Siapa sangka, niatnya ingin menenangkan diri di sebuah taman, karena stress terus di paksa sang ibu untuk segera menikah karena umurnya sudah tidak muda lagi. Di taman itu Kanaya malah bertemu gadis kecil yang sedang menangis.
Pertemuan itu malah awal menjadikan dirinya seorang ibu dari gadis kecil yang membutuhkan kasih sayang seorang ibu itu
Bagaimana selengkapnya yu langsung mampir saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iin Suryani iin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 14
Kanaya yang di tatap seperti itu jadi bingung.
" Pak, Bapak, Pak...Eh sekarang malah beliau yang bengong. BAPAK... " panggil Naya dengan kerasnya sehingga mengagetkan Dirga.
" Eh maaf, tidak usah teriak begitu juga kali Nay, bikin kaget saja. " kata Dirga yang salah tingkah merasa sangat tidak enak jadinya.
" Bapak sih, bukannya lanjut bicara malah bengong. " kata Naya.
" Eh iya maaf, begini Naya saya juga sangat berterima kasih karena kamu putri saya bisa tertawa dan ceria lagi seperti masih ada ibunya dulu. Setelah kepergian ibunya Flo tidak pernah ceria lagi, jangankan untuk tertawa lepas untuk senyumnya saja tidak pernah terlihat lagi setelah kepergian Anggun, sudah berbagi macam cara yang saya lakukan untuk mengembalikan keceriaan putri saya selama setahun ini, tapi selalu gagal, dan hari ini saya melihat lagi senyum tawa dan keceriaan itu saat bersama kamu. Saya sangat berterima kasih sekali untuk semua itu Naya. " kata Dirga
Mendengar cerita itu Naya mengangguk dan mengerti dengan perasaan yang di rasakan gadis kecil itu.
" Berarti selama ini gadis kecil itu sangat mengharapkan kasih sayang seorang ibu yang biasa ia rasakan, tapi selama itu juga bukan kasih sayang yang ia dapatkan tapi malah kekerasan dan siksaan dari Mak Lampir itu. Pantas saja gadis kecil itu begitu sangat ketakutan, kasihan sekali kamu sayang. " kata Naya dalam hati, sambil membayangkan bertapa menderitanya gadis kecil itu setelah di tinggal ibu kandungnya.
" Sama - sama pak, mudah - mudah setelah ini Flo bisa kembali ceria lagi dan saya berjanji akan selalu membuat putri bapak selalu bahagia, itu janji seorang Kanaya " kata Naya dengan tulusnya.
" Terimakasih banyak Nay, berapa pun kamu minta bayaran untuk pekerjaan mengasuh anak saya, saya akan membayarnya asalkan kamu benar menepati janjimu menjaga anak saya dengan sungguh - sungguh. " kata Dirga lagi.
" Ah bapak bisa saja, sudahlah Pak tidak usah di pikirkan itu mah, di bayar atau pun tidak saya juga tidak mempermasalahkannya pak, karena saya sangat suka sekali dengan Flo, karena baru pertama kali saya bisa sedekat dan sesayang ini pada anak kecil. " sahut Naya, yang sebenarnya tidak mengharapkan bayaran, karena ia pun tak kekurangan yang namanya uang, dan yang ia butuhkan saat ini hanyalah keterangan, bersembunyi dari sang ibu yang selalu menuntutnya untuk segera berkeluarga.
" Sekali lagi terima kasih banyak Naya, sekarang saya juga bisa tenang mempercayakan putri saya padamu " kata Dirga lagi sambil tersenyum pada Naya.
" Hehehe sama - sama Pak. " sahut Naya yang salting melihat senyuman dari pria di hadapannya ini.
" Ya ampun, ganteng banget sih pak Dirga, meskipun duda boleh lah, lumayan dapat satu gratis satu bonus anak hehehehe... Iiiccchhhh mikir apa sih kamu Naya, ketinggian berhayal, jatuh sakit nanti, sebaiknya tidak usah berhayal, jalani saja oke... " kata Naya dalam hati sambil mengalihkan pandangannya dari melihat pria yang ada di hadapannya berpindah ke arah depan untuk menghilangkan keterpesonanya.
Begitu juga dengan Dirga, ia juga tak kalah terpesona nya melihat senyum Naya yang sangat indah di lihatnya. Sama seperti Naya, Dirga pun mengalihkan pandangannya ke arah depan karena memiliki perasaan yang sama juga dengan Kanaya.
Tanpa mereka berdua ketahui gadis kecil bersama semua maid melihat dan mendengar semua itu.
" Flo juga baru hari ini Pah, melihat papah ceria dan tersenyum seperti itu setelah kepergian Mamah, semoga setelah ini tidak ada lagi kesedihan di hidup kita ya Pah, terimakasih kakak cantik, kehadiran kakak membawa kebahagiaan untuk kami, terimakasih ya Allah sudah mengirimkan kakak cantik untuk kami " kata gadis kecil itu pelan sambil melihat ke arah ayah dan pengasuh barunya.
" Aamiin, semoga ya nona kecil, semoga mulai sekarang tidak ada lagi kesedihan di rumah ini. Tuhan sudah mendengarkan permintaan kita dan mengirimkan bidadari untuk memberi warna dan kebahagiaan di rumah ini " kata bi ijah juga sambil menghapus air matanya yang menetes karena terharu hari ini melihat keceriaan dan kebahagiaan lagi pada kedua majikannya itu, berkat kehadiran Kanaya di antara mereka.
Saat mereka asik dengan pikiran dan perasaan masing-masing tiba - tiba...
BRAAKH... BRAAKH...
Suara pecahan keras mengagetkan mereka semua.