Definisi pernikahan menurut Alya yaitu saling mencintai dan menerima kelebihan serta kekurangan masing-masing, akan tetapi Bagaimana jika pernikahan itu hanya menguntungkan pasangan sedangkan kita merasa dirugikan?
Belum lagi suami yang dipilih oleh orang tuanya adalah Pria beristri bahkan tidak tanggung-tanggung istrinya itu sampai ketiga yaitu Alya, hanya karena menginginkan anak cowok sebab kedua istrinya yang lain yaitu hanya bisa memberikan dirinya anak cowok membuat Bagas mau tidak mau memilih pasangan hidup satu lagi.
jika kata orang istri muda bakalan selalu disayang tetapi sepertinya kata orang itu hanya kebohongan, karena buktinya Bagas tidak pernah menghampiri istri mudanya itu lagi ketika mengetahui Alya sudah hamil Jadi untuk apa sering bersama jika hasilnya sudah terlihat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mima ah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Safira emosi
Aulia yang mendengar perkataan Bagas merasa biasa saja tidak tersanjung sedikitpun karena menurutnya yang ingin memberikan uang yaitu pria yang disebut suami tetapi bukan dirinya yang meminta, Jadi kalau pria itu mau memberikan dirinya nominal apapun ia tak masalah sebab dirinya bisa hidup tanpa uang dari Bagas meskipun di dalam tabungannya hanya uang recehan saja.
"Terima kasih atas kebaikannya Tuhan tetapi sepertinya Saya lagi tidak berminat jadi pengemis ataupun meminta-minta soalnya sepertinya saya hidup di sini juga bakalan makan dengan gratis, Jadi sepertinya uang itu tidak masalah dan kalau soal shopping maaf juga miskin saya itu tidak pernah menyuruh saya untuk shopping karena nantinya kalau saya miskin coba belanja saya jadi berteriak minta tolong siapa coba yang bakalan kasih saya uang?"tanya Aulia cuek membuat semua orang di ruangan itu menatap heran ke arahnya Begitu juga dengan Nela yang senyum-senyum karena merasa bahwa Bagas tidak salah pilih istri.
"Jadi ceritanya kamu dulu tidak suka belanja, tapi menurutku sekarang kamu harus rubah kebiasaan itu karena uang suami kamu itu banyak kasihan kan kalau Hanya kami berdua saja yang menghabiskan uangnya sedangkan jelas-jelas kamu juga punya hak? "tanya Davina sambil tersenyum membuat Aulia hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar.
"itu dia permasalahannya Jadi kalau aku itu orangnya sukanya simple apalagi sekarang segala sesuatu sudah disiapkan lewat online ngapain juga coba harus shopping banyak-banyak, Bukannya kayak begini lebih baik ya itu hidup bakalan tentram tidak akan pernah Merasa tersaingi ataupun menyaingi! "Safira kesal sampai-sampai dirinya pun berdiri dan menatap tajam ke arah Aulia karena menurutnya Perkataan wanita itu dari tadi seolah menyindir harga dirinya yang jelas-jelas merupakan seseorang yang sangat menyukai yang namanya uang dan juga belanja.
"eh manusia tidak tahu diri kamu menyindirku, kalau kamu miskin ya sudah miskin saja jangan sangkut paut ke arah lain seolah merasa diri merupakan manusia paling benar? "tanya Safira emosi membuat Aulia pun menghentikan makannya dan menatap tajam ke wanita itu sebab menurutnya masa iya dirinya ditawarkan sesuatu menerima dengan tangan terbuka.
"kamu merasa tersindir? sekarang coba kamu jawab sindiran aku itu bagian mananya Sampai kamu bisa merasa, soalnya yang aku bicarakan itu diriku sendiri tidak ingin sangkut paut dengan siapapun tetapi kenapa malah kamu yang nyolot? kalau kamu mau protes ya sudah tinggal protes kepada suami kamu ini jangan kepada saya dong Memangnya kamu pikir dari tadi saya yang mau ngomong, menjadi perempuan kok nyolot sekali Memangnya kamu pikir kamu sendiri yang punya mulut yang bisa ngomong orang lain tidak boleh hanya mingkem doang gitu?"tanya Aulia dengan tatapan kesalnya.
"kurang ajar kamu ya! Harusnya kamu itu sadar diri kalau kamu merupakan orang baru di sini jadi kamu tidak harus sombong seperti itu, baru masuk 1 menit saja tiganya nyolotnya minta ampun ingat ya kalau sampai kamu macam-macam besok-besok aku bakalan menghajar kamu sampai sukses! " ancam Safira dengan Tatapan yang begitu tajam membuat Bagas merasa emosi dan ikutan berdiri seperti Aulia.
"kamu..
"kamu Stop jangan ikut campur urusan para istri, Siapa suruh punya istri kebanyakan sampai akhirnya Kalau berkelahi seperti begini ya harusnya diam saja! "bentak Aulia terhadap Bagas membuat pria itu langsung duduk meskipun masih merasa emosi.
"Dan kamu aku bakal ladeni kamu kalau sampai kamu mau menghajarku sampai sukses tetapi nanti Ingat pakai jurus itu yang masuk akal supaya aku meladeninya juga bisa masuk akal, Tetapi kalau kamu biasa saja aku kasihan yang ada kamu bakalan penyok semua Terus nanti mau menyalahkan siapa coba? "tanya Aulia sambil tersenyum mengejek soalnya dirinya itu paling suka ketika ada orang yang mengajaknya berkelahi sebab menurutnya itu sama saja dengan latihan secara langsung pada objeknya tidak perlu harus menggunakan samsak.
"Mas Bagas kok malah diam Biasanya kalau kami yang ngomong pasti mas langsung murka terus marah-marah, sebenarnya apa hebatnya sih dia ini karena aku yakin dia ini pasti wanita nakal di luar sana makanya selalu saja mencampuri urusan orang lain? "Safira tidak terima ketika tadi Aulia membentak Bagas pria itu malah terdiam mau marah pun tidak ada bahkan bisa dibilang responnya pun sudah seperti orang lain linglung.
"ya mungkin saja auranya Aulia lebih menantang daripada kamu, jadi menurutku lebih baik kamu diam saja terus makan setelah itu masuk ke kamar dan tidur Tunggu saja bagian jatahnya kamu kalau tidak dapat jatah minggu ini ya mungkin minggu depan atau bulan depan gitu!"Davina santai karena menurutnya yang di rumah ini begitu nyolot ya Safira terlalu menuntut yang inilah itulah padahal belum memberikan apapun yang diinginkan oleh suami mereka itu.