This Is ME

This Is ME

Terjebak

Berjalan menyusuri lorong, sambil memegang kepalanya dan bertahan sekuat tenaga, hingga terlihat sebuah pintu Apartemen mewah dengan nomer yang sesuai dengan isi pesan yang di berikan.

Matanya terasa semakin susah untuk melihat dengan jelas, suasana semakin kabur, dalam hati mengumpat sumpah serapah mengutuk siapapun yang sudah mencampurkan sesuatu di makanan ataupun minumannya saat berada di dalam restoran tadi.

Dirinya tak menyangka sama sekali akan berakhir seperti ini, apalagi undangan makan malam tadi menghadiri acara ulang tahun saudaranya, sialnya lagi, sang kekasih tiba-tiba menghilang begitu saja, hingga membuatnya sendirian di sana.

Andin terus berjalan, langkah kaki jenjangnya semakin tidak karuan, dan berharap semua akan membaik saat menggapai gagang pintu Apartemen dengan nomer 009.

Ceklek

Pintu terbuka setelah menekan kode yang di berikan, dan lampu otomatis menyala, lalu Andin terus berjalan masuk tanpa berpikir apapun selain meraih air minum dan sofa untuk merebahkan tubuhnya.

Hingga kemudian matanya terbelalak dalam pandangan yang mulai semakin buram.

"Kau, siapa?" Tanya Andin bingung, bagaimana bisa di Apartemen Kakaknya itu ada seorang laki-laki yang tidak di kenalnya.

"Tenanglah, aku adalah orang yang akan memanjakan mu malam ini Nona, kau memang sangat cantik" ucapnya dengan senyuman yang menji-jikkan.

Andin waspada dan mundur seketika, dengan menahan kepalanya yang semakin berat dan nyeri, namun dengan sekuat tenaga di tahannya, matanya berusaha menajamkan pandangan, semakin penasaran dengan sosok yang mulai mendekati.

"Kau?!" Andin terkejut, rupanya sosok laki-laki itu adalah pengusaha ternama yang dulu pernah menawari sesuatu yang gila, tak lain adalah menjadi wanitanya.

Laki-laki itu semakin tak tau diri, melepaskan bajunya satu persatu tanpa malu di depan Andin yang semakin mundur mencari posisi aman baginya.

Seringainya bagai serigala yang siap menerkam mangsa, hingga membuat Andin makin kelabakan dan sekuat tenaga terus menguatkan dirinya.

"Tunggu, Kenapa Tuan Bima ada disini?" Tanya Andin ingin mengerti sedikit saja situasi yang ada saat ini, dia sungguh tak paham sama sekali.

Laki-laki itu hanya tersenyum, kembali menanggalkan baju bawahnya dan tinggal sedikit lagi semua yang menempel pada tubuhnya akan terlepas.

Andin makin tegang, mundur sempoyongan, dan terus bertahan, ini masih sulit untuk dia pahami.

"Baiklah Nona Cantik, aku sudah membayar mu dengan sangat mahal, tidak aku sangka, ternyata kau menjual tubuhmu, kalau tau dari dulu, aku pasti akan membeli mu dengan harga berapapun"

"Apa?!" Andin sangat terkejut, dan memutar otaknya dengan cepat, lalu benang merah pun akhirnya didapatkan.

"Sial, pasti dia yang menjual ku, kurang ajar!" Batin Andin yang masih terus menjaga jarak aman.

"Bagaimana Nona Andin, uang ku sudah terkirim penuh, jadi, jangan mengecewakan ku malam ini"

"Pasti anda salah paham, aku tidak pernah menjual diriku pada siapapun tuan, dan saya minta anda keluar dari sini sekarang juga!" Sorot mata Andin menajam, melihat laki-laki itu bukannya menyingkir, malah semakin maju ingin mendapatkannya.

"Stop, jangan berani melangkah lagi, atau aku akan berbuat lebih dari yang bisa anda bayangkan!" Ancam Andin semakin waspada dengan sorot mata tajamnya.

Bima sempat terkejut, kilatan mata itu membuat hatinya khawatir, entah apa itu, tapi ada sesuatu yang mengerikan sepertinya akan terjadi, namun dia tak ambil pusing, naf-sunya sudah tak terbendung lagi, hingga dengan cepat berusaha menangkap mangsa yang ada didepannya.

"Aku peringatkan Tuan Bima, berhenti atau kau tidak akan bisa keluar dari sini dengan baik-baik saja!" Sekali lagi Andin memperingatkan.

"Sudahlah, tidak usah mengancam ku, kau itu hanya wanita yang sukses memimpin perusahaan hanya dengan menjajakan tubuhmu saja, dan sekarang layani aku dengan baik, aku pastikan kepemimpinan mu di perusahaan itu semakin kuat" ucapan yang sontak membuat hati Andin semakin panas.

Sekuat tenaga Andin mengeratkan kepalan tangannya, dan sesuai prediksi, Bima dengan cepat menerjang dan menginginkan tubuhnya, disaat itu juga Andin menghujamkan kepalan tangannya langsung ke muka Bima, hingga detik berikutnya tetesan darah keluar dari hidung dan bibirnya.

Bima sangat terkejut, tubuhnya terasa sangat ngilu, dan mengusap darah di wajahnya dengan amarah.

"Kurang ajar, dasar wanita ja-lang!" Ucapan kasar terlontar dari mulut laki-laki yang kini menahan sakit di wajahnya.

Kata-kata yang memancing Andin bertindak lebih jauh lagi, dengan sisa kesadaran yang ada, kakinya kini melesat dan menendang kuat dan kali ini membuat sang korban Roboh.

"Jangan pernah menghina bagaimana caraku meraih semuanya, kau tidak tau sama sekali apa yang sudah aku lalui sampai di titik ini, dasar bereng-sek!" Andin bersiap menendang kembali, namun tiba-tiba _

Brak

Suara pintu terbuka dengan paksa, terlihat seorang kekasih bersama keluarga dan saudaranya ada disana, menatap Andin dengan sorot mata yang dingin.

"Ini salah paham, aku bisa jelaskan" Andin menahan sakit di kepalanya yang semakin hebat demi untuk menjelaskan duduk persoalannya.

Namun tatapan mata mereka seolah tidak ada yang percaya.

"Aku kecewa padamu Andin" ucap sang kekasih, direktur perusahaan yang di pimpin Andin saat ini, Erga Dirgantara.

"Aku bisa jelaskan semuanya, tidak terjadi apapun dengan kami"

"Aku tidak percaya kau menggunakan Apartemen ku untuk perbuatan be-jat mu Andin!" Sebuah suara semakin memojokkan keadaan.

"Kak, ini tidak benar"

"Diam!, Selesaikan semuanya, dan kau Andin jangan menginjakkan kakimu di rumah lagi, Anak pungut tak tau diri!" Seorang laki-laki yang di panggil Papa oleh Andin ikut memaki.

Sedangkan sosok wanita yang terdiam sedari tadi hanya menangis dan tak berani berkata sambil melihat Andin dan menggelengkan kepalanya, hari yang membuat Andin semakin di per salahkan dan akhirnya semua pergi, begitu juga langkah kaki jenjang itu bersama dengan satu orang sahabat yang masih menerima dan menemani.

"Kau itu terlalu bodoh didepan mereka An, sudah berapa kali aku katakan, jangan percaya dengan wanita iblis bernama Sheila itu"

"Dia kakak ku, dan terimakasih atas bantuan mu Ella" ucap Andin setelah keduanya kini berada di sebuah apartemen sederhana, dan merebahkan tubuh dalam tempat tidur yang sama.

"Aku yakin, Sheila yang melakukan semua ini, dari dia sudah meminta tolong padamu untuk menjaga Apartemennya saja aku sudah tidak percaya, dasar wanita licik" Ella benar-benar di buat geram.

*

*

Sinar matahari mulai terik, baru saja Andin sarapan dengan Ella, dikejutkan dengan suara ketukan pintu yang semakin lama semakin keras, seolah tak sabar lagi untuk masuk ke dalam Apartemennya.

Ella segera beranjak dan berjalan cepat, membuka pintu dengan perasaan kesalnya, namun sesaat kemudian terkejut dengan apa yang di lihat di depan mata, dia orang polisi sudah berdiri dan membawa surat panggilan.

"Ini tidak benar pak!" Seru Ella tidak terima.

"Mohon kerjasamanya, kami hanya akan mengajukan pertanyaan, terkait laporan kekerasan yang di lakukan oleh Nona Andin terhadap Tuan Bima" salah satu aparatur negara itu menjelaskan agar tidak situasi kembali tenang.

Andin segera datang ke sumber keributan, lalu menerima Surat itu dengan hembusan nafas panjang, menatap Ella dan memberikan kode agar mengikuti perintah yang di berikan.

"Tidak Andin, aku tidak terima!" Ucap lantang Ella.

"Sudahlah El, aku akan datang dan memberikan semua penjelasan yang diminta, aku tidak bersalah, jangan takut, semua pasti akan selesai dengan baik" Andin menenangkan Ella yang tak rela melepas Andin pergi saat ini.

Akhirnya Andin pergi sendiri, sedangkan Ella di tugaskan untuk menghubungi pengacara pribadi Andin yang sering membantu nya.

Cukup membuat adrenalin Andin terpacu saat berada di Kantor Polisi, rupanya Bima sudah mempersiapkan membalas perbuatannya melalui jalur hukum, beruntung pengacara Andin cukup lihai membaca pergerakan lawan, hingga akhirnya berhasil keluar dari masalah yang menjerat koleganya.

Langkah kakinya berjalan cepat, sampai di pintu keluar terakhir tanpa sengaja tubuh Andin hampir saja terpental menabrak seseorang.

"Maaf" ucap Andin, lalu menatap mata tajam, tegas dan indah itu, sontak dunia seolah berhenti bergerak, entah mengapa ada persan lain yang muncul dan tidak dimengerti olehnya.

"Sorry Nona, anda menghalangi" suara laki-laki itu mengejutkan Andin dan segera minggir memberi jalan.

Seperti biasa, jangan lupa dukungannya, LIKE VOTE, COMEN dan tonton IKLANNYA.

Hai para pembaca tercinta.

Ikuti Author Sinho BERTABUR HADIAH, dalam Novel Terbaru "This is ME"

Sebagai ucapan terimakasih dan rasa syukur, akan di berikan Uang Tunai pada:

Tiga KOMENTAR TERPOPULER Teratas di Bab ke 40, dengan cara banyak memberi

Komentar di setiap BAB nya di Novel

"This is ME"

TIGA Rangking TOP FANS Teratas di

Bab ke 80, dengan banyak memberi

Hadiah dan Vote, di Novel "This is ME"

Yuk mulai dari sekarang, dan belum terlambat untuk mendapatkan hadiahnya.

Hadiah Akan di berikan di BAB 40 dan 80 ya, Author akan menghubungi lewat Chat di Aplikasi Noveltoon dan mengumumkannya di sana secara Transparan.

Semangat dan Terimakasih.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

Andin ya... aku kira Arsyi yg bakal jd jodoh si Aftan.. btw semoga Andin juga seorang perempuan tangguh krn dlm cerita klan Nugraha setiap wanitanya adalah para wonder woman...

2024-06-04

0

Whatea Sala

Whatea Sala

Akhirnya mampir lagi di karyamu ini thor..sehat selalu dan ku tunggu lanjutanya👍🏾👍🏾

2024-06-04

0

🍁Mak Sibad🍁

🍁Mak Sibad🍁

Mampir Thor.. Dati Awal Cerita Sepertinya Sangat Menarik

2024-06-16

0

lihat semua
Episodes
1 Terjebak
2 Kejutan
3 Pengkhianatan
4 Pertemuan Keluarga
5 Serangan Malam
6 Datang untuk Penjelasan
7 Tawaran Gila
8 Tak Masuk Akal
9 Tawaran 10 Milyar
10 Pertimbangan dan Keputusan
11 Kesepakatan
12 Ikatan Sah
13 Kejutan Keluarga
14 Tragedi pagi hari
15 Asisten dan Sahabat
16 Salah memilih lawan
17 Keputusan
18 Di sisimu
19 Orang yang tak ingin Ditemui
20 Dalam Tempat yang Sama
21 Sebuah Tanda
22 Tamparan
23 Penculikan
24 Pertolongan
25 Peringatan
26 Kabar berita
27 Ciuman Pertama
28 Dukungan
29 Hampir Saja
30 Datang Berdua
31 Duel
32 Di Terima
33 Balasan di bayar Lunas
34 Rapat Mendadak
35 Kesepian
36 Hancur tak tersisa
37 Langkah Cepat
38 Kedatangan tak Terduga
39 Sore yang Indah
40 Ambruk Seketika
41 Tersadar kembali
42 Tamu Kehormatan
43 My Boy
44 Dekat
45 Perasaan tak Nyaman
46 Kemunculan Seseorang
47 Direktur Utama
48 Berkuda
49 Kehadiran mu
50 Penutupan Direktur Baru
51 Danau yang indah
52 Tantangan
53 Sebuah Kenyataan
54 Sebuah Kebenaran
55 Saling Menerima
56 Satu Kamar yang sama
57 Tidak ada Transaksi
58 Terbongkar
59 Pesta ulang Tahun
60 Terjebak
61 Tanda Lahir
62 Keraguan
63 Gadis Cantik
64 Menerima Akibatnya
65 Undangan
66 Menghadiri Pesta
67 Kejutan di tengah pesta
68 Sambutan mengejutkan
69 Guncangan Perusahaan
70 Serangan mengejutkan
71 Lautan Darah
72 Grand Ma
73 Hukuman yang Setimpal
74 Nasib Perusahaan
75 Pemilik Lain
76 Balasan Pengkhianat
77 Semakin Penasaran
78 Suara di sebuah Ruangan
79 Tatapan
80 Satu Nama
81 Mata Indah itu?
82 Semua Ingatan
83 Kisah Perjalanan
84 Semakin Nakal
85 Sang Putri
86 Deringan Panggilan
87 Tantangan
88 Pertarungan berakhir Pelukan
89 Keputusan yang salah
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Terjebak
2
Kejutan
3
Pengkhianatan
4
Pertemuan Keluarga
5
Serangan Malam
6
Datang untuk Penjelasan
7
Tawaran Gila
8
Tak Masuk Akal
9
Tawaran 10 Milyar
10
Pertimbangan dan Keputusan
11
Kesepakatan
12
Ikatan Sah
13
Kejutan Keluarga
14
Tragedi pagi hari
15
Asisten dan Sahabat
16
Salah memilih lawan
17
Keputusan
18
Di sisimu
19
Orang yang tak ingin Ditemui
20
Dalam Tempat yang Sama
21
Sebuah Tanda
22
Tamparan
23
Penculikan
24
Pertolongan
25
Peringatan
26
Kabar berita
27
Ciuman Pertama
28
Dukungan
29
Hampir Saja
30
Datang Berdua
31
Duel
32
Di Terima
33
Balasan di bayar Lunas
34
Rapat Mendadak
35
Kesepian
36
Hancur tak tersisa
37
Langkah Cepat
38
Kedatangan tak Terduga
39
Sore yang Indah
40
Ambruk Seketika
41
Tersadar kembali
42
Tamu Kehormatan
43
My Boy
44
Dekat
45
Perasaan tak Nyaman
46
Kemunculan Seseorang
47
Direktur Utama
48
Berkuda
49
Kehadiran mu
50
Penutupan Direktur Baru
51
Danau yang indah
52
Tantangan
53
Sebuah Kenyataan
54
Sebuah Kebenaran
55
Saling Menerima
56
Satu Kamar yang sama
57
Tidak ada Transaksi
58
Terbongkar
59
Pesta ulang Tahun
60
Terjebak
61
Tanda Lahir
62
Keraguan
63
Gadis Cantik
64
Menerima Akibatnya
65
Undangan
66
Menghadiri Pesta
67
Kejutan di tengah pesta
68
Sambutan mengejutkan
69
Guncangan Perusahaan
70
Serangan mengejutkan
71
Lautan Darah
72
Grand Ma
73
Hukuman yang Setimpal
74
Nasib Perusahaan
75
Pemilik Lain
76
Balasan Pengkhianat
77
Semakin Penasaran
78
Suara di sebuah Ruangan
79
Tatapan
80
Satu Nama
81
Mata Indah itu?
82
Semua Ingatan
83
Kisah Perjalanan
84
Semakin Nakal
85
Sang Putri
86
Deringan Panggilan
87
Tantangan
88
Pertarungan berakhir Pelukan
89
Keputusan yang salah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!