Realita skripsi ini adalah perjuangan melawan diri sendiri, rasa malas, dan ekspektasi yang semakin hari semakin meragukan. Teman seperjuangan pun tak jauh beda, sama-sama berusaha merangkai kata dengan mata panda karena begadang. Ada kalanya, kita saling curhat tentang dosen yang suka ngilang atau revisi yang rasanya nggak ada habisnya, seolah-olah skripsi ini proyek abadi.
Rasa mager pun semakin menggoda, ibarat bisikan setan yang bilang, "Cuma lima menit lagi rebahan, terus lanjut nulis," tapi nyatanya, lima menit itu berubah jadi lima jam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atikany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 20
Ketika aku mulai mempersiapkan permohonan penunjukkan dosen pembimbing, I felt a bit confused about the requirements that needed to be fulfilled, aku merasa agak bingung karena syarat-syarat yang harus dipenuhi.
I asked friends who had already handled this process, aku tanya-tanya sama teman-teman yang lebih dulu mengurus hal ini, dan ternyata ada tiga syarat utama yang harus aku lengkapi.
Syarat pertama adalah surat ACC judul jurnal. Initially, aku pikir bentuk surat ini agak rumit and possibly different from what I had imagined, mungkin berbeda dari yang ku bayangkan.
But after asking around, ternyata yang dimaksud adalah fotokopi form validasi tema tugas akhir yang sudah aku dapatkan sebelumnya. Syukur alhamdulillah, syarat ini sudah aku miliki, so I didn't need to worry about it anymore, jadi tidak perlu khawatir lagi tentang hal ini.
Syarat kedua adalah draf jurnal rangkap tiga. Aku harus mencetak draft jurnalku sebanyak tiga eksemplar, lalu menjilidnya sesuai dengan prodi masing-masing. Jadi, aku memilih untuk menjilidnya dengan warna kuning, as recommended by the program, seperti yang disarankan oleh prodi.
Syarat ketiga adalah bukti pembayaran SPP terakhir.
To be honest, this proof is a bit worn out and the writing is starting to fade, but I still used it because it was what I had.
Jujur, bukti ini sudah agak lecek dan tulisannya mulai memudar, tapi aku tetap menggunakannya karena itulah yang ada.
I also took a photo of the proof as a backup, aku juga mengambil foto bukti tersebut sebagai cadangan, jadi jika ada yang membutuhkan salinannya nanti, I am prepared.
***
\~\~\~\, 09 Oktober 2023
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas ~~~
Di-
\~\~\~
Prihal : Mohon Penunjukan Pembimbing
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ka
NIM : 2011\~\~\~\~\~\~
Prodi/Semester : Manjemen/7
Denganini mengajukan permohonan Penunjukan Pembimbing Jurnal Ilmiah
Judul Jurnal: Pengaruh Harga dan Kepercayaan Terhadap Minat Konsumen Menggunakan Jasa Perjalanan Biro haji dan Umroh PT. A
Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan:
1. Surat acc Judul Jurnal
2. Draft Jurnal rangkap 3
Bukti Prmbayaran SPP terakhir
Dengan demikian permohonan ini, atas perkenan dan kebijaksanaannya diucapkan terimakasih.
Wassalam,
Pemohon
Ka
NIM. 2011\~\~\~\~\~\~
***
Setelah semua persyaratan siap, aku akhirnya bergegas menuju ruang administrasi yang sebelumnya aku tidak tahu namanya. Yang aku tahu, ruang ini adalah tempat di mana semua dokumen harus dikumpulkan untuk pengajuan SK pembimbing.
I followed my friends' directions, yang mengatakan bahwa ruang tersebut mudah ditemukan dan hanya terletak lurus dari pintu masuk.
Upon arriving at the designated room, begitu sampai di ruang yang dimaksud, aku melihat suasana cukup ramai dengan mahasiswa lain yang juga tampaknya sedang mengurus dokumen mereka.
The room had a formal and busy atmosphere, dengan meja-meja administrasi di sepanjang sisi ruangan.
I felt a bit anxious but tried to stay calm. Aku merasa agak cemas tetapi tetap mencoba untuk tenang.
Teman-temanku dan aku mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan—form validasi tema tugas akhir, draft
jurnal yang sudah dijilid sesuai prodi masing-masing, dan bukti pembayaran SPP terakhir. Kami memastikan bahwa semua dokumen sudah lengkap dan dalam kondisi baik sebelum menyerahkannya.
Aku sempat khawatir dengan bukti pembayaran SPP yang terlihat lecek, but my friends reassured me that it would still be accepted, tetapi teman-temanku meyakinkan bahwa itu masih diterima.
Teman-teman memberitahuku bahwa setelah semua persyaratan diserahkan, proses selanjutnya adalah menunggu SK pembimbing.
According to the information they received, menurut informasi yang mereka dapat, SK pembimbing biasanya akan turun dalam waktu yang bervariasi: as quickly as three days, paling cepat tiga hari, but it could also take a week or even longer, ini juga bisa memakan waktu hingga satu minggu atau bahkan lebih lama.
***
Aku benar-benar berharap bisa mendapatkan dosen pembimbing yang baik. When I heard stories, dari kating tentang betapa sulitnya mereka mendapatkan bimbingan, I started to feel anxious, aku mulai merasa cemas.
According to them, proses bimbingan sering kali menjadi masalah besar karena dosen mereka sering keluar tanpa alasan jelas. Sometimes, even when a mentoring appointment is set, bahkan, terkadang sudah ada janji bimbingan yang ditetapkan, tapi dosen tidak muncul sama sekali.
Kating bercerita bahwa sering kali mereka harus menunggu berjam-jam di luar ruangan dosen hanya untuk akhirnya diberitahu bahwa dosen tersebut tidak bisa hadir.
This was very disappointing, terutama ketika ada tenggat waktu yang mendekat and revisions needed to be completed urgently, dan revisi yang harus segera diselesaikan.
I can’t imagine how frustrating it must be to wait and feel neglected like that.
Aku tidak bisa membayangkan betapa frustasinya menunggu dan merasa terabaikan seperti itu.
In addition to attendance issues, selain masalah kehadiran, mereka juga mengalami kesulitan dengan proses revisi. Katanya, dosen mereka seringkali hanya melakukan coretan-coretan di dokumen tanpa memberikan penjelasan yang jelas tentang perubahan yang diperlukan.
Coretan-coretan ini seringkali membingungkan dan tidak membantu dalam proses perbaikan. Ditambah lagi, ada kalanya mereka juga merasa kesulitan untuk mendapatkan tanda tangan dari dosen yang diperlukan untuk administrasi.
This situation added to their stress, karena proses administrasi dan persiapan sidang menjadi terhambat.
***
Seniorku pernah mengingatkan bahwa ketika seseorang memasuki dunia skripsi, ia akan menghadapi serangkaian ujian yang menguji iman, istiqomah, niat, dan semangat.
This process is not just about arranging words and data, proses ini bukan hanya tentang menyusun kata dan data, tetapi lebih dari itu, ini adalah perjalanan pribadi yang menuntut keteguhan batin.
Therefore, it is crucial to have a strong support system. Oleh karena itu, sangat penting untuk memiliki sistem dukungan yang kuat.
This support doesn’t necessarily have to come from a romantic partner, dukungan ini tidak harus datang dari seorang pacar, meski sering kali itu adalah salah satu sumber dukungan yang umum.
Yang lebih esensial adalah memiliki teman-teman yang benar-benar bisa menjadi pendukung yang solid—people who understand your journey, orang-orang yang memahami perjalananmu, are ready to listen, siap mendengarkan, provide encouragement, memberikan dorongan, and stand by you when you feel down, dan berada di sisimu saat kamu merasa terpuruk.
Teman baik yang tulus dan bisa diandalkan merupakan salah satu kunci utama dalam meraih keberhasilan dalam menyelesaikan skripsi.
They are not only companions to share your troubles with but also motivators who help keep your spirits and motivation high amidst various challenges.
Mereka bukan hanya menjadi teman berbagi keluh kesah, tetapi juga penyemangat yang membantu menjaga semangat dan motivasi tetap tinggi di tengah berbagai tantangan.
Proses menyusun skripsi sering kali penuh dengan ketidakpastian dan rasa frustrasi. This is where the support of friends becomes invaluable, di sinilah peran teman-teman yang mendukung sangat berarti.
Mereka bisa memberikan perspektif baru, provide encouragement when you feel exhausted, memberikan dorongan saat kamu merasa kelelahan, and be a place to lean on when everything seems overwhelming, dan menjadi tempat kamu bersandar ketika segala sesuatunya tampak menekan.