"Manusia tidak dapat dikalahkan selama ia masih percaya kepada dirinya sendiri"
Arya masih benar-benar tak percaya jika ia harus terseret ke dalam dunia berandal. Ia hanya ingin menjalankan kehidupannya dengan tenang dan damai di kota barunya.
Suatu hari ia mendapat masalah dengan salah satu pentolan Geng "Mandala" yang terkenal di sekolahnya. Namun karena bantuan dari seseorang, ia berhasil mengatasi pentolan Mandala yang mengakibatkan ia malah menjadi buronan kelompok-kelompok yang lebih besar. Lagi-lagi orang tersebut membantunya mengatasi gangster tersebut, merasa berhutang budi, ia akhirnya mengemban misi balas budi pada pemuda yang menolongnya membereskan permasalahan berandal di kota dan mengasah ilmu bela dirinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryuu Ajaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 22 : Akhir dari Mandala.
...Note : Mandala Gank, gangster yang berkuasa di Sektor Timur bagian utara meliputi seluruh Shouten dan wilayah Utara Houshen....
......................
...Matahari semakin meninggi, bersemampai diantara awan yang berjajar di jalurnya.Hawa panas menerpa, diusung oleh angin kemarau yang bertiup dengan sendu....
...Lobby Sekolah Rakyat Houshen seakan menjadi ring tinju antara petinggi Mandala dan Ashura. Sementara lapangan menjadi gelanggang perangnya....
...Raungan para siswa yang semakin membabi buta dalam bertarung, ditambah lolongan mereka yang menahan rasa sakit dan ngilu disekujur tubuh....
...Alfian dengan telaten menghajar satu persatu lawannya, merobohkan mereka ke lantai. Namun apa daya, mereka yang terjatuh segera bangkit kembali untuk melawan....
..."Sial... Mereka ini benar-benar merepotkan" Rutuk Fian dalam hati....
...Mereka kembali mengeroyok Fian yang memang nampak sudah keletihan. Meskipun begitu, ia tetap berusaha membalas serangan mereka....
..."Kena kauu!!" Pekik anggota Mandala sembari bersiap mengayunkan pemukulnya....
...Fian terkesiap, seorang anggota menyelinap di belakangnya dan kini hanya menunggu waktu saja hingga pemukul itu mengenai kepalanya....
..."Sial... Matilah aku"...
...Bakk!! Gubrak!!...
..."Akhh.... Uhuk uhukk"...
..."Home Run!!" Seru seseorang berhoodie Aksara jawa, yang tak lain adalah Arya....
..."Maafkan kami karena terlambat" Kevin datang bersama Melvin yang senantiasa di sisinya....
..."Sial... Tambah lagi!!" Yudha mencela dalam hati....
...Para anggota Mandala kembali datang, namun kali ini Arya, Melvin dan Kevin juga ikut membantu Fian....
..."Bersiap teman-teman!! Kita beritahu mereka bagaimana kerasnya orang-orang Houshen"...
...****************...
...Yudha memasang wajah garang, terjun ke pertarungan di lapangan. Ia membabat siswa Houshen yang berbalik merundung siswa Shouten....
..."Lihat, bang Yudha membantu!!"...
..."Jangan menyerah, semuanya!!"...
..."Lawan!!.."...
...Seakan mendapatkan kembali tenaganya yang hilang, Siswa Shouten dan anggota Mandala yang terkapar kembali bangkit....
...Hanya butuh beberapa menit saja, Shouten dan Mandala kembali membalikkan keadaan....
...Yudha semakin brutal di arena, menerkam siapapun di hadapannya. Pandangannya teralihkan ke Rey yang sedang lengah....
..."Pengkhianat!! Ini semua karena ulahmu!!" Pekik Yudha....
...Bakk!!...
...Yudha yang sudah terhasut oleh dendam melepas T nya pada Rey. Rey terhuyung mundur karena menerima tendangan Yudha yang penuh tenaga....
...Yudha kembali menerjang, kali ini sebuah tinju menyambangi pipi Rey. Ia kembali meringis kesakitan. Darah segar mengucur deras dari pelipisnya yang terkoyak akibat tendangan....
...Yudha merampungkan serangannya dengan sebuah pukulan Jab, disusul sebuah tendangan C dan pukulan swing tepat di ulu hati Rey....
...Rey terbatuk-batuk, memuntahkan darah dari mulut dan hidungnya. Ia berdiri mematung tak sadarkan diri. Arya CS jelas histeris melihat keadaan Rey yang seperti itu....
..."Bang Reyy!!"...
..."Reyy??"...
..."Reynhard!!"...
...Empat pilar dan Arya CS berteriak keras begitu melihat kondisi Rey yang sudah babak belur. Sementara Yudha dan seluruh anggota Mandala tertawa dengan pongahnya melihat penderitaan Rey....
...Yudha yang sudah kehilangan akalnya kembali bersiap melayangkan sebuah tinju....
..."Mati saja kau bedebah!!"...
......................
...Tapp!! Tapp!! Tapp!!...
...Brukk!! Krakk!!...
..."Akhhh"...
...Bunyi tulang kering yang beradu, disusul erangan yang memantik perhatian orang-orang yang ada di sana. Pandangan mereka terfokus pada Yudha yang masih meringis kesakitan memeluk lututnya....
..."Ketua!!" Seru Bastian mendapati Yudha sudah terkapar di tanah....
..."Di... Dia... Siapa dia??" Brian keringat dingin melihat seseorang yang tengah berdiri didepan ketua mereka....
...Arga hanya diam terpaku di tempat, menyaksikan ketua mereka merintih kesakitan. Ia tampaknya mengenali, siapa orang yang telah menjatuhkan pemimpinnya....
..."Ka... kau!!" Yudha mencoba untuk berdiri....
...Klakk!!...
...Kaki Yudha yang masih dalam keadaan sakit diserampang dengan kencang, sehingga ia kembali terjatuh dan melanjutkan rintihannya....
..."Akhh.... kakiku... sial, sakit sekali!!" Yudha melolong kesakitan....
...Brak!!!...
...Si penyerang yang merupakan Leon, terus mencoba meremuk kaki dari Yudha. Yudha yang sudah kehilangan kemampuan bertarungnya hanya bisa meronta-ronta menahan pedih....
..."Akhh lepas... lepaskan akuu!! Leon, lepaskan!!" Yudha menggelepar diatas tanah....
...Semua siswa Shouten dan Mandala termangu, menatap lekat adegan brutal dari Leon tersebut....
...Mereka seakan tak percaya dan sulit menerima, Yudha yang begitu kuat dan digdaya ternyata ada yang melampauinya....
..."T... tak... tak mungkin"...
..."Bang Yudha?? dikalahkan??"...
..."Kuat sekali dia"...
..."Inikah kekuatan dari empat pilar"...
...Mereka semua gemetaran, keringat dingin membasahi seragam mereka yang dipenuhi coretan. Membayangkan jika hal buruk tersebut terjadi pada mereka juga....
...Leon menyambar Yudha yang masih meronta-ronta di tanah. Ia memukul kembali perut Yudha, disusul pukulan di wajahnya....
...Leon mencengkram leher dari Yudha. Menghujamkan tinjunya beberapa kali, menambah rasa sakit pada Yudha....
...Yudha terbatuk-batuk, darah mengalir deras dari sela-sela hidungnya dan mulutnya....
...Leon yang sudah kesetanan mengangkat tubuh Yudha tinggi-tinggi dan menjatuhkan tepat di tanah....
...Leon menarik rambut dari Yudha dan membenturkannya ke tanah dan lututnya. Ia terus melakukannya secara berulang-ulang sehingga wajah Yudha menjadi terluka....
..."Akhh!!! lepas, kumohon !! Yudha mengerang menahan perih....
...Leon memungkasi pergulatannya dengan sebuah pukulan swing dan tendangan T miliknya....
...Yudha kembali rebah ke tanah disusul sorakan dari seluruh siswa Houshen dan mereka yang berada di kubunya....
..."kita menang!! Mandala sudah hancur!!"...
..."Empat pilar sudah mengalahkan Mandala, hidup empat pilar dan Houshen"...
...Darah mengalir dari mulut dan hidung Yudha. Luka yang dideritanya sangat parah, sehingga ia akhirnya pingsan di tempat....
...Para anak buahnya mengangkat kedua tangannya dan dalam kondisi jongkok, memberi isyarat untuk mengajukan pernyataan menyerah dan mundur dari pertarungan....
..."Kita.... mandala... kalah??"...
..."Memalukan, kalah dengan kelompok seperti mereka"...
...Para punggawa Mandala sedikit bimbang untuk menyerah atau melanjutkan pertempuran. Namun karena mendapat tekanan dari empat pilar, akhirnya ia menyerah juga....
..."Kita harus menerima... kita sudah tak mungkin untuk berjuang lagi"...
..."ini adalah akhir dari Mandala"...
...Mereka yang ada di lobby dikumpulkan bersama dengan kondisi tetap berjongkok....
...Sementara Leon menyeret tubuh Yudha dan membaringkannya bersama dengan tubuh Farel yang tadi ia bawa....
...Suasana kembali berjalan kondusif. Siswa perempuan sudah berani untuk keluar, bahkan membantu merawat luka dari siswa laki-laki....
...Sementara siswa Shouten yang membelot, sedang menghadap Leon di lobby bersama dengan Arya. Reynhard yang luka parah dibawa dan dirawat di UKS....
..."Kami sudah melaksanakannya sebaik mungkin, tuan Leon" Ucap orang yang membuat perjanjian dengan Leon....
..."Kalian sudah berjuang sebaik mungkin, terimakasih" Timpal Leon tanpa ekspresi....
..."Oleh karenanya, silahkan kalian kembali ke sekolah kalian, sekali lagi terimakasih atas bantuannya" Lanjut Ryan yang tiba-tiba datang....
...Mereka dengan mata berbinar binar, bersiap untuk kembali pulang ke SMA Shouten....
...Gerombolan tersebut segera berlalu dari gerbang menuju motor mereka yang sudah terparkir di depan gerbang....
..."Terimakasih bang Leon, aku tak akan melupakan jasamu"...
...****************...
...Polisi memberi garis polisi di tempat kejadian perkara. Siswa Shouten digiring masuk menuju mobil yang memang sudah disediakan oleh kepolisian....
...Jumlah mereka yang banyak, menambah kuantitas dari kendaraan yang bertugas mengangkut....
...Leon CS beserta siswa lain melihat dari lantai atas bagaimana kelompok pelajar petarung tersebut digelandang menuju polsek....
...Termasuk disana Arga, Bastian dan Brian. Tengah berjalan dengan kesusahan menuju atas mobil....
..."Mendekam lah disana!!"...
...****************...
...Yudha dan Farel dinaikan oleh ambulance untuk dibawa ke RS terdekat. Luka yang dihasilkan dari pertarungan benar benar sangat parah, sehingga puskesmas tak bisa mengatasi....
...Keadaan sekolah benar-benar kacau balau usai pergulatan tersebut. Pot Pot rusak karena jatuh, sampah berserakan, dll. Mereka semua bahu membahu membereskan kekacauan yang ditinggalkan....
...Di lantai atas Leon dan kawan-kawannya tengah beristirahat sembari menyaksikan siswa Shouten digiring dengan penuh hinaan....
..."Kita menang...." Lirih Arya seakan tak percaya....
..."Ya... kita menang" Sahut Leon....
..."Mandala sudah tak ada lagi... sudah bubar" Jelas Ryan....
..."Kita sudah berhasil menghancurkan mereka"...
...Mereka semua juga seakan tak percaya karena berhasil mengungguli Mandala di kandang sendiri....
..."Terimakasih tuhan, kau selalu memberi perlindungan pada kami" Gumam Leon....
..."Akhirnya Mandala sudah tak ada lagi, kita bisa menjalani hidup kembali dengan normal" Sahut Ian....
..."Perjalanan justru baru dimulai sekarang, ini semua baru permulaan" Bisik Leon....
..."Masalah lain akan datang, persiapkan diri kalian"...
...****************...
...Di mobil polisi, para punggawa Mandala tertunduk lesu memikirkan nasib mereka setelah ini....
...Apalagi kekalahan yang mereka telah dengan hancurnya mandala dan ketua mereka, menambah beban pikiran yang menyembul di kepalanya....
..."Mandala sudah tiada, Shouten sudah bukan di genggaman kita" Bastian menatap nanar kawan-kawannya....
..."Aku tak menyangka dia bisa sekuat itu" Tambah Brian....
..."Bagaimana bisa, seorang Yudha yang kuat dan Farel yang tangguh bisa dikalahkan olehnya??" Imbuhnya....
..."Diamlah kalian... ini bukan saat yang tepat untuk memuji lawan" Sergah Arga....
..."seharusnya kita memikirkan cara balas dendam, dan cara untuk menghancurkan Ashura" Pungkasnya....
..."Ashura.... Baron Leon, William Damian, Ryan Marvelin, Clyan Arizal..." Arga mengepalkan telapak tangannya....
...Bakk!!......
..."Aku... akan membalas kalian!!"...
...----------------...
...Note : Terimakasih sudah baca, akhirnya Arc Mandala berhasil selesai sesuai perkiraan. Dan author izin libur nggak update beberapa hari, mungkin hanya 3 hari. Sekali lagi terimakasih sudah support author terus. Nantikan Arc selanjutnya yaa...