Illusion Various Love

Illusion Various Love

Chapter:1

Hai, nama ku amanda. umurku 23 tahun dan hobiku setiap saat yaitu membaca berbagai buku dari novel hingga komik. aku pun juga suka mendengar musik jika kalau waktu luang , dari handphone, speaker maupun radio dll.

Ini adalah hari yang cerah untuk nongkrong bersama teman- teman, tapi lebih tepat-nya aku agak sibuk nih.yah hitung hitung juga bisa dibilang nongkrong juga sih, tapi lebih menghabiskan waktu ke pelajaran.tugas sekolah semakin hari semakin menumpuk saja, yah karena ada tugas yang di berikan pak tito kepada kami.

Seluruh kelas di bagi menjadi enam Kelompok yang dimana per kelompok ada lima tiap kelompok, tapi ada sebagian kelompok lebih dari lima.tentu itu pasti jika sebagian kelompok, dimasukan bersama orang yang akrab bersama kita.tapi untungnya, aku dimasukan bersama teman teman ku .

"Ahhh betapa beruntungnya aku bukan, apakah ini kebetulan atau ini yang di kehendaki oleh Tuhan," kata Amanda sambil melihat perlengkapan apa yang ia bawah nantinya.

"Bodoh amat lah," Amanda menggeleng kepala memikirkannya dan mengambil handphonenya yang berada di atas meja.

"Amanda Mengechat temannya sejak ia masih kecil, namanya lestie dari namanya aja dah cantik, baik lagi bukan. tapi yah itu menurut ku sih, karena dialah yang terbaik.tapi bagi yang lain nih yang tak lain sedang membaca, udah The best deh love you all,"ucap Amanda.

Yah, kami bukan seperti teman biasa saja melainkan sudah seperti adik ber-kakak. aku dan lestie bertemu saat kami berpapasan di taman bermain saat masih kanak kanak, saat itu kami masih berusia 5 tahunan .

Amanda mengechat lestie yang dimana pesan berisi. les, kamu dimana. apakah kamu sudah sampai. tempat biasa yah, kita ngumpul hari ini untuk mengerjakan kerja kelompok yang di berikan pak tito.

"Oke sudah," Amanda pun memasukan handphone ke dalam tas ransel sekolah, lalu Amanda membuka balik tas ransel untuk memastikan apakah sudah semua. Buku, leptop, pensil, pulpen, penghapus, karton dan pas, semua sudah. Ucap Amanda.

Aku pun menutup balik tas ransel itu, "Oke sekarang aku harus berangkat sekarang juga atau aku akan telat". Ucap Amanda sambil menuruni anak tangga.

Amanda keluar dari kamar sambil melihat jam di pergelangan tangannya dan Amanda pun buru buru menurunin anak tangga untuk menuju pintu keluar.

Tapi, belum sempat Amanda memegang Knop pintu keluar. ada yang memanggilnya dari arah belakang.

"Suara itu," Amanda pun berbalik badan dan mendapati sosok yang ia sayangi di hadapannya, yang baru saja keluar dari arah dapur.

"Amanda," nenek syakina memanggil Amanda yang hendak ingin membuka pintu .

"Yah nek," Amanda menaikan alis matanya karena kebingungan.

"Bahan bahan sebagian di lemari es untuk membuat kue sudah habis," ucap nenek syakina.

"Apa kamu bisa belikan tepung roti, Dan tiga butir telur ayam, barang yang nantinya untuk membuat kue kurang, di dalam lemari es," ucap nenek syakina kepada Amanda.

"Owww itu yah, " Amanda menggaruk garuk kepalanya yang tak terasa gatal sama sekali.

"Maaf Nek, Amanda lupa membelikan keperluan barang buat kue/ barang kebutuhan sehari-hari," ucap Amanda yang dimana merasa bersalah terhadap nenek syakina.

"Yah hampir semua habis bukan," nenek syakina langsung memberi komentar atas kecerobohan yang cucunya lakukan.

Ini nenek ku nama Syakina, nenek membuka sebuah tokoh kue yang tak jauh dari rumah kami. Nenek ku juga gila gila akan kerja, karena hobi nenek juga terkait yaitu membuat adonan kue.

"Maaf Nek," Amanda pun menunduk kepala, karena takut terkena amarah dari nenek syakina.

"Ya sudah tak apa apa, tapi lain kali jangan di ulang lagi," ucap nasehat nenek syakina terhadap Amanda.

"Oke nenek ku tersayang," Amanda pun langsung menaikan kepalanya melihat nenek syakina.

"Terimakasih, kalau gitu amanda pamit pergi dulu ngumpul kerja kelompok sama teman teman," pamit Amanda sama nenek syakina.

"Yah boleh setelah belikan dulu barang yang di butuhkan," ucap nenek syakina yang melihat Amanda hendak pergi.

"Aku seketika cemberut mendengar respon dari perkataan nenek, padahal kios-nya tak jauh dari rumah itulah nenek ku," batin Amanda.

"Tapi Nek", Amanda mendengar itu langsung mersepon ingin menolak.

"Hmmm," nenek syakina menatap cucunya.

"Dari cara nenek menatap diriku sudah tidak bisa terbantahkan, gak bisa mundur sama sekali dan di bujuk pastinya gagal, yah harus di jalanin bukan," batin Amanda dengan gusar.

"Baiklah nek, Amanda pamit dulu," Amanda pun langsung mengiyakan saja permintaan neneknya, jika ia tolak bisa panjang lebar deh.

Amanda pun keluar pintu dengan lesu menuju kios terdekat, dalam perjalan yang tak lain di tengah jalan Amanda menabrak seseorang. barang yang pria itu bawa pun terjatuh akibat bertabrakan satu sama lain.

"Ah maaf, "Amanda pun langsung membungkuk kan badan ke bawah untuk membantu barang yang pria bawah itu jatuh .

Satu persatu dari buku yang di ambil Amanda dan pria itu pun selesai, Amanda pun memberi hasil buku yang ia kutip pada pria asing itu.

"Terima kasih," pria asing itu pun mengambil buku buku yang Amanda itu sodorkan pada pria asing itu.

"Sama sama," Amanda pun tersenyum pada orang itu.

"Lagian kan, aku yang menabrak mu dan sudah seharusnya aku membantu mu untuk itu bukan," ucap Amanda kepada pria asing yang gak di kenalnya.

"Walau aku sedang terburu buru sih, tapi tetap aku harus membantunya bukan,"aku berbicara sendiri dalam pikiran.

"Yah tak apa," pria itu pun menjawab respon perkataan Amanda.

Amanda melirik semua buku buku yang pria asing itu pegang."sepertinya aku baru sadar kalau buku buku yang kau bawa mengenai lagu, dari piano, sampai note musik". Ucap Amanda terhadap pria asing itu.

"Apa kau penggemar seorang idol musik , atau menyukai musik," Amanda bertanya terus menerus sampai pria asing itu tak bisa berkata kata.

"Apakah itu jadi rutinitas sehari hari mu," tanya Amanda antusias. Tanpa sadar Amanda pun meraih satu buku yang pria asing itu pegang, buku itu berisi tentang sebuah piano.

"Apakah terlihat sekali," tanya pria asing itu pada Amanda.

"Tentu saja," jawab Amanda yang masih asik mengamati buku yang ia ambil dari tangan pria asing itu.

"Dari cara mu mengumpulkan semua buku ini, sudah pasti kau sangat menyukai musik kan," tanya Amanda penasaran pada pria asing yang ada di hadapannya.

"Iya," jawab pria asing mendengar respon dari Amanda, tanpa ia sadari seulas senyuman pria asing itu terbentuk.

"Apakah kau juga menyukai musik," tanya pria asing kepada Amanda.

"Kalau bisa di bilang sih, iya," kata Amanda yang tiba tiba ada perasaan aneh di dalam dirinya.

Amanda melihat kembali jam yang melinggari di pergelangan tangan kirinya, what bisa dimarahin aku sama nenek di tambah kerja kelompok."Waduh kenapa aku pake ngobrol segala menghabiskan menit menit berharga ku sih," celetuk Amanda pada dirinya sendiri.

Aku memukul kening karena saking begonya diriku. "Aww," Amanda memegang kening yang ia pukul sendiri .

"Sakit banget," celutku Amanda.

Amanda pergi meninggalkan sosok itu berjalan, berjalan dan terus berjalan menuju sebuah kios.

"Huftt,Capek juga yah," Amanda mengibas ngbiaskan tangannya menggunakan buku karena kegerahan.

"Ah," Amanda melihat buku yang ia pegang.

"Bukannya ini buku orang yang ku ambil tadi yah, haduy amanda. amanda

kenapa kau begitu ceroboh sih, mau balik lagi gak mungkin. Karena, entah iya orang itu ada di sana masiaan . lagian waktu ku mempet banget sekarang," omel Amanda.

"Tahu ah, lagian aku dah hampir sampai," Amanda pun berjalan menuju kios sambil membawa buku itu yang ia rampas dari pria asing di tengah jalan.

Setelah berjalan cukup lama dalam omongan amanda tak jelas,akhirnya Amanda sampai ke tempat tujuan yaitu kios.

Amanda melangkah kan kakinya menuju ke kios terkecil tempat biasa Amanda dan nenek syakina berbelanja kebutuhan sehari hari.

Setiap dari langkah , Amanda melihat orang orang berbelanja. ada yang membeli cabe, ikan, sayur sampai menawarkan harga.

"Berisik juga yah. uh, begitu lah orang orang yang sedang berbelanja. tapi gak biasanya ramai gini. aku sepertinya di kasih cobaan 2× lipat hari ini, kepada sang pencipta," celetuk Amanda.

Amanda pun sudah sampai di kios tempat kami sering berbelanja, Amanda langsung memanggil bibi dina.

Bibi dina menjadi tempat kami tetap membeli keperluan sehari hari, ia juga sahabat dari nenek syakina.

Terpopuler

Comments

ꪶꫝ✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻N༄🥑⃟💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

ꪶꫝ✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻N༄🥑⃟💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

waow hobinya baca buku novel dn komik,pasti penuh wawasan novel,santuy ya hobinya

2023-05-29

0

ᵘᵄᵟᵘᵎᵓᵄᵓ⏤͟͟͞R🔰𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆ᴬᵐº¥

ᵘᵄᵟᵘᵎᵓᵄᵓ⏤͟͟͞R🔰𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆ᴬᵐº¥

maaf sedikit koreksi.. harusnya kan "cobaan dari sang Pencipta" ya, bukan "kepada sang Pencipta"

2023-05-29

0

ᵘᵄᵟᵘᵎᵓᵄᵓ⏤͟͟͞R🔰𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆ᴬᵐº¥

ᵘᵄᵟᵘᵎᵓᵄᵓ⏤͟͟͞R🔰𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆ᴬᵐº¥

ayo cepet Amanda.. keburu nenek marah juga nanti..

2023-05-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!