Putri Marcella Dan Putra Mahkota

"Aku akan menemui Putri Marcella untuk menanyakan kenapa berubah sekaligus merayunya agar dirimu kembali ke rumah utama." Jawab Pangeran Ke 2 yang tidak tega melihat Putri Lia tinggal di rumah yang tidak layak.

"Aku sangat terharu dengan ucapan Pangeran Ke 2." Ucap Putri Lia.

"Kamu adalah orang yang Aku cintai tentu saja Aku akan melakukan apapun demi orang yang Aku cintai." Ucap Pangeran Ke 2 sambil berdiri.

"Setelah beberapa lukamu sembuh, Aku harap kamu dapat melayaniku." Sambung Pangeran Ke 2.

"Pangeran Ke 2 jangan kuatir setelah lukaku sembuh, Aku akan melayani Pangeran Ke 2 sampai Pangeran Ke 2 merasa sangat puas." Ucap Putri Lia.

Pangeran Ke 2 hanya tersenyum kemudian pergi meinggalkan ke dua wanita tersebut menuju ke tempat di mana Putri Marcella sedang bermain catur seorang diri.

'Aku akan mencari cara agar pertunanganku dengan Pangeran Ke 2 batal. Walau Putra Mahkota akan membantuku tapi setidaknya Aku mempunyai rencana cadangan.' Ucap Putri Marcella dalam hati sambil memainkan catur seorang diri.

Tidak berapa lama datang Pangeran Ke 2 dan berjalan ke arah Putri Marcella. Tanpa meminta ijin Pangeran Ke 2 duduk saling berhadapan dan menatap Putri Marcella yang masih menggunakan cadar.

"Ada apa Pangeran Ke 2 datang ke sini?" Tanya Putri Marcella tanpa basa basi sambil masih memainkan catur tanpa menatap ke arahnya.

"Putri Marcella, biasanya memanggilku dengan sebutan Pangeran Alex tapi kenapa tadi dan sekarang memanggilku dengan sebutan Pangeran Ke 2?" Tanya Pangeran Ke 2 dengan nada lembut sambil tersenyum.

Sambil berbicara Pangeran Ke 2 ingin memegang bahu tangan Putri Marcella namun Putri Marcella refleks menarik tangannya karena dirinya tidak sudi tubuhnya di sentuh oleh Pangeran Ke 2.

Pangeran Ke 2 hanya tersenyum namun dalam hatinya menahan amarahnya terhadap sikap Putri Marcella yang tidak seperti biasanya.

"Aku merasa kalau kamu sekarang sangat asing tidak seperti dulu." Ucap Pangeran Ke 2.

"Putri Marcella tidak terbiasa dengan aturan istana membuat Pangeran Ke 2 merasa tersinggung dan mengatakan kalau Aku seperti orang asing. Pasti hal ini tidak akan seperti ini lagi di masa depan" Ucap Putri Marcella.

"Putri Marcella, sebentar lagi kita akan segera menikah. Aturan istana macam apa yang sedang kamu bicarakan?" Tanya Pangeran Ke 2 sambil memegang tangan Putri Marcella.

"Atau jangan - jangan ada seseorang yang membicarakan buruk tentangku?" Tanya Pangeran Ke 2 dengan nada masih lembut sambil menatap ke arah Putri Marcella.

'Pertunangan belum dihentikan dan ini bukan waktunya untuk putus. Mari kita hilangkan kecurigaannya terlebih dahulu.' Ucap Putri Marcella dalam hati.

"Pangeran Alex, ternyata Pangeran Alex masih pikirkan bagaimana Aku dulu." Ucap Putri Marcella sambil memegang tangan Pangeran Ke 2 dengan tangan satunya karena tangan satunya di genggam oleh Pangeran Ke 2.

"Aku mendengarnya dari para pelayan di istana sebelumnya kalau Pangeran Alex sangat suka dengan wanita yang berpengetahuan dan bijaksana itu sebabnya Aku ingin berubah demi Pangeran Alex." Sambung Putri Marcella.

'Hoek ... jika ngomong seperti ini membuat perutku mual.' Sambung Marcella dalam hati yang tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya.

"Apakah Aku salah jika Aku mau berubah? Lagipula kita sebentar lagi akan menikah. Apakah Pangeran Alex ingin berciuman?" Tanya Putri Marcella.

Putri Marcella memonyongkan bibirnya sambil mengarahkan wajahnya ke arah Pangeran Ke 2. Hal itu tentu saja membuat Pangeran Ke 2 langsung menarik tangannya sambil memundurkan tubuhnya agar Putri Marcella tidak menciumnya.

"Putri Marcella, Aku masih memiliki hal - hal penting yang perlu dikhawatirkan. Sampai jumpa lagi nanti." Ucap Pangeran Ke 2 sambil berdiri.

Pangeran Ke 2 melihat Putri Marcella memejamkan matanya sambil bibirnya dimonyongkan untuk di minta cium. Pangeran Ke 2 merasa jijik jika mengingat wajah jelek Putri Marcella membuat Pangeran Ke 2 pergi dari ruangan tersebut.

Sepeninggal Pangeran Ke 2 barulah Putri Marcella membuka matanya sambil tersenyum penuh kemenangan karena rencananya berhasil.

"Aku tidak menyangka kalau Putri Marcella sangat pandai bertingkah genit." Ucap seorang pria tampan yang memakai pakaian serba hitam sambil menahan amarahnya.