NovelToon NovelToon
CINTA YANG LAIN

CINTA YANG LAIN

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dezzweet

No time for love.

Tidak ada cinta dalam hidupnya. Itu yang ditetapkan oleh Karen selama ini. Ia tidak ingin jatuh cinta untuk kedua kalinya, cukup ia merasakan sakitnya jatuh cinta sekali saja dalam hidupnya. Karen tidak ingin kembali merasakan perasaan yang sudah susah payah ia kubur dalam-dalam.

Namun, semuanya berjalan tidak sesuai keinginannya. Ketika Eros yang awalnya tidak pernah meliriknya sama sekali menjadi agresif selalu mengganggu hari-harinya yang tenang. Cowok itu datang dengan sejuta rahasia yang membuat Karen merasa ini bukan pertanda baik. Eros mengatakan jika cowok itu menyukainya, memaksanya untuk menjadi kekasih cowok itu. Tetapi, karena prinsip Karen yang tidak ingin jatuh cinta lagi. Karen dengan keras menolaknya, bahkan tidak segan untuk mengucapkan kata-kata hinaan untuk Eros.

Eros tidal nyerah juga, cowok itu tetap memaksa Karen untuk menjadi pacarnya. Apakah Karen menerima Eros? Atau justru terus-menerus menolak Eros? Lalu, apa yang terjadi pada masa lalu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dezzweet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 002 KANTIN BELAKANG SEKOLAH

Gebrakan meja membuat gelas berisi es teh manis tumpah berceceran kemana-mana.

"Lo apa-apaan, sih!" sentak cowok dengan rambut warna hijau.

"Ck! Minggir lo!" usirnya membuat cowok rambut hijau itu tak terima.

"Heh, Bangke! Lo tanggung jawab, ganti es teh manis punya gue yang tumpah gara-gara lo!" Hadang cowok rambut hijau itu, saat cowok yang merupakan sahabatnya itu ingin kabur saja setelah menumpahkan teh manis miliknya.

"Tanggung jawab apa? Minggir gue buru-buru!" Daniel mencoba mendorong tubuh kekar Sean, menyuruh cowok itu untuk minggir.

"Oh, tidak bisa! Untuk bertanggung jawab atas teh manis gue yang tumpah, lo harus bayar seratus!"

Ucapan Sean membuat beberapa cowok yang di sana tertawa.

"Bjir, es teh manis cuma harganya goceng tapi suruh gantinya seratus," celetuk Gibran dengan tawanya.

"Gue gak ada duit," ucap Daniel yang memiliki wajah sangar itu. "Lo minggir, Yan!"

"Lo kenapa, sih?" Gibran si cowok paling kalem itu menghampiri kedua sahabatnya dengan satu mangkok mie rebus di tangannya.

"Gue cari Eros. Dia ada di dalam, kan?" tanya Daniel pada Gibran.

Gibran mengangguk. "Iya, dia ada di dalam. Kenapa lo cari dia?"

"Gue bawa berita hots buat kalian," ucap Daniel membuat kedua cowok itu penasaran.

"Kali ini berita apa lagi yang lo bawa?" tanya Sean penasaran. Berita yang dibawa oleh Daniel tidak perlu diragukan lagi, cowok itu paling update di perkumpulan mereka. Kebiasaan Daniel sangat bertolak belakang dengan wajahnya yang sangar.

"Lo tau gak? Eros?" Gibran dan Sean berdecak kesal, Daniel terlalu bertele-tele mereka sudah sangat penasaran.

"Buruan, kenapa sama Si Boss?" desak Sean tak sabaran.

"Dia follow akun instagram cewek, anjir!"

Sean dan Gibran terkejut mendengarnya. Mereka tidak salah dengar, kan? Batin keduanya menerka-nerka siapa cewek yang beruntung itu?

"Serius lo? Siapa ceweknya? Anak sekolah mana?" Pertanyaan beruntun keluar dari mulut Sean.

"Tebak dong! Kalo bisa gue bakal kasih lo berdua duit seratus." Daniel menaik turunkan alisnya menggoda.

"Sok iye, anjir," cibir Sean malas.

Gibran menendang kaki Daniel, membuat cowok itu hampir saja tersungkur di tanah. Jika, saja Daniel tidak berpegangan pada meja di sampingnya. Tampang saja sangar, tapi senggol dikit aja langsung tumbang.

"Sialan lo!" umpat Daniel pada Gibran.

"Buruan, siapa ceweknya?" tanya Gibran, lagi.

"Karen." Satu nama yang keluar dari mulut Daniel, membuat Gibran dan Sean terkejut bukan main.

"Lo gak bohongin gue, kan?" Gibran syok mendengarnya.

"Enggak!" Singkat Daniel menjawab.

"Karen? Maksud lo Karen adeknya Bang Daren?" Sean menggeleng tak percaya saat melihat Daniel mengangguk.

Sean bergegas memasuki warung Bu Wati, mencari sosok Eros yang pasti berada di dalam.

"Ros! Lo follow adeknya Bang Daren?" Serobot Sean dengan pertanyaan saat berada di depan Eros. Di belakangnya ada Gibran dan Daniel.

Eros yang tengah memainkan ponselnya terganggu dengan kedatangan Sean. Cowok itu menatap tajam sahabatnya, memberitahu bahwa dirinya terganggu.

"Lo jawab pertanyaan gue dengan jujur. Lo follow adeknya Bang Daren?" Ulang Sean pada Eros.

Eros hanya menjawab dengan deheman singkat, membuat Sean kurang puas dengan jawabannya.

"Kenapa? Apa alasan lo follow Karen?" Kali ini Daniel yang bertanya pada Eros.

Eros berdecak keras. "Bukan urusan lo." Setelah mengatakan itu, Eros bangkit keluar dari warung Bu Wati. Saat baru keluar Eros sudah mendapatkan tonjokan keras, membuat cowok itu jatuh tersungkur di lantai karena tidak siap dengan serangan tiba-tiba.

"Brengsek!" umpat Eros menyeka sudut bibirnya yang luka. Ia mendongak menatap Daren yang menonjoknya tiba-tiba. Gibran, Sean, dan Daniel mereka kompak keluar saat mendengar suara ribut-ribut.

"Maksud lo apa?" Eros mulai berdiri, sehingga posisinya berhadapan dengan Daren yang menatapnya sangat tajam.

"Lo yang maksudnya apa? Anjing!" bentak Daren ingin kembali menonjok Eros, tapi tangannya ditahan Gibran.

"Bang, santai dulu. Lo ada masalah apa sama Eros? Gak usah pake gelud kaya gini." Gibran menahan Daren dengan sekuat tenaga, ia terkejut saat melihat Daren yang datang dengan emosi seperti ini.

"Lepasin gue!" Gibran terjengkit kaget dibentak oleh Daren.

"Sabar, Bang. Kalo lo ada masalah sama  Eros, bisa dibicarain baik-baik." Daniel ikut menghalangi Daren yang seperti ingin menghabisi Eros.

Daren tidak memperdulikan Daniel, ia hanya fokus pada Eros yang berdiri santai di depannya dengan senyum miring yang menyebalkan. Membuat tangan Daren ingin sekali menghancurkan wajah itu, kalo saja tidak ditahan oleh Gibran. Sean sudah panik setengah mati. Apalgi tidak ada Darell kembaran Daren yang bisa menghentikan amukan dari ketua Ravegaz itu.

"Maksud lo apa? Hah? Follow adek gue?" bentak Daren keras. "Lo pikir gue bakal biarin lo deketin adek gue? Enggak anjing!"

Teriakan Daren membuat Bu Wati yang sedang menggoreng Bakwan di dapur, keluar untuk melihat ribut-ribut.

"Ada apa ini?" tanyanya pada Sean yang dibalas gelengan pelan.

Eros terkekeh pelan. "Apa masalahnya sama lo kalo gue deketin adek lo?"

Mendengar pertanyaan santai Eros membuat amarah Daren memuncak.

"Brengsek! Gue kakaknya!" teriak Daren keras. Daniel maju ikut membantu Gibran menahan tangan Daren yang terus-terusan ingin menyerang Eros.

"Sampai kapanpun gue gak bakal biarin lo deketin adek gue!"

Eros semakin terkekeh mendengar ucapan Daren. Ia tidak peduli dengan Daren yang posisinya berada di atasnya. Dia Eros, tidak ada yang bisa menghalangi segala keinginannya. Ia akan menyingkirkan semua penghalang untuk mencapai tujuannya.

"Gue gak peduli!" balas Eros tak acuh.

"Dan gue pastiin lo bakal mati kalo lo berani deketin adek gue!" ancam Daren tak main-main.

"Persetan, gue bisa lakuin apa yang gue mau!"

Setelahnya, cowok dengan seragam tanpa badge itu beranjak pergi meninggalkan kantin sambil mengusat sudut bibirnya yang terus mengeluarkan darah.

1
Elok Pratiwi
tidak suka cerita yg menggunakan kata lo and gue ... tidak menarik
sakura
...
Choi Jaeyi
hai kak, cerita kamu bagus bgt semangat trus ya nulisnya
mampir juga ya ke novel pertamaku, mari kita saling mendukung sesama penulis baru🤗🌷
Siti Nina
oke 👍
dezzweet: terima kasih banyak sudah menyempatkan waktu untuk baca karya saya
total 1 replies
Yusuo Yusup
Terima kasih sudah menghibur! 😊
dezzweet: kembali kasih, kak
total 1 replies
Rubí 33-12
Membuat rasa penasaran
dezzweet: wah terimakasih sudsh mampir, kak. selamat datang di cerita saya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!