NovelToon NovelToon
Aluna

Aluna

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / CEO / Identitas Tersembunyi / Persahabatan / Romansa
Popularitas:209.1k
Nilai: 4.6
Nama Author: Sabia X

Aluna adalah seorang gadis cantik dan seorang Hacker yang sangat hebat, namun ia menutupi kehebatannya itu untuk membalas dendam kepada seseorang dimasa lalunya, sampai ia bertemu dengan CEO menyebalkan yang membuat harinya berwarna, mampukah Aluna membalaskan dendam masa lalu yang telah menghancurkan hidupnya, dan juga mampukah Aluna menerima cinta pria menyebalkan yang terus mengusik harinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sabia X, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perkelahian

Sepulang dari kampus Luna begitu asik mengobrol dengan dua sohibnya di pelataran parkir kampus hingga tidak menyadari kalau ada seorang pria yang dari tadi sudah memperhatikan gerak-gerik mereka.

“Habis ini lo mau kemana Lun?” tanya Mira akhirnya.

“Em, mau pulang ke ruko, kenapa mau ikut?” ledek Luna sembari terkekeh membuat Mira hanya memasang wajah masam melirik kearah Alex yang sudah tersenyum manis kepadanya.

“Sudah sana kalian pergi gua tahu kok kalian mau kencan, gak usah gak enak hati gitu.” kembali Luna meledek, sembari menarik tangan Mira untuk naik ke boncengan motor Alex, Mira pun tersenyum dan naik ke boncengan Alex sembari tersenyum manis kepada Luna, mengucapkan terimakasih.

“Hati-hati kalian jangan ngebut.” tepuk Luna dipunggung Alex.

“Siiip!” jawab Alex menyalakan motornya melambaikan sebelah tangannya kepada Luna sebelum motor itu melesat meninggalkan parkiran, Luna mendengus pelan, melirik sekilas kesamping karna merasa ada yang memperhatikannya, Luna tersenyum dan menghampiri motornya tak lama ia tancap gas menuju rukonya namun ia memilih jalan yang lain, agak sepi karna terlihat di spion motornya sebuah mobil minivan mengikutinya dari belakang dan melaju kencang melewatinya dan berhenti tepat didepannya dan dengan pelan Luna menghentikan motornya, terlihat beberapa orang lelaki turun dari dalam mobil itu mengenakan pakaian serba hitam menuju kearahnya, Luna pun turun dari motornya dengan tenang.

“Ada yang bisa saya bantu tuan-tuan.” tanya Luna dengan nada datar dan tenang tanpa ekspresi membuat kelima orang itu tertawa mengejek.

“Hai gadis kecil, tentu saja, kamu harus ikut kami, ayo masuk mobil sendiri atau kami paksa.” ucap pria berambut gondrong berbadan tegap.

“Kalau saya tidak mau kalian mau apa, lagian kalian ini aneh, main ngajak saja sok kenal sok dekat.” cibir Luna dengan santai.

“Ternyata punya nyali juga kau gadis kecil, condet, paksa dia.” perintah pria itu lagi kepada rekannya yang mempunyai bekas luka di pipi kirinya pria itu langsung mengangguk dan menghampiri Luna dengan percaya diri ingin meraih pergelangan tangan Luna, namun dengan cepat Luna sudah menangkap pergelangan pria itu dan memelintirnya Luna memejamkan mata menekan kuat pergelangan tangan pria itu, membuat pria itu meringis kesakitan tulangnya serasa remuk dari dalam.

“Aaa!! Sakit lepaskan!” teriaknya melolong kencang merasakan sakit yang luar biasa tubuhnya langsung luruh ketanah kekuatannya serasa langsung hilang dari tubuhnya membuat keempat pria itu melotot tak percaya menyaksikan apa yang terjadi bahkan Luna tidak merubah sedikitpun berdirinya bagaimana bisa gadis itu membuat temannya menjerit kesakitan hanya dengan cekalan gadis kecil itu.

“Ayo cepat serang gadis itu!” teriak pria yang tak lain ketua geng nya itu keras membuat ketiga pria itu langsung maju, Luna melepaskan pergelangan pria yang sudah tak sadarkan diri, dan dengan santai ia mendekati ketiga pria yang maju kearah nya, ketiga pria itu jadi ragu mau menyerang melihat wajah Luna yang tanpa ekspresi dan terlihat menakutkan menatap mereka apa lagi gadis dihadapannya itu tanpa bersuara sama sekali membuat auranya semakin menyeramkan.

“Hei kenapa kalian bengong saja bego, cepat serang!” teriak pria gondrong itu lagi mau tak mau ketiga pria bertubuh tegap itu menurut dan menyerang Luna bersamaan namun dengan lincah Luna berkelit dan menyarangkan tendangan lurusnya ke dada pria botak dihadapannya membuat pria botak itu mengerang keras dari mulutnya langsung mengeluarkan darah segar dadanya serasa hancur tubuh besar itu tumbang begitu saja.

“Kurang ajar!” teriak pria berambut gondrong itu tak sabar melihat anak buahnya kewalahan menghadapi seorang gadis kecil ia pun melayangkan tinjunya dengan keras kearah wajah Luna namun dengan tangkas Luna balik meninju bogeman pria itu dengan kepalan tangannya.

“Aaaa!!" pria berambut gondrong itu langsung melolong menyedihkan tulang tangannya serasa hancur menabrak kepalan tangan Luna yang tidak terlalu besar, tangan pria itu langsung lunglai tangannya patah seketika, dua pria yang melihat itu langsung mundur melihat bosnya tumbang dengan rintihan yang memilukan.

“Apa ada yang mau mencoba lagi.” tanya Luna datar masih tanpa ekspresi membuat dua orang itu ketakutan dan langsung terduduk berlutut dihadapan Luna.

“Maafkan kami nona, ampuni kami, kami akan menjadi pengikut setiamu nona izinkan kami jadi anak buahmu, kami mohon.” ucap pria berambut ikal itu gemetaran.

“Jadi siapa yang menyuruh kalian.”

“Itu nona, kami juga tidak tahu seorang pria muda menyerahkan foto nona untuk kami habisi, kami juga tidak tahu siapa orang itu, maafkan kebodohan kami yang tidak tahu siapa nona, izinkan kami jadi pengikut nona.” pinta pria itu dengan tulus.

“Ok, tapi dengan satu sarat.”

“Kami akan menerima sarat apa pun dari nona.” sahutnya cepat Luna tersenyum dan mengucapkan syaratnya pria itu mengangguk patuh, Luna menghampiri pria berambut gondrong itu, membuat pria itu beringsut mundur Luna langsung meraih tangan pria itu.

“Ampun nona jangan bunuh saya, saya juga akan mengikuti semua permintaan nona.” ucapnya terbata-bata. Luna langsung menarik tangan pria itu dan memutarnya sedikit membuat pria itu menjerit, namun kemudian ia terdiam merasakan tangannya sudah tidak sakit lagi, Luna juga menghampiri pria berkepala botak itu, Luna memukulkan jemarinya ke dada pria itu perlahan membuat pria itu meringis, namun tidak lama ia bernafas lega begitu pun dengan pria yang tak sadarkan diri Luna membetulkan pergelangan tangannya, mereka semakin takjub dengan kepintaran nona dihadapannya dan semakin berlutut meminta maaf dan berjanji menjadi pengikut setia Aluna, Luna tersenyum.

“Pergilah kalian, dan ingat tugas kalian, dan jangan bikin onar sembarangan kalau kalian tidak mau melihatku marah.

“Siap nona!” serentak jawab mereka dan menuju mobil dan pergi dari hadapan Luna, Luna menghela nafas berat kembali ke motornya terlihat sebuah mobil berhenti disampingnya.

“Sayang, kamu tidak apa-apa?” Juna turun dari mobil dengan tergesa begitu khawatir mendengar laporan anak buahnya kalau Luna diikuti seseorang, Luna menatap Juna bingung, darimana pria itu tahu ia ada disini.

“Sayang, ayo katakan apa kamu baik-baik saja.” Juna berkata dengan wajah yang masih khawatir.

“Iya gue baik-baik saja, bagaimana lo tahu gue ada disini.” tatap Luna curiga

“Syukurlah kamu tidak papa, tentu saja aku tahu, kan aku menyuruh orang untuk memantau mu, kalau ada orang jahat aku jadi tahu, kamu itu dikenal lawan bisnisku itu pacarku jadi aku khawatir kalau mereka juga mengincar mu, maaf ya sayang aku membuatmu jadi terkena masalah.” cerocos Juna membuat Luna hanya membeo dan langsung memasang akting.

“Benarkah jadi mereka itu musuh lo, lo tahu gua takut.” Luna memasang wajah ketakutan, Juna langsung memeluk tubuh Luna dan mengusap pucuk kepala Luna lembut.

“Jangan takut sayang aku ada disini, aku akan selalu melindungi mu.” Juna berkata tulus dan jujur membuat Luna tersenyum smrik membiarkan Juna memeluknya dan menenangkannya, ia berpikir untuk meneruskan aktingnya membiarkan Juna menjadi kekasihnya.

“Ayo aku antar pulang sayang.”

“Motorku?”

“Itu ada anak buah ku yang akan membawanya, jangan khawatirkan motormu.” Luna hanya mengangguk patuh membiarkan Juna merangkulnya dan membawanya masuk kedalam mobil. Juna melirik Luna yang hanya terdiam dengan pikirannya yang melalang jauh, perlahan diraihnya kepala Luna lembut untuk disandarkan di bahunya membuat Luna kaget namun membiarkannya, karna ia juga merasa nyaman disisi Juna sekarang, tuan muda manjanya itu kini sudah bisa membuatnya nyaman bila disampingnya, mungkin karna itu juga Luna mau memerankan aktingnya seperti yang dipikirkan Juna, bahwa ia celaka karna ia bekerja dengannya padahal semua itu tidak benar, karna Luna jauh memiliki musuh yang lebih hebat dari pada tuan muda manja yang ada disampingnya bahkan mungkin Luna yang akan membuat tuan manja itu dalam kesulitan nantinya.

1
Sri Wahyuni
favorit
Asmu'ah Mu'ah
Luar biasa
Qurotin Ayuninah
Biasa
@rek Pawiqui
makin lama makin membagongkan..
ceritanya..
Yuliawati Sajo
apa mungkin ayah alun adalah Bastian ayah arjuna
Ruby
lemah bgt cm ketembak bahunya lsg koma pdhal klo org kuat itu bkn apa2.. kecuali kehabisan darah.
ini masa ketembak lsg ambruk pdhal ga ngenai vital.
Ruby
juna itu emng bodoh.. berkali2 kena jebakan.
Sri Tri
Lumayan
Sri Tri
Biasa
NIA DJOHAN Djohan
tamat/Drool/
Strobeŕry
Luar biasa
Tiwi
keren
Tiasni Nellu
wah..luna hebat sekali ya..
Tiasni Nellu
lanjut...
Tiasni Nellu
lunaaaaa..
Lya Fatih Bayan
lunaaaa aku padamuuuuu.. kereeeeen.. karakter cewek kuat seperti yg aku sukaaaaaa
Rina Arie
Lumayan
Lya Fatih Bayan
Juna bodohh
Lya Fatih Bayan
kalau jadi Luna dicueikin aja dulu junanya.. gampang aja digandeng ma cewek lain..
Lya Fatih Bayan
hanya sekretaris tapi kok gandengan tangan.. siapa yang nggak salah paham.. kalau hanya sekertaris biasanya hanya ngekor nggak pake gandeng tangan.. bodohhh
Ruby: iya ga sesuai sama karakternya, terlalu mudah jatuh dlm pesona juna.
masalah dy aja msh ruwet.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!