NovelToon NovelToon
Tempus Amoris

Tempus Amoris

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Uppa24

realita kehidupan seorang gadis yang dari kecil cacat akan kasih sayang yang sebenarnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uppa24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

hari pertama masuk kampus

Namun, ketika ia menoleh, tempat di sebelahnya sudah kosong. Aluna sudah pergi tanpa sepatah kata pun.

Elvanzo mendesah, mencoba menutupi rasa canggung. “Dia benar-benar gadis yang sulit ditebak,” gumamnya, lalu melanjutkan duduk di sana, ditemani gelapnya langit malam dan suara ombak yang tak pernah henti

...~||~...

Keesokan harinya di sebuah kelas di terdapat aluna yang sedang duduk termenung di dekat jendela dengan buku yang terbuka di penuhi coretan-coretan tanda ia sangat bosan karna entah sudah berapa lama ia duduk di tempat itu menunggu kedatangan seseorang

"hai apa kah kau adalah mahasiswa pindahan " ujar seorang gadis mendekati aluna karna penasaran dengan sosok gadis yang sedari tadi menyendiri dan tak berbaur dengan mereka

keheningan aluna seketika pecah dengan suara lembut gadis itu dan iapun menyambut baik pertanyaan gadis itu dengan berkata " aku mahasiswa tahun ketiga yang selama 5 semester mengambil kuliah online" jawabnya sembari tersenyum

"apakah kau aluna mahasiswa berprestasi yang tiba-tiba menghilang di semester 2 kemarin!!" ucap seorang pria menimpali percakapan mereka dan sepertinya mengenali sosok aluna

"yah itu aku" jawab aluna tersenyum tipis ke arah pria itu

"apa kau tak mengenalku aluna?..." ucapnya dengan penuh pertanyaan dan kembali berkata sembari tersenyum riang ke arah aluna " aku adalah rehan teman pertamamu saat kita masih Maba "

Aluna yang mendengar itu hanya mejawab dengan ramah "oh maaf rehan " dengan suara lembutnya iya meminta maaf karna tak mengenali pria itu

"tidak apa-apa lagi pula kau sudah lama tak masuk kuliah dan memutus hubungan dengan dunia kampus " ucap rehan berusaha menutupi kecangungan yang di buatnya

"ya " balas aluna singkat

"hey aluna aku belum memperkenalkan diriku " ucap gadis yang sedari tadi ingin berkenalan dengan aluna namun di tengahi oleh rehan

"perkenalkan namaku mery , aku berasal dari kota jecil di negara ini" ucapnya tersenyum dengan sangat bersemangat memperkenalkan dirinya

"hai mery senang berkenalan denganmu " ucap aluna tersenyum lebar membalas mery yang tampak sangat bersemangat

"bukankah itu adalah idola kampus kita " ujar seseorang di kelas yang memecah kehengan di seluru kelas itu

Seketika semua pandangan tertuju ke arah pintu dengan suara langkah kaki seseorang yang mengarah masuk ke ruangan itu

"yah itu dia balqiz primadona fakultas pisikolog angkatan kita " ujar seorang mahasiswa kegirangan

"apa yang ia lakukan di sini" ucap ehan menimpali obrolan mahasiswa yang sangat kegirangan itu

Aluna yang mendengar nama itu seketika terdiam kaku dengan segala pertanyaan di benaknya

"hey aluna kenapa primadona itu seperti ke arah kita ??.." ucap mery berbisik ke arah aluna

Aluna hanya terdiam kaku dengan mata yang menatap tajam ke arah balqiz yang mendekat ke arahnya dan kedua tangan yang ia kepalkan

Mery yang melihat ke anehan aluna pun mencoba menyadarkan gadis di dekatnya yang mempunyai seribu pertanyaan melalui ekspresinya yang tak dapat ia tahan

" hey aluna " ucap mery menyentil telinga aluna

seketika gadis itupun terhenti dari lamunannya dan mengarahkan pandanganya ke arah mery dan berkata " mery aku ke kamar mandi sebentar " ucap gadis itu terburu-buru pergi dari tempatnya dan mengambil rute lain untuk keluar dari ruangan yang sangat membuatnya sesak

"ada apa dengan aluna kenapa ia nampak di kejar sesuatu " ujar rehan yang penasaran dengan tingkah aluna yang berubah 180°

"dia mungkin kebelet " jawab mery tersenyum tipis ke arah rehan

Balqiz yang memang ingin menghampiri aluna pun hanya dapat menghentikan langkanya dan duduk tepat di kursi kosong yang ada di sampingnya

Aluna yang dalam perjalanan ke toilet itu di penuhi dengan banyak tanda tanya di mukanya dan mata yang seperti menahan air mata yang akan tumpah ke wajahnya

namun ketika ia sudah setengah langkah tiba-tiba ia menabrak bahu seseorang karna tak fokus dengan langkanya

"maaf.... Maaf...." ucap aluna dengan suara lembutnya yang panik

"aluna" ucap sesorang yang di tabrak aluna

Seketika itu membuat kepanikannya hilang dan menoleh melihat wajah orang yang ia sengol

"elvanzo" ucap aluna tertegun melihat sosok pria di depanya

"iya" balas elvanzo tersenyum ke arah aluna yang nampak terdiam dengan wajah polosnya

"maaf kak elvanzo" ucap aluna meningalkan elvanzo begitu saja dengan barang elvanzo yang berserakan di lantai

Elvanzo hanya dapat terdiam seribu bahasa dengan sikap aluna yang meninggalkanya

"ada apa dengan gadis itu" gumam elvanzo yang di penuhi rasa penasaran "apa dia di rundung" ujarnya menimpali rasa penasarannya

Sementara itu aluna yang baru tiba di toiletpun mengunci dirinya yang saat itu tak dapat menahan kecemasan yang sedari tadi menjadi tanda tanya di benaknya

Air mata seketika membasahi wajahnya cantiknya tampa mengeluarkan suara sedikitpun dengan tanganya yang gemetar akan sesuatu seperti menghantui ingatanya yang membuatnya semakin prustasi

"ada apa aluna ?.." gumamnya menatap kedua tanganya yang gemetar " apa kau takut, apa kau jadi pengecut, hey sadarlah gadis bodoh " ujarnya menimpali perkataanya sendiri dengan mengepal kedua tanganya

"apa kau akan tetap seperti ini!!...." ucapnya menatap kasihan pantulan dirinya di cermin " kau adalah korban , apa kau bisa berhenti cengeng ?.... Hidup teta berjalan sebagai mestinya jadi berhenti menjadi penakut" ucapnya merabah cermin di depanya seolah merabah wajahnya yang basah akan air mata yang tak hentinya keluar

Ia mencoba mengambil tisu di dekatnya dan mencoba melap Air matanya dan menarik napas seraya menenangkan kecemasanya akan suatu hal yang ia sembunyikan

Namun, tetap saja Air mata itu seperti tak mau berhenti keluar , hingga akhirnya keheningan dalam dirinya itu terhenti ketika seseorang mengetuk pintu kamar mandi

"apa ada orang di dalam... Ayolah aku juga ingin mengunakan toilet ..." ujar seorang gadis di balik pintu yang nampaknya tak dapat lagi menahan panggilan alamnya

Aluna seketika itu terdiam dan mencoba mengatur napasnya dan juga melap air matanya

"tunggu" ucap aluna membuka pintu kamar mandi dengan suaranya yang agak berat

"apa kau pikir toilet adalah kamar mandi pribadi nona ...." ucap gadis itu kesal , namun ia tak sempat mencurahkan ke kesalanya karna panggilan alamnya yang sangat mendesak " syukurlah aku kebelet kalau tidak..." ucap gadis itu menimpali perkataanya

Aluna yang sedari tadi menunduk itupun perlahan-lahan keluar dengan mata yang sedikit sembab karna menangis namun, iya sadar bahwa ia memiliki kelas jadi iapun bergegas kembali ke kelas dan acuh tak acuh dengan keadaanya karna ia tahu bahwa waktu akan terus berjalan dan ia tak daat menghentikannya

Seraya dalam perjalanan ke kelas ia pun mencoba mengatur senyumnya dan bertingkah seolah tak terjadi apa-apa

1
Lilovely
Mangat thor/Applaud/
Anonymous
semangat
Anonymous
aku suka banget ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!