Author update hari, SELASA dan KAMIS
Reyna Maureen Alexandria seorang gadis dingin tak tersentuh. dia juga seorang ketua Geng motor Black Rose.
Reyhan Saputra Smith adalah ketua OSIS sekaligus kapten basket disekolah TUNAS BANGSA. Reyhan adalah cowok dingin dan cuek dia terkenal di sekolah Tunas bangsa disebut Ketos kutub karena sifatnya yang dingin sama orang lain.
Reyhan juga adalah siswa paling pintar disekola Tunas bangsa. Setelah kedatangan siswi baru yang bernama Reyna, Reyhan menjadi pribadi banyak bicara.
Apakah mereka akan tumbuh benih-benih cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chinta Maulana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Reyna menyantap makanannya dengan lahap. Dia menoleh mendengar teriakan siswa.
Reyhan Sangat Cool
Wou Dimas juga gaga
Brian ganteng banget dan Cool abis.
Ketiga Mos wanted memasuki kantin membuat para ciwi-ciwi Heboh sendiri.
"Tempat duduk penuh cuy." Dimas mengedarkan pandangannya mencari tempat duduk.
Reyhan berjalan kearah Reyna dan diikuti kedua sahabatnya.
"Boleh kami duduk disini, semua kursi penuh." Ujar Dimas.
Reyna mengangkat kepala dan menatap ketiga laki-laki itu lalu mengangguk mengijinkan mereka duduk.
Ketiga laki-laki itu langsung duduk. Sedangkan Brian pergi memesangkan makanan untuk kedua temannya.
"Kenalin Nama gue Dimas" Dimas mengulurkan tangannya kearah Reyna. Namun Reyna hanya menatap tidak berniat membalas uluran tangan Dimas.
Dimas kembali menarik tangannya menahan malu karena Reyna tidak membalas uluran tangannya.
"Kalau disamping saya namanya Reyhan dia KETUA OSIS." Ucap Dimas lagi. Namun Reyna hanya melirik lalu dia lanjut makan lagi.
"kalau yang... "
"berisik" Ucapnya kesel. Karena Dimas begitu berisik tidak berhenti bicara.
Reyna berdiri dan meninggalkan cowok-cowok itu yang telah menganggu acara makannya.
...****************...
pulang sekolah Reyna tidak langsung pulang kerumahnya melainkan Dia pergi ke markas.
"Kapan ada balapan lagi? " Tanya Reyna datar.
"Sebentar malam." Jawab Dion orang kepercayaan Reyna.
"Daftar kan." Ucap Reyna datar dan berdiri.
"Mau kemana?" Tanya dion.
'Pulang" Reyna melanjutkan langkanya dan keluar dari markas lalu menaiki motornya.
Reyna mengendarai motornya dengan kecepatan sedang.
Reyna memberhentikan motornya dekat danau. Dia duduk termenung sambil melempar batu kecil ke danau.
Reyna hanya menatap hamparan danau yang luas.
"Boleh gue duduk disini." Ucap orang itu dan diangguki Reyna.
Mereka sama-sama diam, Tidak ada yang membuka obrolan. Bahkan Laki-laki itu hanya melirik Reyna sekilas.
"Mau kemana?" Tanyanya spontan ketika melihat Reyna berdiri.
Reyna mengernyitkan alisnya.
"Ma... maksudku apakah gue menganggumu sehingga lo pergi." Ucapnya gugup dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Tidak." Ucapnya datar dan melangkah pergi. Lalu dia menaiki motornya.
Sedangkan laki-laku itu hanya menatap kepergian Reyna yang sudah menjauh.
"Menarik" Smirk
"Hanya dia seorang yang tidak tertarik dengan pesonaku." Guman Laki-laki itu.
Drrrrrttt.... Drrrrrttt.... Drrrrrttt...
Suara Handphone laki-laki itu berbunyi.
"Hm, ada Apa.?" Tanyanya pada sipenelpon.
"Rey Lo dimana, kita ini hampir 1 jam nungguin lo, tapi tidak datang-datang." Omel Dimas disebrang telpon.
"Danau." Ucapnya singkat dan padat. Reyhan lah yang bersama Reyna di danau.
...****************...
Reyhan sudah berada di markasnya bersama temannya.
"Ada apa?" Tanyanya pada kedua temannya.
"Sebentar malam ada balapan, dan Ratu Racing juga datang." Ucap Dimas heboh.
"Urusannya denganku." Jawab Reyhan mengernyitkan alisnya bingung maksud dari temannya.
"Gue mau Lo ikut tanding bersama Ratu Recing. Gue sudah daftarin Lo." Ucap Dimas polos.
Reyhan menatap tajam Dimas seakan ingin memakannya hidup-hidup.
"Wet santai bro, jangan marah Nanti jodohnya jauh."
Reyhan menghembuskan Nafasnya kasar. "Jam berapa?" Tanyanya pada kedua temannya yang seenaknya daftarkan dirinya tanpa persetujuannya.
"Jam 12 malam Rey."
"Rey Cepat amat lo pulangnya." Ucap Brian ketika melihat Reyhan berdiri dari tempat duduknya.
"Ada urusan." Ucapnya lalu keluar dari markas menuju mobilnya yang terparkir didepan markas.
Reyhan mengendarai mobilnya dengan kecepatan pelan.
Sesampainya di rumah, Dia mengedarkan pandangan mencari bundanya namun rumahnya tanpa sepi.