NovelToon NovelToon
Janda Kembang Pilihan CEO Duda

Janda Kembang Pilihan CEO Duda

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Duda
Popularitas:10.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Cimai

Anak dibawah umur dilarang mampir🙅
Harap bijak dalam membaca👍

Slow update 🙏
Silahkan mampir juga ke novel pertama Cimai, klik profil Cimai yaaa😍

"Menikah Dengan Adik Sahabatku"

------

Belum ada dalam pikiran Dira untuk segera mengakhiri masa sendirinya, ia masih trauma pasca ditinggalkan oleh suami yang teramat ia cintai pergi untuk selamanya dan disusul satu-satunya superhero yang selalu berada disisinya, yaitu Ibu.

Meskipun pada kenyataannya sosok pria yang selama ini selalu memperlakukan Dira dengan lembut, ternyata diujung usianya menunjukkan sebuah kenyataan yang teramat pahit, sehingga menyisakan luka dan trauma yang teramat mendalam bagi Dira.
Dira masih tetap mencintainya.

Disisi lain, putra sulung dari pemilik Raymond Group mengalami kegagalannya dalam berumahtangga.
Setelah berhasil dari masa keterpurukannya dan memilih tinggal diluar negeri, akhirnya ia kembali ke tanah air dan menggantikan posisi ayahnya, Erick Raymond.

Awal pertemuan yang tidak sengaja anta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cimai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 22 : Tegang Plus Kusut

Edgar mengunci kedua tangan Mentari diatas, sedangkan Mentari yang sudah menyadari perbuatan mereka semakin jauh, ia berusaha menolak dan ingin melepaskan diri dengan menggeliat ke kanan dan ke kiri.

Deru nafas Mentari terdengar lebih cepat, ia sudah menangis ingin menyudahi semuanya.

''Jangan Tuan, saya mohon..'' rintih Mentari dengan isak tangisnya.

Edgar bahkan sudah mencumbunya dan membuat tanda kepemilikan dileher mulus Mentari.

''Saya mohon Tuan, hentikan..'' pinta Mentari lagi.

Edgar yang hasratnya sudah terlanjur tinggi, seketika menghentikan ciumannya. Ia mengangkat wajahnya dan menatap Mentari yang melengos dengan isak tangis.

''Kenapa?'' tanya Edgar kecewa.

''Saya memang janda dan miskin, Tuan. Bukan berarti sesuka hati anda memperlakukan saya seperti ini. Saya akan menyerahkan seluruhnya hanya kepada pria yang benar-benar tulus mencintai saya, bukan atas keterpaksaan!''

Deg!

Edgar merasa tertampar dengan perkataan Mentari, ia tidak memikirkan sejauh ini. Edgar hanya ingin melakukan apa yang ia rasakan dan sangat sulit untuk dikendalikan.

Mentari pun langsung bergegas menarik kakinya dari kungkungan Edgar, dengan cepat ia membenarkan baju dan juga rambutnya yang sudah berantakan.

Mentari terisak-isak, ia ingin keluar dari kamar itu, tapi, waktunya masih malam. Ia khawatir orang-orang akan menaruh curiga. Sedangkan Edgar sesekali melirik Mentari, menatap punggung yang terlihat sedang menahan tangisannya agar tidak bersuara.

''Mentari, aku minta maaf, aku tidak ada maksud untuk membuatmu tersinggung. A-aku hanya ingin melakukan apa yang seorang suami rasakan, dan aku menginginkan itu.. maaf aku tidak akan memaksamu lagi.'' ucap Edgar.

Edgar ingin menyentuh pundak Mentari, tetapi ia urungkan karena Mentari menoleh sekilas tanpa menjawab apapun.

''Oke, aku tidak akan mengganggumu, tidurlah dan istirahatkan tubuhmu atas kesalahanku.. maaf.'' ucap Edgar lalu mundur menjaga jarak dengan istrinya.

Mentari masih duduk di sofa dengan mengangkat kedua kakinya yang ditekuk, ia menenggelamkan kepalanya untuk menyembunyikan isak tangis.

''Kenapa harus seperti ini? bagaimana caranya agar aku bisa pergi dari sini? setidaknya untuk sementara waktu, semua ini terlalu cepat, nyatanya aku belum siap berada diposisi ini..'' batin Mentari.

Bukan hal yang mudah baginya untuk memutuskan pernikahan lagi. Suatu perjanjian yang sangat suci karena bernilai ibadah. Terlebih memori pahit sebelumnya yang masih tersimpan utuh, sehingga menyisakan rasa trauma yang teramat sangat.

''Ibu..'' gumam Mentari masih dengan isak tangisnya.

Edgar mendengar gumaman Mentari yang menyebutkan sosok ibu. Hatinya ikut merasakan sakit saat mengingat hasil informasi yang didapatkan oleh Jimmy.

''Apa aku membuat luka lamanya terbuka lagi?'' batin Edgar. Ia mengusap wajahnya dengan gusar.

Secepat itu ia memutuskan menikah, tetapi tidak bisa secepatnya ia menyimpulkan apakah yang ia rasakan itu perasaan cinta.

°°

Edgar kembali beraktivitas di kantor, saat ini sedang rapat dengan karyawan internal membahas kinerja setiap divisi dikantor pusat.

''Saya rasa cukup untuk hari ini, saya tidak pernah main-main dengan hukuman yang sudah perusahaan terapkan bagi siapapun yang berani berkhianat, ataupun melakukan tindakan korupsi.''

''Paham semuanya..!''

Semua anggota rapat mengangguk paham.

Selesai rapat, Edgar kembali ke ruangannya dengan diikuti oleh Jimmy.

''Pusing banget kepalaku Jim..'' keluh Edgar.

''Saya panggilkan dokter, Tuan..'' jawab Jimmy.

''Tidak perlu.'' tolak Edgar.

''Aku hanya perlu istirahat sebentar, sepertinya aku kurang tidur.''

Jimmy mencerna kalimat bosnya dengan seksama.

''Tuan sudah menyentuh nona, kah?'' tanyanya pelan.

Edgar yang semula bersandar disandaran kursinya sembari memijat-mijat pelipisnya, mendengar pertanyaan konyol Jimmy membuatnya langsung duduk tegak dan menatap tajam ke arah Jimmy.

''Maksudmu apa?'' tanya Edgar.

''Hari itu Tuan mengatakan tidak menyentuh nona Mentari. Tapi, baru saja Tuan mengatakan kurang tidur, bisa jadikan itu efek lembur. Ah saya mah hanya nebak saja, Tuan hehe.. Saya masih polos belum ngerti apa-apa.'' ujar Jimmy.

Ptak!

Lagi-lagi bulpoin melayang diwajah Jimmy.

''Nggak usah sok polos, dan nggak usah ikut campur, huh dasar..'' gerutu Edgar kesal. Bukannya diberi solusi, malah semakin dibuatnya emosi.

''Hehe biar nggak tegang-tegang amat tuh muka bos.. eh malah tambah tegang plus kusut.'' ledek Jimmy kemudian menutup mulutnya.

Drrtt drrtt

Ponsel Edgar dimeja berdering saat Jimmy selesai berbicara. Tercantum nama pak Dar.

''Iya halo, ada apa Pak?'' tanya Edgar.

"............"

"Apa?!!!''

1
Ejan Din
apa Salahnya jujur.. siapa jua akan rasa seperti mentari dipergunakn Tanpa syarat.. dimanfaat Tanpa syarat.. yg klu aku juga lebih balik pergi daripada menunggu seperti boneka.. tiada luahan isi hati masing2 CEOnya yg egois, selfish,
Danty Wirodonomo
ayang edgar,... aku padamu👈@👉
Wulan Catur
mungkin Jimmy kali ya 🤔
Mimi Sanah
hahahaha koplak 😁
kyxhgle
author plis buat lanjutan Erin sm Jimmy 🙁
kyxhgle
suka gantung² cerita deh author
kyxhgle
author plisplis
kyxhgle
author buat lanjutan Erin dan Jimmy dongg plis
Budiman Wahid
😋😋😋
Budy Firmansyah
hahaaaahasa😄😄😄
Mimik Pribadi
Art nya ada yng ingin jdi ulat bulu nich,,,,lgi kerja mlh ingin bertingkah,itu namanya gali lobang utk sendiri,,,,
Mimik Pribadi
Aku ko merasa agak lebay aja liat Mentari,pdhl udh sah msh aja ketakutan,sering menghindar gitu,,,,
Gak berusaha ikhlas toh Edgar jga memperlakukan dia lembut ko, gak grasak-grusuk mementingkan napsunya sendiri,,,
Mimik Pribadi
Jngn smpe Ardi berbuat macam2 thor,saking gak relanya gebetan nikah sm sepupunya,,,pleace!!!! 😃😃
Mimik Pribadi
Erin saking smangatnya nangkap bunga,smpe dibela2in lompat,,,,skrng pertanyaannya apakah selama ini Erin udh punya pacar belum????
Mimik Pribadi
Oohh apakah itu sepupunya Edgar yng suka sm Mentari??? Adhi klo gak salah namanya sih
Mimik Pribadi
Ini baru yng namanya Horang kaya,,,,bkn cuma kaya harta,tapi kaya akan budi pekerti,karna tidak membeda2kan kasta,dngn tetap menjaga wibawa sebagai atasan di sebuah perusahaan bsr,utk menjaga semua karyawannya disiplin dan bertanggung jawab dlm menjalankan pekerjaannya 🥰🥰🥰
Mimik Pribadi
Hahaaa,,,,baju tdur nya disediain lingerie,kira2 Edgar bakal ngungkapin perasaannya gak y
Mimik Pribadi
Manggilnya msh Tuan terus,,,,
Mimik Pribadi
Edgar mode Koplak klo lgi cemburu 🤣
Mimik Pribadi
Ktemuuuu,,,,,Edgar! Papimu menemukan Mentariiii
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!