AURORA

.

Happy Reading 📖

.

.

├┬┴┬┴ ✭✭✭ ┬┴┬┴┤

.

Saat sampai dirumah Aurora langsung di ajak oleh Karina untuk berlatih dan dengan cepat Aurora mengganti pakaiannya dia menyimpan hadiah yang diberikan oleh tuan Mahesa tadi di dalam lemarinya dia berencana besok akan membukanya dan malam ini dia fokus saja untuk latihan

.

.

.

sedangkan di dalam pesawat kini Marvel sedang duduk termenung sepertinya saat ini peria tampan itu sedang memikirkan sesuatu

' siapa wanita gila tadi yang meminta lollipop kepadaku ' Marvel membatin sambil membayangkan muka imut nan cantik Aurora

 hingga lamunannya itu di hentikan oleh kedatangan asistennya Kevin

"tuan bersiap siap lah, duapuluh menit lagi pesawat akan mendarat " ucap Kevin memberitahu

" hhhmmmm... " Marvel hanya berdehem

" oh ya... kau sudah memberi tahu kan Victor atas kedatangan kita kemari " tanya Marvel kepada Kevin

" sudah tuan, dan beliau sangat senang atas kedatangan tuan kemari karena beberapa waktu lalu pengesporang barang barang sempat terjadi masalah hingga Victor kewelahan menanganinya, " jawab Kevin

" jadi sekarang bagaimana apa masih ada masalah " tanya Marvel lagi

" tidak tuan Victor sudah menanganinya dengan baik " jawab Kevin

selain bisnis ayahnya yang di jalankan Marvel di Inggris dia juga menjalankan bisnis ilegal nya disana, yaitu pengesporang senjata ilegal

.

.

.

" sangat bagus baru dua malam latihan tetapi kau sudah banyak peningkatan " ucap Karina kepada Aurora yang saat ini sudah menyelesaikan latihannya

" sudah selesaikan jadi aku bisa istirahat " ucap Aurora karena benar saja saat ini dia sudah merasa sangat lelah dan ingin segera mengistirahatkan tubuhnya itu

" baiklah silahkan tuan putri " ucap Karina

Aurora yang mendengar itu langsung berlalu dari sana dia sangat lelah hari ini, dan saat di depan tangga Aurora berpapasan dengan Ayah dan bundanya, terlihat kedua orang tuanya itu baru pulang

" dari mana nak " tanya Salsa

" dari latihan Bunda " jawab Aurora yang kini sedang menaiki tangga dia menjawab tanpa melihat kearah sang Bunda

" lihat tuh anak mu yah, dia tidak seperti dulu lagi dia sudah mengabaikan Bunda " ucap Salsa kepada suaminya

" dia gak mengabaikan Bunda cuman kemungkinan dia sedang capek sekarang " jawab Gilang menenangkan istrinya itu

" tapi kan anak ayah itu tidak pernah lagi bermanja manja sama Bunda sudah satu hari ini " Salsa kembali berkata dengan muka sedihnya

terlihat Gilang menghembuskan nafasnya

" Bunda Rora itu kan sudah dewasa, jadi Bunda jangan terus memperlakukan dia layaknya seperti anak kecil " Gilang heran dengan istrinya itu anak nya sekarang sudah dewasa tetapi istrinya itu masih saja ingin memperlakukan anaknya seperti anak kecil

" ayah gak sayang lagi sama anak nya kan makanya Ayah melarang Bunda untuk memperlakukan Rora dengan baik " bukannya menanggapinya dengan Bijak tetapi Salsa malah marah kepada suaminya itu , Salsa menaiki tangga sambil berlari karena saat ini dia sedang merajuk kepada suaminya itu gara gara suaminya melarang nya memanjakan anak nya yang sudah dewasa

" astaga Bunda bukan begitu maksudnya " Gilang menepuk jidatnya ternyata istrinya itu dari dulu sampai sekarang masih tidak berubah, Istrinya yang dari kecil hingga dewasa dan sampai menikah dengannya selalu di manjakan oleh kedua orang tuanya dan bahkan terus di perlakukan seperti anak kecil oleh orang tuanya jadinya sifat manjanya itu dibawa sampai sekarang, dan Salsa juga ingin memperlakukan hal itu kepada putrinya tetapi hal itu tidak di setuju ih oleh Karina sang tante

Gilang menyusul istrinya dia harus menjelaskan semuanya kalo tidak bisa bisa malam ini peria parubaya itu akan tidur di luar kamar.

Aurora saat ini terlihat sudah membersihkan dirinya dan saat ini dia duduk bersantai sambil memainkan ponselnya dan saat sedang asik dengan kegiatannya itu tiba tiba ponsel yang di pengangnya itu berdiri

" ck ingat juga nih anak sama aku " gumamnya lalu menggeser tanda hijau yang ada disana

" hhmmm ada apa menelponku malam malam " tanya Aurora saat panggilan telpon itu sudah tersambung

" Aaaiiisss.... kau ini, harusnya aku yang bertanya sama kau kenapa kau tidak pernah membalas pesanku, apa kau sudah melupakan sahabatmu ini " bukannya bertanya org di sebarang telpon itu kembali bertanya kepada nya, dan tak lain orang itu ia lah Anaya

" aku sibuk akhir akhir ini " jawab Aurora dengan muka memalasnya

" sesibuk itukah dirimu hingga tidak ada waktu untuk membalas pesanku " terdengar Anaya di sebarang telpon bersuara sedih

" iyaaa aku sibuk sekali " jawab Aurora

" besok aku mau kerumah mu " ucap Anaya

" hhhmmm baiklah dan dan jangan lupa belikan aku lollipop " ucap Aurora dengan muka santainya

" HAH...! sejak kapan kau memakan itu lagi " tanya Anaya karena benar saja sudah beberapa bulan ini sahabatnya itu tidak terlihat memakan makanan manis kesukaannya itu lagi

" jangan banyak tanya, atau aku akan melarangmu datang kesini " ucap Aurora dia sangat malas menjawab pertanyaan dari sahabatnya itu

" iya iya besok aku akan membawakannya dua untuk mu " ucap Anaya akhirnya

" kenapa hanya dua, aku mau sepuluh " ucap Aurora tersenyum

" banyak sekali " Anaya protes

" aduhhh Anaya sayang ku cintaku sahabat yang baikku, jangan pelit pelit gitulah sama sahabat mu yang cantik ini, nanti kuburanmu sempit " ucap Aurora saat ini wanita itu sedang menahan tawanya

" baiklah baiklah besok aku akan membawakan untuk mu " ucap Anaya

dan panggilan telpon pun mereka akhiri

" dasar Anaya anak itu, " ucap Aurora dengan tawa lucunya membayangkan seperti apa pedulinya sahabatnya itu kepadanya

" oh ya hampir aku melupakannya " ucapnya seraya menepuk jidatnya dan melompat turun dari tempat tidurnya

Aurora mengambil tas miliknya terlihat wanita itu sedang mencari sesuatu disana

" dapat " ucapnya dengan senyum di wajahnya

" kan besok Anaya mau membawakan aku permen lolipop sepuluh jadi uang ini aku pake aja besok buat membeli cilok kan lumayan " ucapnya sambil menyimpan uang dua pulu ribu itu didalam laci nakas dekat tempat tidur nya

dan akhirnya Aurora kembali merebahkan dirinya diatas tempat tidurnya , soal kotak pergi panjang yang diberikan Mahesa untuknya sepertinya wanita itu melupakannya jadi dia tidak membukanya

wanita itu malah memilih tidur dan tak lama kemudian Aurora sudah terlihat terlelap di dalam tidur nya

bedah hal nya dengan Gilang dan Salsa saat ini Gilang masih berusaha menjelaskan kepada istrinya itu, kalo dia tidak melarang sang istri untuk memanjakan anak nya cuman saja Aurora itu sudah dewasa jadi biarlah putrinya itu mandiri supaya suatu hari nanti jika putrinya sudah berkeluarga putrinya itu bisa bersifat dewasa

tidak seperti Salsa istrinya yang saat ini sudah mempunyai suami dan anak tetapi wanita paru baya itu masih terlihat manja dan suka merajuk kepada suaminya layaknya seperti anak kecil, Gilang tidak ingin putrinya seperti itu Gilang ingin putrinya menjadi wanita mandiri dan tidak manja.

.

.

.

Maaf ya Guys guys ku dua hari ini Author gak pernah up karena Author lagi gak enak badan, tapi tenang aja ya selagi Author baik baik saja Author akan mengusahakan up setiap harinya. 🤗 jangan lupa Like comen dan Vote ya teman teman.

.

.