Zayn adalah seorang pemuda yang bekerja sebagai sopir Nona Aleta yaitu Putri dari keluarga Arizal, suatu hari dia harus menggantikan calon suami dari Nona Aleta karena pria tersebut entah lari kemana.
dan Zayn terpaksa harus menjadi suami pengganti Nona Aleta.
"ingat kamu hanyalah suami pengganti jadi jangan harap kamu bisa memilikiku."
"aku tahu Nona, lagi pula aku sadar bahwa aku tak pantas untukmu."
lalu apakah Aleta akan mengedepankan egonya untuk menunggu kedatangan Kekasihnya atau dirinya Lebih memilih Zayn yang jelas-jelas selalu ada di sampingnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Fr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 26. Rumah Sakit.
Saat dalam perjalanan pulang Zayn melihat seorang wanita yang sedang di rampok, entah kenapa itu seperti Dejavu baginya. Wanita itu tetap mempertahankan tasnya tapi wanita tidak mempunyai kekuatan yang cukup karena merasa kasihan Zayn kemudian menghampiri Preman tersebut.
Ketika dia sampai di sana dia malah melihat seorang wanita yang sedang tidak ingin dia temui, ini seperti mengingat di mana dia menolong seorang wanita yang di rampok dan ternyata korbannya sama yaitu Wanita ini.
"Kamu .....", Ucap Aleta.
"Lama tak berjumpa Nona, nona silahkan pergi dari sini biarkan aku yang mengambil tasnya."
Zayn melawan beberapa perampok yang memegang senjata tajam, tapi satu persatu berhasil Zayn kalahkan dan Zayn segera memberikan tasnya pada Aleta.
Ketika Zayn, hendak pergi tiba-tiba ada salah satu preman yang mengincar kembali tasnya Aleta, dia menyerang dengan menggunakan senjata tajam Zayn yang melihat hal tersebut reflek begitu saja dia langsung menjadikan dirinya sebagai tameng hingga dirinya mengalami luka parah.
"Zayn....." Entah kenapa dunianya begitu runtuh, Aleta tak bisa berkata-kata.
"Zayn, aku mohon Zayn jangan tinggalkan aku."
"jangan tunjukan wajah jelek mu, dasar wanita bodoh, mana Nona Aleta yang terlihat dingin."
"Kamu jangan banyak bertanya biarkan aku, biarkan aku yang membawa kamu ke rumah sakit."
Aleta berteriak meminta tolong pada orang-orang yang ada di jalanan, Singkat Cerita Zayn sekarang sudah berada di rumah sakit.
dia sekarang berada di ruangan gawat darurat.
Aleta kemudian menghubungi Risa.
[Halo Risa] ucap Aleta di telponnya sambil menangis.
[Halo, Aleta ada apa kenapa kamu menangis]
[Zayn......] Aleta tak bisa menyembunyikan kesedihannya.
[Ada apa dengan Zayn apa kamu bertemu dengan Zayn]
[Zayn masuk ke rumah sakit, dia kehabisan banyak darah karena berusaha untuk menyelamatkanku.]
Risa yang mendengar hal tersebut, Langsung saja pergi ke rumah sakit tempat di mana Zayn di rawat.
Risa juga tak lupa menghubungi ayahnya Aleta.
Kini Risa sudah berada di rumah sakit, Aleta kini sedang menunggu di balik kaca di mana Zayn sedang di tangani oleh beberapa dokter.
"Aleta, bagaimana dengan keadaan Zayn."
"dia sedang di tangani dokter, Risa aku takut aku sangat takut Zayn kenapa-kenapa."
"Tenang Aleta, aku yakin Zayn akan baik-baik saja dia pria yang kuat."
"Aku takut, Risa dia mengeluarkan banyak darah demi menyelamatkanku dia sampai terluka parah seperti itu."
"Memangnya apa yang terjadi bisa kamu ceritakan semuanya."
Aleta menceritakan di mana dia hampir saja di rampok oleh sekumpulan orang dan Zayn menyelamatkan dirinya dari perampok tersebut hingga akhirnya dia hampir di serang oleh salah satu perampok tersebut tapi Zayn malah menjadikan dirinya sebagai tameng.
"Ternyata dia benar-benar menepati janjinya." gumam Risa tapi masih di dengar oleh Aleta.
"Menepati janjinya? Apa maksud kamu."
"eh, ngga kok ngga ada apa-apa aku hanya berbicara dengan diriku sendiri." jawab Risa.
"Apa kamu menyembunyikan sesuatu dariku, Risa, katakan apa yang di maksud dengan menepati janjinya."
"Sepertinya aku tak bisa menyembunyikan sesuatu dari kamu."
"apa maksud kamu..."
"Sebenarnya orang yang telah menyelamatkan kamu dari kebakaran Waktu itu adalah Zayn." ucap Risa pada Aleta.
"Tidak, itu tidak mungkin kamu bohong kan."
"Aku tak bohong sama sekali, Aleta memang itu adalah kenyataanya kamu tahu kenapa dia tak menjenguk kamu saat kamu di rumah sakit karena saat itu dia juga sedang di rawat di rumah sakit lain."
"Kenapa kamu tak mengatakan bahwa dia yang telah menyelamatkanku."
"Karena dia menyuruhku untuk merahasiakan semuanya."