NovelToon NovelToon
Zenata

Zenata

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: ahza rumaissa

zenata gadis super nakal yang memiliki macam kelakuan yang membuat gurunya geleng geleng kepala, mereka tidak bisa menegur muridnya itu.
karena percuma... setiap mereka tegur zenata akan melakukan kenakalan lainnya... ck..ck... ck.. ayo ikuti kisah zenata yang nantinya akan menemukan pawangnya.... he....he...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ahza rumaissa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 22

 "Cowok aneh," gerutu ze saat masuk kembali ke tenda.

"Siapa ze.?" tanya ara

"Itu... Cowok yang tadi, balikin ini." kata ze menaruh gunting zia di dekat zia duduk.

"Trus kamu ngapain kok bicara sendiri.?" tanya ara

"Itu cowok... dari tadi senyum senyum terus, dia pikir kita ini tidak tahu dia terlihat seperti cowok buaya, buaya ... buntung." kata ze

"Ha..ha...ha.. Buaya buntung." tawa ara dan zia

"Bisa aja kamu ze namai anak orang." kata ara

"Ya... Sudah lanjut makan kita.!" ajak ze

Di tenda tria yang teman temannya , melihat tria pulang dengan senyum senyum.

"Hai... tria kesambet kamu.?" kata rendi

"Ho..oh...kesambet gadis cantik kayak bidadari..turun dari langit." kata tria

"Bidadari ... Apa kuntilanak di siang hari.?" kata rendi, dia biasa melihat rendi yang bersikap bak casanova tapi baru ini tria menyebut wanita seperti bidadari, berarti wajah gadis yang di lihat memiliki kecantikan tidak di ragukan.

"Benaran ren.. Coba kamu kalau ketemu nanti, pasti setuju dengan penilaianku." kata tria

"Sudah... Nanti sebentar lagi kita berangkat untuk melihat matahari terbenam." kata rendi

:Yudha kemana.?" tanya tria

"Ke toilet." kata rendi

"Tunggu... Aku kebelet.!" kata ze

Sebelum berangkat mendingan dia ke toilet dulu supaya tidak mencari toilet di perjalanan nantinya.

"Ya... Sudah kita sama sama sekalian berangkat." usul ara

"Zia ayo..!" kata ara teriak karena zia masih di dalam tenda entah ngapain dari tadi ngk keluar keluar.

"Kami ke toilet ya.." teriak ara

"Ze.. tunggu..!" kata ara berlari karena ze sudah berjalan di depannya.

Zia keluar dari tendanya dan menyusul ze dan ara yang tadi katanya ke toilet dulu.

Ze seperti melihat seorang yang dia kenal saat keluar dari area toilet umum.

"Ze ayo." kata ara menepuk ze

"Zia.?" tanya ze

"Noh... " kata ara menunjuk dengan wajahnya.

"Zia kamu ngk ke toilet dulu.? Tanya ze

"Ntar aja, belum kebelet." kata zia

"Cus...kita jalan." ajak ara yang mengalungkan tangannya kepada dua bestie nya.

"Heh ..lihat itu kan cowok yang tadi.!" kata ara

"Buaya buntung..." Kata ze dan serentak mereka tertawa

"Ren .. Itu... gadis itu." kata tria menunjuk pakai wajahnya.

"Yang mana." kata rendi

"Itu tiga gadis yang aku kata cantik cantik." kata tria kesal karena sekarang mereka sudah menghilang dari pandangannya.

"Aku hanya lihat punggung mereka." kata rendi

"Apaan sih kalian ribut sekali.?" tanya ardi

Mereka baru datang karena yudha kembali ke tenda sulu setelah dari toilet.

"Biasa tria.. Cewek." kata rendi

"Yuk... Jalan." kata yudha yang mengajak mereka dan yudha berjalan di depan.

"Bro... cari lokasi yang bagus seperti waktu itu, kita bisa ngambil gambar yang indah." kata rendi

"Hmmm... Aku tahu." kata yudha.

Di jalan yudha mengabdikan setiap momen yang dia lihat, pemandangan begitu cerah mendukung kamera yang dia bawa.

Rendi dan yudha sibuk memotret pemandangan dan tria juga ardi mereka duduk duduk santai di bawah pohon.

  "Di tempat seperti ini enaknya bobo siang." kata ardi yang sudah bersender di pohon.

"Ya... Kamu itu tidak menikmati menyia nyiakan moment." kata tria

"Apaan... Ini caraku menikmati keadaan,kapan lagi siang hari di bawah pohon, menghirup udara ciptaan tuhan, di kota mana ada hal seperti ini...panas..." kata ardi yang sudah menutup wajahnya dengan topi, tidur.

"Haish... Menikmati kok molor.." kata tria yang meninggalkan ardi sendirian di bawah pohon.

"Tria mendekati rendi, meminta rendi mengambil fotonya.

Dengan berbagai gaya juga pose tria meminta rendi mengambil foto.

Yudha mengambil foto pemandangan dengan kameranya, tidak sengaja kameranya mendapatkan bidikan yang membuat hatinya senang, yudha tersenyum.

Seorang gadis yang berdiri tidak jauh dari tempatnya juga terkejut melihat ke arahnya.

"Kak yudha." kata ze dalam hati

Entah bagaimana ze dan yudha saling melangkahkan kaki mereka dan akhirnya yudha di hadapan ze sekarang.

"Kamu juga di sini.?" tanya yudha dan ze bersamaan.

Mereka tertawa akhirnya karena pertanyaan mereka sama.

Ze dan yudha duduk di rumput dengan pohon besar yang menutupi panasnya matahari.

Angin membuat rambut ze merebakan aroma stroberi dan sangat segar tercium oleh yudha.

Ze akhirnya menguncir rambutnya dan yudha mengambil gambar ze dengan cepat.

"Kak yudha mengambil foto ku?" tanya ze

Yudha tersenyum melihat hasil jepretannya.

"Akan kuberikan kalau sudah di cetak." kata yudha

"Kamu sama teman temanmu kesini.?" tanya yudha

"Ara juga zia." kata ze

"Di mana tendamu.?" tanya yudha

"Dekat dengan pas satu." kata ze

"Nanti malam kamu akan datang ke acara api unggun.?" tanya yudha

"Hmmm.. Pasti disana akan ramai dan banyak pertunjukkan." kata ze

"Mau kesana denganku.?" tanya yudha

Deg... Jantung ze tiba tiba berdetak kencang, tapi dia teringat jika kakak kelasnya yang duduk di sampingnya saat ini adalah cowok yang sama, memiliki ucapan manis yang membuat orang salah paham.

"Aku kesana sama ara dan zia saja." kata ze tidak ingin mengartikan salah perkataan yudha.

Yudha berdiri dari duduknya, melihat ze yang masih duduk.

"Aku akan mengambil beberapa gambar lagi. Kata yudha

"Hmm.. Aku akan kembali bersama teman temanku." kata ze

Setelah melihat yudha pergi, ze tersenyum, tidak menyangka jika dia bertemu dengan kakak kelasnya yang selalu membuat dada nya berdetak sangat kencang seperti genderang mau perang.

"Apa dia marah.?" tanya ze bermonolog sendiri.

"Biarlah...daripada aku yang salah mengartikan lebih baik cari aman." pikir ze

Setelah itu ze kembali menghampiri zia dan ara yang sedang duduk santai di sebuah warung milik penduduk setempat sambil membeli gorengan juga minuman.

"Gimana ze dapat gambar yang bagus.?" tanya ara

"Dapat, mau lihat.?" tanya ze yang mencari foto yudha karena tadi dia sempat mengambil foto kakak kelasnya itu sebelum mereka saling menghampiri.

"Sial... Kak yudha." kata ara senang dan terkejut.

"mana..." kata zia berdiri kepalanya mencari kanan kiri

Ara masih melihat kamera ze dna zia akhirnya ikut melihat.

"Kak yudha ada di sini, di mana ze, kamu ketemu di mana.?" tanya zia yang bertubi tubi.

"Tadi di sana," kata ze

"Kalian benar benar berjodoh ze." kata zia memeluk zenata.

Ara juga memeluk ze, walaupun di hatinya berharap keberuntungan seperti ze sahabatnya itu.

"Mang mau es tehnya.. manis ya." pesan ze

Ze memasukkan kameranya di tas dan ikut menikmati gorengan yang sama seperti zia dan ara yang sudah duluan kenyang.

"Ini non es teh manisnya." kata penjual warung

"Makasih mang." kata ze yang meminum es teh pesananya.

"Ze nanti kalau di cetak aku mau foto kak yudha satu ya..." kata zia

"Andre... Andre...zia" ze mengingatkan sekarang dia sudah punya pacar.

"Haish... Pacar ama idola itu beda ze..." kata zia beralasan.

"terserah." kata ze, memakan bakwan goreng dan cabe rawit

"Cemburu." kata zia tersenyum

1
Los Dol TV
keren Thor, kutunghu kunjungan baliknya di karyaku ya
Los Dol TV
aku mampir Thor
Anonymous
Next dong
Talita Maheswari
sama aku juga makan mie mas yudha...
Sari: 🤭🤭 lomba makan mie kak
total 1 replies
Talita Maheswari
haus ze.. aku jadi ikutan haus..
Talita Maheswari
papa nya seorang pilot
Talita Maheswari
semangat thor up ..up setia hari
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor 🥰🥰🥰🥰


aku mampir Thor
Sari: terimakasih kak.. semoga suka.🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!