[ SEASON 1 ]
Siapa kau??
> Kau yang siapa?!
Mereka saling tunjuk menunjuk satu sama lain, tak percaya dengan apa yang mereka lihat.
Mengapa wajah kita sama???
Sebuah kisah masa lalu antara perselisihan keluarga akan terungkap.
[ SEASON 2 ]
Pertikaian antara saudara berujung kerusakan jalinan hubungan antara adik dan kakak. Terlihat dua anak kecil menabrak gadis nan cantik . kedua anak kecil itu pun tertunduk kepala sambil memelas mata meminta tolong. gadis nan cantik itu memeluk dua bocah kecil itu, Ia pun membantu mencari mama mereka. tampak terlihat perempuan yang dimaksud adalah mama kedua bocah itu. tapi kenapa gadis itu merasa familiar dengan mama kedua bocah itu.
Terimakasih yang sudah baca Novel ini, harap pastikan karangan nama tokoh, tempat kejadian adalah fiksi buatan author sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ĹAO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter:14
"Sepertinya sudah mau masuk pelajaran teman teman." ucap amanda yang melihat jam yang ada di pergelangan tangannya.
"Bentar, bentar lagi siap nih. Sayang gak keburu habis," ucap Barnett yang langsung melahap semua yang tersisa di piringnya.
"Buset dah, pelan pelan naapa makannya. Nanti kesedak baru tahu." ucap Melena yang sudah mengelap mulutnya.
"Nyumpahin banget loh," ucap Barnett yang masih dalam pengunyaan makanan. " Huk, huk, huk!!"
"Tuh kan gue bilang." ucap Melena yang sinis, ia pun memberi botol air mineral kepada Barnett.
"Yaudah, aku duluan yah." ucap amanda yang sudah bangkit dari kursi tempat ia duduk.
"Eh, aku juga ikutan." ucap Melena yang sudah berdiri dan langsung mengikuti langkah amanda.
"Main tinggal aja dah mereka berdua ini." ucap Barnett yang sudah menutup botol air mineral .
"Oiyah, Barnett luh bayar yah tagihan makanan tadi. Dompet gue ketinggal di kelas." teriak Melena.
"Ah!!!" ucap Barnett yang kaget seketika.
"buset dah, tahu gini aku tak usah makan sama mereka."
Pov Kelvin~
"Eh, anak mamy dah pulang. Darimana aja hmm," ucap mamy leon yang melihat anaknya sudah masuk menuju ruang keluarga.
"Gak tahu my, aku hanya menjemput keponakan kesayangan mamy." ucap leon.
"Ululululu, kamu cemburu yah." ucap mamy leon.
"Ah, gak lah." ucap leon mengelak. Tentu saja ia cemburu pada kelvin semenjak ia datang ke rumahnya hanya dia saja yang diperhatikan oleh orangtuanya . Apalagi mamy nya ini.
"Apa yang kau pegang itu kelvin, sepertinya sebuah makanan." ucap mamy leon.
"Iya benar tante, ini...kue. tapi gak tahu kue apa??." ucap kelvin apa adanya.
"Yasudah, sini biar tante sisikan kedalam piring." ucap mamy leon.
"Baiklah, tan." ucap kelvin yang menyerahkan kantung plastik itu pada mamy leon.
"Capek banget, bagaimana pelajaran loh Barnett." ucap Melena.
"Biasa aja," ucap Barnett.
"Amanda, bagaimana jika kita mampir ke rumah lestie. Siapa tahu dia dia sakit," ucap Melena yang antusias.
"Ide bagus, baiklah jam 20.35 menit. Kita akan pergi ke rumah lestie. Ada gerangan apa dia tak masuk," ucap amanda.
"Yah," ucap Melena.
"Yaampun harus mengikuti mereka lagi, padahal mau bersenang-senang." batin Barnett. " apakah aku boleh tidak ikut."
"Tidak, kamu harus ikut!!!. Tak ada bantahan," ucap Melena yang mengikuti langkah amanda dan tepat didekatnya ia menginjakkan kaki Barnett.
"Ahw," ucap Barnett yang meringis akan kesakitan kakinya yang dipijak. " apa kau sengaja menginjakkan kaki ahhh!!!."
"Tunggu aku, aku bakal membalas mu Melena." ucap Barnett yang mengejar Melena.
"Hohoho, ada yang ngejer. Emang bisa kejarlah kalau kau bisa," ucap Melena yang sudah berlari meninggalkan amanda yang disampingnya barusan.
"Awas kau," ucap Barnett yang sudah ada didepan amanda mengejar Melena.
Disisi tempat mereka~
"Cih," ucap tiara yang kesal melihat pemandangan yang dilihatnya.
"Menarik," ucap Javier, melihat tingkah Melena.
"Kalian mau masuk atau gak ah," ucap hector dari dalam mobil.
"Tinggalkan saja mereka semua," ucap Kesya.
Semua yang memandang dari Tiara, Javier maupun Kristoffer berbalik belakang melihat kedua orang yang ada didalam mobil yang tampak kesal terhadap mereka.
"Yuk, baby kita masuk." ucap Kristoffer.
"I'uh, gak lah!!!. aku bisa," ucap tiara yang membuka pintu mobil sendiri.
"Ha-ha-ha," ucap Javier tertawa kecil melihat Kristoffer ditolak oleh tiara.
"Uh, apaan sih luh pake ketawin gue." ucap Kristoffer yang kesal, ia pun masuk ke dalam mobil juga. Dan Javier pun juga masuk, setelah itu mobil yang bermerek mobil land rover melaju dengan kecepatan sedang meninggalkan kampus mereka.
Pov kelvin~
"Eh, papa dah pulang rupanya. Gabung pah makan bareng." ucap mamy leon.
"Iya, mah. Papa ke kamar dulu, membersihkan badan." ucap papa leon.
"Baiklah pah, jangan terlau lama." ucap mamy leon yang menyiapkan semua perlengkapan yang dibutuhkan saat makan nantinya. Menaruh makanan, nasi, minuman, sampai piring dan gelas.
"Wih banyak juga mamy masak yah." ucap leon yang sudah menarik kursi.
"Iyalah siapa dulu," ucap mamy leon yang sudah duduk disamping leon.
"Aiyah, kelvin kenapa melamun. Ayo nak makan, apa ada yang salah?!. Apakah masakan tante gak ada yang sesuai selera mu sayang." ucap mamy leon yang memperhatikan wajah tertegun kelvin melihat makanan.
"Eh!! iyah tan, ini.. Ini mau makan..." ucap kelvin yang membalikkan piring dan segera mengambil nasi dan lauk. Hatinya sungguh berat ingin makan, menolak rasanya gak mungkin dan mau makan pun.... Tepat sekali, perut ia masih kenyang karena dipaksa makan oleh nenek Syakina.
Sesuai dengan kesepakatan mereka, mereka akan mengunjungi rumah lestie malam ini.
Amanda pun turun dari anak tangga menuju tempat ruang tamu, " Nek, Amanda ijin pergi yah!!."
"Baiklah, tapi jangan terlalu lama pulangnya hmm." ucap nenek syakina.
"Oke deh, nenek ku tersayang." ucap Amanda, ia lalu mengecup pipi kiri neneknya dan segera pergi menuju pintu keluar.
"Anak itu," ucap nenek syakina melihat kepergian cucu semata wayang nya.
Disimpang jalanan yang hanya diredupi jalan beberapa lampu, disitulah tempat kumpulan mereka.
"Huft, huftt!!!. Apakah aku terlambat. Maaf..," ucap Amanda yang sudah menghampiri kedua sahabatnya itu.
"Tidak, tidak usah minta maaf Amanda. Kami juga baru sampai!!!." ucap melena yang menggerakkan kedua tangannya di hadapan Amanda sambil memperlihatkan wajah tak karuan.
"Baiklah, apakah kalian sudah selesai bicaranya. Mari kita bergegas pergi ke rumah lestie sebelum terlalu malam." ucap Barnett.
"Santai sedikit kalau bicara, jangan terlalu.." ucap Melena.
"Uh," ucap Barnett.
"Lah, pasti berantem lagi nih. Astaga benar benar mereka tak bisa akur," batin Amanda.
Sampainya di rumah Lestie~
Melena pun mengetuk pintunya. Dan kami memanggil Lestie dengan serempak.
Dan pintu pun terbuka , yang membukanya perempuan paruh baya.
"Apa Lestie ada dirumah bi,"ucap Amanda bertanya pada wanita paruh baya itu sambil tersenyum.
"Dia tidak ada di rumah, beberapa hari ini dia agak sibuk." ucap perempuan paruh baya itu.
"Sibuk, sibuk apa bi." ucap Melena yang kebingungan, sesibuk apa Lestie sampai tak masuk sekolah.
"Bukannya Bibi ibunya serena yah??." ucap Barnett angkat bicara.
"Yah aku ibunya, ibu angkatnya!!. Apakah ada masalah," ucap wanita paruh baya itu dengan ketus, ia tersindir dengan ucapan Barnett.
"Ah, tentu saja gak." ucap Barnett yang salah tingkah. Menerima respon dari wanita paruh baya itu.
"Kira kira rumah sakitnya ada di mana bi, kami juga ingin sekalian menjenguk ibu Lestie." ucap Amanda.
"Eropa, ibunya di rawat di kota eropa." ucap perempuan paruh baya itu.
"Eropa!!" ucap mereka serempak, kaget yah itulah yang mereka pikirkan.
"What jauh bed....." ucap Barnett.
"Iya," sambung Melena.
"Kenapa bisa di rawat di rumah sakit yang jauh. Kenapa gak disini saja bi??." ucap Melena.
"Agar mendaptkan teknis kesehatan yang lebih praktis dan bagus." sambung perempuan paruh baya itu.