NovelToon NovelToon
This Is ME

This Is ME

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Cinta Seiring Waktu / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sinho

Perjalanan kisah seorang wanita, jatuh bangun dalam membangun karir dalam hidupnya, hingga akhirnya menjadi sosok wanita kuat dengan dukungan dari seorang laki-laki yang sangat berkuasanya.

Kehidupan yang penuh dengan luka, bahkan kepingan layar hidupnya ada yang hilang dari ingatan.

Sebuah Rahasia yang tak terduga akan ditemukan, bersama dengan sosok anggota keluarga Klan Nugraha yang tak lain adalah Aftan Brian Nugraha.

Misteri apa apa yang akan terkuak pada akhirnya?, yuk ikuti semua kisah selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tragedi pagi hari

Pagi hari yang membuat Ella benar-benar tidak habis pikir dengan sahabatnya yang tidak puas jika dirinya tenang sehari saja.

"Kenapa wajahmu?" Tanya Andin yang sudah bertengger di kursi depan.

"Heh, percuma aku memaksamu menjadi salah satu anggota keluarga konglomerat kelas dunia, tetap saja merepotkan ku" Ella mendesah namun tetap menuruti keinginan Andin yang sudah duduk dengan manis.

"Memangnya kau kira, aku akan menjadi seperti apa setelah menjadi istri seorang Aftan Brian Nugraha?"

"Yah paling tidak mobil mewah lah, pengawal atau sopir pribadi yang bisa mengantarkan kemana-mana kek, tinggal jentik jari langsung semua terpenuhi" sungut Ella sambil melajukan mobilnya.

"Ck, itu bukan my style" sahut Andin masih dengan senyuman.

"Memang Tuan Aftan tidak marah melihatmu keluyuran seperti ini?" Tanya Ella yang makin heran.

"Sesuai perjanjian, aku bisa melakukan hal apapun sesuka ku, asal tetap menjaga nama baik" jawab Andin.

"Lah itu tau, kok sekarang malah nongkrong di mobil yang tak elit sama sekali" alis Ella naik turun.

"Kaca mobilmu cukup aman membuatku tak terlihat, buat apa khawatir akan hal itu"

"Besok mau aku ganti, kaca Aquarium" sahut Ella.

Andin tertawa, tak melanjutkan percakapan, lagi pula sepertinya Ella sedang bad mood, jadi diam adalah jalan keluar terbaik untuk saat ini dan_

Ciitt.

Mobil hampir tergelincir, ban belakang meletus tiba-tiba, beruntung Ella masih bisa menahan keseimbangan, Andin reflek beristighfar beberapa kali sampai keadaan tenang dan segera keluar melihat keadaan.

"Ya Tuhan, sepertinya kita tidak bisa melanjutkan" ucap Ella.

"Ha, bukannya ada Ban pengganti?" Tanya Andin mengingatkan barangkali Ella lupa.

"Tidak ada, hilang" sahut Ella santai sambil menengok kanan dan kiri barangkali ada bengkel mobil terdekat.

"What?!" Andin seketika merasa kepanasan, bagaimana tidak, waktu menunjukkan kurang sepuluh menit lagi harus menjalani interview yang di jadwalkan.

Berjalan mondar-mandir, masih belum ada tanda-tanda ada pertolongan, entah ini hari naas atau bagaimana, Ella pun memencet beberapa nomor yang nyatanya tak menemukan hasil.

"Bagaimana?" Tanya Andin dengan wajah cemas dan keringat bercucuran.

"Masih belum ada jalan keluar."

"Oh my God, aku bisa Mati!" Teriak Andin saat melihat jam tangan menunjukkan waktu hanya tinggal 2 menit lagi.

Ella memutar otak, lalu tersenyum dan dengan cepat merebut ponsel sahabatnya.

"Eh mau apa?!" Andin terkejut.

"Memanfaatkan posisimu!"

"Ck, jangan macam-macam, posisi apa maksudnya?" Andin berusaha merebut, namun terlambat sebuah suara sudah menyala di ponselnya.

"Ada apa?"

"What?" Andin terkejut, saat sebuah nama terpampang di ponselnya.

"Aku, ini, maaf, hanya_"

"Tunggu sebentar lagi"

Ceklek.

Ponsel di matikan, dalam hati benar-benar menyesal sudah menyusahkan sosok Aftan yang baru satu hari menjadi suaminya.

"Bagaimana?" Tanya Ella dengan senyuman.

"Dasar!" Andin hanya melontarkan kata dengan putus asa.

Andin tersenyum saat melihat sebuah taksi melintas, dengan cekatan melambaikan tangan dan tak perduli dengan Ella yang masih manyun di pinggiran jalan.

Taksi berhenti, Andin berpamitan pada Ella, namun tiba-tiba, mobil mewah dengan kecepatan sedang meluncur tepat di depan menghadang taksi yang hampir berjalan.

"Apa-apaan ini?" Andin merasa sedikit emosi, merasa hari ini semua benar-benar sial.

Dua orang berpakaian rapi dengan setelah jas senada turun dari sana, lalu menghampiri Andin yang sudah berada dalam Taksi.

"Maaf Nona Andin silahkan berpindah tempat, Tuan Aftan menugaskan kami" ucapnya.

"A Aftan?" Andin tak percaya, bahkan hanya beberapa menit dari dia menelpon, sekarang pengawalnya sudah datang.

"Tapi, saya_"

"Maaf Nona, mohon jangan mempersulit kami yang sedang bekerja, kasihani kami" ucapnya lagi, dan sontak saja membuat Andin tak bisa berkata dan segera pindah dari tempatnya.

Ella mengelus dada, merasa puas dan juga lega karena Andin sudah terhindar dari masalah, lalu dirinya menaiki taksi yang terlanjur berhenti dengan mengganti haluan, setelah mobil derek melakukan tugasnya membawa dengan aman mobil miliknya.

Andin memasuki sebuah gedung Perusahaan yang sangat megah, disambut keamanan yang langsung mengarahkan, tidak sudah mencari tempat yang di cari, hingga akhirnya dengan langkah cepat Andin sudah tiba dengan semua tatapan aneh dan tak suka.

Terdengar kasak kusuk tentang kasus yang pernah menimpa Andin, apalagi kalau bukan sebagai wanita dengan karir meroket karena menjajakan dirinya.

Berusaha bersabar, Andin menenangkan dirinya dengan duduk di kursi yang masih kosong, menunggu namanya di panggil walaupun menit telah berlalu karena insiden yang tak di inginkan.

"Maaf Bu, saya Andin"

"Oh, tentu saya tau, dan anda sudah terlambat 10 menit dari jadwal, jadi anda akan menjadi orang terakhir interview, mengerti?" Ucap salah tim penyelenggara.

Andin terdiam, merasa memang dirinya salah karena waktu yang tidak ditepati walaupun bukan keinginannya.

Kembali duduk, Andin membuka beberapa berkas dan meneliti satu persatu, memastikan tak ada yang tertinggal.

"Perusahaan sebesar ini tidak mungkin mau menerima sekretaris dengan sepak terjangnya yang menji-jikkan" salah satu dari mereka mulai menggunjing tanpa sungkan.

Andin hanya bisa diam, berteriak kencang membela dirinya juga dirasa percuma, hanya butuh waktu dan pembuktian, berharap nanti yang terbaik akan datang.

Masih di urutan ke tiga, dan tiba-tiba saja ruangan seketika berubah menjadi begitu tegang, bahkan para tim di buat berlarian seolah-olah sedang ketakutan.

"Siapkan semuanya, jangan ada cela sedikit pun, harus sempurna!" Teriak salah satu Laki-laki yang baru saja masuk dan rupanya sang manager perusahaan.

Semua peserta interview bahkan di buat tercengang, bingung dan tidak tau apa yang sebenarnya terjadi, hingga wanita yang sempat memarahi Andin akhirnya angkat bicara.

"Interview kali ini tidak sama seperti biasanya, kalian bersiaplah, Pemimpin tertinggi perusahaan sendiri yang akan datang"

"Apa?!"

Hampir semua orang terkejut bersamaan, keadaan semakin menegang, bahkan Andin pun ikut deg-degan sama seperti yang lainnya.

Hingga beberapa menit kemudian, seorang laki-laki dengan pengawalan yang ketat datang, sambutan nampak sangat formal dan bahkan tak berani hanya sekedar memandang.

Para peserta mencuri-curi pandang, kagum sekaligus sangat terkejut akan sosok pemilik tertinggi perusahaan, dan _

Deg.

Andin tercengang tak percaya, saat tatapan matanya tanpa sengaja bertemu, bahkan ada sedikit senyuman yang membuat jantungnya seakan mau melompat dari tempatnya.

"Beri Hormat!" Teriak sang manager memberikan perintah.

Andin dan yang lainnya menurunkan pandangan dan memberikan penghormatan, keadaan sepi seketika saat pemilik tertinggi perusahaan masuk ke dalam ruangan.

Belum selesai Andin menenangkan jantungnya, tiba-tiba saja semua peserta yang tersisa dipanggil untuk masuk disebuah ruangan yang lebih luas secara bersamaan.

Andin segera bersiap, membaca doa sebelum masuk dan menempatkan dirinya di sebuah kursi yang sudah di sediakan, berjajar 6 orang, dan sebuah pandangan membuatnya seolah tidak bisa bernafas dengan bebas.

"Tempatkan Nona Andin di depan saya"

Sontak membuat semua orang saling pandang, terkejut dan bahkan Shock saat sosok pemimpin tertinggi itu menyebutkan nama Andin di sana.

Bersambung.

Yang makin penasaran, yuk jangan lupa KOMENnya ditunggu ya, juga VOTE, LIKE dan hadiahnya UNTUK memenangkan uang Tunai di Akhir Episode 40 dan 80 pada 3 KOMENTAR POPULER dan 3 TOP FANS teratas.

1
Diana Dwiari
ruarrrrrr byasah.....
Dbz Mar
BCA novel ini ingat cerita Devan SMA serinda thoor 🙏🙏😘😘
putri cobain 347
absen kk, semangat up
Isabela Devi
Thor cerita Ethan dan Evan dong, trus masa aftan dan Andin ga ada anak sih
Isabela Devi
waduh hati hati aftan tuan putri mengincar dirimu
Isabela Devi
gampang sekali minta di keluarkan
Reni Septianing
adek nya sky
Isabela Devi
Bima hancur
Isabela Devi
mulai pembalasan
Isabela Devi
Andin selalu salah
Isabela Devi
manusia laknat
Isabela Devi
mungkin jodoh Andin
Ninik Rahayu
karya" author Sinho memang the best... 👍👍👍
Ninik Rahayu
Ditunggu cerita tentang Ethan & Evan,,, thor...!!!
Ninik Rahayu
Luar biasa
Ninik Rahayu
mungkin Andin dulu adalah adik sky yg hilang ya...?? yg dulu juga menjadi sahabat nya Ailina... makin, penasaran... 🙂
Ninik Rahayu
yg membeli prasaja group adalah perusahaan milik suami Ailina... 🙂
MOCH ABDURRACHMAN
gaskeun aja dulu
Ninik Rahayu
Kasihan Aftan... gagal lagi... 🤣🤣
MashMellow🍭
biarlah dia kena rogol kalau macam tu, dr bab 1 sampai bab nie masih jugak bodoh🤦
ada suami macam xda fungsi, ntahlah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!