NovelToon NovelToon
Benua Naga Hitam

Benua Naga Hitam

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: YT FiksiChannel

CERITA PERANG MANUSIA MELAWAN IBLIS.

Augreen adalah seorang sampah dari keluarga Ran yang diusir karena tidak memiliki inti energi, sesuatu yang paling penting bagi seorang manusia untuk mengolah energi alam. Setelah tiga tahun berlalu Augreen kembali dengan satu tujuan, yaitu membuktikan kepada keluarga Ran bahwa dia bukanlah seorang sampah.

Setelah membuktikan dirinya kepada keluarga Ran. Augreen akan memenuhi tugas yang diberikan oleh gurunya sebelum sang guru meninggal dunia, yaitu memenggal kepala kaisar iblis dan itu menjadi tujuan terbesarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YT FiksiChannel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sang Pengendali Cahaya

Kediaman tuan tua. 

Kakek Hunt dan nenek Lidya sangat senang dengan kedatangan Zero ke rumah mereka setelah tiga tahun lamanya, sementara Augreen yang terluka cukup parah akibat ulah ayah mereka hanya tersenyum kecil menanggapi kedatangan Zero. Keluarga kecil itu saling sapa dan membicarakan beberapa hal yang tidak penting, termasuk membicarakan tentang pertarungan Augreen dan Hanzo dengan narasumber Augreen itu sendiri. 

"Kakak sepertinya kamu dan ayah memang ditakdirkan selalu ribut ketika bertemu. Saranku sebaiknya kakak menghindari ayah ketika berpapasan." Tanggap Zero tersenyum sembari memakan buah apel yang dikupas oleh nenek Lidya untuk Augreen.

"Nenek mengupas buah itu untukku, kenapa kamu memakannya?" Tanya Augreen tidak terima buah yang hampir masuk ke mulutnya di rampas oleh Zero begitu saja.

"Haha, tidak apa-apa, nenek memiliki banyak buah apel untuk kalian berdua." Nenek Lidya tertawa bahagia, dia sangat merindukan saat-saat seperti ini setelah sekian lama berlalu.

"Cucuku Zero apa yang membuat kamu mengunjungi gubuk tua kami?" Tanya kakek Hunt yang sedari awal hanya diam memandang tiga orang yang dia sayangi tersebut.

"Aneh rasanya setelah sekian lama kamu baru mengunjungi kami." Kakek Hunt memicingkan matanya menatap curiga Zero.

"Kakek, aku minta maaf karena baru mengunjungi rumah kalian." Zero meminta maaf kepada kakeknya tersebut setelah terdiam beberapa saat.

"Sudahlah suamiku, bukankah kalian sering bertemu di tempat latihan, lalu kenapa mempermasalahkan Zero yang baru datang ke rumah kita? Zero tidak pernah datang mengunjungi rumah reot ini karena kamu terlalu kejam memberikan latihan. Dia bisa datang sekarang hanya karena kamu belum melatihnya selama 7 hari belakangan." Ucap nenek Lidya kesal menyinggung latihan Zero. Kakek Hunt hanya menghela nafas.

"Kak Augreen, Gladi kanuragan tahunan keluarga akan diadakan besok pagi di aula kediaman kepala keluarga. Bukankah ini kesempatanmu untuk membersihkan namamu dari status sampah keluarga Ran yang kamu sandang saat ini." Ujar Zero memberitahu Gladi kanuragan besok pagi yang memang selalu diadakan keluarga Ran setiap 1 tahun sekali.

"Bagaimana kak Derrick, apakah kamu akan ikut Gladi kanuragan kali ini?" Tanya Zero sembari memakan apel yang sudah dikupas nenek Lidya.

"Tentu saja aku ikut." Balas Augreen yakin dengan senyum kecil menghiasi bibirnya, Zero tersenyum senang mendengar kakaknya tersebut akan ikut dalam Gladi kanuragan.

Gladi kanuragan sendiri adalah sebuah pertandingan antar pendekar untuk menjajaki ilmu yang dimiliki setiap pendekar yang mengikuti kegiatan Gladi Kanuragan tersebut. Penyihir juga bisa ikut, namun mereka tidak akan diberikan perlakuan istimewa seperti para penyihir yang membutuhkan pengawal dalam peperangan karena kebanyakan penyihir sangat lemah dalam fisik yang disebabkan karena mereka jarang berlatih fisik, bahkan untuk sekedar jalan pun para penyihir menggunakan sihir (memang pemalas). 

Di keluarga Ran sendiri Gladi kanuragan selalu di adakan setiap tahun untuk mengetahui siapa pendekar muda berbakat, dimana pendekar muda berbakat itu akan menjadi fokus pelatihan keluarga Ran agar menjadi pendekar kuat dimasa depan sebagai pilar keluarga Ran.

Keesokan harinya, di halaman rumah kepala keluarga Ran. 

Para pendekar muda yang memiliki darah keluarga Ran sudah datang pagi-pagi sekali untuk mengikuti Gladi kanuragan kali ini, karena selain mengikuti Gladi kanuragan mereka juga bertujuan untuk melihat secara langsung dan lebih dekat jendral muda Lao Aidan dan Nona muda Nana yang merupakan putra-putri seorang jenderal besar aliansi perbatasan barat.

Halaman kediaman kepala keluarga terlihat begitu ramai pengunjung, baik anggota keluarga Ran maupun keluarga besar lain yang ada di desa dan beberapa warga sekitar. Banyak dari mereka datang selain memenuhi undangan keluarga Ran, tentu mereka datang untuk melihat langsung jenderal muda Lao Aidan dan nona muda Nana yang dirumorkan memiliki kecantikan bak seorang Dewi.

Ketika Augreen sampai semua tempat sudah dipenuhi banyak orang, kegiatan orang-orang itu sangat berbeda-beda, dimana ada yang melamun, ada yang ngobrol, ada yang jualan, dan bahkan ada yang bermain judi dan taruhan.

"Aku pasang 30 juta batra untuk kemenangan tuan muda Troy dalam Gladi kanuragan keluarga Ran kali ini." Teriak seseorang memasang taruhan yang diadakan oleh tiga orang anggota keluarga Ran sendiri, dimana salah satu dari tiga orang itu adalah Zero.

"Baiklah, taruhan dipasang." Zero menerima kartu orang tersebut, lalu melakukan transaksi.

"Halo kakak, apakah kamu akan ikut taruhan ini?" Tanya Zero yang tak sengaja melihat Augreen berdiri dengan tatapan tajam melihat kegiatannya sebagai admin judi, dua rekan Zero yang sibuk menerima uang taruhan dari beberapa peserta menghentikan kegiatan mereka dan menatap Augreen dengan tatapan menghina dan merendahkan.

"Wah, wah, wah, bukankah ini tuan muda sampah dari keluarga Ran kita?" Tanya salah satu dari mereka mendekati Augreen, Zero hanya menggeleng kecil dan tidak berniat ikut campur dengan masalah kakaknya tersebut.

"Sampah keluarga Ran sedang apa kamu disini? Apakah kamu ingin memasang taruhan, atau kamu berniat mengikuti Gladi kanuragan?" Tanya yang satunya dengan alis mata naik turun melihat Augreen yang terkenal dengan sebutan sampah dari keluarga Ran.

"Haha, tentu saja dia datang hanya untuk menonton pertandingan para pendekar muda keluarga Ran, tidak mungkin dia akan ikut mengingat dia bahkan tidak memiliki tenaga dalam." Balas salah seorang peserta taruhan meremehkan Augreen yang memang dijuluki sampah.

"Hei bro, jangan salah, si sampah..., maksudku tuan muda kami ini baru saja menghajar tuan muda Geri dari keluarga Rizki hingga tak sadarkan diri. Dia bukan sampah lagi dan akan menjadi tuan muda yang sebenarnya.” Salah satu teman Zero yang tadi menghina tiba-tiba membela Augreen, namun dengan nada meremehkan.

"Bukankah begitu tuan muda?" Tanyanya dengan lembut dibuat-buat, namun Augreen hanya tersenyum dan sedikit mengeluarkan aura pembunuhnya yang sudah mencapai tingkat tertinggi.

Semua orang yang ada disekitar Augreen merasa kedinginan menusuk tulang, kaki mereka gemetar ketakutan dan begitu lemas, bahkan ada beberapa orang yang langsung berlutut karena tidak dapat menahan aura pembunuh Augreen yang sangat pekat dan begitu mengerikan.

"Apa itu? Kenapa aku merasa terintimidasi dengan tatapan tajam si sampah ini?" Tanya kedua teman Zero ketakutan dan berkeringat dingin mulai membasahi dahi mereka.

"Jika aku sampah, lalu bagaimana dengan kalian semua yang gemetar ketakutan hanya dengan sedikit aura pembunuh milikku?" Tanya Augreen sembari menepuk-nepuk bahu kedua teman Zero tersebut, setiap tepukan Augreen mengalir tenaga dalamnya dan membuat tulang kedua orang itu ngilu dan kesakitan yang teramat sakit.

"Arghhhh!" Pekik mereka menahan ngilu dan sakit di tulang bahu mereka.

"Zero aku pasang 100 juta 500 ribu Batra untuk kemenangan diriku sendiri dalam Gladi kanuragan kali ini.” Ucap Augreen yakin sembari melayangkan kartu transaksi, sebuah item sihir yang mencatat semua kekayaan yang dimiliki pemiliknya. 

"Baiklah kak, terimakasih karena bergabung dalam pertaruhan ini kakakku tersayang." Zero menerima kartu itu dengan menunjukkan senyum termanis miliknya, Augreen sedikit jijik melihat senyum manis Zero yang notabene seorang pria.

“Ini ambillah!” Ucap Zero melempar kartu Augreen setelah menyelesaikan transaksi dengan cara menyatukan kartunya dan kartu Augreen. Augreen mengambil kartu itu dan menyimpannya di balik baju karena malas membuka ruang dimensi dan juga tidak memiliki item sihir cincin penyimpanan. 

"Seandainya kamu adik wanita, aku mungkin akan senang melihat senyum mengerikan mu itu. Tapi, kau seorang pria bodoh." Augreen berujar dan melangkah pergi lebih dekat ke panggung pertandingan yang kini dikelilingi banyak anak muda dengan berbagai senjata yang mereka miliki.

“Haha. Kakak bisa saja.” Zero tertawa lalu memandang semua orang dan berkata. “Kalian semua saksinya, aku Zero mempertaruhkan 1.5 milyar batra untuk kemenangan kak Augreen di gladi kanuragan kali ini.” 

Semua orang terkejut Zero mempertaruhkan banyak uang. Augreen tidak peduli dan duduk di salah satu kursi yang memang sudah disediakan panitia gladi kanuragan. 

“Bocah yang licik. Biar aku tebak, dia pasti akan mengalah jika kami bertemu di final.” Gumam Augreen tersenyum kecil sembari menggeleng kepala. 

Jari-jari tangan Augreen terlihat mengeluarkan asap berwarna putih (energi tenaga dalam) dan mulai menulis mantra di udara kosong untuk membuka dimensi penyimpanan. Setelah menulis Augreen langsung membelah sedikit udara kosong dengan jari telunjuk setelah menyelesaikan mantranya. Tiba-tiba dua pedang keluar dari udara kosong dan langsung ditangkap oleh Augreen dengan kedua tangannya.

"Itukah teknik penyimpanan ruang milikmu?" Tanya seseorang yang berada tepat disamping Augreen secara tiba-tiba, Augreen terkejut dibuatnya.

"Orang ini.., pandai menyembunyikan aura keberadaan. Patut dipuji dan diwaspadai." Batin Augreen melirik penasaran orang disampingnya tersebut. 

Pemuda yang berpakaian sangat modis dan trendy itu tersenyum kepada Augreen dan mengeluarkan knukcle dari udara kosong tanpa perlu melakukan gerakan tangan seperti yang Augreen lakukan sebelumnya. Pemuda itu seperti merobek ruang begitu saja dan menandakan bahwa dia menguasai teknik ruang penyimpanan hingga tahap tanpa rapalan. 

Secara otomatis semua orang kagum dengan penampilan mengesankan pemuda tersebut. 

"Kenapa?"

"Apakah kamu tidak mengenaliku lagi setelah tidak bertemu selama hampir 3 tahun, Augreen Ran?" Tanya pemuda tampan itu dengan menunjukkan senyum jahat.

"Tentu saja aku mengingatmu, Troy sang pengendali cahaya." Balas Augreen dingin yang baru menyadari siapa lawan bicaranya tersebut yang ternyata Troy Ran sang pengendali cahaya.

Troy tersenyum mengerikan. 

Bersambung.

1
YT FiksiChannel
Edit: ku bayangi dan kubanggakan diedit menjadi "aku sayangi dan aku banggakan"
YT FiksiChannel
milik dewa laknat
YT FiksiChannel
Jika ingin memotong menggunakan pedang, maka harus memakai pedang yang sangat tajam dan kekuatan tebasan yang luar biasa.
YT FiksiChannel
*ternyata dia pengganti Yun yang jatuh sakit
YT FiksiChannel
maaf ges, satu bab dulu, sibuk sekali hadi ini, gak sempet update 2 bab/Sob/
Ban Jar
liat nama MC aja udah malas mau buka alur cerita nya,
YT FiksiChannel
dengan sangat mudah
Buang Sengketa
mc sok tp lemah. bunuh adek n bapaknya sama seluruh yg mencemooh nya ja gak bisa, tp sombong. perlu di revisi lg ini
Buang Sengketa
udah 2x muncul Derrick. cerita aslinya apa judulnya ya?
YT FiksiChannel: biasa bang, belum move on dari cerita pertama yang jelek asli... judulnya "SISTEM MISI DAN HADIAH" bisa dibaca diatas
total 1 replies
YT FiksiChannel
Tujuan teknik sihir ini adalah dapat menyentuh dan melukai tubuh surgawi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!