NovelToon NovelToon
Pulang Untuk Membalas Dendam

Pulang Untuk Membalas Dendam

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Romansa / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: nita kinanti

Dira, gadis yang dulu menjadi korban bully dari teman sekolahnya akhirnya berubah menjadi sosok yang kuat dan berkuasa. Selama bertahun-tahun dia tinggal di luar kota. Dia berusaha mengubur dalam-dalam kenangan pahitnya sewaktu menjadi korban bully dan ingin melanjutkan hidupnya dengan tenang karena yakin karma akan bekerja dengan sendirinya.

Tetapi kemudian, Dira mendengar jika ternyata orang-orang yang dulu membullynya sekarang hidup bahagia, Dira merasa tidak terima. Kepulangannya ke kota kelahirannya yang tadinya hanya demi karier berubah menjadi keinginan untuk membalas dendam. Dira bertekad jika karma belum menghampiri mereka maka dia yang akan menghantarkannya.

Akankah Dira berhasil membalas dendamnya atau justru memaafkan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nita kinanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Makan Malam

Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Keluar dari kantornya Dira langsung meluncur ke restorannya yang sedang dalam proses pengerjaan. Tidak ada kata lelah dalam kamusnya selama itu untuk mengahasilkan uang.

"Bagaimana Kak? Ada kendala?" tanya Dira melihat Hesti sudah standby di sana, mengawasi para pekerja.

"Aman Dir, mungkin seminggu lagi kita bisa melakukan soft opening," jawabnya tersenyum optimis.

Dira melihat-lihat sebentar ke dalam ruangan kemudian menatap kosong ke restoran seberang dari balik dinding kaca restorannya. "Menurut kak Hesti kita akan berhasil?" tanya Dira, masih menatap kosong ke arah restoran Rieke. Dira teringat kata-kata Jeff jika bisnis restoran bukanlah bidang yang dia kuasai.

"Harus berhasil, kamu harus yakin dengan dirimu sendiri! Meskipun aku tidak membenarkan tindakan balas dendam, tetapi jika hanya dengan cara itu orang-orang jahat itu bisa sadar, maka lakukan saja. Bulatkan tekadmu Dira. Kamu sudah memulainya maka jangan ragu dan jangan setengah-setengah!"

Dira mengangguk meski matanya tidak bisa lepas dari restoran Dira.

Setelah beberapa saat di tempat itu, Jeff menelponnya. Pria itu meminta Dira untuk menemaninya makan malam. Dira pun pamit kepada Hesti dan bergegas pulang untuk membersihkan badannya dan mengganti pakaiannya.

Belum selesai Dira bersiap-siap, Jeff sudah sampai di rumahnya untuk menjemput. "Bukankah aku sudah mengatakan kalau kita akan bertemu di restoran?!" ucap Dira tanpa menunjukkan sedikitpun senyum di wajahnya.

"Aku sudah tidak sabar ingin bertemu denganmu Baby." Bukan Jeff namanya kalau tidak menggoda Dira. Bahkan sikap Dira yang dingin pun tidak membuatnya sakit hati lalu berhenti mendekatinya. Justru itulah yang membuat Jeff suka dan semakin ingin menaklukkan Dira.

Beberapa saat kemudian mobil berhenti di depan sebuah restoran bintang lima. "Aku suka makanan di restoran ini," ucap Jeff mengajak Dira turun dari mobil.

Saat tengah menikmati makan malam mereka, tidak sengaja Dira melihat Zaki sedang berjalan bersama seorang pria, mungkin rekan kerjanya. Wajah Dira yang sebelumnya hanya datar tanpa ekspresi tiba-tiba menyunggingkan seulas senyum.

"Zaki!" Tanpa ragu Dira memanggil Zaki dan melambaikan tangannya, mengabaikan Jeff yang duduk di depannya.

"Siapa dia Baby?" tanya Jeff datar, melirik laki-laki yang dipanggil Dira.

"Oh ... Dia CEO dari perusahaan Atmajaya. Perusahaan mereka melakukan kerja sama dengan perusahaan kita," terang Dira dengan mata yang terus tertuju kepada Zaki. Pria itu tersenyum lebar lalu berjalan menghampiri Dira, sementara temannya pergi lebih dulu.

"Tidak masalah 'kan kalau aku memanggilnya kemari?"

"Sure, no problem," jawab Jeff.

"Hai Dira," sapa Zaki begitu dia sampai di meja Dira. Wajahnya tampak bahagia karena bisa bertemu Dira tanpa disengaja. Lalu Zaki melihat ke arah Jeff dan matanya seolah bertanya siapa pria itu.

"Kenalkan, dia ... "

"Aku Jeff, her boyfriend," potong Jeff sebelum Dira sempat menyelesaikan kalimatnya. Ini adalah penegasan Jeff jika Dira tidak bisa didekati siapapun selain dirinya.

Zaki terlihat sedikit kaget mendengar Jeff memperkenalkan dirinya sebagai kekasih Dira. Sementara Dira hanya memutar bola matanya, tidak mengiyakan tetapi juga tidak menyangkal karena apapun yang dia katakan tidak akan ada gunanya.

"Dia bilang padaku dia tidak punya kekasih," ucap Zaki dengan nada bercanda, menyembunyikan perasaannya yang sebenarnya sedikit kecewa.

"She's a liar," jawab Jeff melirik ke arah Dira.

"Jadi, bagaimana dengan stok bahan baku yang kita bicarakan kemarin? Sudah ada solusinya?" Dira mengalihkan pembicaraan sebelum Jeff semakin bicara yang tidak-tidak. Jeff hanya diam dan terus memperhatikan interaksi kedua orang ini terutama ekspresi Dira yang berbicara dengan wajah ceria dan lebih banyak tersenyum, tidak seperti biasanya.

"Kami sudah mendapatkan bahan bakunya. Rencananya besok aku akan membahasnya denganmu."

"Baiklah kalau begitu kita bahas besok saja di kantor."

"Oke. Apakah besok kamu akan datang ke acara reuni teman-teman SMA kamu?"

"Reuni? Kapan? Aku tidak tahu," jawab Dira polos.

"Tanggal delapan, hari Minggu, jam sepuluh pagi. Acaranya di sekolah kalian dulu. Aku akan datang karena Selvi memintaku menemaninya. Kamu juga datang 'kan?"

"Entahlah. Kita lihat nanti," jawab Dira ragu.

"Datanglah, kamu bisa bernostalgia dengan teman-temanmu dulu. Selvi mengatakan padaku jika banyak yang datang bersama pasangannya karena itu aku mau menemaninya. Kamu juga bisa mengajak Jeff kalau kamu mau, benar 'kan Jeff?" Zaki menoleh ke arah Jeff diikuti Dira yang juga menoleh ke arah Jeff seperti meminta jawaban.

Sebenarnya Jeff ingin mengangguk tetapi dia ingat jika tanggal delapan dia sudah berada di belahan bumi yang lain. "I'm sorry Baby, tanggal delapan aku sudah di Maroko," ucapnya kepada Dira dengan tatapan hangat, sangat berbeda dengan tatapan dinginnya kepada Zaki beberapa detik sebelumnya.

"Baiklah, aku harus pergi. Sampai jumpa besok," ucap Zaki. Pria itu ingin segera pergi karena merasa tidak nyaman dengan cara Jeff menatapnya. "Permisi Jeff, maaf sudah mengganggu makan malam kalian."

Jeff mengangguk. Meskipun dia tidak suka, dia tetap bersikap sopan kepada Zaki.

"Kamu menyukainya?" tanya Jeff begitu Zaki sudah tidak terlihat dan hanya ada Dira dan dirinya.

"Menurutmu?" Dira malas menjawab pertanyaan Jeff dan sudah kembali ke mode dinginnya.

"Kami tidak pernah tersenyum padaku, berbeda ketika kamu bersama pria itu."

"Itu karena kamu menyebalkan Jeff!"

Jeff tersenyum mendengar jawaban Dira. Dia tidak pernah bisa marah dengan perempuan satu ini, apapun yang dilakukannya.

"Laki-laki itu sudah punya kekasih dan akan segera bertunangan. Aku tersenyum kepadanya karena dia sangat baik. Jangan berpikir macam-macam, aku bukan perempuan murahan dan perebut kekasih orang!" lanjut Dira.

Jeff tersenyum dalam hatinya menertawakan kebodohannya sendiri. Jeff melihat dari gesturenya, laki-laki yang baru dia temui itu menaruh hati pada Dira, terlepas dari dia punya kekasih atau tidak. Tetapi Dira bukan perempuan sembarangan yang mudah sekali jatuh cinta kepada laki-laki, apalagi hanya karena laki-laki itu tampan dan kaya. Kalau cuma modal tampang dan kekayaan bisa menaklukkan Dira, pasti dia sudah menjadi kekasih Dira sejak dulu.

"Memangnya aku kurang baik?" tanya Jeff, menahan senyumnya. Kali ini Dira tidak bisa menjawab. Jeff bukannya tidak baik, bahkan kalau diceritakan, kebaikan Jeff kepada Dira sudah tidak terhitung. Tetapi Jeff sering usil dan mengganggu Dira dan itu membuatnya kesal.

*

Dira tidak bisa tidur dan hanya memandangi langit malam dari balkon kamar seperti biasanya. Dia terus kepikiran acara reuni yang tadi Zaki ceritakan. Selama ini dia tidak pernah bergabung dalam grup apapun yang berhubungan dengan teman-teman SMA nya, karena itu dia tidak tahu informasi apapun tentang mereka juga acara apapun yang mereka adakan.

Dira berpikir apakah dia harus datang ke acara itu atau tidak. Ada ketakutan di hati Dira yang membuatnya ragu.

"Aku seorang direktur utama sekarang. Apa yang mereka punya aku juga punya, bahkan lebih! Apa yang harus aku takutkan?!" gumam Dira.

1
Yovan Imbar
👍👍
Asiana Tyas
Luar biasa
Iis
kok jeff tshu apartmn c alex y
Sulaiman Efendy
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Sulaiman Efendy
LUMAYAN BAGUS, DN BNYK HIKMAH SERTA PEMBELAJARAN DLM NOVEL INI..
Sulaiman Efendy
PASTI ORG TUA PARA PMBULLY OLIV DIANCAM SAMA DIRA, DNG ANCAMAN MNARIK INVESTASI DIPRUSAHAAN MRK..
Sulaiman Efendy
AKHIRNYA LO AKN BERLUTUT DIBAWAH KAKI DIRA..
Anisah
bAgus
pak siwoyo
keterbukaan dira akam membuat jeff bertindak ...dg kekuasaan dan kelayaannya semua teratasi .... masalah alex keciiiiiillll
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
.
Khusnul Khotimah
sangat bagus ceritanya kak, sy suka cerita wanita kuat /Good/
As Tini
knp gk ngomong sama jeff sih, bodoh bnget
Dwi Fadilah
Luar biasa
愛の光 (Ai no Hikari)
ya seperti itulah akibatnya jika terlalu memanjakan anak. boleh² saja menuruti keinginan anak, tp hrs dipilih² mana yg lebih penting bukan semua keinginan anak hrs dituruti. anak jg hrs diajarkan bagaimana krja keras, biar nntinya jika terjadi apa² dia tahu hrs bagaimana
Tisa Larasati
bagus ceritanya TDK bertele tele
gambir dua
Lumayan
Sukliang
gimana kabar zaki
Anonymous
t
fiza
Lumayan
Firgi Septia
hebat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!