NovelToon NovelToon
Harapan Dan Cinta

Harapan Dan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Pernikahan Kilat / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ray firmansyah

Seorang pemuda yang di harapkan oleh kedua orang tuanya untuk jadi orang yang baik,malah terjerumus ke pergaulan yang tidak baik.

pemuda tersebut akhirnya keluar walaupun di paksa oleh kedua orangtuanya

yuk ikuti terus bagaimana kisahnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 29

"Aaaa kenapa sih! hari ini ketemu sama orang yang menyebalkan semuanya." teriak Zia.

"Hey! malah berteriak begitu,ayo jawab." kesal Riska.

"Nggak mau bye."

Tolak zia sambil langsung berlari ke kamarnya sendiri,sedangkan Bunda Zahwa dan Riska bertanya-tanya ada apa dengan Zia.

***

Di Tempat lain

Di perjalanan Arfi melihat ada dua orang yang sedang baku hantam melawan empat orang,salah satu dari dua orang tersebut Arfi mengenalnya.

"Itu kan Pak Alex,Astagfirullah bener! aku harus cepat membantunya." gumam Arfi.

Arfi pakai masker dan langsung keluar dari mobilnya melihat Pak Alex yang sudah tertusuk di perutnya,Arfi bergegas membantunya,karena si Penjahat berniat menusukan kembali pisaunya ke perut Pak Alex,Arfi pun langsung menendang tangan Penjahat yang memegang pisau tersebut.

Duagh

Plang

Arfi pun langsung baku hantam dengan dua orang Penjahat sekaligus,setelah beberapa menit tumbang lah kedua Penjahat tersebut,ketika menoleh ke temannya Pak Alex sudah menumbangkan dua Penjahat lainnya,dia pun langsung menghampiri teman dan sekaligus bosnya.

"Astagfirullah! bangun bos bangun." teriak temannya Pak Alex.

"Sudah Bang! biar aku yang bawa bos Abang ke Rumah Sakit,apa Abang masih bisa menyetir mobil sendiri?" tanya Arfi.

"Masih bisa,baiklah aku ikuti dari belakang." jawab temannya Pak Alex.

Arfi pun memapah Pak Alex ke mobil dan langsung pergi ke Rumah Sakit,Asisten pun mengikuti dari belakang,setelah beberapa menit pun sampai di Rumah Sakit dan langsung di bawa ke ruangan oleh Dokter yang sedang bertugas tak lama Dokter pun keluar kembali dari ruangan.

"Keluarga dari Pasien." ucap Dokter.

"Iya Dok ada apa yah?" tanya Asisten Pak Alex.

"Pasien membutuhkan donor darah A persediaan di sini habis." ucap Dokter.

"Aduh! aku harus secepatnya menghubungi..." sahut Asisten terpotong.

"Dok ambil darahku saja." potong Arfi.

"Tapi Mas..." ucap Asisten lagi dan lagi di potong.

"Sudah Bang nggak apa-apa." potong Arfi.

Arfi pun di minta untuk ikut Suster untuk proses pengambilan darahnya,tak lama pun selesai dan langsung di bawa oleh Suster ke ruangan pasien yang sedang di tangani.

Setelah mendonorkan darahnya Arfi pun berpamitan,karena harus melihat Tante Ami yang kebetulan di rawat di Rumah Sakit yang sama dengan Pak Alex.

Sedangkan asisten Pak Alex langsung menghubungi Keluarga bos nya,pertama Istri bos nya tapi nggak aktif,akhirnya memutuskan menelpon Bunda Zahwa.

Tutttttt

"Assalamualaikum Bunda."

"Waalaikumsalam Bagus,ada apa?"

"Pak Alex sedang di rumah Sakit Bun,karena ada insiden di jalan."

"Astagfirullah! cepet share lock,Rumah Sakit nya."

"Baik Bun."

Tut Tut

Setelah mengakhiri panggilan tersebut,Asisten pun langsung share lock ke Bunda Zahwa.

***

Di Rumah Zia

"Ada apa Bun,kenapa panik begitu setelah menerima telpon?" tanya Zia.

"Kakakmu masuk Rumah Sakit ayo kita kesana,oh iya kamu ke kamar Mbak dulu sana." titah Bunda Zahwa.

Ketika zia ingin ke kamar Mbaknya,sudah menghampiri duluan.

''Ada apa Bun mencari ku?"

"Ayo kita langsung ke Rumah Sakit,Alex di rawat di sana."

"Astagfirullah! ayo Bun.''

Ketiganya pun keluar dari Rumah,ketika Bunda dan Mbak nya mau menyetir mobilnya di halangi oleh Zia,akhirnya Zia lah yang menyetir mobilnya.

***

Di Rumah Sakit

Kamar Rawat Tante Ami

"Dok! gimana keadaan Tanteku?" tanya Arfi.

''Sudah baik-baik saja Mas,cuman shock di saat kecelakaan,ya dah aku permisi dulu yah Mas." jawab Dokter seraya berpamitan.

''Terimakasih silahkan Dok." sahut Arfi.

Dokter tersebut keluar dari ruangan Tante Ami di rawat,tak lama Tante Ami tersadar.

"Maaf yah A! Tante sudah merepotkan Aa." ucap Tante Ami.

''Apaan sih Tan! udah jangan ngomong itu lagi,Tante itu sudah Aa anggap Ibu Aa sendiri." sahut Arfi.

"Terimakasih! oh iya jangan kasih tau ke Adek yah,kalau Tante di rawat." pinta Tante Ami.

"Baiklah Tan! sudah Tante istirahat kembali yah,biar nanti cepat proses penyembuhannya." ucap Arfi.

Tante Ami tersenyum dan istirahat kembali,Arfi pun istirahat di kamar rawat Tantenya,karena harus menunggu Tantenya.

Di Luar Kamar Rawat Lain

"Assalamualaikum Gus! gimana?" ucap Bunda Zahwa seraya bertanya.

"Waalaikumsalam Bun! masih di tangani oleh Dokter." jawab Bagus.

"Astagfirullah! Gus sebenarnya apa yang terjadi sama Suamiku,sampai lama begini Dokter menanganinya?" kaget Istrinya Alex seraya bertanya.

"Tadi di perjalanan mau pulang,di cegat empat Penjahat dan salah satunya berhasil menusukkan pisaunya ke perut Pak Alex Bu,untung ada..." jawab Bagus terpotong.

"Astagfirullah! kamu tau Bang,siapa pelakunya?" tanya Zia.

Di saat Asisten Alex ingin menjawabnya,ada Dokter yang keluar dari ruangan,langsung di hampiri oleh keempatnya.

"Gimana keadaan Putraku Dok?" tanya Bunda Zahwa.

"Alhamdulillah sudah melewati masa kritisnya,sebentar lagi juga akan di pindahkan ke kamar rawat." jawab Dokter.

"Alhamdulillah." ucap keempatnya serempak.

"Ya dah Bu,aku permisi dulu yah." pamit Dokter.

"Iya Dok! terimakasih banyak." sahut Bunda Zahwa.

Dokter pun mengangguk dan langsung pergi,tak lama Alex keluar dari ruangan yang di dorong oleh dua Suster untuk di pindahkan ke kamar rawat yang masih belum tersadar,keempatnya mengikuti sampai di ruang rawat.

Di Dalam Kamar Rawat Alex

"Tadi Dokter bilang kalau Alex sempat kritis,kenapa Gus?" tanya Bunda Zahwa.

"Huft..tadi Pak Alex butuh donor darah bun,karena persediaan di sini kebetulan sedang habis." jawab Bagus.

"Astagfirullah! terus Abang yang mendonorkannya?" kaget Zia seraya bertanya.

"Bukan Zi! tapi orang yang telah menolong kami berdua,itu orangnya yang telah mendonorkan darahnya." jawab Bagus.

"Kita harus ucapkan terimakasih sama dia,oh iya siapa orangnya gus?" tanya Bunda Zahwa.

"Aduh!! aku lupa tanya namanya Bun." jawab Bagus.

''Ya ampun! terus gimana cara membalas pertolongannya Bun,kalau orangnya saja nggak tau siapa." bingung Zia.

''Sudah-sudah! Gus terimakasih sudah mau menjaga Putra Bunda yah,sekarang kamu boleh pulang untuk istirahat." ucap Bunda Zahwa.

"Baiklah Bun! aku pamit dulu yah Assalamualaikum.'' pamit Bagus

"Waalaikumsalam." balas ketiganya serempak.

Bagus sang Asisten pun langsung pulang,sedangkan Bunda dan Istrinya Alex memutuskan untuk menginap di kamar rawat Alex kalau Zia harus pulang.

Bersambung

~ *See You Next* ~

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!