Seorang perempuan yang selalu menunggu kedatangan lelaki tercintanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Trobsesi
Devan terkejut melihat Lila yang sudah tak berdaya di dalam kamar mandi.
"To tolong " suara Lila tercekat dan akhirnya dia tak sadarkan diri.
"Lil" panik Devan yang melihat Lila sudah memejamkan matanya.
Tak butuh waktu lama Devan langsung mengangkat tubuh Lila dan segera menggendongnya serta berjalan keluar dari kamar mandi tersebut.
"Bim gue mau ke rumah sakit" uca kop Devan yang sedang menggendong Lila.
"Gue ikut" ucap bima langsung mengejar Devan ke arah mobil.
Bima yang menyetir mobilnya sedangkan Devan berada di belakang bersama dengan Lila.
"Kok bisa Lila ada di club" tanya Bima kepada Devan.
"Gue ditelepon Indri katanya Lila jalan sama cowok terus dibawa ke club" jelas Devan.
Tak lama mereka sudah sampai di rumah sakit terdekat dan Devan segera menggendong Lila kembali untuk menuju ruangan.
"Dok tolongin pacar saya dok sekarang" ucap Devan dengan penuh tergesa-gesa dan kekhawatiran.
"Baik, kita akan menangani pasien dengan segera" jawab dokter yang tengah melihat kondisi Lila.
"Silakan untuk meninggalkan ruangan ini hanya tim medis yang berada di sini" perintah dokter kepada Devan karena Devan langsung menerobos masuk ke dalam ruangan Lila.
"Tapi dok aku mau nemenin pasien" Jelas Devan.
"Mohon maaf sekali lagi Anda harus keluar bukan semuanya ke pihak medis dan tolong kepercayaannya" ucap dokter.
Tak mau buang waktu lama Devan langsung mengalah dan keluar dari ruangan tersebut.
"Gimana dev keadaan Lila?" Tanya Bima.
"Dia belum sadar dan Gue disuruh sama dokter buat keluar"
"Ya lagian lo malah masuk ke dalam ruangan kan nggak boleh selain tim medis"
"Gue panik, gue nggak bisa liat Lila kayak gini, gue akan cari si cowok brengsek itu" ucap Devan dengan penuh penekanan.
"Gue akan bantu lo" ucap Bima.
............
Berapa jam kemudian kedua orang tua Lila sudah datang, Devan yang melihat kedatangan orang tua Lila langsung menemuinya.
" Eh Devan Kamu udah pulang dari Eropa"
Sapa veli.
"Udah Tante aku pulang kemarin" ucapkan sambil menyalami tangan orang tua Lila.
"Kamu temannya Lila?" Tanya Rama penuh selidik.
"Iya Om" jawab Devan singkat.
Ceklek
Pintu ruangan Lila terbuka dan menampilkan seorang dokter yang sudah selesai memeriksa Lila beberapa jam lalu.
"Bagaimana keadaan anak saya dok?" Tanya veli dengan penuh kecemasan pada raut mukanya.
"Anak ibu baik-baik saja beberapa menit lagi akan segera siuman" ucap dokter
"Makasih dok"
"Iyah Bu kalau begitu saya permisi terlebih dahulu" ucap dokter dan langsung berjalan meninggalkan mereka.
Akhirnya orang tua veli beserta Devan dan Bima langsung segera masuk ke dalam ruangan rawat Lila.
Veli sekarang sudah duduk di depan bed Lila memperhatikan wajah anaknya.
Beberapa menit kemudian Lila perlahan membuka matanya dan melihat orang di sekelilingnya.
"Mah aku di mana?" Heran Lila.
"Kamu di rumah sakit sayang tadi kamu nggak sadarkan diri" jelas veli.
"Maafin mamah sayang, gara-gara mamah ngizinin kamu pergi sama Abi jadinya kamu kayak gini" ucap veli merasa bersalah karena veli lah yang membujuk Lila agar bisa keluar dengan Abi.
"Nggak papa mah, tapi aku udah nggak mau ketemu sama Abi lagi" ucap Lila.
"Kenapa sayang Abi ngapain kamu?" Tanya Rama
"Dia ngajak aku buat ciuman tapi aku nolak akhirnya dia ngajak aku ke kamar mandi pria, aku tetep nolak ajakan dia tapi dia langsung narik tangan aku trus aku di kurung dalam kamar mandi trus dia pergi ninggalin aku" jelas Lila mengingat kejadian tersebut membuat Lila sangat atas tindakan Abi.
"Sekarang di mana keberadaan Abi?" Tanya ramah kepada Lila.
"Aku nggak tahu pah, setelah dia ngurung aku di kamar mandi aku udah nggak ngelihat-lihat lagi" ucap Lila.
Devan yang mendengar hal tersebut membuatnya semakin geram kepada sosok pria yang bernama Abi. Tak lama Lila dan Devan Saling menatap satu sama lain, Devan tersenyum kepada Lila akan tetapi Lila segera membuang pandangannya.
"Untunga ada Devan yang nolongin Lo Lil" ucap bima secara tiba-tiba.
"Kalo nggak gue nggak tau Lo bakal kayak gimana" ucap bima sekali lagi.
"Makasih Devan udah nolongin Lila" ucap veli dibarengi dengan senyuman pada Devan.
"Sama-sama Tante aku juga nggak mau Lila kenapa-napa" jawab Devan.
"Kamu memang anak yang baik" celetuk rama.
"Nggak kok om, oh ya udah om Tante aku mau pamit pulang dulu soalnya udah malem" pamit Devan karena ia menyadari bahwa sekarang sudah jam 12 malam.
Setelahh Devan dan Bima berpamitan Lila langsung melamun yang segera di saradarkan oleh veli.
"Kamu kenapa sayang?" Tanya veli
"Nggak papa mah aku cuma nginge kejadian tadi kok" bohong Lila, karena sangat jelas bahwa dia memikirkan Devan yang sudah menyelamatkannya.
"Ya sudah kalau begitu kamu istirahat mamah mau keluar sebentar" ucap veli.
Veli yang telah keluar dari ruangan Lila segera mencari keberadaan Rama.
"Sayang kamu kok di sini?" Tanya veli.
"Aku cuma mau nyari angin saja" ucap Rama.
"Oh" jawab veli singkat.
"Sepertinya Lila mengenal Devan" ucap Rama
Wajar jika Rama baru mengetahui Devan karena Rama jarang bertemu dengan Lila dan veli apa lagi dengan mantan anaknya dia begitu sibuk dengan pekerjaannya.
"Devan adalah mantan Lila pah" ucap veli."
"Mantan" Rama tak percaya dengan ucapan istrinya.
"Iyah Devan mantan Lila sejak SMA" jelas veli. Setelah ucapan veli tersebut Rama hanya diam entah apa yang sedang ia pikirkan.
.........
"Devan kamu kok nggak mau dengerin aku sih" ucap Amanda yang terus mengejar Devan.
"Mau ngomong apa lagi sih" kesal Devan.
"Anterin aku shoping plisss" Amanda langsung bergelayut di lengan Devan.
"Lo tuli yah gue lagi sibuk" ketus Devan.
Tak mau menyerah Amanda langsung menarik tangan Devan mengajak ia agar mengikuti kemauannya. Devan yang merasa Amanda memaksanya, Devan langsung menepis tangan Amanda.
"Kalo Lo maksa gue lagi, jangan harap Lo bisa ketemu sama gue lagi" tegas Devan langsung meninggalkan Amanda dengan penuh kekesalan.
Devan ingin sekali bertemu dengan Lila, tapi menurutnya saat ini belum tepat untuk menemui Lila dengan kondisinya yang masih di buntututi oleh Amanda. Yah Amanda mengikuti mobil Devan entah apa yang di pikirkan oleh Amanda sehingga dia sangat terobsesi dengan Devan.
"Tuh cewek mau apa sih" umpat Devan.
Kikkkkkk
Devan langsung menghentikan mobilnya lalu turun menghampiri mobil Amanda.
"Lo ngapain ngikutin gue?" Tanya Devan begitu kesal dengan tingkah Amanda.
"Aku cuma mau kamu nemenin aku doang, kalo kamu udah nemenin aku shoping aku nggak bakal nyari kamu lagi" ucap Amanda.
Tidak ingin membuang waktu Devan langsung menuruti kemauan Amanda.