🥇 1st Winner [EVENT KONFLIK RUMAH TANGGA]
Calista Zalfa Olina, kaget saat melihat Elvan Rafisqy Fathaan, kekasihnya sedang bercinta di apartemen dengan wanita lain.
Merasa dikhianati, Calista mengadu pada Ghali Daniyal Bramantio, ayah dari Elvan tentang pengkhianatan anaknya.
Om Tio, ayah dari Elvan mendengarkan semua curhatan Calista tentang anaknya dengan penuh perhatian. Melihat perhatian Om Tio, Calista menjadi simpati.
Sejak pertemuan pertama itu, Om Tio sering menghubungi Calista hanya sekedar curhat sambil mengajak makan siang atau makan malam.
Berawal dari sana pernikahan Om Tio dan istrinya yang memang sedang di ujung tanduk membuat Om Tio menaruh hati kepada Calista yang berakhir pada sebuah perselingkuhan.
Om Tio dan Calista akhirnya memutuskan untuk menikah secara siri.
Apakah rumah tangga mereka akan berjalan mulus? Apa yang terjadi jika istrinya om Tio mengetahui pernikahan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Enam. SDCM
Satu jam Calista telah siap dengan dandanannya. Dia keluar kamar menemui Tio yang sedah asyik dengan ponselnya.
"Ayo, Om. Aku dah siap," ucap Calista tersenyum.
Tio mematikan ponselnya, pandangannya terpaku dengan Calista. Tanpa kedip dipandangi wajah gadis itu. Tio memandangi dari ujung rambut hingga ujung kaki penampilan Calista.
"Kamu selalu berpenampilan begini setiap hari di tempat kerja?"
"Iya, Om. Kenapa?" Calista balik bertanya.
"Harus dandan?"
"Jelek ya, Om?"
"Selalu aja menjawab pertanyaan dengan pertanyaan. Cantik. Apa diminta dandan agar menarik para pengunjung."
"Tentu, Om. Jika penampilan pelayannya kusam siapa yang sudi mampir."
"Pantas Elvan langsung menyukai kamu saat bertemu di Kafe," gumam Tio,namun masih dapat didengar Calista.
"Maaf, Om. Aku mau kunci pintu rumah, bisa Om keluar dulu."
Tio berdiri dan berjalan keluar rumah. Dia berdiri menunggu Calista menutup dan mengunci pintu rumahnya.
"Menjawab ucapan Om tadi. Aku sadar, Elvan itu ternyata nggak pernah mencintai aku. Dia mungkin hanya tertarik dan tertantang. Jika Elvan mencintaiku, nggak mungkin dia selingkuh jika mencintaiku."
"Jika Elvan nggak mencintaimu, mana mungkin bisa bertahan selama dua tahun," ujar Tio.
"Bisa aja, Om. Bukankah aku hanya sebagai selingan diantara yang utama."
"Jangan berkesimpulan begitu dulu. Om akan tanya dengan Elvan, untuk pastikan semua."
Sampai mereka di dekat mobil Tio, pria itu langsung membukakan pintu mobil untuk Calista.
"Teriak kasih, Om," ucap Calista sambil masuk mobil.
Tio mengendarai mobil dengan kecepatan sedang. Hingga sampai di depan parkiran kafe tempat Calista bekerja.
"Terima kasih, Om. Aku masuk dulu."
"Oke, Om juga harus pulang. Nanti setelah bicara dengan Elvan, Om akan kabari kamu lagi."
"Sekali lagi terima kasih,Om."
Om Tio melambaikan tangan sebelum meninggalkan halaman kafe. Calista masuk perlahan ke kafe tempatnya bekerja.
Baru kakinya menginjak lantai kafe, Calista mendengar namanya dipanggil.
"Calista," panggil Elvan.
Calista kaget melihat Elvan yang berdiri dihadapannya.
"Kita harus bicara. Aku udah minta izin dengan bos kamu. Jangan takut, gajimu nggak akan dikurangi."
"Aku rasa nggak ada yang perlu kita bicarakan."
"Ada, dan banyak yang harus kita bicarakan."
Elvan menarik tangan Calista dan memaksanya masuk mobil. Elvan mengendarai mobil menuju suatu tempat.
Elvan menepikan mobil dan menghentikan mesinnya.
"Calista, maafkan aku. Kita nggak bisa mengakhiri hubungan ini begitu aja."
"Kebohongan tidak mengakhiri hubungan, biasanya kebenaran yang mengakhiri .…"
"Hubungan kita telah terjalin dua tahun. Kita telah berencana menikah."
"Mungkin kita tidak pernah dimaksudkan untuk satu sama lain, kita hanya dimaksudkan untuk menjadi pelajaran bagi satu sama lain."Jika wanita lain mencuri lelakimu, tiada pembalasan yang lebih indah daripada membiarkan lelaki tersebut diambil. Sebab, lelaki sejati tak akan bisa dicuri."
"Harus barapa kali aku katakan Calista, aku dan Meidi nggak ada hubungan selain pertemanan aja."
"Nggak mungkin hanya sekadar teman, jika kamu dan dia berakhir hingga ke ranjang. Kita tak mungkin bersama," ucap Calista. Dia menarik napasnya sebelum melanjutkan ucapannya lagi.
"Aku mengucapkan terima kasih untuk kamu yang telah hadir dalam hidupku dan telah mengajarkan kedewasaan. Berucap syukur atas nikmat dan hikmah dari pendewasaan yang terberikan oleh waktu, usai sudah perjalanan bersama bayangan waktu.Suatu hari kau akan mencintaiku seperti aku mencintaimu, memikirkanku seperti aku memikirkanmu, menangisi kepergianku seperti aku menangisi kepergianmu. Suatu hari engkau akan menginginkanku kembali, tapi aku sudah tak menginginkanmu."
Calista memandangi Elvan dengan senyum yang dipaksakan. Dia telah memutuskan untuk mengakhiri hubungannya, apapun alasan Elvan, tetap tidak merubah keputusannya.
...****************...
Bersambung
ya wajar donk klo diceraiin sma suaminya.
udh nikah kuliah tetap jalan,KB dulu sampai selesai kuliah baru hamil.