NovelToon NovelToon
LET ME DOWN SLOWLY

LET ME DOWN SLOWLY

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Berbaikan
Popularitas:35.7k
Nilai: 5
Nama Author: Eva Hyungsik

(Sequel of Cinta Gavesha)



Chandra Arlando hampir lupa bagaimana rasanya jatuh cinta. Karena rasa sakit akibat pengkhianatan dari sang kekasih, nampaknya begitu sulit untuk disembuhkan. Semenjak saat itu Chandra memilih untuk menutup hatinya pada wanita siapapun. Hingga suatu saat ia mengenal Gavesha, namun sayang gadis itu mencintai Sagara sahabatnya.



Chandra merasa frustasi, cintanya selalu bertepuk sebelah tangan. Sampai ia berpikir kalau Tuhan tidak mengizinkannya untuk jatuh cinta. Sampai pada akhirnya, Chandra dipertemukan dengan Gricella. Gadis angkuh dan sombong yang nyatanya akan menjadi rekan bisnisnya.



Seiringnya waktu, benih-benih cinta dalam diri Gricella terhadap Chandra pun tumbuh. Chandra pun tahu bahwa gadis itu mencintainya, namun karena kehadiran cinta dari masa lalu Chandra membuat Gricella terluka. Akankah Chandra meminta maaf pada Gricella dan menerima cinta gadis itu? Ataukah Chandra kembali pada cinta lamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eva Hyungsik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rasa Syukur

Chandra dan Fedi melanjutkan perjalanannya hari ini, mereka segera menuju showroom milik orang tua Marvin. Di sana Marvin dan Langit sudah menunggu kedatangan Chandra dan Fedi. 

Selang empat puluh lima menit, keduanya pun tiba. Mereka berdua turun dari motor setelah memarkirkan motor Chandra. Terlihat Langit sudah berdiri seraya tersenyum menyambut kedatangan sahabatnya. 

"Apa kabar, Chan?" Langit bertanya di sela jabatan tangan mereka. 

"Alhamdulillah, baik! Kau juga kan?" 

Langit tertawa kecil. "Ya, kalau aku tidak sehat mana mungkin aku ada di tempat ini." sahut pria itu. 

Keduanya pun tertawa, lalu Langit juga menyapa Fedi dan bersalaman dengannya. Langit mengajak Chandra dan Fedi untuk masuk ke dalam showroom. Tidak lama Marvin pun datang bersama papa nya. 

Chandra dan Fedi menyalami Mike, papa Marvin. Lalu Mike dan Marvin menunjukkan mobil yang ingin Chandra beli dengn bujet yang sesuai dengan tabungan Chandra selama ini. 

Setelah melihat-lihat mobil, dan sudah memilih satu mobil yang diinginkan. Chandra segera menyelesaikan semua transaksi jual belinya bersama Langit.  Setelah semuanya beres, Chandra dan yang lainnya kembali menuju ruangan Marvin. 

"Bagaimana hari ini, Chan? Apakah kerjasamanya sukses?" tanya Marvin. 

Chandra mengangguk. "Alhamdulillah semuanya lancar," jawab Chandra. 

"Iya, lancar. Sampai-sampai Nona Gricella selalu memperhatikan Mas Arlan," celetuk Fedi.

Tentu saja Marvin dan Langit tercengang mendengar ucapan Fedi. Kedua pria itu bahkan langsung menatap Chandra untuk minta penjelasan. 

"Sepertinya aku tidak asing dengan nama itu," cetus Langit.

"Iya, aku pun." sahut Marvin yang masih terus melihat ke arah Chandra. 

Chandra menghela nafasnya sambil menggaruk keningnya yang tak gatal. "Ya, wanita yang pernah kita temui di mall waktu itu," jawab Chandra yang semakin membuat Marvin dan Langit terkejut. 

"What the f*ck…" Marvin spontan mendekap mulutnya. 

"Serius kamu, Chan?" tanya Langit yang masih tidak percaya. 

Chandra mengangguk. "Hemm, dia ternyata pemilik dari restoran Heinz Food's. Kebetulan tadi aku bertemu dengannya di restoran cabangnya," jawab Chandra. 

Marvin dan Langit saling pandang. 

"Apa ini yang di namakan berjodoh?" tanya Marvin pada Langit dan hanya dibalas dengan mengangkat kedua bahunya.

Fedi yang sejak tadi menyimak sebenarnya masih bingung apa yang sedang mereka bahas. Hingga akhirnya pria itu bertanya, agar rasa penasarannya tidak semakin larut. 

"Apa kalian mengenalnya?" tanya Fedi seraya menatap Marvin, Chandra dan Langit bergantian. 

Ketiganya mengangguk, membenarkan apa yang sebenarnya terjadi. 

"Tapi perkenalan kami dengan wanita itu bisa dibilang kurang terlalu baik. Terutama Chandra," Marvin menjawab seraya melirik ke arah Chandra. 

Fedi menaikkan satu alisnya. "Memangnya pertemuan seperti apa, Mas?" selidik Chandra. 

Chandra berdecak mendengar pertanyaan sepupunya itu. "Sudahlah! Aku sebenarnya malas membahas wanita itu. Asal kalian tahu, bukan hanya hari itu saja aku bertemu dengannya. Bahkan setelah kejadian di mall waktu itu, malamnya aku tidak sengaja bertemu dengannya di sebuah cafe di jalan Cendrawasih 3. Menyebalkan!" dengus Chandra yang kesal mengingat kejadian malam itu. 

Marvin dan Langit tertawa mendengar kekesalan Chandra. Sedangkan Fedi masih saja diam, karena pria itu masih tidak tahu bagaimana ceritanya Chandra bisa bertemu dengan Gricella. 

"Mungkin saja memang kalian sudah ditakdirkan untuk selalu bertemu," celetuk Langit.

"Siapa tahu wanita itu adalah jodohmu, Chand." sambung Marvin. 

"Benar!" seru Langit lagi. 

Chandra memutar bola matanya malas, dia tidak terlalu menanggapi ucapan kedua sahabatnya itu. Ia memilih diam dan tidak mau berkomentar lagi tentang Gricella, entah kenapa Chandra bersikap seperti itu. 

Hari pun semakin sore, Chandra dan Fedi memilih kembali ke rumah. Mobil Chandra sudah diantarkan ke rumahnya, tentu saja kedua orang dirumah Chandra sempat bingung. Sampai-sampai Karina menghubungi Chandra, dan gadis itu pun terkejut mendengar jawaban dari sang kakak. 

Rasa syukur tak terhingga, Ayu dan Karina menangis karena Chandra berhasil membuktikan bahwa mereka layak hidup sukses dan bahagia. Chandra dan Fedi pun tiba di rumah, keduanya disambut hangat oleh Ayu. Tidak lupa Karina juga menyiapkan teh hangat untuk mereke berempat. Karina sengaja membuatkan untuk semuanya, karena Ayu ingin mengajak mereka untuk menikmati sore ini bersama seperti kebiasaan yang mereka  lakukan di kampung saat sore hari. Yaitu kumpul bersama keluarga sambil menunggu adzan Maghrib. 

Chandra dan Fedi diminta untuk segera membersihkan diri mereka sebelum ikut berkumpul. Keduanya pun mengiyakan perintah Ayu, dan segera bebersih diri. 

Langit pun berubah gelap, dan jam  kini juga  sudah menunjukkan pukul 9 malam. Gricella duduk di balkon lantai 2 seorang diri sambil menikmati secangkir coklat panas. 

Gadis itu terlihat sedang melamun, wajahnya begitu sendu. Entah apa yang saat ini sedang dipikirkan olehnya. Berkali-kali ia menghela nafasnya kasar, terlihat sekali Gricella sedang begiti gelisah. Gadis itu sedang tidak baik-baik saja. 

"Aku harus bagaimana? Kak Bryan pasti akan sangat marah dan kesal denganku," lirih gadis itu. 

Nampaknya Gricella masih memikirkan nasibnya setelah Vesha diberhentikan secara paksa dari perusahaan oleh sang mommy. Gricella mengusap wajahnya dengan kasar, akhir-akhir ini perasaannya selalu gelisah. 

"Aarrrggghh.. kenapa jadi kacau seperti ini sih? Mommy yang berbuat, aku juga yang kepikiran." 

"Apa maksudmu?" 

Gricella terkejut mendengar suara yang begitu tidak asing di telinganya. Seketika gadis itu membeku, saat menyadari siapa yang baru saja berucap. 

"M-Mommy.." 

Naura berdiri sambil menatap bingung pada Gricella. Wanita itu berniat untuk menyuruh Gricella masuk ke kamarnya, namun tanpa sengaja ia mendengar apa yang baru saja diucapkan oleh Gricella. 

Gricella pun berdiri dari posisi duduknya, sedangkan Naura sendiri langsung menghampiri Gricella. 

"Kenapa kamu berkata 'kalau Mommy yang berbuat jadi kamu yang kepikiran'? Apa maksudmu, Cella?" selidik Maura dengan mata memicing. 

Gricella membeku, ia bingung harus mengatakan apa. Berbohong pun  tidak mungkin, karena Naura pasti tahu kalau putrinya sedang berbohong. 

"I-ini soal Vesha, Mom." jawab Gricella yang tergagap. 

Naura menautkan kedua alisnya sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya. 

"Kenapa dengan wanita itu? Apakah dia mengganggumu lagi, hmm?" 

Gricella menggelengkan kepalanya cepat. "Tidak! Bahkan aku tidak pernah bertemu lagi dengannya," jawab Gricella. 

"Baguslah kalau begitu," Naura pun tersenyum smirk. 

Gricella memejamkan matanya serta menghirup udara dalam-dalam sebelum ia kembali menghelanya pelan. 

"Lalu bagaimana dengan Kak Bryan, jika ia mengetahui kalau Vesha sudah tidak bekerja lagi disana? Aku yakin Kak Bryan pasti akan sangat marah sama kita berdua, Mom!" ucap Gricella dengan suara sedikit membentak.

Naura membulatkan matanya, ia tidak menyangka kalau putrinya akan berkata dengan suara sedikit membentak di hadapannya. 

"Jaga nada bicaramu, Cella!" Naura kembali membentak Gricella. 

Gricella  menundukkan kepalanya. "Maaf, Mom!" jawab Gricella. 

Naura menghela nafasnya. "Masuklah ke kamarmu, ini sudah malam!" pinta Naura. 

Tanpa membantah lagi, Gricella pun akhirnya berjalan masuk dan segera menuju kamarnya. 

1
Rohad™
Penyesalan selalu penyesalan 🤦🏻
Rohad™
Rumit semakin rumit
Rohad™
Ternyata 🤦
Rohad™
Izin jejak thor, 30-07-2024 | 08.25
Rini Ri
the following
Eridha Dewi
nama anaknya siapa thor
Ryuken: Hai, Kak. Untuk nama bayinya sudah ada di ban bonus berikutnya ya. Ditunggu saja, terima kasih karena selalu membaca cerita aku 🙏🥰
total 1 replies
Eridha Dewi
tamat atau gimana thor
Ryuken: Sebenarnya sudh tamat. tapi aku msh mau ksh bonus part lagi. 😁
total 1 replies
Ryuken
Maaf, ternyata banyak kesalahan dalam penulisan. Nanti akan saya revisi kembali setelah tamat 🙏
Bella a Naima
Novel yang selalu aku tunggu2
Ryuken: Terimakasih, Kak 🤗🙏
total 1 replies
Hikmal Cici
suka
Bella a Naima
Udah bolak-balik nungguin mas Chan akhirnya up juga🥰
Eridha Dewi
next thor
Bella a Naima
Selalu kutunggu mas Chandra
Ryuken: terimakasih, Kak... 🙏🥰
total 1 replies
Bella a Naima
Rasanya kok ya si Kanza terlalu percaya diri ingin kembali mendekati Chandra.
Bella a Naima
Aduh, enggak banget ya kalau entar Candra terbawa perasaan kalau2 bertemu mantan.Secara sudah sepuluh tahun dan mbak mantan dah punya anak, logikanya Candra nggak mungkin menaruh rasa lagi kn Thor?Dan Candra kan sempat suka mantannya Sagara.
Eridha Dewi
lebih baik graciella itu tidak usah memberi sesuatu ke Candra, biar tahu klo tidak dikirimi makanan atau apa Candra akan seperti apa dulu
Eridha Dewi
lanjut thor
Eridha Dewi
next thor
Eridha Dewi
next thor double up dhong
Eridha Dewi
next thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!