arif biasa dipanggil juragan oleh warga sekitar. arif sendiri ialah duda anak satu, istri nya lebih memilih pergi dengan Selingkuhannya.
*****
anis perempuan cantik ia bekerja di perusahaan menjadi bagian staf desain grafis.
******
"bundaa... " teriak kenzi
"hole akhilnya bunda pulang, kenzi kangen bunda" rengek kenzi memeluk wanita cantik yang baru ia lihat
"hey nak. aku bukan bunda mu sayang" kata anis dengan lembut.
bagaiman dengan kisah mereka selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon isy_yuli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28
"kamu percaya kan sama mas. mas juga gak nyangka kalau bunga sampe berbuat seperti itu. " kata arif yang masih membujuk istri nya
"karena bunga suka sama mas. mas itu gak peka ya. " kesal anis
"mana ada dek. mas sama bunga kan sepupu jauh. lagi pula mas anggap bunga itu seperti adik mas sendiri" ucap arif
"iya kalau mas anggap dia adik. lah dia nganggap mas apa? anis tau kalau dia itu suka sama mas" ketus anis
"kalau mas emang suka sama dia, pergi sana. " sinis anis
"lohh gak dek. mana ada mas suka" bantah arif
drett drett 📞bunga
arif melirik HP nya yang berdering. ia tidak mengambil HP nya karena ia masih berbicara serius dengan istrinya. bukan nya berhenti dering ponsel berbunyi terus.
"astaga...mas ambil HP dulu." frustasi arif, ia mengambil handphone nya di meja rias karena sedang di cas
saat arif mengetahui yang menelfon bunga , ia enggan untuk menjawab nya. arif tidak mau masalahnya lebih panjang.
"siapa? kok gak diangkat? " ketus anis
"bunga dek. biarin aja " kata arif
"angkat mas. terus lopspeaker " kata anis. mau tak mau arif mengangkatnya.
(ada apa bunga?) arif tidak mau basa basi. dia juga masih kesal karena bunga sudah lancang mefoto dirinya
(bang. bisa gak kesini. perut bunga sakit bang, ayah belum pulang juga)
(kenapa paman belum pulang?)
(ya kan ayah mau masalah ini selesai sekarang. jadi ayah lembur. pliss bang ke sini. perut bunga sakit)
arif melirik ke arah istri nya. yang sedang menatap nya dengan datar.
(abang gak bisa. kamu langsung ke rumah sakit saja. ) tolak arif
(kok gitu bang. apa abang takut sama mbak anis.) kata bunga. anis yang disebut hanya menaikkan satu alis nya
(tidak ada sangkut paut nya sama istri abang bunga. lagi pula abang dari pagi sudah bantu paman, abang juga punya keluarga ) tegas arif, ia merasa jengkel karena bunga menyalakan anis. padahal anis dari tadi hanya diam
(abang berubah semenjak nikah sama mbak anis. bunga yakin mbak anis sudah mencuci otak abang. biasanya kalau bunga minta tolong abang selalu bisa)
(bunga stop. selama ini abang bantu karena kamu sepupu abang. dan sekarang abang sudah menikah. jika perut mu sakit lebih baik pergi ke rumah sakit jangan terus berdebat) marah arif.
Arif langsung mematikan handphone nya.
"kenapa gak pergi, biasanya kan langsung jadi garda terdepan" sindir anis sambil melipat tangan nya di dada.
"gak dek. mas gak akan pergi" kata arif
"Mmm padahal kalau mas pergi gak pa pa, anis sama kenzi akan nginap di rumah bapak" ucap santai anis. arif langsung memeluk istri nya
"jangan. mas mohon maafin mas. " kata arif memeluk erat sang istri
Anis tidak menanggapi ucapan arif. arif yang di cuekin melonggarkan pelukannya ia menggoyangkan lengan sang istri.
"dek . maafin mas ya sayang" rengek arif
"jangan diam. maafin mas. dek mas mohon maafin mas ya" rengek arif
anis menganggukkan kepala nya. arif langsung memeluk tubuh sang istri tak lupa ia mencium kening anis.
"anis gak masalah kamu bantu saudara mu mas. tapi anis mohon prioritaskan keluarga mas sendiri. akhir akhir ini mas pulang nya malam. terus sepupu mu bilang kalau minjam suami nya dulu, emang kamu barang di pinjam pinjam" kesal anis