NovelToon NovelToon
Dendam Sang Wonderboy

Dendam Sang Wonderboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:18.9k
Nilai: 5
Nama Author: adwiyah

Peter adalah seorang pria yang hidup berpisah dengan istrinya yang bernama Grace karena sang istri selalu menghina dan memarahinya yang jarang mempunyai pekerjaan sehingga dia tidak bisa memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari, dan membuat sang istri harus ikut bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sampai pada suatu hari, Grace benar-benar marah dan mengusir Peter dari Rumah. Ternyata kepergian Peter menyisakan dendam dihatinya, hingga beberapa tahun setelahnya dia menjadi seorang pria yang sukses dan kaya.

Pada suatu waktu dia kembali bertemu dengan sang istri yang ternyata hidupnya masih saja sengsara dan menderita karena harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya, hingga dalam suatu peristiwa membuat mereka kembali bersama tetapi dalam kondisi yang berbeda karena Peter mempunyai tujuan ingin membalaskan dendam kepada sang istri.

Apakah Peter berhasil membalas dendam kepada Grace yang saat mereka kembali bersama tidak memikirkan hal lain kecuali untuk bertahan dalam hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adwiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjadikan Grace Pelayan

Malam kembali datang, dan Peter baru saja keluar dari perusahaan. Dia tidak akan pergi kemana pun dan akan langsung kembali ke rumah.

Dia sudah mendapatkan kabar bahwa Grace telah dikeluarkan dari semua tempat dia bekerja. Senyum licik di bibirnya kembali terukir karena telah berhasil membuat Grace merasakan menjadi seorang gelandangan seperti yang dia rasakan dulu.

Dia ingin melihat sesuatu yang telah dia pikirkan sejak tadi akan menjadi sebuah kenyataan.

Mobilnya melaju dengan kecepatan sedang dijalanan, sesekali dia melihat kearah jam tangan untuk memastikan sudah selarut mana malam telah berlalu.

Tiba di pintu gerbang rumahnya, dia berhenti dan bertanya kepada sang penjaga.

"Dia tidak terlihat sejak tadi, Tuan," jawab sang penjaga memberitahu. Ya, Peter bertanya tentang Grace. Jawaban yang diberikan oleh sang penjaga membuat Peter kembali melihat jam di tangannya.

Peter tidak peduli dengan pertanyaannya lagi, lalu membawa mobilnya masuk ke dalam garasi disusul dengan dia yang masuk ke dalam rumah.

Di saat malam semakin larut, Peter masih belum tidur. Dia duduk di balkon kamar sehingga bisa melihat keadaan di luar. Matanya terus melihat ke sekeliling rumahnya, lalu tiba-tiba dia menangkap seseorang yang sedang berjalan sambil membawa sebuah tas di tangannya. Langkahnya terlihat pelan, namun dengan pasti menuju kearah rumah miliknya.

Peter hanya memperhatikan dari balkon kamarnya. Dia ingin melihat apa yang akan dilakukan oleh wanita itu.

Terlihat sang penjaga sedang berdebat dengan sang wanita yang terus memaksa untuk masuk ke dalam rumah, namun sang penjaga tidak mengizinkannya.

Peter mengambil ponselnya, lalu menghubungi pria yang menjadi penjaga keamanan di rumah mewahnya itu. Beberapa saat kemudian, mereka sudah terlihat tenang dan tidak berdebat lagi.

Peter keluar dari kamarnya dan menghampiri Grace yang berdiri di depan pintu gerbang rumahnya. Dia tetap tidak diizinkan oleh sang penjaga masuk sebelum Peter datang.

Ternyata keributan mereka tidak hanya membuat Peter yang datang menghampiri, ibu dan saudara Peter juga ikut terjaga dan ingin melihat apa yang terjadi di luar sana. Namun mereka telah didahului oleh Peter sebelum benar-benar pergi keluar rumah untuk melihat.

"Apa yang kauinginkan?" tanya Peter setelah menghampiri Grace.

"Kenapa kau bertanya? Aku berhak untuk datang kesini karena kau masih suamiku," jawab Grace dengan gaya angkuh dan percaya diri.

"Apa kau melakukan ini demi uang? Kau melihatku telah menjadi seorang yang sukses, makanya kau datang menemuiku. Apa kau lupa bahwa dulu kau telah menghina dan merendahkanku?" jelas Peter mengingatkan.

"Ya, tapi aku berhak karena kau masih suamiku," jawab Grace tetap dengan prinsipnya.

"Baiklah, sepertinya kau sangat membutuhkan uang, kau aku izinkan tinggal di rumah ini, tapi kau harus bekerja sebagai pelayan, aku akan memberi gaji kepadamu setiap bulan nantinya." Peter akhirnya membuat sebuah kesepakatan dengan Grace.

Grace sedikit tidak percaya dengan penawaran dari Peter, namun dia merasa senang karena sudah memiliki tempat tinggal nantinya. Tujuannya hanya itu, dia bisa memiliki tempat tinggal agar tidak hidup di jalanan lagi. Sedangkan Peter mempunyai tujuan lain sehingga memberikan tawaran tersebut kepada Grace.

"Ya, tidak masalah. Aku akan bekerja sebagai pelayan."

"Satu hal lagi, kau tidak perlu membahas tentang hubungan kita, di sini kau hanya seorang pelayan," Peter mengingatkan, dan dijawab dengan anggukan kepala oleh Grace.

Selesai membuat kesepakatan, ibu dan saudara Peter baru keluar dari rumah dan menghampiri mereka. Betapa terkejutnya mereka ketika melihat Grace.

"Wanita sial, kenapa kau ada di sini, ha?" umpat Leri kepada Grace, bahkan dia menolak tubuh Grace dengan kuat sehingga membuat Grace terjatuh.

"Peter, ada apa ini? Kenapa perempuan ini ada di sini?" tanya dang ibu kepada Peter. Sementara itu, Peter hanya membiarkan Grace diperlakukan kasar oleh Leri tanpa ingin membelanya.

"Dia akan bekerja di sini sebagai seorang pelayan," jawab Peter dengan tenang.

"Kak Peter, kenapa harus menerimanya di sini, dia wanita licik, aku rasa dia sengaja datang karena tahu kak Peter telah menjadi seorang yang sukses," tuduh Leri.

"Tidak masalah, di sini dia hanya bekerja, dan kalian bisa menyuruhnya melakukan apa saja, aku masih ingat bahwa dia adalah orang yang bisa mengerjakan apa pun." Peter tersenyum dengan licik. Sementara itu, Grace hanya diam dan tidak membantah apa pun yang dituduhkan kepadanya.

Akhirnya Perdebatan mereka selesai dengan hasil tetap mengizinkan Grace bekerja sebagai seorang pelayan di rumah tersebut, meski ibu dan saudaranya Peter masih tidak setuju.

Grace mengikuti langkah tiga orang yang berada di depannya. Yaitu, suami, mertua dan iparnya. Ya, status itu masih bisa dia pakai untuk sekarang karena dia benar-benar belum bercerai dari Peter.

Peter menyuruh ibu dan saudaranya untuk masuk ke dalam kamar mereka, karena dia akan membawa Grace menuju kamar yang akan di tempatinya.

Di rumah ini, mereka tidak memiliki pelayan yang menetap, karena para pelayan itu akan datang diwaktu pagi, mereka akan bekerja sesuai dengan tugasnya, dan ketika telah menyelesaikannya, mereka bisa kembali ke rumah masing-masing. Sejak dulu Peter telah menerapkan sistem itu kepada para pelayannya, karena dulu dia masih tinggal sendiri di rumah tersebut. Ketika ibu dan saudaranya tinggal bersamanya, sistem itu masih tetap berlaku karena sang ibu dan saudaranya juga tidak masalah tentang pelayan itu. Tetapi setelah memiliki Grace sebagai pelayan, sepertinya Peter akan memberhentikan semua pelayan tersebut, dan akan memanggil mereka kembali jika keadaannya benar-benar membutuhkan mereka lagi.

Peter membawa Grace ke sebuah ruangan paling belakang yang ada di rumahnya. Dia menyuruh Grace tinggal di dalam ruangan itu sebagai kamar yang akan dia huni selama menjadi pelayan di rumah ini.

Grace sama sekali tidak keberatan dan protes ketika melihat ruangan yang ditunjukkan oleh Peter. Ruangan itu terlihat sangat kotor dan dipenuhi dengan barang-barang yang tidak terpakai. Sepertinya ruangan itu adalah sebuah gudang, dan ukurannya juga tidak terlalu besar.

"Silahkan tempati ruangan ini, terserah bagaimana kau akan membuat tempat ini nyaman untukmu," jelas Peter memberitahu dengan senyum liciknya.

Grace ditinggalkan oleh Peter dengan keadaan ruangan tersebut yang masih berantakan. Grace terpaksa harus membersihkan tempat tersebut lebih dulu supaya dia bisa tinggal di dalamnya dengan nyaman.

Tidak ada kata lelah dalam diri Grace ketika dia membersihkan ruangan tersebut, bahkan dia merasa senang karena memiliki tempat tinggal yang bisa membuatnya tidur dengan tenang tanpa khawatir dengan para preman jalanan.

Beberapa kardus Grace ratakan, lalu membuatnya menjadi satu dan dijadikan sebagai alas untuk dia tidur. Semua barang yang berada di gudang telah dia susun dengan rapi, dan menyisakan beberapa ruang yang dijadikan sebagai tempat untuk dia tidur.

Grace membersihkan diri setelah membersihkan ruangan yang menjadi kamarnya tersebut, beruntung di dalam ruangan tersebut memiliki sebuah kamar mandi, dan dia tidak perlu keluar lagi untuk membersihkan diri. Kemudia dia membaringkan tubuhnya di atas kardus yang telah dia susun sebagai alas untuk tidurnya. Matanya menatap lurus ke atas langit-langit kamar tersebut yang nampak masih sedikit berdebu karena tidak ada yang bisa dia gunakan untuk membersihkan itu.

Grace menghembuskan nafasnya dengan perlahan. Rasanya dia tidak percaya bisa melakukan hal senekad ini.

Sebenarnya dia hanya ingin mendapatkan tempat tinggal yang aman, dan sebuah pekerjaan agar dia bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Tetapi untuk mendapatkan apa yang dia inginkan tersebut sungguh memakan waktu yang sedikit lama karena dia harus mencari pekerjaan terlebih dahulu. Sementara dia mencari pekerjaan, dia juga membutuhkan tempat tinggal yang nyaman. Jika dia menyewa rumah, dia tidak memiliki uang, bahkan untuk membayar uang muka dia juga tidak memilikinya. Semua para pemilik rumah sewa di ibukota ini tidak mengizinkan para penyewanya untuk menempati rumah tersebut tanpa dibayar lebih dulu.

Dia akhirnya berbuat nekad mendatangi Peter meski harus merendahkan harga dirinya daripada harga dirinya hancur ketika hidup dijalanan, lebih baik dia mendatangi Peter dan membuang rasa malunya.

Peter sudah memberinya pekerjaan, bahkan dia bisa tinggal dengan rasa aman di rumah ini. Sekarang dia sudah bertekad akan mengerjakan apa pun yang disuruh oleh Peter dan keluarganya, karena dia lebih mementingkan dirinya aman dan terjaga jika tinggal di rumah ini. Apalagi jika bekerja di sini, dia tidak perlu memikirkan bagaimana dia harus mencari cara agar bisa makan dalam sehari. Selain itu, Peter juga sudah berjanji untuk memberinya gaji dalam setiap bulannya. Jadi dia sudah bertekad akan bekerja dengan sungguh-sungguh karena di sini dia adalah seorang pelayan, dan status suami-istri yang selalu dia tuntut kepada Peter tidak dia pedulikan lagi.

1
Nur HAsanah
up thor
Arina Sabrina
thor up please
Arina Sabrina
up dong thorr
Arina Sabrina
?
Arina Sabrina
update lg
Nur HAsanah
lanjutkan thor
Arina Sabrina
please up thor..
Arina Sabrina
semangat thorrr updatenya
Nur HAsanah
semangat thor makasih upnx,di tunggu next upnx
Arina Sabrina
thor kurang sihat kah?? dh lama tunggu
Arina Sabrina
authorrr pleaseee update
Eureka ACE
ambil maklum grace pon kadang terbawa angan masa sebelum Hansen lahir jadinya jgn sedih sgt itu la apa yg grace pernah rasa dan lalui.. semangat othorrnya
Arina Sabrina
kapan up nyaa
Arina Sabrina
thorr kapan lanjut
Arina Sabrina
peter kehilangan grace ..tahan grace atas dasar still husb and wife got hansen between them..but if I'm grace this house would be a trauma place.. pernah merndahkan diri direndahkan mengharapkan kasih tp semua pahit utk dia (grace) .. sampai ada anak baru dia betul² paham xde ape dh dia bisa harap pd peter dikeranakn dia xde ape sanggup rela anak yg suami ada harta yg jaga.. justice for you..
and for women around the world who read this please fight for ur happiness and right but in the good way proper manners improve and upgrade ourselves day by day time by time..shared and spread love to all women out there.. 💕💕💕
lisa siti mariyah
kak Rere kapan up nya udah buka tutup masih belum aja..
semangat kak Rere tak tunggu up nya 🤗🥰
Arina Sabrina
menarik..ada perbezaan dari kebanyakan cerita halu
Arina Sabrina
ayo thorr..up lagi..kangen
Arina Sabrina
ayo peter semangatt..tunjukkan effort, sweet la sikit berani sikit dulu masa dendam berani buat macam² kenapa skrg x..

semangatt thorr
Nur HAsanah
semangat up thor makasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!