuanya yang baru saja sampai di sebuah villa yang terlihat asri.
" ini rumah siapa San ?" tanya Rahayu yang sempat berpikir akan mencari penginapan untuk beberapa hari sebelum mendapatkan kontrakan baru untuk dirinya dan Linda tempati nanti.
" ini villa milik keluarga ku, tapi kamu tenang saja karena ayahku tak akan pernah datang ke villa ini dan kamu akan aman disini " ucap Ikhsan yang bahkan sudah memikirkan matang matang dimana Rahayu akan tinggal bersama Linda.
" dan satu lagi, kamu tak perlu bekerja di cafe karena kamu harus fokus pada kehamilan mu baru setelah anak mu lahir kamu bisa kembali bekerja " ucap Ikhsan yang bahkan tak menanyakan apakah Rahayu setuju atau tidak dengan keputusan nya.
" jika aku tidak bekerja dari mana aku mencukupi biaya hidupku dan anak ku nanti ? Belum lagi biaya lahiran anakku " ucap Rahayu yang tak setuju dengan keputusan yang sudah Ikhsan ambil.
Sedangkan Linda dan Saka hanya memperhatikan Rahayu dan Ikhsan yang sepertinya melupakan kehadiran mereka berdua.
" ehhhem " Saka pun sengaja bersuara untuk menyadarkan Ikhsan jika di sini bukan hanya ada Rahayu tapi juga dirinya dan Linda di sana.
" kalian lanjutkan saja perdebatan kalian, kami akan masuk lebih dulu " ucap Saka yang sudah sangat lelah setelah menempuh perjalanan selama dua jam.
Tapi belum juga Saka menekan tombol villa seorang wanita paruh baya sudah membuka pintu villa dengan sambil melihat siapa yang berdiri di hadapannya.
" neng sama akang tu Saha ?" ( neng sama akang itu siapa ?" tanya wanita paruh baya menggunakan bahasa Sunda.
" saya Saka bi teman den Ikhsan " jelas Saka yang langsung menyebut nama Ikhsan agar di perbolehkan masuk oleh wanita paruh baya yang ada di hadapannya.
" terus den Ikhsan mana ?" tanya wanita paruh baya yang tak ingin percaya begitu saja dengan ucapan laki laki yang ada di hadapannya saat ini.
" Saha Ambu ?" tanya laki laki paruh baya yang sepertinya suami dari wanita yang masih belum mempersilahkan Saka dan Linda untuk masuk.
" Ikhsan bah " ucap Ikhsan menghentikan perdebatan nya dengan Rahayu sedangkan Rahayu hanya bisa diam tapi tetap saja Rahayu masih akan berbicara nanti dengan Ikhsan tentang pekerjaan nya di cafe.
" oh den Ikhsan sama teman temannya, ayo masuk " ajak laki laki paruh baya yang ternyata bernama Abah Ardi dan juga istrinya yang biasa di sebut Ambu Minah.
" hapunten Aden, Ambu teu ningali Aden" ( maaf Aden, Ambu ngga lihat Aden " ucap Ambu Minah masih dengan logat sundanya dan tak lupa mempersilahkan Ikhsan dan semuanya untuk masuk ke dalam villa yang cukup luas dan juga nyaman.
" ngga papa Ambu, Abah " ucap Ikhsan sopan yang kini sudah duduk di kursi bersama Saka Rahayu dan juga Linda setelah sebelumnya menyalami Ambu Minah dan juga Abah Ardi tentunya.
" pak Surya teu ikut ?" tanya Abah Ardi yang tak melihat tuan besarnya di belakang Ikhsan.
" ayah ada di kota, oh iya bah ada yang ingin Ikhsan bicarakan dan ini sangat penting " Ucap Ikhsan sambil melihat ke arah Rahayu yang terlihat masih keberatan dengan keputusan yang Ikhsan ambil meski itu memang yang terbaik untuk dirinya dan juga anak yang ada dalam kandungannya.
" Aya naon den ?" ( ada apa den ?) " tanya Abah Ardi yang sudah menganggap Ikhsan seperti cucunya sendiri.
" ini teman saya Rahayu dan Linda " jelas Ikhsan sambil menunjuk ke arah Rahayu dan Linda yang langsung mengangguk sopan ke arah Abah Ardi dan juga Ambu Minah.
" mulai malam ini mereka berdua akan tinggal disini " ucap Ikhsan menjelaskan tujuannya datang ke villa yang sangat jarang iya datangi.
" dan Rahayu saat ini sedang hamil tiga bulan" jelas Ikhsan agar Abah Ardi dan Ambu Minah bisa ikut menjaga Rahayu dan kehamilan nya.
" dan Linda akan bekerja di cafe Ikhsan yang ada di bukit " ucap Ikhsan menjelaskan.
" San, aku tak mungkin tetap diam di rumah "
" bagaimana hidupku nanti jika aku tak bekerja ?" tanya Rahayu yang seolah memiliki sela untuk kembali mengemukakan keinginannya untuk tetap bekerja.
" den Ikhsan leureus neng, ayeuna mah neng di bumi bae, sahenteu na sampe ngalahirkeun " ( den Ikhsan bener neng, sekarang di rumah dulu, setidaknya sampai melahirkan nanti " jelas Ambu Minah.
" Ikhsan benar Yu, untuk saat ini kamu harus fokus pada kehamilan mu dan jika kamu bosan kamu bisa membuat membuat kue dan kamu bisa menitipkan di cafe Ikhsan, benar kan San ?" ucap Linda yang setuju dengan apa yang Ikhsan putuskan untuk temannya.
Jika di villa yang akan menjadi tempat Rahayu dan Linda kedepannya, lain halnya dengan Winda yang masih tak percaya dengan apa yang baru saja dokter sampaikan padanya, bahkan Winda sampai mematung tak percaya dengan kenyataan yang baru saja iya ketahui.
✍️✍️✍️ kira kira apa yang baru saja Winda dengar dari hasil pemeriksaan dokter yang iya datangi dengan Dewa ? Dan apakah Rahayu akan setuju dengan apa yang Ikhsan dan Linda katakan ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘😘😘
yng pnting hidup rahayu. dn temn"ny bhgia dn pd sukses 🤣🤣💪💪 rahayu linda.
rahayu smga d tmpt krja yng baru bs mmbwa berkah krna jauh dr pra smpah masyarakt..dn hidup bhgia seht"kndunganny lncar smpai wktu mlhirkan